4

Dewa keberuntungan benar-benar berpihak dan tersenyum padaku. Laura baru saja menghubungiku dan mengatakan bahwa tempat tinggalnya mengalami kebakaran.

Mungkin, aku dinilai kejam karena merasa senang saat mendengarnya terkena musibah. Akan tetapi, ini adalah kesempatan bagiku untuk menaikan tingkat kesukaannya terhadapku.

Aku akan memberikan bantuan dan dukungan sebanyak yang aku bisa. Aku akan menjadi pendengar yang baik dan siap membantu Laura dalam melewati masa sulit ini.

Laura menangis dalam pelukanku sambil menceritakan bahwa semua barang-barang berharga miliknya ikut hangus dalam kebakaran rumahnya.

"Sayang, yang terpenting itu adalah dirimu yang selamat dari kebakaran itu," ucapku mencoba menenangkannya.

Aku pun mengatakan akan segera membelikan rumah yang lebih besar dan bagus untuknya. Uang bukan masalah bagiku, targetku adalah membuatnya lebih menyukaiku dari sebelumnya.

"Kamu serius, Sayang?" tanya Laura masih sedikit ragu.

"Ya, aku serius!" tegasku. "Apa sih yang enggak akan aku berikan untukmu!"

"Kalau begitu, aku akan segera menghubungi seseorang yang akan membantu kita untuk mencari rumah baru dan bereskan segala kebutuhan kita," sahut Laura sambil tersenyum lega.

[Ding][+15% Tingkat kesukaan Laura][Total : 20%♥️]

[Ding][Hasrat duniawi : 15%]

Kami pun bertemu dengan dua orang temannya Laura yang berprofesi sebagai agen properti dan notaris. Mereka adalah Hana sebagai agen properti dan Dani sebagai notaris. Mereka berdua sangat ramah dan membantu kami dalam mencari rumah baru yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan kami.

Setelah beberapa hari mencari dan melihat beberapa rumah, akhirnya kami menemukan rumah yang bagus. Rumah itu luas, nyaman, dan lokasinya pun strategis. Setelah itu, kami pun langsung berurusan dengan Dani untuk proses legalitas dan kepemilikan rumah tersebut.

Setelah semua proses selesai, Laura akhirnya bisa menempati rumah baru itu dengan bahagia. Laura dan aku sangat bersyukur atas bantuan dan dukungan dari Hana dan Dani dalam proses mencari dan membeli rumah baru kami.

[Ding][+30% Tingkat kesukaan Laura][Total : 50%♥️]

[Ding][Hasrat duniawi : 30%]

"Sekarang, ayo beli segala perabotan yang dibutuhkan dan beberapa setel pakaian baru yang bagus untukmu," ajakku pada Laura setelah semuanya selesai.

[Ding][+30% Tingkat kesukaan Laura][Total : 80%♥️]

[Ding][Hasrat duniawi : 50%]

Laura tersenyum bahagia, "Terima kasih banyak, Sayang. Aku sangat bersyukur memilikimu di sampingku."

Aku pun merangkul pinggangnya yang ramping dan tidak ada penolakan darinya. "Kamu memang layak mendapatkannya. Kalau masih ada yang kau inginkan, katakan saja!"

Ketika aku ingin menciumnya, Laura masih menghindariku.

[Ding][-10% Tingkat kesukaan Laura][Total : 70%♥️]

[Ding][Hasrat duniawi : 65%]

"Kenapa?" tanyaku heran. Rasanya sukanya malah menurun dan membuatku bingung.

"Sekarang aku semakin menyukaimu, tapi mungkin kau melakukan semua ini karena kesal pada Putri," jawab Laura dengan nada lirih.

"Kenapa aku merasa sangat kesal? Apa karena aku berpikir bahwa Rian sedang menjadikan aku sebagai pengganti dari mantannya? Rian... aku bingung apakah kau tulus menyukaiku? Bukankah di dalam hatimu itu masih ada Putri?" ucap pikiran Putri.

Aku langsung mengangkat tubuh Laura dan mendudukkannya di sofa. Kemudian, aku berkata bahwa perasaanku untuk Putri sudah lama aku lupakan sejak diriku bertemu dengannya.

"Kamu lebih cantik dan baik dari dia. Apa kamu kira aku masih akan menyukainya setelah bertemu wanita secantik dirimu?" kataku dengan mantap.

"Benarkah?" kata Laura masih ragu.

"Apa semua yang telah aku lakukan untukmu tidak cukup untuk membuktikannya?" jawabku dengan tegas.

"Rian sudah membantu dan menghabiskan banyak uang untukku. Dengan dirinya yang memiliki cukup banyak uang, seharusnya ia mampu mendapatkan wanita yang lebih muda dan cantik daripada aku. Tapi, Rian justru telah mencurahkan segalanya untuk membantuku. Aku memang bodoh! Jelas-jelas ia telah banyak berkorban untukku. Semoga Rian bisa memaafkan aku!" ucap pikiran Laura.

Melihat dia menjadi gelisah, aku segera bertindak untuk menenangkannya. Kemampuan untuk membaca pikiran ini cukup membantu. Hehe.

"Sayang, awalnya aku memang memanfaatkan kamu untuk membalas Putri. Tapi setelah lebih mengenalmu, semua itu menjadi berbeda. Aku benar-benar sudah jatuh hati kepadamu dan rela melakukan apapun untukmu," kataku merayunya.

[Ding][+30% Tingkat kesukaan Laura][100%♥️]

[Ding][Hasrat duniawi : 95%]

Setelah mendengar pernyataanku, Laura tidak lagi menolakku yang mencoba menciumnya. Tanganku juga mulai nakal menjelajahi tubuhnya dengan sentuhan lembut. Kami saling menatap dalam diam, tak bisa menyembunyikan rasa cinta yang kian membara di antara kami.

"Aku juga sudah merasakan hal yang sama, Sayang," kata Laura dengan suara yang penuh kehangatan. "Aku bahagia bisa bersamamu."

Kami pun akhirnya berciuman dengan penuh kasih sayang, mengalirkan semua perasaan yang selama ini terpendam di dalam hati. Inilah awal dari perjalanan cinta yang indah antara aku dan Laura. Semua terasa begitu sempurna dan tak terduga, namun aku bersyukur telah menemukan cinta sejati di tengah permainan yang tak disengaja.

"Sayang, pakaianmu menghalangi," kataku yang sudah turun menciumi lehernya.

"Lepas saja!" kata Laura yang berbaring di sofa seraya memejamkan matanya.

Satu jam kemudian, Laura tertidur dengan ekspresi tersenyum puas di wajahnya. Aku memang mulai mahir setelah bermain dengan Melly kemarin.

[Ding][500 M saldo sistem telah digunakan]

[Saldo Pribadi : 600.000+50 juta] 50,6 juta]

[Selamat! Kemampuan bela diri telah ditambahkan]

[Tubuh fisik Anda juga telah ditingkatkan!]

Kali ini aku mendapat kemampuan baru setelah menghabiskan ratusan miliar saldo sistem. Selain itu, kekuatan fisik aku ditingkatkan?

"Sayang, apa kau akan ikut tinggal di rumah ini?" tanya Laura saat sudah bangun.

"Nanti saja kalau kita sudah menikah," jawabku sambil mengecup keningnya.

"Setidaknya, menginap lah selama beberapa hari sampai aku terbiasa dengan rumah baru ini," pinta Laura dengan nada manja.

Sistem melarang aku menggunakan uang atau pun barang yang dibeli menggunakan uang saldo sistem. Tapi, masih ada beberapa pengecualian.

Salah satu contoh sederhananya seperti rumah ini. Aku tidak boleh menginap atau tinggal di rumah ini, kecuali Laura yang mengizinkannya.

Sekilas, semua aturan ini terasa merugikan. Aku yang membelinya menggunakan uang sistem, tapi malah orang lain yang justru menikmatinya. Namun, misi bonus dari meningkatkan kesukaan ini sedikit menguntungkan untukku. Hehe.

Selain itu, kelak aku bisa memiliki banyak uang dari saldo pribadi selama terus menjalankan misi dari sistem dengan baik.

"Baiklah," jawabku setuju. "Tapi kau mungkin akan kesulitan tidur nyenyak selama beberapa hari itu."

Laura yang meminta aku untuk menginap, jadi aturan sistem tidak akan berlaku.

"Kamu lah yang akan kesulitan," jawab Laura tampak tak sabar untuk memangsaku.

Tiga hari kemudian, aku dapat merasakan perbedaan dari tubuh fisikku yang telah ditingkatkan.

"Terima kasih, Sistem. Aku sekarang menjadi cukup kuat, terutama di bagian itu!" ucapku senang.

Meski begitu, aku belum ada kesempatan untuk mencoba kemampuan bela diri.

"Kurasa kemampuan bela diri ini akan sangat berguna dalam beberapa situasi tertentu," pikirku.

Sekarang aku sedang dalam perjalanan pulang setelah tinggal selama tiga hari di rumah Laura.

"Siapa kalian?" tanyaku saat ada tiga orang pria menunggu di depan pintu kosanku.

"Apa kau bernama Rian?" tanya salah satu dari mereka dengan kasar.

"Benar," jawabku dengan tenang. "Ada apa kalian mencariku?"

"Bos, wajah pemuda ini memang sama dengan yang ada di foto," kata pria gondrong di sampingnya.

"Baiklah, tunggu apa lagi? Cepat hajar dia!" ucapnya bosnya yang bertubuh pendek dan gempal.

Si pria gondrong dan temannya yang berkepala botak segera melangkah mendekati aku dengan sikap agresif. Tanpa sadar, insting bela diri yang telah kudapat dari Sistem akhirnya muncul. Tanpa ragu, aku langsung mengambil posisi bertahan dan siap untuk bertarung.

Tidak butuh waktu lama untuk menjatuhkan mereka bertiga. Dalam hitungan detik, mereka sudah terkapar di lantai dengan wajah kesakitan. Bos mereka terlihat kaget dan langsung mundur beberapa langkah.

"Aku tidak ingin bertarung, tapi jika kalian memaksa, aku tidak akan segan-segan menghajar kalian untuk melindungi diriku," ucapku dengan tegas sambil menatap bos tersebut dengan tajam.

Bos itu terlihat mempertimbangkan pilihannya dengan hati-hati. Akhirnya, dengan tangan gemetar, ia menyodorkan amplop berisi uang kepadaku.

"Ini dia, bos kita tidak tahu apa-apa. Kami hanya menerima instruksi dari seseorang," ucapnya sambil berusaha menenangkan diri.

Aku menerima amplop tersebut tanpa berkata apa-apa. Setelah mereka pergi, aku masuk ke dalam kosanku dengan hati-hati.

Namun, aku sempat membaca pikiran mereka yang menyinggung soal kebakaran di tempat Laura.

"Jadi ini adalah ulah Kevin!"

Selain itu, aku mendengar beberapa informasi mencurigakan saat membaca pikiran mereka. Salah satunya sepertu mereka sedang mengincar gadis lain setelah gagal mendapatkan Putri.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

samudro

samudro

aku baca pangeran debu

2024-02-29

2

Cowok Rese

Cowok Rese

aku up gak ada yang baca.. 😪

2024-02-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!