10

Setelah menggunakan keahlian menulis dari sistem, aku pun berhasil membuat cerita tentang dua agen rahasia yang saling jatuh cinta di tengah misi mereka yang berbahaya. Mereka adalah Sintia dan Rian, dua agen top yang sering bekerja sama dalam misi berbahaya dan sulit.

Sintia adalah seorang agen yang cerdas dan handal dalam menggunakan senjata api. Dia memiliki penampilan menawan dengan rambut panjang hitam dan mata biru yang memikat. Sementara itu, Rian adalah agen yang terampil dalam teknologi dan hacking. Dia memiliki gaya santai namun sangat tajam dalam bertindak.

Kedua agen ini sering bekerja bersama dalam misi untuk menjalankan operasi rahasia melawan organisasi kriminal yang berbahaya. Selama bekerja bersama, mereka mulai saling mengenal satu sama lain dan semakin dekat.

Sintia mulai merasa bahwa Rian adalah sosok yang bisa dipercayai dan selalu ada di belakangnya dalam setiap situasi. Sementara Rian merasa bahwa Sintia adalah partner yang sangat baik dan memiliki keberanian yang luar biasa.

Di tengah-tengah misi mereka yang berbahaya, mereka akhirnya menyadari perasaan cinta di antara mereka. Meskipun cinta di antara agen rahasia seringkali dianggap sebagai kelemahan, Sintia dan Rian memutuskan untuk bersikap jujur dan mengungkapkan perasaan mereka satu sama lain.

Mereka berdua akhirnya berhasil menyelesaikan misi dengan sukses dan hidup bahagia bersama sebagai pasangan agen rahasia yang tak terkalahkan.

Aku sengaja menggunakan nama asli kami berdua agar bisa lebih menghayati karakternya. Sekarang, aku juga telah membeli keahlian berakting agar bisa ikut berperan dalam film kami. Aku benar-benar mengambil semua pekerjaan sendirian.

"Baiklah, Sintia. Sekarang adalah waktunya adegan dewasa di tempat tidur. Apa kamu siap?" tanyaku sebelum pengambilan gambar berikutnya.

Kami berdua adalah sepasang kekasih dan sudah sering melakukannya di rumah. Meski Sintia terlihat tersipu malu, tapi ia pasti bisa melakukannya.

"Kita hanya melakukan adegan ciuman seperti biasa. Aku yakin kita bisa membawanya dengan baik," jawab Sintia dengan senyum malu-malu.

Aku sengaja mengubah adegannya hanya menjadi sebuah ciuman saja. Aku tidak ingin menampilkan tubuh terbuka Sintia untuk umum. Meski begitu, aku sudah mempertimbangkannya dan yakin semua ini tidak akan terlalu berpengaruh pada alur ceritanya.

Kami pun mulai menjalankan adegan dengan penuh perasaan. Meskipun ini hanya bagian dari pekerjaan, tapi rasanya tetap membuatku merasa bahagia. Melihat Sintia dengan kostum agen rahasia yang seksi membuatku semakin terpesona padanya.

Setelah pengambilan gambar selesai, kami berdua tertawa dan berpelukan. Rasanya begitu nyaman dan hangat saat berada di pelukan Sintia.

"Aku bahagia bisa bekerja bersama denganmu, Sayang. Kita benar-benar tim yang hebat," ucap Sintia sambil tersenyum.

"Aku juga merasa begitu, Sintia. Kita memang tak terpisahkan dan aku bersyukur bisa mewujudkan impianmu menjadi aktris," jawabku sambil memandang mata coklatnya yang indah.

Setelah syuting selesai dan kembali ke rumah kami, barulah kami berdua melakukan adegan yang seharusnya ada di film tersebut. Sintia masih mengenakan kostum agen rahasia untuk syuting sehingga membuatku tak bisa menahan diri.

"Sayang, aku bosan terus terjebak di tempat kecil ini demi mengawasi pergerakan target kita," ucap Sintia, ia masih berakting sebagai latihan.

"Aku tahu bagaimana caranya untuk menghiburmu agar tidak merasa bosan," ucapku seraya merangkulnya dari belakang.

Sintia yang sedari tadi melihat keluar jendela, akhirnya membalikan badannya. Saat itulah aku mendaratkan ciuman intens ke bibirnya, membuatnya terkejut namun tidak menolak.

Dia pun membalas ciumanku dengan penuh gairah, membuat kami saling berpelukan erat.

"Aku cinta padamu, Sintia. Aku tak ingin kehilanganmu," ucapku dengan tulus.

"Dan aku juga cinta padamu, Sayang. Aku bersyukur bisa memilikimu sebagai kekasih dan juga partner kerja," jawabnya sambil tersenyum bahagia.

Kami berdua kemudian melanjutkan adegan romantis yang seharusnya ada di film tersebut, namun kali ini dengan lebih nyata dan penuh kasih sayang. Kami berdua memang memiliki chemistry yang kuat, baik di layar maupun di luar layar.

Aku bahagia memiliki Sintia sebagai kekasih dan juga teman kerja yang hebat. Aku tak sabar menantikan masa depan yang cerah bersamanya.

"Sekarang tidak ada kamera atau pun para kru yang akan mengganggu kita. Ayo lakukan sesuai skenario aslinya!" ucapku sudah membaringkannya di tempat tidur kami.

Sejujurnya, naskah yang aku tulis terinspirasi dari persaingan kami yang tidak mau saling kalah di tempat tidur. Aku tidak membedakan apakah kami sedang berakting atau melampiaskan hasrat kami yang sebenarnya.

[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]

[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]

[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]

[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]

[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]

[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]

[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]

[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]

Keanehan Sintia yang seolah-olah dapat menyerap kekuatanku masih menjadi misteri. Dengan rasa penasaran, aku mencoba keahlian penilaian untuk melihat status kekuatannya.

Nama : Sintia Amelia Putri.

Usia : 18 tahun.

Jenis kelamin : Perempuan.

Kekuatan : 5/100 SP.

Kelincahan : 5/100 SP.

Kecerdasan : 5/100 SP.

Daya hidup : 5/100 SP.

Kemampuan : Akting, bernyanyi, menari.

"Astaga! Statistik rata-rata manusia normal biasanya sekitar 3/100. Kenapa milik Sintia lebih tinggi dari rata-rata manusia normal?"

Satu-satunya jawaban yang masuk akal adalah karena Sintia memiliki hubungan denganku.

"Mungkin, aku akan mulai menyelidiki nanti."

Esok harinya, aku akan pergi menemui Putri yang memintaku untuk ketemuan. Aku tidak bisa menolak karena sistem telah menjadikan Putri sebagai target utama dalam misiku. Putri adalah pemicu dari segala hal yang telah aku lalui sejauh ini.

"Ada apa, Putri? Kenapa kau masih mencariku padahal kau sudah menolak perasaanku," kataku ketika sudah menemuinya.

Putri terdiam sejenak sebelum akhirnya menjawab, "Aku tahu aku menolak perasaanmu dulu, tapi sejak saat itu aku merasa bersalah. Aku merasa seperti aku telah membuatmu tersakiti, dan aku tidak bisa melupakan perasaan itu. Aku merasa bahwa aku harus meminta maaf padamu."

Aku tidak terkejut mendengar kata-kata Putri. Aku sudah tahu bahwa dia merasa bersalah atas penolakannya terhadapku. Namun, di balik semua itu, ada rasa lega di hatiku karena akhirnya Putri mengakui perasaannya.

"Aku sudah melupakan semua itu," kataku sambil tersenyum.

Putri juga tersenyum, "Apa itu artinya kau mau memberikan aku kesempatan?"

Aku menggelengkan kepala dan meminta maaf, "Aku masih perlu waktu untuk memikirkannya."

Tiba-tiba, aku merasa pusing setelah meminum minuman yang diberikan oleh Putri.

"A-aku lengah," kataku ambruk dan terbaring lemas.

Gadis ini sepertinya sudah merencanakan sesuatu sebelum aku datang ke rumahnya. Meskipun aku kuat, tapi aku tidak kebal terhadap racun.

"Wah, kau cukup hebat dan masih sadar meskipun sudah meminum cukup banyak," ujar Putri kagum.

Tanpa buang waktu, Putri segera melepaskan seluruh pakaianku dan menjalankan aksinya.

Aku mencoba untuk melawan, tetapi tubuhku terasa lemah dan tak berdaya. Aku mencoba untuk berteriak, tetapi suaraku tidak bisa keluar.

Setelah Putri selesai dengan apa yang dia inginkan, aku merasa seperti kehilangan seluruh kekuatan dan semangatku. Aku merasa terhina dan malu karena telah jatuh ke dalam perangkap Putri.

[Ding][Hasrat duniawi 100%]

"Ah, ampun! Ah!Kau akhirnya tak bisa menahan diri lagi!" ujar Putri ketika aku mengambil alih situasi.

Efek obat yang dia berikan sudah berkurang, tapi aku masih tidak bisa keluar dari situasi ini setelah hasrat duniawiku sudah mencapai 100%.

[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]

[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]

[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]

[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]

[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]

[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]

[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]

[Ding]Memanen Madu][+100.000 SP]

"Kamulah yang membuatku jadi melakukan semua ini!" kataku pada Putri yang terbaring lemas.

Aku tidak ingin berlama-lama di tempat ini karena kesal dan harus segera menemui Laura. Setelah memakai pakaianku kembali, aku pun segera pergi meninggalkannya.

Meski begitu, aku sempat mendapat pesan dari sistem agar kembali menemuinya nanti. Aku juga sempat melihat statistik kekuatan Putri yang sedikit meningkat setelah kontak barusan.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Sak. Lim

Sak. Lim

ya jgn jdi pecundang sejati ga bertgung jawab mc walopun putri yg mau nya

2024-03-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!