Bab 14

Tepat pukul 4.30 subuh, panitia mulai membangunkan para peserta Pramuka untuk melaksanakan sholat subuh berjamaah.

Sepertinya kemarin mereka senam pagi, "Siapa yang mau masak?" Tanya Tara.

Karena tidak ada yang menawarkan diri akhirnya, "Aku aja Tar," ucap Delis, "Sama Bulan, terus," tiba-tiba Chika dan Adel mengangkat tangan, "Oke mereka juga,"

"Okee sip dah," ucap Tara.

"Masak yang enak-enak kawan," ucap Mora.

Mereka yang tinggal hanya menganggukkan kepalanya.

"Aah badanku capek banget rasanya," ucap Bulan ke teman-temannya yang sedang menyiapkan bahan masakan.

"Yasudah lah kamu duduk aja sambil potong nih wortel," ucap Delis menyodorkan wortel ke Bulan.

"Yaelah peka kek gitu Lis, suruh istirahat gitu bukannya nyuruh bantuin," ucap Bulan,

"Aku udah tau niatmu, makanya aku suruh buat motong tuh wortel,"

"Kasian gak bisa istirahat hahahaha," tawa Chika

Bulan hanya melihat sinis ke teman-temannya itu. Seperti biasa saat senam berlangsung akan ada panitia yang berjalan mengitari tenda.

Lagi-lagi kak Raffi yang menuju tenda Bulan, "Lah kalian lagi yang masak, kenapa gak gantian sama yang lain?" Tanya teman kak Raffi.

"Gak ada yang mau kak, mereka mau senam aja katanya," jawab Chika, panitia itu hanya manggut-manggut dan langsung berjalan ke tenda berikutnya.

Tapi tidak dengan kak Raffi, dia hanya diam ditempat sambil melihat ke arah Bulan.

"Kenapa kak?" Tanya Tara, "Dia sudah sehat?" Tanyanya balik ke Tara.

"Kayaknya sih belum kak, dia udah mulai usil sih tapi energinya belum kembali sepenuhnya," jawab Tara.

Bulan yang merasa di bicarakan mengangkat kepalanya dan melihat ke sumber suara, mata mereka bertemu kak Raffi langsung mengalihkan pandangannya sedangkan Bulan menyipitkan matanya.

"Kak Raffi," panggil Bulan, yang membuat sang pemilik nama melihat ke arahnya. "Aku udah sembuh tenang aja, gak usah repot-repot ngeliat keadaan aku lagi, tanggung jawab kakak cukup sampai disini." Ucap Bulan yang membuat yang lain memicingkan matanya.

"Sembuh apanya, muka kamu aja masih pucat gitu," ucap Delis

"Sembuh? Baru beberapa menit lalu kamu ngeluh badanmu capek," ucap Chika

Sudahlah Bulan hanya bisa diam mendengar teman-temannya berkata demikian, "Kalian pantau dia, kalau ada apa-apa bilang ke saya," ucap kak Raffi dan beranjak pergi.

"Ngeselin banget sih jadi manusia," kata Bulan menggerutu melihat kak Raffi yang pergi.

"Udah lah Lan, kapan lagi kan kamu diperhatiin sama senior tampan pula tuh, siapa tau jodoh kan hahaha," kata Chika sambil tertawa Delis dan Adel juga ikut tertawa mendengar ucapan Chika.

Tak lama masakan mereka sudah selesai, teman-temannya yang ikut senam pun kembali ke tenda.

"PERHATIAN SEMUANYA," suara menggema dari toa panitia.

"SILAHKAN MENYIAPKAN 2 ORANG PERWAKILAN UNTUK MENGIKUTI KUIS SEMAPHORE DAN 2 ORANG PERWAKILAN UNTUK MENGIKUTI KUIS SANDI MORSE, SILAHKAN TERLEBIH DAHULU MENDAFTAR NAMA-NAMANYA DI STAND PANITIA, TERIMA KASIH." Setelah mendengar pengumuman itu, terdengar semua heboh di dalam tenda.

"Siapa nih kita?" Tanya Delis.

"Kamu aja Lis," ucap Shinta.

"Melihat kemarin waktu memecahkan sandi-sandi, aku sama Adel yang bakalan ikut kuis semaphore terus yang kuis morse itu Zia sama Ika," ucap Delis.

"Oke setuju-setuju," ucap teman-temannya berbarengan.

"Tapi kan Morse Bulan yang lebih jago Lis," ucap Zia.

"Gak ah biasa aja," kata Bulan.

"Kamu juga jago Zia, kamu aja dia lagi sakit tuh," ucap Bulan meyakinkan temannya itu.

Mereka mulai melahap makanan yang tersedia, Bulan yang selesai makan di minta oleh Delis untuk mendaftar nama nama yang ikut kuis.

"Lan daftar nama nama kita dulu, ini sudah aku tuliskan," ucap Delis sambil menyodorkan secarik kertas.

Bulan mengambil kertas itu lalu melangkah ke stand panitia, ternyata panitia juga sedang makan.

"Kak mau daftar nama team saya," ucap Bulan ke panitia, "Bentar dek bentar," ucap salah satu panitia.

"Woy Raffi," panitia itu teriak, sang pemilik nama menoleh, "Nih ada yang mau daftar terima dulu aku lagi makan," sambungnya.

"Kak Raffi kan juga lagi makan kak, kakak lebih deket ko," ucap Bulan, tapi sang panitia hanya senyum-senyum.

"Mana nama-namanya?" Tanya kak Raffi

Bulan menyodorkan secarik kertas yang diberikan Delis tadi, Bulan tetap berdiri di tempat.

"Gak balik?" Tanya kak Raffi

"Hah emang sudah kak?" Tanya Bulan, kak Raffi hanya menganggukkan kepalanya.

Baru saja Bukan berbalik ingin kembali ke tendanya, kak Raffi tiba-tiba bertanya, "Sudah sehat?" 

"Seperti yang kakak lihat," jawab Bulan 

"Terima kasih kak," ucap Bulan lalu kembali ke tendanya

Bulan sayup-sayup mendengar percakapan kakak seniornya itu yang menggoda kak Raffi. 

Sebelum jam 8, semua mulai berkumpul di lapangan depan stand panitia, anak-anak yang tidak ikut kuis pun tetap ikut berkumpul mengelilingi lapangan.

Bulan kembali merasa tidak enak badan memilih kembali tidur, teman-temannya pun hanya berkumpul di depan tenda melihat yang ikut kuis.

Terlihat dari jauh kak Kirana menghitung siswa dampingannya tapi ia merasa ada yang kurang, ia pun berjalan ke tenda.

"Liat tuh kak Kirana, lagi hitung kita kah?" Ucap Tara ke teman-temannya.

"Bisa jadi soalnya dia melihat ke arah kita, nah tuh jalan dia," ucap Shinta melihat kakak pendampingnya berjalan ke arah mereka.

"Siapa yang gada?" Tanyanya ke siswa dampingannya yang berada di luar tenda.

"Kenapa kak?" Tanya Chika

"Aku hitung kalian tapi ko ada yang kurang," 

"Oooh tuh kah satu orang, lagi tidur," ucapnya sambil menunjuk Bulan yang sedang tidur.

"Bulan demam gak?" Tanya kak Kirana sambil masuk ke tenda memeriksa keadaan Bulan

"Badannya tadi hangat sih kak," kata Rosa yang ikut ke dalam tenda 

"Waduuh panas ini," ucap kak Kirana saat memegang kepala Bulan.

"Iya kak, makin panas ini," ucap Rosa yang ikut memegang tubuh Bulan, ia bergegas mengambil handuk kecil lalu di basahi dan menaruh di kepala Bulan.

Sontak teman-temannya yang berada di luar tenda, segera masuk saat mendengar ucapan Rosa jika suhu badan Bulan semakin panas.

Mereka mulai mengipasi Bulan dan juga melepas jilbab yang digunakan Bulan, ada juga yang mulai mengelap tangan bulan dengan kain basah berharap suhu tubuh bulan menurun.

Kak Kirana ke stand panitia PMII untuk memberitahukan bahwa ada siswa dampingannya demam tinggi, sontak mereka bergegas melihat.

Karena melihat ada panitia yang datang, teman-temannya Bulan memberikan ruang ke seniornya itu, ada juga yang memilih keluar agar di dalam tenda tidak semakin panas.

Tak lama suhu tubuh Bulan berangsur-angsur turun, Chika terus mengipasi Bulan dan bergantian dengan teman lainnya.

"Kak Aziz, di tenda panitia ada kipas kecil gak?" Tanya Mora, saat melihat kakak pendamping teman sekelasnya.

"Kayaknya ada, kenapa?" Tanyanya

"Ini kak Bulan lagi deman, biar suhu badannya turun jadi kami kipasin," ucap Mora.

"Udah lama kalian kipasin? Jangan dikipasin terus ntar malah masuk angin itu temannya," 

"Oh iya tah," sontak Mora dan yang lain berhenti mengipasi Bulan, kak Aziz pergi setelah memberitahukan mereka.

Tepat pukul 10 kuis semaphore dan Morse selesai, regu laki-laki dan perempuan dipisah pemenangnya. Regu Delis menjadi juara pertama untuk semaphore sedangkan juara dua untuk morse.

Mereka juga mendengar bahkan regu laki-laki teman sekelasnya mendapatkan juara di kuis semaphore dan morse. Teman-teman yang mendengar pun sontak berteriak senang atas pengumuman itu.

Bulan tersentak kaget saat teman-temannya yang di dalam tenda juga ikut bersorak senang.

Setelah pembagian hadiah, mereka semua kembali ke tenda untuk istirahat sebelum mereka melaksanakan upacara penutupan.

Terpopuler

Comments

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝑩𝒖𝒍𝒂𝒏 𝒔𝒂𝒌𝒊𝒕 𝒌𝒂𝒓𝒏𝒂 𝒂𝒌𝒊𝒃𝒂𝒕 𝒌𝒆𝒓𝒂𝒔𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒕𝒅 𝒎𝒖𝒏𝒈𝒌𝒊𝒏 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒊𝒏 𝒌𝒆 𝒌𝒆𝒃𝒖𝒓𝒖 𝒋𝒈 😅😅

2024-04-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!