Bab 10

Hari ini mereka akan melakukan hiking, sekitar ada 7 pos yang akan mereka lewati sampai finish. 

Tepat pukul 8 semua berkumpul di lapangan, berbaris sesuai dengan urutan regu. Panitia menjelaskan kegiatan mereka kali ini.

Untuk beranjak dari lapangan dan menuju pos 1 mereka harus menyelesaikan sandi-sandi, ketua regu berjalan ke panitia untuk mengambil kertas yang akan mereka kerjakan.

Saat aba-aba dimulai setiap regu mulai mengerjakan sandi yang diberikan,

"Ini sandi angka," ucap Delis

"Gampang gampang tulis 1 sampai 26 terus di bawahnya a sampai z," ucap Tara.

Mereka membagi tugas untuk menghafal dan mengingat sandi-sandi yang telah mereka pelajari tadi kemarin.

Setelah selesai mengerjakan, mereka segera berlari ke depan panitia untuk melapor.

Berbaris sesuai dengan abjad, Delis posisi pertama karena ketua regu dilanjut Adel, Bulan, Chika, Ika, Mora, Ros, Shinta, Tara, dan yang terakhir Zia. Mereka sengaja melakukan itu ajar gampang mencari posisi teman mereka nantinya, terlebih mengingat game yang pernah di mainkan, ketua regu di perintahkan untuk mengingat posisi timnya.

"Siap lapor, kami siap melanjutkan perjalanan ke pos pertama, laporan selesai" ucap Delis setelah memberikan hormat ke kakak panitia.

Panitia yang telah mengecek kertas yang telah di selesaikan oleh Regu P 2B, langsung berkata "Lanjutkan."

"Siap lanjutkan, hadap kanan, jalan." Delis memberikan instruksi ke teman-temannya.

Mereka segera berlari ke arah pos selanjutnya, tidak jauh mereka berjalan sampai di pos selanjutnya.

Delis memimpin tim dengan baik dan timnya pun kompak setiap mengerjakan sandi yang diberikan atau tantangan yang diberikan oleh panitia yang menjaga pos.

Setelah menyelesaikan tantangan di pos 3, dan berhasil mendapat kertas yang akan dikerjakan, mereka kaget dengan kalimat yang mereka dapatkan.

"Diam. Berjalan ke pos 4, jangan menoleh kebelakang apapun yang terjadi," Bulan membaca kalimat yang ada.

"Maksudnya apa ini?" Tanya Zia.

"Kita di suruh diam saat berjalan ke pos 4 dan gak boleh noleh kebelakang." Ucap Delis.

"Aku posisi belakang, Lis aku takut," ucap Zia

"Atur ulang aja posisinya Lis," Shinta mengusulkan untuk ubah posisi karena Zia takut.

"Oke, biar aku aja di belakang posisi depan Adel, gimana Del?" Tanya Delis

"Oke aman aja,"

"Ingat jangan ada yang bicara, masing-masing pegang pulpen sama buku, kalau ada yang mau disampaikan tulis terus oper tanpa menoleh," ucap Delis mengingat temannya.

Setelah menyusun posisi, mereka segera melapor untuk melanjutkan ke pos 4.

Saat mereka selesai melapor panitia mengingatkan lagi kalimat yang telah mereka dapatkan tadi, "Sepanjang jalan akan ada pos bayangan, kalau ada apa-apa lapor ke pos bayangan tersebut. Kalian ada di dampingi 2 panitia, kakak pendamping dan satu orang lagi, silahkan jalan." Ucap panitia di pos 3 mengingatkan mereka.

Sepanjang perjalanan mereka diam, tiba-tiba Adel yang berada di posisi pertama berhenti, teman-temannya ingin bertanya tapi mengurungkan niatnya.

Adel memberikan kertas ke Bulan, "Tukaran posisi," setelah membaca pesan itu, Bulan memukul pelan pundak Adel sebagai untuk bertukar posisi.

Setelah mereka berhasil bertukar posisi, Bulan mulai melangkahkan kakinya, diikuti oleh teman-temannya yang lain.

Setelah berhasil sampai ke pos 4, semua bernafas lega karena mereka bisa mulai berbicara walaupun nada mereka harus tetap pelan.

Regu Delis yang merupakan regu pertama yang sampai, sedikit kaget karena sepanjang jalan banyak panitia yang berjaga di jalan dan di pos 4 pun banyak panitia ya g berjaga.

Mereka segera berbaris dan melapor, di pos kali ini mereka tidak di berikan tantangan tapi langsung menyelesaikan sandi-sandi yang diberikan.

Lagi-lagi mereka bingung dengan kalimat yang ditemukan, "Pohon besar, tunduk, permisi, jalan, berbicara." Kalimatnya singkat.

Segera mereka lapor, dan berjalan masih sama dengan posisi tadi.

Tak lama mereka berjalan mereka melihat pohon besar, saat mereka mulai dekat, semua menunduk dan mengucapkan permisi, setelah melewati pohon tersebut mereka tetap memilih untuk diam tidak mengucapkan sepatah katapun.

Pos 5 berjalan dengan aman tanpa ada kesulitan sedikitpun, mereka mulai berjalan ke pos 6 posisi masih sama karena Adel masih betah di posisi ke 2.

Saat berjalan tiba-tiba saja Bulan berjalan seperti menghindari sesuatu, teman-temannya di bekalang tetap mengikuti langkah Bulan dan bertanya.

"Kenapa Lan ko jalannya disini" Tanya Mora, karena bulan berjalan di tepi berjalan di rerumputan sedangkan jalur tersebut kosong.

"Lan," ucap Adel tersentak kaget.

"Cepat," ucap Bulan mengingatkan temannya, panitia di belakang pun mengikuti langkah mereka. Bulan mulai berlari pelan, dan kembali ke jalur.

Dari jauh Bulan melihat pos 6, serta melihat kak Raffi panitia yang dia usili tadi pagi, ia semakin khawatir.

"Del tukar posisi, cepat." Bulan segera berbalik dan kembali ke posisi ke dua.

"Oh itu kak Rafii ya?" Tanya Chika.

Semua kontak tertawa melihat ekspresi wajah Bulan, "Kenapa sama Raffi?" Tanya Kak Kirana

"Tadi pagi Bulan kagetin kak Raffi kak waktu kami masak," jawab Delis yang ditanya sama Kak Kirana.

"Gak apa-apa itu, paling di tenggelamkan," ucap kak Baim, kakak panitia yang mendampingi regu Delis bersama kak Kirana.

"Jangan gitu lah kak, aku makin takut," ucap Bulan yang mendengar ucapan kak Baim.

Semakin dekat dengan pos 6, mereka bersorak untuk menyemangati satu sama lain. mereka sampai di pos 6, mereka disuruh untuk turun di sungai untuk berbaris.

Setelah melapor mereka di suruh duduk, "Yang berhalangan tetap berdiri," ucap kak Raffi.

"Hai ketemu lagi kita," ucap kak Raffi menyapa Bulan, dia hanya tersenyum khawatir takut di usulin balik.

"Lama-lamain aja lah regu ini sambil nunggu regu lain ya," ucap salah satu panitia di pos 6 itu.

"Terserah aja stop sampai regu terakhir juga gak masalah," ucap kak Baim yang sontak mendapat lemparan dari kak Kirana.

"Enak aja, kasian mereka, anak sampingan ku ini," ucap kak Kirana. Yang lain sontak tertawa melihat tingkah mereka.

Mereka diberikan kertas perorangan yang telah di laminating agar kertas tersebut tidak basah.

"Silahkan kerjakan, lalu susun dan lakukan apa yang diperintahkan," ucap kak Raffi.

Mereka segera mengerjakan kertasnya, ternyata kertas yang mereka dapatkan itu berbeda-beda, sandinya pun berbeda-beda.

Setelah mengerjakan sandi tersebut, mereka menggabungkan semua kata yang mereka dapatkan.

"Ambil batu masing-masing satu dan susun gunakan teman ambil bendera hijau di sana, kembalikan, berdiri dan lapor." Setelah digabungkan kalimat ini lah yang terbentuk.

Mereka segera melihat sekeliling dimanakah bendera yang di maksud,

"Oh disana," tunjuk Rosa yang melihat bendera di atas pohon.

"Tinggi juga ya," ucap Tara. "Kenapa itu sih sedangkan ada yang merah di bawah," sambungnya 

"Eh bentar Ini kembalikan maksudnya apa? Batunya? Tapi kan di susun, kalau dikembalikan dulu panitia mana liat nanti," ucap Delis.

Mereka menyusun kembali kalimatnya, "Atau gini kalimatnya Ambil batu masing-masing satu dan susun gunakan teman ambil bendera hijau di sana, berdiri, lapor, dan kembalikan." Ucap Bulan.

"Masuk akal, pakai kalimat ini aja," ucap Delis.

Setelah masing-masing mendapatkan batu, mereka segera membagi ada yang menyusun dan dan ada juga yang mengambil bendera.

Terpopuler

Comments

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝒌𝒐𝒎𝒑𝒂𝒌 𝒃𝒂𝒏𝒈𝒆𝒕 𝒌𝒆𝒍𝒐𝒎𝒑𝒐𝒌 𝑫𝒆𝒍𝒊𝒔 👍👍👍

2024-04-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!