Bab 6

"Waah, keren kalian," ucap pendampingnya sambil bertepuk tangan.

"Ini sudah lengkap semua, sisa tinggal apa yang kalian bawa perorangan aja,"

"Kak untuk bahan masakan gimana ya?" Tanya Tara.

"Untuk bahan masakan kalian harus siapkan, beli bahan masakannya," jawab kak Kirana.

"Kir, gabung aja yok jelasinnya" ajak kak Aziz pendamping laki-laki dari kelas 1B.

"Boleh-boleh," jawab kak Kirana.

Setelah semua berkumpul mereka membahas apa saya yang perorangan harus bawa dan merupakan hal wajib karena besok akan di periksa oleh panitia keamanan dan perlengkapan.

"Saya lihat tadi perlengkapan regu kalian sudah lengkap semua, jadi sekarang kita bahas dulu hal yang wajib kalian bawa." Ucap Kak Aziz.

"Pertama adalah perlengkapan makan, piring, sendok, garpu, mangkok, gelas, semuanya wajib plastik kecuali sendok sama garpunya," kak Aziz mulai menjelaskan dan kak Kirana menulis di papan tulis.

"Kedua, beras setengah liter, tiga butir telur, mie instan 3 bungkus,"

"Ketiga, membawa ember yang agak besar soalnya ini juga buat kalian gunakan, embernya berisi gayung, sabun, sampo, sikat gigi, pasta gigi, intinya peralatan mandi kalian lah, mau bawa sabun cuci baju juga boleh. Tapi saran saya bajunya di tampung aja, kalian gak akan sempat buat cucian soalnya mandi itu kalian cuma sekali saat malam dan itu ada waktunya."

"Lanjut keempat, tidak boleh membawa parfum, make up, lipstik bedak dan lain-lain itu tidak boleh. Kalau pelembab bibir itu dibolehkan asal tidak menimbulkan warna, sunscreen juga boleh."

"Terus, sudah ke berapa ini? Saya sampai lupa," ucap kak Aziz.

"Kelima kak" ucap beberapa siswa berbarengan.

"Oke oke kelima ya, kalian hanya boleh membawa ransel untuk pakaian kalian, jangan ada yang membawa koper, tas atau ransel ya."

"Siap kak." Jawab mereka dengan kompak.

"Selanjutnya buku, pulpen, dan kawan-kawannya."

"Alat sholat, sandal, sepatu, untuk pakaian kalian atur aja seberapa banyak. Perkemahan ini ada tiga hari, kalau bisa bawa baju lebih aja."

"Untuk perlengkapan mandiri sudah ya, apa ada pertanyaan?" Tanya kak Aziz.

"Gak ada kak," jawab Zaka.

"Oke selanjutnya bahan masakan kalian, Kak Kirana yang akan jelaskan, Kir silahkan," Kak Aziz mempersilahkan kak Kirana menjelaskan.

"Untuk bahan masakan, kalian beli sayuran, tempe, tahu, yang simpel-simpel aja untuk beras, telur sama mie boleh kalian beli aja lagi buat tambahan takutnya kurang. Terus ini penting jangan bawa ikan, daging, yang mentah, ini peringatan penting kalau kalian gak mau terjadi sesuatu. Kalau mau bawa daging atau ikan masak dulu dari rumah kalian, jangan di bawa mentah, paham?"

"Siap kak," jawab mereka kompak. Sebenarnya mereka bertanya-tanya kenapa mereka gak boleh bawa ikan dan daging mentah, tapi mereka memilih untuk tidak bertanya.

"Ada pertanyaan?"

"Siap tidak kak."

"Oke ini dulu ya, kalau ada pertanyaan langsung hubungin kakak pendamping kalian." Ucap kak Aziz.

"Siap kak."

Setelah kakak pendamping mereka pergi, merek kembali kumpul untuk membahas bahan masakan yang mereka akan beli.

Dua orang perempuan memutuskan untuk membeli bahan masakan untuk tiga hari mereka di bumi perkemahan, dan dua siswa laki-laki pun ikut membeli bahan masakan, karena mereka tidak begitu paham.

Selebihnya yang tinggal di kelas memutuskan untuk membuat sorakan untuk regu mereka. Mereka juga berlatih sandi-sandi Pramuka.

"Disampaikan kepada seluruh ketua regu kelas 1 agar segera berkumpul di ruangan aula sekarang juga, sekali lagi disampaikan kepada seluruh ketua regu kelas 1 agar segera berkumpul di ruangan aula sekarang juga." Pengumuman dari panitia Pramuka.

"Zaka, let's go." Ajak Delis sambil menarik tangan Zaka.

"Pelan-pelan jangan lari ntar kita jatuh," ucap Zaka mengingat Delis.

Ternyata mereka di suruh berkumpul untuk mengambil nomor urut tenda mereka, dan mereka juga di ajak untuk melihat lokasi perkemahan.

Lokasinya tepat di belakang sekolah, tapi akses menuju kesana tidak mudah, karena mereka harus turun ke bawah. Untungnya para panitia sudah menyiapkan jalur untuk memudahkan mereka turun ke lokasi.

Setelah sampai mereka di suruh untuk mencari titik tempat mereka akan membangun tenda. Barisan tenda laki-laki dan perempuan di pisah.

"Setelah kalian melihat lokasinya segera kembali karena ada informasi wajib yang harus kami sampaikan," seru Kak Tomi.

Setelah mereka semua berkumpul, kak Tomi mulai nyampai kan beberapa hal.

"Ini adalah lokasi yang akan kita gunakan selama 3 hari, kalian harus tetap sopan dimanapun, tingkah laku dan ucapan kalian harus tetap dijaga. Jangan membawa ikan ataupun daging mentah, sampaikan ke regu kalian." Ucap Kak Tomi

"Besok kalian harus datang ke sekolah itu tepat jam 7 pagi, jam 7 sudah berkumpul semua di lapangan, kita akan melangsungkan upacara pembukaan, setelah upacara lanjut dengan pemasangan tenda."

"Ada yang mau bertanya?"

"Kak kenapa gak boleh bawa daging mentah?" Tanya salah satu ketua regu laki-laki.

"Itu hal sakral di tempat ini, kita harus menghormati hak tersebut," jawab salah satu panitia. Yang lain hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti.

"Kalau tidak ada pertanyaan lagi silahkan kembali ke kelas kalian masing-masing, cek kesiapan kalian, setelah siap kalian boleh pulang." Ucap kak Tomi.

Semuanya langsung bergerak meninggalkan lokasi dan kembali ke kelas masing-masing. Tim yang pergi membeli bahan masakan juga sudah kembali ke dalam kelas.

Untuk bahan masakan akan dititipkan di rumah Chika, karena hanya dia yang rumahnya paling dekat dengan sekolah. Bahan masakan laki-lakinya juga di titipkan di rumah Chika.

Delis dan Zaka menjelaskan apa yang disampaikan oleh Kak Tomi di lokasi perkemahan tadi. Setelah semua selesai, mereka beristirahat sejenak menunggu jam pulang.

Hari ini khusus kelas 1 akan dipulangkan lebih awal di bandingkan dengan kakak kelas mereka, karena mereka harus mempersiapkan diri untuk hari esok.

Tepat pukul 12.00 bel berbunyi, itu pertanda istirahat untuk kelas 11 dan 12, dan pertanda pulang untuk kelas 10.

"Lan tebengin ya, gak bisa bawa sambil jalan kaki nih, berat." Ucap Chika sambil menunjukkan bahan masakan yang akan di bawa pulang.

"Okee, sini taro di depan sebagian," ucap Bulan.

Sesampainya di rumah Chika, Bulan membantu memasukkan ke dalam kulkas.

"Chik sendiri ya di rumah orang rumah mana?" Tanya Chika.

"Ntah juga, tidur kali" jawabnya.

Tiba-tiba Chika tersentak kaget seperti melihat sesuatu, tapi Bulan tidak melihat apa-apa.

"Kenapa?" Tanya Bulan

"Ah gak nih tadi ada yang lewat,"

"Siapa yang lewat, aku gak liat siapa-siapa,"

"Ada cewek, dia bukan manusia,"

"Wooooh jadi kamu bisa liat makhluk gak kasat mata ya? Indigo ya berarti?" Tanya Bulan antusias.

"Iya bisa di bilang gitu,"

"Gak takut apa, mereka tuh cantik gak sih, apa nyeremin?" Tanyanya lagi.

"Awalnya sih takut tapi sekarang udah biasa, udah ah jangan tanya lagi, aku jadi takut ini. Walaupun aku bisa liat mereka tetap aja aku penakut. Sana pulang," ucap Chika sambil mendorong tubuh Bulan.

Terpopuler

Comments

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝒋𝒅 𝑪𝒉𝒊𝒌𝒂 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒍𝒊𝒂𝒕 𝒉𝒂𝒏𝒕𝒖 𝒚𝒂

2024-04-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!