Bab 2

Keesokan harinya, Bulan datang pertama kali di kelasnya. Dia hanya memungut sampah kertas yang berserakan di depan kelasnya.

"Pagi juga kamu Lan," ucap Delis yang membuat Bulan terkaget.

"Njir kaget aku. Tiba-tiba banget ada di belakang aku," ucap Bulan.

"Sorry sorry gak maksud," kata Delis sambil berjalan ke dalam kelas.

Satu persatu anak-anak kelas 1B berdatangan. Tepat pada pukul 07.30 bel berbunyi pertanda jam pelajaran pertama segera dimulai.

Semua anak sekolah masuk ke dalam kelas masing-masing, tapi di kelas 1B masih ada siswa yang belum datang.

Tak lama guru jam pelajaran pertama masuk, tapi siswa tersebut juga tak kunjung datang.

"Ini si Adel mana? Ini udah masuk tapi dia belum datang juga, apa dia sakit ya," gumam Bulan.

Guru mulai mengabsen siswa kelas 1B. "Adelia Sakinah," guru menyebut nama Adel pertama karena namanya berada pada absen pertama.

"Hadir," ucap seorang siswa yang tak lain adalah Adel yang baru masuk dalam ruang kelas. "Maaf Bu saya telat," sambungnya sambil mencium tangan gurunya.

"Lain kali jangan telat kamu Adel, karena ini hari pertama jadi saya maklumi yaa," kata Bu guru sekaligus peringatan buat Adek dan siswa lainnya.

Guru terus mengabsen dan memperkenalkan diri, serta sedikit menjelaskan pelajaran selama satu semester akan membahas apa. Beliau bernama Ibu Fatma, guru matematika.

Cukup singkat bu Fatma menjelaskan pelajaran di pertemuan pertama. Sekitar satu jam, ibu Fatima menyudahi pelajaran di pertemuan pertama.

Jam pelajaran kedua di kelas Bulan,yaitu pelajaran Kimia kosong karena gurunya sedang ada kegiatan.

Tak lama ada senior dari Organisasi Pramuka yang masuk ke dalam kelas Bulan, mereka menjelaskan kembali maksud dan tujuannya masuk ke kelas 1B.

Pada saat hari Senin kemarin, di ruangan aula sudah dijelaskan bahwa akan diadakan perkemahan wajib bagi siswa baru yaitu perkemahan yang di adakan selama 3 hari Jum'at, Sabtu, dan Minggu, yang wajib diikuti oleh seluruh kelas 10.

Anak-anak Pramuka ini membagikan formulir, untuk siswa-siswi kelas 10 yang akan ditandatangani oleh orang tua siswa dan dikumpulkan pada saat hari perkemahan dimulai yaitu hari Jum'at.

Anak pramuka juga menginformasikan bahwa kelas 1B. Dibagi menjadi dua yaitu regu laki-laki dan regu perempuan.

"Regu laki-laki nama kelompoknya adalah 2A dan regu perempuan nama kelompoknya adalah 2B," ucap senior Pramuka yang bernama Kak Tomi.

"Siap Kak." Jawab serentak

"Jangan lupa membawa keperluan yang sudah di jelaskan pada saat bimbingan kemarin di Aula, serta diingatkan kembali untuk tidak membawa alat makeup." Tegas Kak Tomi.

"Untuk ketua regu laki-laki dan perempuan silahkan diskusikan sendiri. Ada yang mau ditanyakan lagi?" Tanya kak Indri yang berada di samping Kak Tomi.

"Siap tidak ada kak." Jawab siswa kelas 1B.

"Oke, kalau kalian nantinya ada pernyataan kalian boleh tanyakan langsung ke saya atau kek Kak Tomi ya," ucap kak Indri. "Jaga kesehatan kalian, sampai ketemu di perkemahan pertama kita nanti." Sambung kak Indri.

Kak Tomi dan Kak Indri keluar kelas 1B, siswa lain pun ada yang keluar kelas ngikutin langkah seniornya itu. Bukan karena ada yang ingin ditanyakan tapi karena mereka mau duduk di depan kelas.

Belum sempat mereka melangkahkan kaki keluar kelas, Kak Tomi menyuruh mereka untuk kembali duduk di bangku masing-masing. Dan mendiskusikan siapa ketua dari regu mereka.

"Woy siapa nih ketua regu kita?" teriak seorang siswa perempuan kepada yang lainnya.

"Sekertaris aja noh, yang jadi ketua regu," usul siswa lain.

"Setuju setuju," ucap beberapa siswa yang menyetujui saran tersebut.

"Gak-gak, aku gak mau," sanggah Delis tidak menyetujui saran teman-temannya. "Yang lain lah masa aku sih," sambungnya.

"Siapa lagi Lis kalau bukan kamu, ayoo lah," bujuk siswa lain.

"Yaudah sih Lis, kamu aja, kalau ada perkemahan lagi ntar kita ganti ketua regunya," ucap Chika.

"Nah iyaa bener tuh," ucap siswa lain meyakinkan.

"Yowes, asal kalian harus nurut kataku," ucap Delis ke teman-temannya.

Teman-temannya mengiyakan dan memberikan jempol kepada Delis.

Regu laki-laki di kelas 1B, juga telah menunjuk siapa ketua regu mereka. Siapa lagi kalau bukan sang ketua kelas Zaka.

"Ketua regu kitaaaaaa Zaka Alvan Faiq," teriak Yusuf sang wakil ketua kelas.

"Okeee." Jawab serentak anak laki-laki di kelas itu.

Zaka yang mendengar kekompakan teman-temannya hanya menggelengkan kepalanya. Dia ingin sekali protes tapi sepertinya sudah tidak ada jalan pikir Zaka.

Bel bertanda istirahat pun berbunyi, siswa berhamburan ke arah kantin untuk mengisi kampung tengah mereka. Namun banyak juga siswa yang tetap memilih berada di dalam ruangan.

Siswa yang tidak ke kantin menggunakan waktu mereka untuk mendiskusikan dan membagi apa saja yang akan mereka bawa pada hari perkemahan nanti.

Chika yang notabenenya memiliki rumah yang dekat dengan sekolah, hanya berjarak sekitar 5 menit jalan kaki. Menjadi sasaran teman-temannya untuk meminjam alat masak, seperti panci dan kawan-kawannya.

"Chika, rumah kamu kan deket nih dari sekolah bolehlah pinjemin panci dan tetek bengeknya ya," pinta Delis.

"Oke, asal kalian ambil sendiri di rumah. Aku mana bisa bawa sendiri," ucap Chika yang disetujui oleh teman-temannya.

Setelah mereka semua mencatat dan membagi tugas yang akan membawa serta mengambil barang-barang di rumah Chika selesai, mereka semua bersantai sambil menunggu jam masuk berbunyi.

Tak lama biar masuk pun berbunyi, namun di kelas 1B guru yang mengajar tidak bisa masuk dikarenakan ada kegiatan di luar sekolah.

Teman-teman yang kembali dari kantin, membawa beberapa isu panas yang sedang digosipkan oleh siswa baru.

Bulan yang juga dari kantin bersama teman-teman yang lain, seketika bercerita kepada Delis, Adel, dan Chika.

"Eh tau gak?" Tanya Bulan ke tiga temannya.

"Ya mana kita tau, kan kamu yang mau cerita," jawab Delis.

"Iyaa tuh," timpal Chika

"Sekolah kita tidak mengadakan ospek karena beberapa tahun lalu ada siswa perempuan meninggal karena kecelakaan," ucap Bulan.

"Hah serius, bercanda kan?" Tanya Delis.

"Kagak serius, ini lagi rame di ceritain sama anak-anak di kantin tadi, katanya sih ya kakak ini tuh pas ospek telat datangnya, akhirnya dia nyebrang jalan sembarangan tanpa liat kanan kiri." Cerita Bulan,

"Terus tuh nih yaa si sopir ini juga ugal-ugalan katanya, jadilah nabrak dan meninggal." Sambungnya.

"Innalilahi wa Inna Ilaihi Raji'un," ucap ketiga temannya.

"Semoga kakaknya tenang di sana, Aamiin." Doa Delis, dan ketiga temannya juga ikutan mengaminkan doanya.

Ternyata semua teman-teman kelasnya juga bercerita tentang hal ini.

Terpopuler

Comments

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝒂𝒘𝒂𝒍 𝒚𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒂𝒓𝒊𝒌

2024-04-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!