Bab 8

Tanpa di ketahui ternyata ada panitia yang memantau mereka.

Panitia tersebut bagian keamanan, tapi karena semuanya cepat meredah, mereka hanya menganggukkan kepalanya.

Setelah mereka semua membangun tenda, mereka diberi waktu sekitar tiga puluh menit untuk istirahat.

Tak lama kakak pendamping mereka datang, membawakan jadwal kegiatan serta name tag.

"Ini jadwal yang akan dilakukan selama tiga hari, sama ini name tag dibagikan. Setiap kalian keluar tenda wajib pakai name tag, kalau tidak dan kalian kedapatan sama keamanan, kalian akan dapat hukuman. Mengerti," tutur kak Kirana.

"Ke toilet juga wajib pakai kak?" Tanya Ika.

"Wajib, kemana pun kalian harus pake," 

"Siap kak."

"Yasudah kalian istirahat, setelah ini kalian ada pemeriksaan, nanti kakak kesini lagi," kata kak Kirana lalu berjalan pergi.

"Iya kak,"

Tak lama panitia keamanan membunyikan sirine, pertanda mereka mulai berjalan untuk pemeriksaan, para kakak pendamping pun sudah standby di tenda masing-masing.

Para peserta berjejer rapi di depan tenda masing-masing, serta menaruh barang di depannya.

Suara berat dan tegas keluar dari mulut panitia keamanan membuat mereka takut.

"Regu P 2B!" Ucap kak Aldi ketua keamanan.

"Siap!" Ucap mereka kompak.

"Periksa perlengkapan,"

"Siap."

Para panitia keamanan lain memeriksa barang bawaan mereka, sudah lengkap atau belum.

"Lengkap," lapor salah satu panitia yang memeriksa bawaan mereka ke kak Aldi.

"Lengkap," lapor panitia yang memeriksa dapur dan bahan masakan mereka.

"Oke bagus," istirahat dan kalian boleh mulai memasak untuk makan siang, ucap kak Aldi.

"Siap, terima kasih kak."

Setelah diperiksa, mereka langsung bergegas masuk ke dalam tenda.

"Bagus bagus, kalian kompak banget, tetap jaga kekompakan kalian ya. Kalau ada apa-apa langsung lapor ke saya, kalau kalian gak liat saya telpon dulu jangan tanya ke panitia, paham." Ucap kak Kirana

"Oke kak," ucap Bulan. Setelahnya kakak pendamping mereka pergi.

"Kita harus begi tugas nih yang masak siapa, kalau semua kumpul begini enak aja saling membantu tapi kalau udah ada kegiatan, susah." Ucap Tara sebagai kepala dapur yang ditunjuk sama Delis.

"Iya nih harus itu," ucap Zia, bagaimana kalau yang halangan itu bertugas untuk masak, biasanya kan kita istirahat pas jam sholat tuh, nah kalau yang sholat juga dapat jatah masak, bakalan lama kita makannya." Usulnya.

"Boleh juga, bagaimana yang lain setuju gak?" Tanya Delis

"Aku sih setuju-setuju aja Lis," ucap Rosa. Yang lain pun mengangguk.

"Kalau ada yang gak setuju bilang ya, ini untuk ketenteraman kita juga, depan iya iya tapi di belang keberatan." Ucap Delis

"Aku halangan setuju-setuju aja Lis, karena mengingat jadwal makan dan sholat itu bareng, kita sih mau setelah sholat langsung makan," ucap Shinta.

"Oke kalau gitu, yang halangan siapa?" Tanya Delis.

Shinta, Tara, Chika, sama Zia mengangkat tangan.

"Chika, Zia, Tara sama Shinta berarti ya yang punya tanggung jawab buat masak," ucap Delis.

"Tapi aku udah mau selesai Lis," kata Zia.

"Aman aja, kalau udah selesai bilang aja, kita di dapur juga saling membantu, jangan karena udah ada yang punya tanggung jawab yang lain santai-santai, oke." 

"Aman Lis," ucap Chika.

Mereka pun mulai memasak nasi, masak sayur sama memanaskan lauk yang mereka bawa dari rumah.

"Lis kak Kirana makan sama kita juga gak?" Tanya Tara.

"Gak Tar, panitia juga masak sendiri." 

"Oke."

Setelah mereka makan, mereka segera mencuci piring di tempat yang sudah disediakan sama panitia. Tempatnya bersebelahan sama wc di ujung dekat sungai.

Selebihnya melaksanakan sholat di musholla sekolah mereka, sesuai dengan arahan panitia.

Tepat pukul 13.30 siang, mereka semua berkumpul di aula sekolah untuk mendapat materi pertama mereka.

Mereka selesai tepat saat suara azan berkumandang pertanda waktu sholat ashar sudah masuk.

Mereka bergegas mengambil air wudhu, karena alat sholat mereka sudah di bawa saat ke aula tadi.

Setelah mereka sholat, mereka melanjutkan materi lagi sampai waktu menunjukkan pukul lima sore. Teman-teman yang halangan berjalan kembali ke tenda, dan teman-teman yang sholat memutuskan tetap berada di aula namun ada juga yang kembali ke tenda untuk istirahat.

"Lis, kenapa? Tanya Bulan yang melihat Delis yang diam saja dan hanya melihat ke satu arah.

"Gak ada apa-apa Lan," ucap Delis, "Malam ini kita harus waspada," sambungnya.

"Waspada? Why?" Tanya Bulan.

"Aku ngerasa ada sesuatu, tapi gak tau apa itu." 

"Mungkin perasaan kamu aja tuh Lis, gak akan terjadi apa-apa" ucap Adel menenangkan walaupun dia tau, akan ada yang terjadi.

"Kamu juga bisa ngeliat mereka Del?" Tanya Bulan tiba-tiba.

"Hah mereka? Siapa?"

"Gak usah pura-pura gak tau, muka mu juga kek raut wajah khawatir gitu?" Ucap Bulan.

"Masa sih?"

"Iyaa, jujur aja gak apa-apa ko," ucap Delis

"Iyaa bisa," jujur Adel dia sudah tidak bisa mengelak lagi.

"Emang ada apa sih? Apa yang akan terjadi?" Tanya Bulan lagi yang masih penasaran.

"Aku juga gak tau Lan," ucap Delis, Bulan hanya manggut-manggut walaupun masih penasaran.

Tak lama suara adzan berkumandang mereka bergegas mengambil air wudhu. "Yang lain kemana ini, gak keliatan, kita gak boleh pisah," ucap Bulan sambil mencari teman satu regunya.

"Ada noh," ucap Delis sambil menunjuk ke arah temannya yang duduk di ujung lapangan. "Samperin yok" sambungnya.

Mereka berjalan ke arah tempat duduk mereka.

"Kalian udah wudhu?" Tanya Ika.

"Sudah, kalian sudah?" Tanya Adel.

"Udah ko, ayok." Ajak Rosa ke musholla.

Setelah mereka selesai sholat, mereka berjalan ke tenda mereka. Sesampainya mereka di tenda, ternyata makanan yang di masak sama yang sudah siap.

Mereka yang mulai bersiap untuk segera makan tiba-tiba Chika berbicara.

"Baca istighfar tiga kali, Al-fatihah, trikul sama ayat kursi," ucapnya.

Yang lain kebingungan tapi tetap membaca dalam hati. Melihat temannya yang diam,

"Ya jangan dalam hati juga lah kawan, kami nih gak bisa denger," ucap Tara.

Mereka mulai membaca  secara pelan, setelah itu mereka mulai makan malam.

Saat mereka makan tiba-tiba kak Kirana datang.

"Oh kalian lagi makan?"

"Iya kak sini gabung makan kak," ajak Shinta

"Gak usah, kakak ntar makan sama panitia yang lain, yang halangan sudah mandi semua?"

"Sudah kak tadi, selesai materi kami mandi, sesuai arahan keamanan," jawab Chika.

"Oke sip, yang lain kalau sudah makan juga boleh mandi ya, jangan ribut disana, saling tunggu temannya. Khusus malam yang cuci piring itu jangan yang halangan, itu dekat sungai rawan, yang cuci piring ingat jangan buah sampah ke sungai, disana sudah ada tempat sampahnya." Tutur kak Kirana mengingatkan kami.

"Malam kakak tidurnya di sini ya, udah lanjut makannya," ucap kak Kirana dan segera pergi karena ada panggilan dari stand panitia.

Terpopuler

Comments

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝒌𝒐𝒌 𝒋𝒅 𝒄𝒖𝒓𝒊𝒈𝒂 𝒚𝒂 𝒌𝒍 𝒌𝒂𝒌 𝑲𝒊𝒓𝒂𝒏 𝒊𝒕𝒖 𝒉𝒂𝒏𝒕𝒖

2024-04-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!