SUAPI AKU!

“Suapi aku!” Titah Alder.

Membuat Jasmine yang duduk di jok samping menoleh dengan kening berkerut. Sudah minta di buatkan sarapan setiap hari, sekarang pria itu meminta Jasmine menyuapinya. Di kasih hati minta jantung, begitu pikir Jasmine. Tapi, di sudut hatinya yang lain ada rasa tak biasa, entahlah.

“Tapi Pak, ini di jalan,” kata Jasmine.

“Pagi ini kita ada meeting kan? Kayanya gak sempat sarapan di kantor, waktunya mepet,” kata Alder lagi.

Jasmine mengangguk, membenarkan bahwa pagi ini mereka memang ada meeting. Kenapa ia bisa lupa, jika ia ingat, mungkin ia akan memasak lebih pagi lagi. Jika perlu pukul 4 pagi saja sekalian.

“Nara, malah bengong. Ayolah, aku sudah lapar. Kamu tahu? Setiap hari aku butuh amunisi yang lebih banyak dari orang lain kebanyakan. Dunia kerjaku membuat aku jungkir balik, selain harus memutar otak, tenaga juga habis terkuras. Karena itu, kalau aku gak sarapan, kamu mau aku pingsan?”

Cih, lebay! Jasmine memutar bola matanya dengan malas, Alder berlebihan. Tak mau berdebat, ia pun mengeluarkan makanan utama dari paper bag di pangkuannya, kemudian menyimpan paperbag itu di pojok dekat pintu. Sedikit repot, tapi kasihan juga jika Alder tak sempat sarapan.

Dengan hati-hati Jasmine menyodorkan satu sendok makanan ke hadapan Alder, suapan pertama untuk Alder sejak hatinya tertambat pada pria itu. Kedekatan pertama dengan Alder sejak ia jatuh cinta pada pria itu, dan rasanya sungguh mendebarkan. Tak bisa Jasmine ungkap dengan kata-kata meski ia harus mati-matian menahan bersin ketika jarak mereka sangat dekat.

“Emmmm, enak. Seperti biasanya,” puji Alder.

Jasmine mengerutkan keningnya, “Seperti biasanya? Memangnya kapan lagi Pak Al makan masakan saya selain sekarang dan tadi malam?” Tanya Jasmine penuh selidik. Ia sampai tak berkedip demi melihat ekspresi pria itu. Apa sesungguhnya Alder menganalinya? Tapi tak mungkin, kalau pun Alder mengenalinya, memang kapan pria itu makan masakannya? Tak pernah kan? Karena dulu Alder selalu membuangnya.

“Maksud aku, enak kaya tadi malam. Rasanya pas, bumbunya semua terasa,” kata Alder.

“Oh ...” kata Jasmine seraya manggut-manggut. Ia menghembuskan nafas lega, ia kira Alder mengenalinya.

Suapan ke dua, Alder terima dengan senyuman. Membuat Jasmine nyaris menjatuhkan sendoknya. Tangannya tiba-tiba gemetar, ia berdehem, kemudian kembali menyendok makanan untuk pria itu.

Alder makan dengan lahap, hingga makanan itu tandas tak tersisa, bertepatan dengan mereka tiba di parkiran kantor. Jasmine segera memberikannya minum.

“Waw, juice orange. Kamu tahu aku sangat menyukai juice orange?”

Jasmine tergagap, ia sontak menggeleng, “Enggak, Pak. Mungkin cuma kebetulan aja. Karena aku juga suka juice orange, kebanyakan orang suka juga kan?” sangkalnya.

“Iya, kamu benar.”

“Ini ada buah-buahan, nanti Pak Al makan aja kalau waktu Pak Al sudah luang,” kata Jasmine. Ia membereskan kotak bekal yang kosong, lalu memasukannya kembali ke dalam papaerbag.

“Udah?” Tanya Alder saat jasmine sudah menyelesaikan kegiatannya.

Jasmine mengangguk, ia menahan tangan Alder saat pria itu hendak turun. Membuat Alder mengerutkan dahinya lalu bertanya, “Ada apa?”

“Sebentar, Pak,” Jasmine mengambil tissue, kemudian mengelap dagu pria itu. Gadis itu tak sadar dengan apa yang dia lakukan, bahkan Alder terdiam membeku menatap wajah cantiknya.

“Ada sedikit noda juice,” kata Jasmine. “Yuk turun,” katanya kemudian.

Alder berdehem, mencoba menormalkan kembali detak jantungnya yang beberapa saat lalu bertalu-talu. Ia lalu turun tanpa mengatakan apapun. Meninggalkan Jasmine yang beberapa kali bersin di dalam mobil.

***

Jasmine menghentikan langkah saat ia mendapati Oryza di depan ruangannya. Sepertinya pria itu sudah menunggunya lama.

Untung Alder sudah masuk ke ruangannya, pria itu tak boleh tahu jika Naraya adalah Jasmine.

"Jasmine..." Panggil Oryza saat Jasmine melewatinya begitu saja.

"Jangan panggil aku dengan nama itu di sini!" Tegas Jasmine dengan sorot mata tajamnya.

"Ok ok, aku minta maaf. Nara," ralat Oryza.

Jasmine melanjutkan langkahnya, Oryza mengikutinya. Pria itu harus mendapat maaf dari sang sahabat.

"Ngapain kamu di sini? Ini udah masuk jam kerja loh. Aku mau kerja, aku juga buru-buru mau meeting. Kamu juga kan?" Ketus Jasmine.

"Iya aku tahu, tapi aku mau minta maaf dulu sama kamu. Please maafin aku, Nara. Aku tahu aku salah, kamu pasti kecewa sama aku, ak yg gak berguna sebagai sahabat kamu. Tapi tolong mengertilah, posisi aku saat itu gak jauh beda sama kamu, aku juga tertekan. Aku gak berani melakukan apapun," lirih Oryza.

"Karena kamu ingin menyelamatkan diri kamu sendiri kan? Kamu gak mau ikut di bully kalau kamu bela aku. Kamu gak mau jadi sasaran mereka selanjutnya, gitu kan?"

"Nara, bukan gitu. Aku..."

"Terus apa? Gak usah bohong Oryza! Aku tahu kok. Lagian jarang banget teman yang mau mengorbankan diri demi temannya. Seribu satu," ucap Jasmine. Tangannya sibuk menyiapkan beberapa berkas untuk materi meeting.

"Aku salah, maaf..." Lirih Oryza.

Mendengar suara lirih penuh permohonan dari Oryza, Jasmine menghentikan kegiatannya. Ia menghela nafas panjang, kemudian menatap pria itu. Oryza tampak menunduk penuh sesal.

"Andai waktu bisa di ulang, aku akan lawan mereka demi kamu. Aku gak akan jadi pengecut, maaf. Apa ada sesuatu yang bisa menebus semua kesalahanku padamu? Apa ada sesuatu yang bisa menukar kekecewaan kamu menjadi maaf? Aku rela melakukan apapun demi mendapatkan maaf dari kamu, Nara."

Jasmine memejamkan matanya sejenak, jika boleh jujur, ia juga menyayangi Oryza, sahabatnya satu-satunya. Ia hanya kecewa atas diamnya pria itu. Membiarkannya sendiri ketika semua orang gencar menyerang mentalnya.

"Sudahlah, aku juga sadar, semua itu gak akan bisa di ulang. Itu masa lalu, aku akan coba melupakannya," kata Jasmine.

"Apa itu artinya kamu maafin aku?" Tanya Oryza seraya menatap Jasmine penuh harap.

Jasmine diam sejenak kemudian mengangguk, "Iya."

Bahagia mendengar kata itu, Oryza tersenyum lalu memeluk Jasmine dengan erat. Meluapkan rasa rindunya pada gadis itu. Dan lebih membahagiakan lagi saat Jasmine membalas pelukannya. Gadis itu tak lagi mengacuhkannya.

"Terima kasih, Nara. Terima kasih..."

"Iya iya, jangan jadi pengecut lagi. Kalau enggak, aku benar-benar gak akan mau maafin kamu lagi! Gak hanya buat aku aja, tapi jangan jadi pengecut buat orang-orang yang sayang sama kamu dan kamu sayang juga."

Oryza mengangguk, mengeratkan dekapannya pada gadis itu.

"Ekheeem, ini di kantor, bukan tempat pacaran!"

Jasmine dan Oryza sontak saling menjauh, sejak kapan Alder di sana?

"Saya ini mau meeting, saya nunggu kalian sejak tadi. Kalian malah asik pacaran!" Sindir Alder, tatapannya begitu tajam, terlihat dingin dan menakutkan.

"Maaf, Pak."

"Maaf, Pak."

Jasmine dan Oryza kompak meminta maaf, mereka tak berani menatap Alder.

"Hobby banget minta maaf," setelah mengatakan kalimat itu, Alder pergi begitu saja.

Tentu Oryza dan Jasmine buru-buru mengikutinya. Tak ingin singa itu semakin mengaung marah.

Terpopuler

Comments

Retno Palupi

Retno Palupi

apa sebetulnya dulu alder g buang bekalnya ya?

2024-03-20

0

Ita rahmawati

Ita rahmawati

dari kata²nya kyknya alder udh tau ya

2024-02-25

1

Ningsih

Ningsih

lanjut kak💪💪

2024-02-20

1

lihat semua
Episodes
1 KENAPA AKU JELEK?
2 HINAAN
3 PERUBAHAN
4 KEPUTUSAN
5 POSESIF
6 JAKARTA
7 DIA...
8 FASILITAS MEWAH
9 BERDEBAT
10 KERIPIK S*TAN
11 SAHABAT LAMA
12 KETAHUAN
13 MENATAPNYA
14 LEBIH INDAH KAMU
15 CALON ISTRI
16 BUTUH PELUKAN
17 TUGAS BARU
18 HOBI BERSIN
19 SUAPI AKU!
20 INGIN SEMBUH!
21 BERHENTI BERSANDIWARA!
22 APA INI MIMPI?
23 SAYANG ATAU BEBEB?
24 MODUS SAAT MEETING
25 PAJAK JADIAN
26 ORANG KE TIGA
27 KABUR
28 DIAM BUKAN BERARTI TAK TAHU
29 MERAJUK
30 DI TINGGAL
31 MATAKU TERNODA!
32 MEMINTA RESTU
33 RESTU PAPA
34 KENCAN
35 NONTON
36 NOSTALGIA
37 DI SEKOLAH
38 BERPISAH
39 PERTENGKARAN
40 PERIH
41 KEPUTUSAN JASMINE
42 DANDELION
43 TERLAMBAT
44 MEMPERJUANGKAN
45 ALDER vs DION
46 BERTEMU
47 MEMAAFKAN TAPI TAK UNTUK KEMBALI!
48 DIA DATANG
49 MEMANGNYA KAMU SIAPA?
50 KEHILANGAN
51 RENCANA ALDER
52 ANCAMAN LILY
53 PENYELIDIKAN ALDER
54 BA BARU
55 SIKAP DINGIN JASMINE
56 MALAS BERDUAAN
57 BINTANGNYA
58 KISAH JASMINE
59 MENITIPKAN HATI
60 DUA PRIA PEMAKSA
61 HASIL PENYELIDIKAN
62 TENTANG MASA LALU
63 JASMINE & LILY
64 KEMANA JASMINE?
65 MENCARI JASMINE
66 JASMINE...
67 AKU GAK BISA!
68 PERMAINAN DI MULAI
69 MULAI BERTINDAK
70 MENUJU EKSEKUSI
71 EKSEKUSI DI MULAI
72 SELEB DADAKAN
73 MENCARI TERSANGKA LAGI!
74 YANG SEBENARNYA
75 TIDAK ADA YANG BAIK-BAIK SAJA
76 BINGUNG
77 KEMBALI KE JAKARTA
78 PERASAAN ORYZA
79 CEMBURU
80 MENEMUI LILY
81 KEPUTUSAN PINDAH
82 APARTEMEN
83 BELANJA
84 DILEMA
85 MALAM INI
86 SESAK
87 MAAFKAN AKU...
88 PENGORBANAN
89 TALAQ
90 KEHILANGAN LAGI
91 MASIH FLASHBACK
92 PAPA
93 PERTEMUAN
94 KEMARAHAN
95 PAPA MAU KEMANA LAGI?
96 JATUH SAKIT
97 PAPA DIMANA?
98 MENGALAH
99 LAKUKAN DEMI RAGA
100 KU TUNGGU JANDAMU!
Episodes

Updated 100 Episodes

1
KENAPA AKU JELEK?
2
HINAAN
3
PERUBAHAN
4
KEPUTUSAN
5
POSESIF
6
JAKARTA
7
DIA...
8
FASILITAS MEWAH
9
BERDEBAT
10
KERIPIK S*TAN
11
SAHABAT LAMA
12
KETAHUAN
13
MENATAPNYA
14
LEBIH INDAH KAMU
15
CALON ISTRI
16
BUTUH PELUKAN
17
TUGAS BARU
18
HOBI BERSIN
19
SUAPI AKU!
20
INGIN SEMBUH!
21
BERHENTI BERSANDIWARA!
22
APA INI MIMPI?
23
SAYANG ATAU BEBEB?
24
MODUS SAAT MEETING
25
PAJAK JADIAN
26
ORANG KE TIGA
27
KABUR
28
DIAM BUKAN BERARTI TAK TAHU
29
MERAJUK
30
DI TINGGAL
31
MATAKU TERNODA!
32
MEMINTA RESTU
33
RESTU PAPA
34
KENCAN
35
NONTON
36
NOSTALGIA
37
DI SEKOLAH
38
BERPISAH
39
PERTENGKARAN
40
PERIH
41
KEPUTUSAN JASMINE
42
DANDELION
43
TERLAMBAT
44
MEMPERJUANGKAN
45
ALDER vs DION
46
BERTEMU
47
MEMAAFKAN TAPI TAK UNTUK KEMBALI!
48
DIA DATANG
49
MEMANGNYA KAMU SIAPA?
50
KEHILANGAN
51
RENCANA ALDER
52
ANCAMAN LILY
53
PENYELIDIKAN ALDER
54
BA BARU
55
SIKAP DINGIN JASMINE
56
MALAS BERDUAAN
57
BINTANGNYA
58
KISAH JASMINE
59
MENITIPKAN HATI
60
DUA PRIA PEMAKSA
61
HASIL PENYELIDIKAN
62
TENTANG MASA LALU
63
JASMINE & LILY
64
KEMANA JASMINE?
65
MENCARI JASMINE
66
JASMINE...
67
AKU GAK BISA!
68
PERMAINAN DI MULAI
69
MULAI BERTINDAK
70
MENUJU EKSEKUSI
71
EKSEKUSI DI MULAI
72
SELEB DADAKAN
73
MENCARI TERSANGKA LAGI!
74
YANG SEBENARNYA
75
TIDAK ADA YANG BAIK-BAIK SAJA
76
BINGUNG
77
KEMBALI KE JAKARTA
78
PERASAAN ORYZA
79
CEMBURU
80
MENEMUI LILY
81
KEPUTUSAN PINDAH
82
APARTEMEN
83
BELANJA
84
DILEMA
85
MALAM INI
86
SESAK
87
MAAFKAN AKU...
88
PENGORBANAN
89
TALAQ
90
KEHILANGAN LAGI
91
MASIH FLASHBACK
92
PAPA
93
PERTEMUAN
94
KEMARAHAN
95
PAPA MAU KEMANA LAGI?
96
JATUH SAKIT
97
PAPA DIMANA?
98
MENGALAH
99
LAKUKAN DEMI RAGA
100
KU TUNGGU JANDAMU!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!