TUGAS BARU

Dadanya berdesir, ada rasa aneh yang bergejolak dalam dirinya saat Alder mengusap punggungnya dengan lembut. Jasmine memejamkan mata, kemudian menarik dini tak baik untuk jantungnya.

Tatapan mereka saling mengunci, seolah menyampaikan banyak kata yang tertahan di tenggorokan. Perlahan Alder kembali mendekat, seperti terhipnotis, Jasmine pun hanya diam mematung. Tubuhnya serasa terkunci, sampai ketika Alder semakin dekat Jasmine menahan dada pria itu.

“Pak ...” tegurnya.

Alder menjauh, mengusap wajahnya dengan gusar lalu beranjak duduk dengan posisi bersandar pada sandaran sofa. Ia menengadah dengan mata terpejam, entah setan mana yang merasukinya, kenapa ia nyaris lepas kendali pada Jasmine? “Aku lapar,” ucapnya.

Jasmine berdiri, tubuhnya sedikit gemetar sisa-sisa rasa tegang beberapa detik lalu, “Tunggulah, saya masak dulu,” katanya.

Alder hanya mengangguk sebagai jawaban, pria itu tengah merutuki dirinya, apa yang sebenarnya terjadi dengan dirinya? Kenapa baru beberapa hari Jasmine bekerja dengannya, ia bisa hampir kebablasan?

“Aku harus meminta maaf,” gumamnya, lalu beranjak menyusul Jasmine ke dapur. Gadis itu tengah terdiam dengan tatapan kosong, sepertinya tak jauh beda dengan Alder, Jasmine pun masih tak menyangka dengan kejadian yang nyaris mereka lakukan.

“Nara ...”

Jasmine terkesiap, ia sontak berbalik, “Jangan mengagetkan saya, Pak. Jantung saya sedang gak baik-baik aja sekarang,” ucap Jasmine.

Alder mengerutkan dahinya, lalu mendekat dan berdiri tepat di hadapan gadis itu, “Kamu sakit jantung?”

Jasmine menggeleng, “Bukan gitu, gak tahu kenapa jantung saya berdetak gak normal sekarang, “Hacciiiiih,” jasmine menutup wajahnya, lalu meminta Alder mundur dengan isyarat tangannya.

“Maaf maaf maaf,” kata Alder seraya mundur beberapa langkah. Untung saja tadi Jasmine tak bersin saat alder nyaris meraup bibir ranumnya.

“Kita sama, jantung saya juga gitu,” kata Alder dengan bodohnya. Karena jujur, itulah yang saat ini terjadi dengan jantungnya. Selain masalah jantung yang berdetak tak normal, darahnya juga serasa mendidih. Ada sesuatu yang meletup-letup di dalam sana, Alder baru merasakannya.

Jasmine menyentuh dadanya, debaran itu semakin nyata, hingga tubuhnya terasa panas dingin dan berdebar-debar. Ternyata Alder masih menjadi raja di dalam sana, pria itu masih saja bisa membuat jantungnya terpompa tak karuan.

“Nara, aku, aku mau minta maaf. Soal tadi ..”

“Gak usah di bahas lagi, Pak. Saya ngerti kok. Mungkin Pak Al lagi galau,” kata Jasmine, ia berbalik dan kembali melanjutkan niatnya untuk memasak. Wajahnya memanas, pipinya pasti memerah.

“Saya gak galau, saya cuma lelah. Saya butuh seseorang yang bisa menenangkan saya. Biasanya saya peluk Mama, tapi Mama udah gak ada. Dan tadi, saat saya peluk kamu, saya merasakan pelukan Mama ada pada diri kamu, dan soal tadi, saya benar-benar lepas kendali. Saya minta maaf, saya gak bermaksud merendahkan kamu, maafkan saya,” kata Alder.

Jasmine mengeratkan genggamannya pada pisau yang tengah di pegang, matanya sejenak terpejam, Alder hanya butuh pelukan Mamanya, tak lebih. Bukan nyaman memeluknya, namun pria itu ingin mencari kenyamanan dari pelukan sang Mama yang sudah lama tak ia rasakan.

Ia kembali berbalik, menatap Alder yang juga tengah menatapnya, ia lalu tersenyum, senyuman getir yang sangat di paksakan, “Gak papa Pak, saya mengerti. Oiya, saya masak dulu, Bapak tunggu saja, nanti saya bawakan makanannya.”

Alder terus menatap Jasmine, beberapa saat kemudian pria itu mengangguk lalu pergi. Ia kembali ke ruang tamu, sepertinya Jasmine tak ingin dekat-dekat dengannya, kalimat gadis itu menyiratkan usiran secara halus.

***

Beberapa saat menunggu, Jasmine akhirnya muncul. Membawa nampan yang di atasnya berisi makanan hasil olahan tangannya. Ia simpan di atas meja di hadapan Alder yang sontak menegakkan duduk saat Jasmine datang.

“Saya ambilkan minumannya dulu,” kata Jasmine.

Alder hanya mengangguk sebagai jawaban, rasa lapar semakin terasa saat ia mencium aroma makanan yang menggugah seleranya, aromanya saja sudah sangat lezat dan menggelitik perut, apalagi rasanya.

Jasmine kembali, ia meletakkan dua gelas air putih dingin di atas meja, lalu menyiapkan makanan untuknya juga untuk Alder. Ia juga lapar ternyata, karena itu ia membuat dua porsi makanan.

“Maaf, saya hanya masak omelet dan nasi goreng ini. Ini yang pali cepat di bikin,” kata Jasmine.

“Gak papa, ini saja sudah cukup,” Alder menerima piringnya, lalu mulai mencicipi makanannya.

Jasmine yang duduk di sebelah pria itu terdiam, menunggu reaksi apa yang akan di tunjukan Alder setelah merasakan masakannya.

Di suapan pertama, Alder memelankan kunyahannya, ia seperti menemukan sesuatu yang lama hilang. Ia kembali menyuapkan makanan ke mulutnya, lalu menoleh pada Jasmine, “Kenapa kamu gak makan?” tanyanya.

“Saya nunggu komentar dari Bapak, gimana? Apa makanannya enak? Kalau gak enak gak usah di paksain, Pak.”

Alder tersenyum, tanpa sadar ia mengusap puncak kepala Jasmine, “Makanan ini mengingatkan saya pada seseorang. Orang yang sudah lama pergi, dan rasa masakan kamu persis dengan rasa masakannya. Enak,” ucapnya.

Alih-alih senang mendengar pujian itu, Jasmine justru terdiam. Nafsu makannya menguar begitu saja, padahal ia sangat lapar. Ucapan Alder membawanya ke masa lalu, saat dulu Jasmine kerap membawakan bekal untuk pria itu, padahal saat itu hidupnya serba pas-pasan, tapi Jasmine memaksakan diri membuat nasi goreng. Nyaris setiap pagi ia memberikan bekal nasi goreng pada Alder, berharap pria itu mau mencicipi makanannya walau sedikit saja. Dan berharap setelah mencicip makanannya Alder menyukainya lalu mau berteman dengannya.

Tapi Jasmine justru mendapati kotak bekalnya di tong sampah. Alder membuangnya. Meski seperti itu, jasmine tak menyerah, ia mengganti menu bekal untuk Alder meski bekal yang sangat sederhana, mungkin Alder tak menyukai nasi goreng, karena itu Alder membuangnya, begitu pikirnya. Ternyata Alder juga membuangnya.

Sampai akhirnya Jasmine menyerah dan hanya membawa bekal untuknya sendiri, itu pun Mamanya yang memasak untuknya, Jasmine tak pernah mau memasak lagi. Selain karena kecewa pada Alder, keadaan ekonominya juga semakin buruk, membuat mereka sulit untuk membeli bahan-bahan makanan seperti beras dan bahan pokok lainnya.

"Nara, kok bengong? Apa kata-kata saya ada yang menyinggung kamu?"

Jasmine menggeleng, tatapannya dingin, "Makanan ini mengingatkan Bapak pada siapa?" Tanyanya.

Alder tersenyum, "Sudahlah, kamu pasti lapar. Ayo makan, kalau pun aku katakan siapa orangnya, kamu juga gak akan kenal."

Alder mulai kembali membuang bahas formalnya, ia kembali menyuapkan makanan ke mulutnya. Pria itu makan dengan sangat lahap hingga tak membutuhkan waktu lama makanan itu udah tandas.

"Terima kasih Nara, dan ada tugas baru untukmu, setiap hari aku mau kamu memasakkan aku makanan untuk sarapan. Kamu tenang saja, uang belanja akan saya kirim perbulan plus bonus tambahan untukmu. Gak ada penolakan!" Kata Alder buru-buru saat Jasmine hendak memprotes.

Jasmine menghela nafas panjang, dulu makanannya di buang, sekarang pria itu justru meminta sendiri. Jika Alder tahu Nara adalah Jasmine, apa pria itu masih mau memakan masakannya?

Terpopuler

Comments

Defi

Defi

Jasmine dulu punya kedudukan ya sepertinya di hati Alder tapi kenapa sikapnya dulu menyakiti Jasmine

2024-03-11

0

Ita rahmawati

Ita rahmawati

bner nih filling aku,,alder emg tertarik dari dulu sm jasmine,,tp karna jasmine nya jelek makanya dia gengsi 😅😅

2024-02-25

0

Keysha Aurelie

Keysha Aurelie

dari masakan yang dirasa enak oleh lidah Al turun ke hati pasti ini wkwk

2024-02-24

0

lihat semua
Episodes
1 KENAPA AKU JELEK?
2 HINAAN
3 PERUBAHAN
4 KEPUTUSAN
5 POSESIF
6 JAKARTA
7 DIA...
8 FASILITAS MEWAH
9 BERDEBAT
10 KERIPIK S*TAN
11 SAHABAT LAMA
12 KETAHUAN
13 MENATAPNYA
14 LEBIH INDAH KAMU
15 CALON ISTRI
16 BUTUH PELUKAN
17 TUGAS BARU
18 HOBI BERSIN
19 SUAPI AKU!
20 INGIN SEMBUH!
21 BERHENTI BERSANDIWARA!
22 APA INI MIMPI?
23 SAYANG ATAU BEBEB?
24 MODUS SAAT MEETING
25 PAJAK JADIAN
26 ORANG KE TIGA
27 KABUR
28 DIAM BUKAN BERARTI TAK TAHU
29 MERAJUK
30 DI TINGGAL
31 MATAKU TERNODA!
32 MEMINTA RESTU
33 RESTU PAPA
34 KENCAN
35 NONTON
36 NOSTALGIA
37 DI SEKOLAH
38 BERPISAH
39 PERTENGKARAN
40 PERIH
41 KEPUTUSAN JASMINE
42 DANDELION
43 TERLAMBAT
44 MEMPERJUANGKAN
45 ALDER vs DION
46 BERTEMU
47 MEMAAFKAN TAPI TAK UNTUK KEMBALI!
48 DIA DATANG
49 MEMANGNYA KAMU SIAPA?
50 KEHILANGAN
51 RENCANA ALDER
52 ANCAMAN LILY
53 PENYELIDIKAN ALDER
54 BA BARU
55 SIKAP DINGIN JASMINE
56 MALAS BERDUAAN
57 BINTANGNYA
58 KISAH JASMINE
59 MENITIPKAN HATI
60 DUA PRIA PEMAKSA
61 HASIL PENYELIDIKAN
62 TENTANG MASA LALU
63 JASMINE & LILY
64 KEMANA JASMINE?
65 MENCARI JASMINE
66 JASMINE...
67 AKU GAK BISA!
68 PERMAINAN DI MULAI
69 MULAI BERTINDAK
70 MENUJU EKSEKUSI
71 EKSEKUSI DI MULAI
72 SELEB DADAKAN
73 MENCARI TERSANGKA LAGI!
74 YANG SEBENARNYA
75 TIDAK ADA YANG BAIK-BAIK SAJA
76 BINGUNG
77 KEMBALI KE JAKARTA
78 PERASAAN ORYZA
79 CEMBURU
80 MENEMUI LILY
81 KEPUTUSAN PINDAH
82 APARTEMEN
83 BELANJA
84 DILEMA
85 MALAM INI
86 SESAK
87 MAAFKAN AKU...
88 PENGORBANAN
89 TALAQ
90 KEHILANGAN LAGI
91 MASIH FLASHBACK
92 PAPA
93 PERTEMUAN
94 KEMARAHAN
95 PAPA MAU KEMANA LAGI?
96 JATUH SAKIT
97 PAPA DIMANA?
98 MENGALAH
99 LAKUKAN DEMI RAGA
100 KU TUNGGU JANDAMU!
Episodes

Updated 100 Episodes

1
KENAPA AKU JELEK?
2
HINAAN
3
PERUBAHAN
4
KEPUTUSAN
5
POSESIF
6
JAKARTA
7
DIA...
8
FASILITAS MEWAH
9
BERDEBAT
10
KERIPIK S*TAN
11
SAHABAT LAMA
12
KETAHUAN
13
MENATAPNYA
14
LEBIH INDAH KAMU
15
CALON ISTRI
16
BUTUH PELUKAN
17
TUGAS BARU
18
HOBI BERSIN
19
SUAPI AKU!
20
INGIN SEMBUH!
21
BERHENTI BERSANDIWARA!
22
APA INI MIMPI?
23
SAYANG ATAU BEBEB?
24
MODUS SAAT MEETING
25
PAJAK JADIAN
26
ORANG KE TIGA
27
KABUR
28
DIAM BUKAN BERARTI TAK TAHU
29
MERAJUK
30
DI TINGGAL
31
MATAKU TERNODA!
32
MEMINTA RESTU
33
RESTU PAPA
34
KENCAN
35
NONTON
36
NOSTALGIA
37
DI SEKOLAH
38
BERPISAH
39
PERTENGKARAN
40
PERIH
41
KEPUTUSAN JASMINE
42
DANDELION
43
TERLAMBAT
44
MEMPERJUANGKAN
45
ALDER vs DION
46
BERTEMU
47
MEMAAFKAN TAPI TAK UNTUK KEMBALI!
48
DIA DATANG
49
MEMANGNYA KAMU SIAPA?
50
KEHILANGAN
51
RENCANA ALDER
52
ANCAMAN LILY
53
PENYELIDIKAN ALDER
54
BA BARU
55
SIKAP DINGIN JASMINE
56
MALAS BERDUAAN
57
BINTANGNYA
58
KISAH JASMINE
59
MENITIPKAN HATI
60
DUA PRIA PEMAKSA
61
HASIL PENYELIDIKAN
62
TENTANG MASA LALU
63
JASMINE & LILY
64
KEMANA JASMINE?
65
MENCARI JASMINE
66
JASMINE...
67
AKU GAK BISA!
68
PERMAINAN DI MULAI
69
MULAI BERTINDAK
70
MENUJU EKSEKUSI
71
EKSEKUSI DI MULAI
72
SELEB DADAKAN
73
MENCARI TERSANGKA LAGI!
74
YANG SEBENARNYA
75
TIDAK ADA YANG BAIK-BAIK SAJA
76
BINGUNG
77
KEMBALI KE JAKARTA
78
PERASAAN ORYZA
79
CEMBURU
80
MENEMUI LILY
81
KEPUTUSAN PINDAH
82
APARTEMEN
83
BELANJA
84
DILEMA
85
MALAM INI
86
SESAK
87
MAAFKAN AKU...
88
PENGORBANAN
89
TALAQ
90
KEHILANGAN LAGI
91
MASIH FLASHBACK
92
PAPA
93
PERTEMUAN
94
KEMARAHAN
95
PAPA MAU KEMANA LAGI?
96
JATUH SAKIT
97
PAPA DIMANA?
98
MENGALAH
99
LAKUKAN DEMI RAGA
100
KU TUNGGU JANDAMU!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!