FASILITAS MEWAH

Alder mengulurkan tangannya pada Jasmine, mengajak gadis itu bersalaman setelah Jasmine menandatangani kontrak kerja.

Jasmine memutuskan untuk menerima posisi sekretaris demi sang Mama. Gaji yang menggiurkan, fasilitas lengkap dan mewah yang akan ia dapatkan, juga karier cemerlang yang selama ini menjadi impiannya kemudian mendorongnya untuk mengambil posisi tersebut.

Apalagi Alder tak mengenalnya, sepertinya tak akan sulit untuk Jasmine menjalani posisi itu. Meski ia harus berperang dengan hatinya, meski ia harus mati-matian menahan rasa, juga berusaha keras menekan degup jantung menggila saat dekat dengannya. Dan jangan lupakan, ia juga harus menahan bersin ketika berada di posisi sangat dekat dengan Alder.

Jasmine akan berusaha lebih keras lagi demi membahagiakan sang Mama. Sudah cukup perjuangan Dahlia menjadi orang tua tunggal. Banting tulang untuk kehidupan mereka, kaki jadi kepala, kepala jadi kaki, Dahlia sudah harus pensiun.

Perempuan penyayang itu harus menjalani masa tuanya dengan tenang. Tanpa memikirkan apapun, juga tanpa kerja keras lagi.

Jasmin akan membayar setiap tetesan keringat yang Dahlia keluarkan demi menghidupinya.

"Kamu tidak berminat bersalaman dengan saya?" Kata Alder saat Jasmine hanya diam menatap tangannya.

Lagi-lagi Jasmine tersentak, kenapa ia jadi banyak melamun? Dengan ragu ia mengulurkan tangannya, membalas ucapan selamat bergabung dari Alder dengan ucapan terima kasih.

"Sekali lagi selamat bergabung di Luxury Group Nara, besok kamu sudah mulai bekerja. Hari ini beristirahat lah, pak Darto akan mengantar kamu ke apartemen."

"Apartemen?" Ulang Jasmine, apa ia bermimpi lagi? Seumur-umur ia tak pernah tinggal di apartemen. Masuk pun tak pernah. Mess perusahaan saja sudah Alhamdulillah, apalagi apartemen.

"Iya, kenapa? Itu fasilitas untuk kamu," jawab Alder. Pria itu kembali memakai kacamatanya, terlihat berwibawa dan berkharisma.

"Terima kasih, Pak. Kalau begitu saya permisi," Jasmine mengambil tasnya, ia sampirkan di bahu lalu pergi. Ia tak menoleh lagi, bahkan langkahnya lebar dan terburu-buru.

"Naraya?" Alder menyeringai, gadis cantik itu terlihat menarik di matanya.

***

Jasmine berdecak kagum, apartemen yang perusahaan berikan untuknya benar-benar mewah. Strategis karena terletak di pusat kota, kawasan elite yang dulu hanya bisa jadi hunian impian untuk Jasmine.

Tak hanya itu, di bawah apartemen terdapat pusat perbelanjaan yang fasilitasnya WAH bukan main. Apa ia bermimpi? Karena dulu, tempat itu hanya bisa Jasmine lihat saat kebetulan lewat. Tapi kini ia akan tinggal di sana.

Pandangannya mengedar, desain interior modern yang benar-benar memanjakan mata. Fasilitas di apartemen itu juga sangat komplit, bahkan di lengkapi dengan ruangan gym pribadi. Perabotan yang tak kalah mewah dan unik menjadi penyempurna keindahannya.

Menginjak lantai marmernya saja Jasmine tak tega, takut merusak kilat beningnya. Di tambah lagi perabotan yang aduhai mewahnya, harganya pasti sangat mahal.

Sofa yang tampak elegant, Jasmine tak tahan ingin mendudukinya. Ia pun berlari kecil, seperti bocah yang mendapat mainan baru, Jasmine kegirangan, "Waaw, empuknya. Harganya pasti mahal, satu tahun gaji kayanya gak cukup buat beli sofa ini," Jasmine meracau sendiri.

"Ekhemm, maaf Mbak, ini kopernya saya simpan di sini. Saya harus kembali ke kantor untuk menjemput Pak Al."

Jasmine mengerjap, karena terlalu mengagumi apartemennya, ia melupakan keberadaan Pak Darto. Pak Darto pasti menertawakannya, Jasmine terlihat ndeso.

"Ah, maaf Pak. Iya di sana saja, maaf sudah merepotkan dan terima kasih sudah mengantar saya," Gadis berparas cantik itu tersenyum kikuk, malu karena tanpa sadar bersikap kampungan di depan Pak Darto.

Mendapatkan fasilitas semewah itu membuat jiwa matrenya meronta-ronta, Jasmine semakin bertekad untuk meraih cita-citanya dan membuang jauh-jauh cinta dalam kamus hidupnya. Masa bodo dengan Alder, meski jantungnya sempat berdebar-debar, tapi ia yakin bisa membuang hal itu. Ia hanya perlu meyakinkan diri, bahwa Alder sudah membuatnya kecewa, jangan biarkan pesona pria itu meruntuhkan pertahanannya.

Pak Darto mengangguk, kemudian memberikan sebuah kartu yang menjadi akses untuk Jasmine keluar masuk apartemen nantinya.

Menjunjung etika yang baik, Jasmine pun beranjak untuk mengantar Pak Darto hingga ke depan pintu, beberapa kali ia mengucapkan terima kasihnya pada pria paruh baya itu, yang di terima dengan tulus oleh Pak Darto.

"Ini mimpi kah? Dulu boro-boro bisa mimpi tinggal di apartemen kaya gini, tapi ini nyata. Mama, aku akan segera bawa Mama pindah, Mama pasti seneng lihat semua ini."

Jasmine berjingkrak girang, menyusuri setiap ruangan dalam apartemen itu dengan kebahagiaan yang membuncah. Sesekali gadis itu bersenandung, bahkan bersiul ketika melihat perabotan yang membuatnya terkagum-kagum.

"Astaga, dapurnya aja semewah ini. Gak tega bikin kotor, terus aku masaknya gimana?" Perabotan dapurnya saja sangat mengkilat, apa ia bisa menggunakannya?

Ngomong-ngomong soal masak, melihat lemari es ia pun segera membukanya. Ternyata isinya masih kosong melompong. Sepertinya Jasmine harus belanja terlebih dahulu untuk memasak makan siang nanti. Ia juga harus membeli beberapa kebutuhan lainnya.

"Masih kosong, mandi dulu deh baru abis itu belanja," gumamnya. Untung saja ia membawa peralatan mandi, ia tak perlu repot-repot membelinya dulu.

Tidak lupa juga ia menghubungi Dahlia, mengabarkan bahwa ia telah sampai Jakarta dengan selamat. Jasmine hanya mengirim pesan singkat, ia akan menghubungi lagi setelah mandi nanti.

"Ngomong-ngomong, kamarnya di mana?" Gumamnya lagi, ia kembali memasukan ponsel ke dalam tas, mengambil koper untuk mencari kamarnya.

Ada sebuah tangga tak terlalu tinggi di ujung ruangan, Jasmine pun mengayunkan langkanya kesana. Meski sedikit kerepotan karena ia membawa kopernya.

Menemukan dua buah pintu, Jasmine memilih membuka pintu yang paling dekat dengan tangga. Ia buka perlahan, gadis itu kembali di buat ternganga melihat isi ruangan itu.

"Ya Tuhan, ini kamar?" Ruangan itu sangat luas, mungkin seukuran kontrakannya di Surabaya. Di tengah ruangan terdapat ranjang berukuran King size, lengkap dengan nakas di sisi kanan dan kirinya.

Di sisi kanan ranjang, terdapat meja rias yang berdekatan dengan pintu kaca yang menghubungkan ruangan itu dengan balkon.

Lalu di sisi kiri ranjang, ada sebuah meja. Sepertinya itu meja kerja. Terdapat sofa di pojok kanan ruangan, berdekatan dengan sebuah pintu yang sepertinya pintu kamar mandi.

Lalu tak jauh dari meja kerja, terdapat sebuah pintu, Jasmine tak tahu itu pintu apa. Karena penasaran, ia pun membuka pintunya. Ternyata ruangan ganti atau walk in closet.

"Harus di isi apa ini? Ruangan ini Segede kamar aku di Surabaya, masa iya aku isi sama baju semua?"

Mendapatkan apartemen itu, sepertinya Jasmine mulai tak waras, ia terus berbicara sendiri. Niatnya untuk mandi justru ia lupakan.

Terpopuler

Comments

Niki astriani

Niki astriani

jangan lupakan Dion loh jas, buang jauh² cintamu untuk si al

2024-03-10

0

Ita rahmawati

Ita rahmawati

kyknya dulu watu jasmine masih jelek juga si alder udh ada ketertarikan deh tp dia menolak kenyataan krn jasmine yg jelek 🤣🤣

2024-02-25

0

Sukhana Ana Lestari

Sukhana Ana Lestari

Alhamdulillaah.. Jasmin kamu boleh kok sedikit kampungan selagi gk ada yg liat.. Akuh rasa wajar kamu bertingkah layaknya orang udik.. kamu yg selama ini hidup pas"an melihat kemewahan di depan mata..
yg penting jgn kamu tunjunjukan di depan orang lain ya... semoga ini memang udah Rzq kamu yg selama ini udah menjalani keterpurukan hidup.. tapi lupa untuk sll bersyukur.. & jgn jd orang yg sombong ya.. sll rendah hati jadikan kenangan buruk sebagai pengalaman hidup..💪💪💪

2024-02-20

0

lihat semua
Episodes
1 KENAPA AKU JELEK?
2 HINAAN
3 PERUBAHAN
4 KEPUTUSAN
5 POSESIF
6 JAKARTA
7 DIA...
8 FASILITAS MEWAH
9 BERDEBAT
10 KERIPIK S*TAN
11 SAHABAT LAMA
12 KETAHUAN
13 MENATAPNYA
14 LEBIH INDAH KAMU
15 CALON ISTRI
16 BUTUH PELUKAN
17 TUGAS BARU
18 HOBI BERSIN
19 SUAPI AKU!
20 INGIN SEMBUH!
21 BERHENTI BERSANDIWARA!
22 APA INI MIMPI?
23 SAYANG ATAU BEBEB?
24 MODUS SAAT MEETING
25 PAJAK JADIAN
26 ORANG KE TIGA
27 KABUR
28 DIAM BUKAN BERARTI TAK TAHU
29 MERAJUK
30 DI TINGGAL
31 MATAKU TERNODA!
32 MEMINTA RESTU
33 RESTU PAPA
34 KENCAN
35 NONTON
36 NOSTALGIA
37 DI SEKOLAH
38 BERPISAH
39 PERTENGKARAN
40 PERIH
41 KEPUTUSAN JASMINE
42 DANDELION
43 TERLAMBAT
44 MEMPERJUANGKAN
45 ALDER vs DION
46 BERTEMU
47 MEMAAFKAN TAPI TAK UNTUK KEMBALI!
48 DIA DATANG
49 MEMANGNYA KAMU SIAPA?
50 KEHILANGAN
51 RENCANA ALDER
52 ANCAMAN LILY
53 PENYELIDIKAN ALDER
54 BA BARU
55 SIKAP DINGIN JASMINE
56 MALAS BERDUAAN
57 BINTANGNYA
58 KISAH JASMINE
59 MENITIPKAN HATI
60 DUA PRIA PEMAKSA
61 HASIL PENYELIDIKAN
62 TENTANG MASA LALU
63 JASMINE & LILY
64 KEMANA JASMINE?
65 MENCARI JASMINE
66 JASMINE...
67 AKU GAK BISA!
68 PERMAINAN DI MULAI
69 MULAI BERTINDAK
70 MENUJU EKSEKUSI
71 EKSEKUSI DI MULAI
72 SELEB DADAKAN
73 MENCARI TERSANGKA LAGI!
74 YANG SEBENARNYA
75 TIDAK ADA YANG BAIK-BAIK SAJA
76 BINGUNG
77 KEMBALI KE JAKARTA
78 PERASAAN ORYZA
79 CEMBURU
80 MENEMUI LILY
81 KEPUTUSAN PINDAH
82 APARTEMEN
83 BELANJA
84 DILEMA
85 MALAM INI
86 SESAK
87 MAAFKAN AKU...
88 PENGORBANAN
89 TALAQ
90 KEHILANGAN LAGI
91 MASIH FLASHBACK
92 PAPA
93 PERTEMUAN
94 KEMARAHAN
95 PAPA MAU KEMANA LAGI?
96 JATUH SAKIT
97 PAPA DIMANA?
98 MENGALAH
99 LAKUKAN DEMI RAGA
100 KU TUNGGU JANDAMU!
Episodes

Updated 100 Episodes

1
KENAPA AKU JELEK?
2
HINAAN
3
PERUBAHAN
4
KEPUTUSAN
5
POSESIF
6
JAKARTA
7
DIA...
8
FASILITAS MEWAH
9
BERDEBAT
10
KERIPIK S*TAN
11
SAHABAT LAMA
12
KETAHUAN
13
MENATAPNYA
14
LEBIH INDAH KAMU
15
CALON ISTRI
16
BUTUH PELUKAN
17
TUGAS BARU
18
HOBI BERSIN
19
SUAPI AKU!
20
INGIN SEMBUH!
21
BERHENTI BERSANDIWARA!
22
APA INI MIMPI?
23
SAYANG ATAU BEBEB?
24
MODUS SAAT MEETING
25
PAJAK JADIAN
26
ORANG KE TIGA
27
KABUR
28
DIAM BUKAN BERARTI TAK TAHU
29
MERAJUK
30
DI TINGGAL
31
MATAKU TERNODA!
32
MEMINTA RESTU
33
RESTU PAPA
34
KENCAN
35
NONTON
36
NOSTALGIA
37
DI SEKOLAH
38
BERPISAH
39
PERTENGKARAN
40
PERIH
41
KEPUTUSAN JASMINE
42
DANDELION
43
TERLAMBAT
44
MEMPERJUANGKAN
45
ALDER vs DION
46
BERTEMU
47
MEMAAFKAN TAPI TAK UNTUK KEMBALI!
48
DIA DATANG
49
MEMANGNYA KAMU SIAPA?
50
KEHILANGAN
51
RENCANA ALDER
52
ANCAMAN LILY
53
PENYELIDIKAN ALDER
54
BA BARU
55
SIKAP DINGIN JASMINE
56
MALAS BERDUAAN
57
BINTANGNYA
58
KISAH JASMINE
59
MENITIPKAN HATI
60
DUA PRIA PEMAKSA
61
HASIL PENYELIDIKAN
62
TENTANG MASA LALU
63
JASMINE & LILY
64
KEMANA JASMINE?
65
MENCARI JASMINE
66
JASMINE...
67
AKU GAK BISA!
68
PERMAINAN DI MULAI
69
MULAI BERTINDAK
70
MENUJU EKSEKUSI
71
EKSEKUSI DI MULAI
72
SELEB DADAKAN
73
MENCARI TERSANGKA LAGI!
74
YANG SEBENARNYA
75
TIDAK ADA YANG BAIK-BAIK SAJA
76
BINGUNG
77
KEMBALI KE JAKARTA
78
PERASAAN ORYZA
79
CEMBURU
80
MENEMUI LILY
81
KEPUTUSAN PINDAH
82
APARTEMEN
83
BELANJA
84
DILEMA
85
MALAM INI
86
SESAK
87
MAAFKAN AKU...
88
PENGORBANAN
89
TALAQ
90
KEHILANGAN LAGI
91
MASIH FLASHBACK
92
PAPA
93
PERTEMUAN
94
KEMARAHAN
95
PAPA MAU KEMANA LAGI?
96
JATUH SAKIT
97
PAPA DIMANA?
98
MENGALAH
99
LAKUKAN DEMI RAGA
100
KU TUNGGU JANDAMU!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!