HINAAN

FLASHBACK

"Udah b*go, masih aja percaya diri," celetuk Lily, salah satu murid tercantik menurut dirinya sendiri. Karena perkara menyukai orang yang sama, tak ada habis-habisnya Lily menekan Jasmine dengan segala hinaannya.

Jasmine diam, tak ingin meladeni ucapan sinis gadis itu. Ia tahu, Lily pasti menyindirnya. Sejak Jasmine berani menyatakan perasaannya pada pemuda bernama Alder itu, Lily menganggapnya musuh terbesar.

Bukan hanya Lily yang terang-terangan membicarakannya, tapi yang lain juga, kecuali Oryza, pria berkaca mata tebal yang kini tengah menenangkannya dan memberinya semangat.

"Jangan dengerin mereka, mereka juga gak pinter-pinter amat kok," bisik Oryza.

Jasmine tersenyum kemudian mengangguk, ia mengeluarkan kotak bekal dari tasnya, bekal yang selalu Mamanya siapkan untuknya makan saat jam istirahat tiba.

Karena selain keadaan mereka pas-pasan, Mamanya juga tahu kalau Jasmine tak akan kenyang jika hanya memakan jajanan saja.

"Kamu bawa bekal lagi?" Tanya Oryza.

"Iya, mau gak? Mama bikin banyak nih, cukup kok buat kita berdua." Jasmine memperlihatkan bekalnya, memang porsi banyak.

Sejak Alder selalu membuang bekal yang ia berikan pada pemuda itu, Jasmine tak pernah lagi memberikan bekal untuknya. Jasmine bahkan berhenti memasak. Namun meski begitu, rasa cintanya pada pemuda itu tak pernah bisa berhenti.

Oryza meringis, jika ia ikut makan, Jasmine mana kenyang. Porsi makan gadis itu dua kali lipat dengan porsi makannya, mungkin karena itu juga tubuh Jasmine gembul dan bulat.

"Buruan, malah ngelamun. Mau gak?" Desak Jasmine, ia menyodorkan garpu pada Oryza, sedang ia memegang sendok.

"Gak deh, aku beli makanan di kantin aja. Nanti aku bungkus supaya kita bisa makan sama-sama. Tunggu bentar yah, aku ke kantin dulu."

Belum sempat Jasmine menjawab, Oryza sudah lebih dulu beranjak.

BRAK

Suara gebrakan meja membuat Jasmine nyaris tersedak, ia mendongak, Lily tampak tersenyum sinis.

"Ada apa lagi Ly? Aku gak ganggu kamu kan?" Jasmine berusaha tenang, ia kembali menyuapkan makanan ke mulutnya. Perlu kalian tahu, Lily sengaja menyambangi kelasnya setiap hari hanya untuk mencacinya, menghinanya dan menekannya.

"Ganggu! Kehadiran Lo di sini ganggu banget. Mata gue ternoda, mending Lo keluar!" Lily duduk di atas meja, menatap Jasmine yang duduk di kursi.

"Aku lagi makan, jangan ganggu Ly," pinta Jasmine. "Dan lagian, ini kan kelas aku Ly, bukan kelas kamu."

Lily meradang, ia merasa di usir, "Lo ngusir gue? Berani Lo yah!"

Helaan nafas panjang Jasmine hembuskan, ia tak mau cari ribut, tapi kenapa orang-orang sering sekali mencari gara-gara dengannya?

"Heh jelek, dari mana Lo bisa punya keberanian buat suka sama dia?" Dua teman Lily mendekat, berdiri mengapit Jasmine yang masih bertahan duduk di kursi.

"Jawab! Lo bisu?" Sentak Lily.

"Lily, suka atau enggak, itu kan urusan aku. Itu juga hak aku, gak ada hubungannya sama kamu," jawab Jasmine, ia masih berusaha tenang.

"Kurang ajar Lo yah! Berani Lo sama gue, hah?! Alder itu cowok gue, gue gak terima kalau cewek dekil kaya Lo suka sama dia. Aib banget!"

"Tapi setahuku dia jomblo. Gak ada larangan juga buat siapapun suka sama dia, iya kan?"

Lily mengepalkan tangannya, ternyata Jasmine berani menjawabnya. Dengan kasar ia meraih kotak bekal di atas meja, lalu melemparnya ke lantai. Isinya berserakan di mana-mana, "Rasain Lo!" Hardiknya.

Jasmine yang masih terkejut hanya bisa terpaku, menatap bekal yang di siapkan Mamanya dengan penuh kasih sudah berserakan di atas lantai.

Hatinya sakit, Mamanya berjuang keras untuk mendapat secuil beras, banting tulang mencari uang agar bisa memberikannya makanan lezat, dan sekarang makanan itu berserakan dan kotor.

"Kamu keterlaluan, Lily!" Pekik Jasmine, air matanya menetes begitu saja. Hinaan bisa ia terima, tapi jika menyangkut sang Mama, ia tak bisa terima.

Lily justru tertawa lalu pergi begitu saja, meninggalkan Jasmine yang tampak berjongkok dan mulai membersihkan bekalnya.

"Mama, nasinya tumpah," Jasmine terisak, rasa lapar yang semula seperti mendemonya kini meluap sudah, terbuang bersama bekal yang juga terbuang sia-sia.

Tak tega rasanya membuang nasi itu, seperti membuang keringat hasil kerja keras yang sudah Mamanya keluarkan untuknya. Namun nasi itu sudah kotor, tak bisa ia makan lagi.

Berjalan keluar kelas dengan membawa nasi yang sudah ia kumpulkan, ia pun membuangnya ke tong sampah dengan hati yang berat.

Ekor matanya menangkap sosok pemuda yang selama ini menjadi penyemangatnya di sekolah, Alder.

Waktu serasa terhenti saat pemuda itu berjalan menuju lapangan. Dari gerombolan yang mengikutinya, hanya dia yang terlihat menonjol dengan segala kelebihannya juga kesempurnaannya.

Seperti ada angin segar yang menyapu wajahnya, Jasmine terpana, matanya bahkan tak dapat berkedip. Gadis gembul itu mengembangkan senyum saat tatapannya bertemu dengan mata elang Alder. Namun tak ada balasan senyum dari pemuda itu, Alder tampak dingin dan memalingkan wajahnya.

Gerakan lihainya ketika bermain basket semakin menyihir Jasmine, ia terpaku tak bergerak melihat kemahiran Alder di lapangan sana. Sampai ketika sesuatu jatuh dari atas sana.

BYUR

Jasmine tergagap mengusap wajahnya yang basah, ada yang menyiramnya dengan air dari lantai atas. Ia pun menengadah, mencari tahu siapa yang sudah melakukan itu padanya, sengaja atau tak sengaja?

Ia jadi bahan tertawaan orang, semua orang mulai berkerumun melihatnya. Seperti melihat pertunjukan gratis, mereka tampak tertawa puas.

Jasmine melihat ke sekeliling, tak ada satu orang pun yang bersimpati padanya, mereka semua menertawakannya.

"Astaga, tutupin itu badan Lo. Lempernya keliatan Neng.."

"Heh, siapa sih yang jahat banget sama dia? Kenapa nyiramnya gak pake air selokan aja sekalian?"

"Hahaha, lontong.."

Dan masih banyak lagi hinaan dan olokan yang Jasmine dengar. Tanpa mengatakan apapun, ia berlari menuju toilet, bajunya yang basah mencetak jelas bentuk tubuhnya yang gempal.

Yang lebih menyakitkannya lagi, Alder juga melihatnya. Seperti biasa, pemuda itu bersikap masa bodo dan acuh. Tapi entah mengapa, kali ini Jasmine merasa kecewa padanya. Ia berharap Alder mau sedikit menaruh rasa simpati untuknya, tapi ternyata tidak.

"Mimpi kamu Jasmine, mana mau dia tolong kamu," gerutu Jasmine dalam hati.

Ia semakin berlari, dalam situasi seperti ini, ia merasa jarak ke toilet sangat jauh. Padahal toilet tak pernah pindah kemana pun.

***

Kejadian demi kejadian buruk Jasmine alami, ia lewati dalam diam. Tanpa berani melawan, tanpa berani memprotes.

Ia bertahan di sekolah itu hanya demi Alder yang bahkan tak menganggapnya ada. Semangatnya hanya ada pada pemuda itu, meski nyaris tiga tahun mendapat berbagai tekanan, Jasmine tetap bertahan.

Hingga kegaduhan pagi tadi membuat Jasmine menyerah dan meminta Dahlia memindahkan sekolahnya.

Keputusan besar Dahlia ambil setelah mendengar cerita Jasmine tentang sekolahnya selama ini. Dahlia tak hanya akan memindahkan sekolah Jasmine, tapi juga tempat tinggal mereka.

Ia merasa gagal menjaga putri semata wayangnya, Dahlia tak tahu apa saja yang Jasmine alami selama ini. Ia ibu yang buruk, ia kecolongan. Melihat air mata putrinya terus menetes, hatinya sungguh sakit, "Mama gagal jaga kamu, Nak..." Batinnya.

Jasmine pasti merasa sendiri, gadis itu tak pernah membagi kesedihannya pada siapapun. Dan Dahlia tak pernah mencari tahu tentang keseharian putrinya di sekolah. Ia kira Jasmine dan sekolahnya baik-baik saja, ternyata sebaliknya.

Terpopuler

Comments

Yani Cuhayanih

Yani Cuhayanih

Aku ingat kata2 mu bu guru ketika aku meminta ijin utk meminta surat pindah sekolah utk anaku..bu guru mencegah nya dan berjanji bla2..lebih baik di sini...hello...seminggu kemudian beredar kabar..ada ortu siswa nlon pihak admin sekolah minta surat rekomendasi pindah sekolah..hello itu yg nlpn bukan aku ya...itu hoaxs...

2024-03-09

1

Cahaya yani

Cahaya yani

bgo aj brthn dmi lki" hadweehhh

2024-03-05

0

Ita rahmawati

Ita rahmawati

sedih sih emg klo liat seorg ibu yg lbih cantik dari anakny,,kasian aj sm anaknya 🤭 untuk snakku lbih cantik semua dari aku,,antara sdih dn seneng sih 😅😅

2024-02-25

0

lihat semua
Episodes
1 KENAPA AKU JELEK?
2 HINAAN
3 PERUBAHAN
4 KEPUTUSAN
5 POSESIF
6 JAKARTA
7 DIA...
8 FASILITAS MEWAH
9 BERDEBAT
10 KERIPIK S*TAN
11 SAHABAT LAMA
12 KETAHUAN
13 MENATAPNYA
14 LEBIH INDAH KAMU
15 CALON ISTRI
16 BUTUH PELUKAN
17 TUGAS BARU
18 HOBI BERSIN
19 SUAPI AKU!
20 INGIN SEMBUH!
21 BERHENTI BERSANDIWARA!
22 APA INI MIMPI?
23 SAYANG ATAU BEBEB?
24 MODUS SAAT MEETING
25 PAJAK JADIAN
26 ORANG KE TIGA
27 KABUR
28 DIAM BUKAN BERARTI TAK TAHU
29 MERAJUK
30 DI TINGGAL
31 MATAKU TERNODA!
32 MEMINTA RESTU
33 RESTU PAPA
34 KENCAN
35 NONTON
36 NOSTALGIA
37 DI SEKOLAH
38 BERPISAH
39 PERTENGKARAN
40 PERIH
41 KEPUTUSAN JASMINE
42 DANDELION
43 TERLAMBAT
44 MEMPERJUANGKAN
45 ALDER vs DION
46 BERTEMU
47 MEMAAFKAN TAPI TAK UNTUK KEMBALI!
48 DIA DATANG
49 MEMANGNYA KAMU SIAPA?
50 KEHILANGAN
51 RENCANA ALDER
52 ANCAMAN LILY
53 PENYELIDIKAN ALDER
54 BA BARU
55 SIKAP DINGIN JASMINE
56 MALAS BERDUAAN
57 BINTANGNYA
58 KISAH JASMINE
59 MENITIPKAN HATI
60 DUA PRIA PEMAKSA
61 HASIL PENYELIDIKAN
62 TENTANG MASA LALU
63 JASMINE & LILY
64 KEMANA JASMINE?
65 MENCARI JASMINE
66 JASMINE...
67 AKU GAK BISA!
68 PERMAINAN DI MULAI
69 MULAI BERTINDAK
70 MENUJU EKSEKUSI
71 EKSEKUSI DI MULAI
72 SELEB DADAKAN
73 MENCARI TERSANGKA LAGI!
74 YANG SEBENARNYA
75 TIDAK ADA YANG BAIK-BAIK SAJA
76 BINGUNG
77 KEMBALI KE JAKARTA
78 PERASAAN ORYZA
79 CEMBURU
80 MENEMUI LILY
81 KEPUTUSAN PINDAH
82 APARTEMEN
83 BELANJA
84 DILEMA
85 MALAM INI
86 SESAK
87 MAAFKAN AKU...
88 PENGORBANAN
89 TALAQ
90 KEHILANGAN LAGI
91 MASIH FLASHBACK
92 PAPA
93 PERTEMUAN
94 KEMARAHAN
95 PAPA MAU KEMANA LAGI?
96 JATUH SAKIT
97 PAPA DIMANA?
98 MENGALAH
99 LAKUKAN DEMI RAGA
100 KU TUNGGU JANDAMU!
Episodes

Updated 100 Episodes

1
KENAPA AKU JELEK?
2
HINAAN
3
PERUBAHAN
4
KEPUTUSAN
5
POSESIF
6
JAKARTA
7
DIA...
8
FASILITAS MEWAH
9
BERDEBAT
10
KERIPIK S*TAN
11
SAHABAT LAMA
12
KETAHUAN
13
MENATAPNYA
14
LEBIH INDAH KAMU
15
CALON ISTRI
16
BUTUH PELUKAN
17
TUGAS BARU
18
HOBI BERSIN
19
SUAPI AKU!
20
INGIN SEMBUH!
21
BERHENTI BERSANDIWARA!
22
APA INI MIMPI?
23
SAYANG ATAU BEBEB?
24
MODUS SAAT MEETING
25
PAJAK JADIAN
26
ORANG KE TIGA
27
KABUR
28
DIAM BUKAN BERARTI TAK TAHU
29
MERAJUK
30
DI TINGGAL
31
MATAKU TERNODA!
32
MEMINTA RESTU
33
RESTU PAPA
34
KENCAN
35
NONTON
36
NOSTALGIA
37
DI SEKOLAH
38
BERPISAH
39
PERTENGKARAN
40
PERIH
41
KEPUTUSAN JASMINE
42
DANDELION
43
TERLAMBAT
44
MEMPERJUANGKAN
45
ALDER vs DION
46
BERTEMU
47
MEMAAFKAN TAPI TAK UNTUK KEMBALI!
48
DIA DATANG
49
MEMANGNYA KAMU SIAPA?
50
KEHILANGAN
51
RENCANA ALDER
52
ANCAMAN LILY
53
PENYELIDIKAN ALDER
54
BA BARU
55
SIKAP DINGIN JASMINE
56
MALAS BERDUAAN
57
BINTANGNYA
58
KISAH JASMINE
59
MENITIPKAN HATI
60
DUA PRIA PEMAKSA
61
HASIL PENYELIDIKAN
62
TENTANG MASA LALU
63
JASMINE & LILY
64
KEMANA JASMINE?
65
MENCARI JASMINE
66
JASMINE...
67
AKU GAK BISA!
68
PERMAINAN DI MULAI
69
MULAI BERTINDAK
70
MENUJU EKSEKUSI
71
EKSEKUSI DI MULAI
72
SELEB DADAKAN
73
MENCARI TERSANGKA LAGI!
74
YANG SEBENARNYA
75
TIDAK ADA YANG BAIK-BAIK SAJA
76
BINGUNG
77
KEMBALI KE JAKARTA
78
PERASAAN ORYZA
79
CEMBURU
80
MENEMUI LILY
81
KEPUTUSAN PINDAH
82
APARTEMEN
83
BELANJA
84
DILEMA
85
MALAM INI
86
SESAK
87
MAAFKAN AKU...
88
PENGORBANAN
89
TALAQ
90
KEHILANGAN LAGI
91
MASIH FLASHBACK
92
PAPA
93
PERTEMUAN
94
KEMARAHAN
95
PAPA MAU KEMANA LAGI?
96
JATUH SAKIT
97
PAPA DIMANA?
98
MENGALAH
99
LAKUKAN DEMI RAGA
100
KU TUNGGU JANDAMU!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!