SAHABAT LAMA

Untuk ke dua kalinya Jasmine memasuki ruangan Alder, ia masih saja di buat kagum dengan seisi ruangan itu. Desain minimalis modern yang di dominasi dengan cat berwarna abu tua kehitaman, seperti mencerminkan kepribadian Alder yang cool, berani, dan menjadi pusat perhatian.

Perabotan yang ada di sana juga unik dan tak terlalu banyak. Jasmine tahu, Alder sangat menyukai kerapihan dan tempat yang luas. Dulu, saat ia tengah gila-gilanya mengejar Alder, Jasmine menjadi detektif dadakan yang mencari tahu apapun tentang Alder.

Apa yang Alder sukai, yang tak pria itu sukai juga kebiasaan-kebiasaannya. Makanan apa yang Alder sukai juga yang pria itu hindari, Jasmine tahu itu semua. Bahkan hingga saat ini pun ia masih sangat menghafalnya.

“Duduklah,” titah Alder.

Jasmine mengangguk, lalu duduk di kursi yang berseberangan dengan kursi kebesaran Alder, meja besar menjadi pembatas mereka.

Pintu ruangan yang kembali terbuka membuat Jasmine menolah, matanya membulat sempurna saat mendapati seseorang yang sangat ia kenali memasuki ruangan itu.

“Maaf pak, saya terlambat.”

“Hem, hampir aja gaji kamu aku potong lagi, duduklah, aku kenalkan dengan sekretaris baruku,” Alder melirik Jasmine, membuat pria yang baru memasuki ruangan itu mengarahkan pandangannya pada Jasmine.

“Dia, Naraya. Sekretaris baru aku,” Alder menatap Jasmine, “Nara, dia Oryza, asisten pribadi saya.”

Jasmine yang masih di landa keterkejutan hanya diam dengan dada berdebar-debar. Takut jika Oryza mengenalinya, karena dulu mereka sangat dekat. Sedangkan Oryza juga terus menatap Jasmine.

“Naraya?” Ulang Oryza.

“Ada apa? Apa kamu kenal dia?” Tanya Alder, ia menatap Oryza dan Jasmine bergantian, “Dia karyawan rekomendari dari perusahaan kita di Surabaya,” terangnya.

“Kayanya, aku kenal kamu. Nama kamu sama dengan nama sahabat aku dulu, tapi kalian berbeda,” kata Oryza.

Jasmine berusaha tetap tenang, ia melempar senyum lalu mengulurkan tangannya, “Saya Naraya, panggil saja Nara. Mungkin cuma kebetulan, nama orang kan bisa saja sama, banyak yang sama malah.” Ia mengabaikan tatapan meneliksik dari Oryza, tak ingin semakin memancing kecurigaan pria itu.

“Ah, kamu benar. Mungkin juga sih. Aku Oryza, asisten pribadi Pak Al. selamat bergabung dan bekerja sama dengan kami,” ucap Oryza dengan ramah. Tapi dalam hatinya tetap mengganjal, seperti ada suatu rasa yang membuat hatinya menghangat saat berjabat tangan dengan Jasmine.

“Terima kasih Pak Oryza, saya butuh bimbingannya,” kata Jasmine. Dalam benak ia bertanya-tanya, kenapa Oryza bisa bekerja di perusahaan milik Alder, sebagai asisten pribadi pula. Itu artinya, Oryza sangat dekat dengan Alder. Bukankah dulu Oryza tak menyukai Alder karena Jasmine selalu mengejarnya? Oryza tak mau melihat harga diri Jasmine terus di injak-injak oleh Alder dan bala pengikutnya. Karena itu Oryza tak menyukai Alder, tapi sekarang mereka terlihat dekat. Apa yang membuat mereka dekat dan memutar balik keadaan?

“Ekhem, sudah kenalannya? Kalian ini kaya teman lama yang lagi reunian,” celetuk Alder. Ia lalu mengambil setumpuk berkas dari atas meja, ia berikan ke hadapan Jasmine, “Pelajari semua berkas itu, Oryza akan membantumu.”

“Baik Pak,” kata Jasmine.

“Oryza, antar dia ke ruangannya. Bantu dia mempelajari semua tugas-tugasnya,” titah Alder lagi.

Oryza mengangguk, membawa tumpukan berkas di hadapan Jasmine lalu mengajak gadis itu ke ruangannya.

“Jadi sebelumnya kamu kerja di Surabaya?” Tanya Oryza, ia berjalan lebih dulu, di ikuti Jasmine di belakangnya.

“Iya, Pak.”

“Jangan panggil, Pak. Berasa tua banget aku, panggil nama aja. Kayanya kita juga seumuran,” Oryza menekan pintu di hadapannya dengan bahu, Jasmine yang sadar pria itu kerepotan segera membantunya. Kedua tangan Oryza membawa banyak berkas, ia tak bisa membuka pintu.

“Emang boleh manggil nama aja?”

Oryza terkekeh lalu mengangguk, “Bolehlah, emangnya siapa yang mau larang?”

“Pak Alder, nanti dia marah kalau saya panggil Pak Oryza dengan sebutan nama aja.”

“Gak akan, aku jamin. Dan jangan terlalu kaku juga, aku gak suka terlalu formal, kecuali sama Pak Alder.”

Jasmine mengangguk, lalu membantu Alder meletakkan semua berkas di atas sebuah meja.

“Ini ruangan kamu, dan itu ruangan aku. Kita tetanggaan, jadi kalau butuh apa-apa jangan malu-malu buat minta tolong. Malu bertanya sesat di jalan, makanya jangan segan-segan minta bantuan, ok?”

“Ok, kamu baik banget yah. Beda sama Pak Al, dia dingin, menakutkan, menyebalkan, bermulut pedas, so’ cuek lagi,” ucap Jasmine sedikit berbisik.

Oryza tertawa, “Kamu kaya udah kenal banget yah sama dia?”

Mendengar ucapan Oryza, Jasmine jadi salah tingkah. Ia keceplosan. Tentu saja dia sudah sangat mengenal Alder, pria itu adalah cinta pertamanya. Tapi tak mungkin ia buka semuanya pada Oryza, siapa yang bisa menjamin kalau Oryza tak bermulut ember yang bisa saja membongkar semuanya pada Alder.

“Hey, kok keliatan gugup? Aku becanda. Dia itu baik sebenarnya, karena tuntutan pekerjaan aja dia jadi kaya gitu. Aku temenan sama dia sejak dulu, sejak zaman SMA. Kalau masalah cuek, dia bukan cuek, tapi emang pendiam. Kata Pak Al, kalau dia terlalu ramah, bisa-bisa bawahannya pada ngelunjak.”

Jasmine manggut-manggut, pura-pura mengerti dan menerima ucapan Oryza untuk menyembunyikan kegugupannya. Ia harus lebih berhati-hati lagi, jangan sampai identitasnya terbongkar. Jasmine melupakan sesuatu, bahwa semua datanya ada pada perusahaan, yang bisa saja membongkar identitasnya kapan saja.

"Ngomong-ngomong, nama kamu benar-benar ngingetin aku sama seseorang loh," Oryza menatap Jasmine dengan lekat, ada sesuatu yang menarik dalam diri gadis itu.

"Hah? Si-siapa?" Jasmine memalingkan wajahnya, merutuki Oryza dalam hati, kenapa pria itu kembali membahas namanya?

"Sahabat aku, dia pindah gak tahu kemana. Gak bilang, gak pamit. Aku coba cari-cari tapi dia hilang jejak." Oryza menghela nafas panjang, tatapannya menerawang seolah membayangkan masa-masa yang sudah ia lewati dulu. "Mungkin dia marah, aku juga yang salah."

"Marah? Marah kenapa?" Jasmine jadi ingin tahu, apa yang saat itu terjadi selepas ia pindah ke Surabaya.

"Ada suatu kejadian yang membuat dia terpukul. Dan bodohnya, aku selalu diam saat dia butuh bantuan. Aku mengaku sebagai sahabatnya, tapi aku tidak berbuat apa-apa saat dia membutuhkanku," Oryza tersenyum getir, setiap mengingat kejadian itu, rasa bersalahnya pada Jasmine kembali menyeruak.

"Kenapa kamu diam?" Tanya Jasmine tanpa sadar, dadanya kembali sesak saat mengingat kejadian itu. Dan jujur, saat itu ia memang sangat mengharapkan pembelaan dan bantuan dari Oryza, tapi Oryza tak pernah melakukan apapun untuk membantunya. Pria itu hanya selalu diam dan menunduk.

Oryza menatap Jasmine dengan kening berkerut, lalu setelahnya pria itu tersenyum lebar, "Apa kamu mulai ingin tahu tentang masa laluku? Aku memang menarik," ucapnya dengan percaya diri. Membuat Jasmine menggeleng lalu memalingkan wajahnya.

Jika di lihat-lihat, Oryza memang sangat berubah. Meski kaca mata masih setia bertengger di batang hidungnya yang mancung, tapi penampilannya saat ini benar-benar membuat Jasmine pangling.

Oryza tampak dewasa dengan setelan jasnya. Rambutnya pun tak klimis lagi seperti dulu, belah dua di tengah-tengah kepala kini tak nampak lagi.

Pria itu menata rambutnya mengikuti gaya opa-opa Korea, tampak seperti acak-acakan namun tertata unik dan memberi kesan cool.

Episodes
1 KENAPA AKU JELEK?
2 HINAAN
3 PERUBAHAN
4 KEPUTUSAN
5 POSESIF
6 JAKARTA
7 DIA...
8 FASILITAS MEWAH
9 BERDEBAT
10 KERIPIK S*TAN
11 SAHABAT LAMA
12 KETAHUAN
13 MENATAPNYA
14 LEBIH INDAH KAMU
15 CALON ISTRI
16 BUTUH PELUKAN
17 TUGAS BARU
18 HOBI BERSIN
19 SUAPI AKU!
20 INGIN SEMBUH!
21 BERHENTI BERSANDIWARA!
22 APA INI MIMPI?
23 SAYANG ATAU BEBEB?
24 MODUS SAAT MEETING
25 PAJAK JADIAN
26 ORANG KE TIGA
27 KABUR
28 DIAM BUKAN BERARTI TAK TAHU
29 MERAJUK
30 DI TINGGAL
31 MATAKU TERNODA!
32 MEMINTA RESTU
33 RESTU PAPA
34 KENCAN
35 NONTON
36 NOSTALGIA
37 DI SEKOLAH
38 BERPISAH
39 PERTENGKARAN
40 PERIH
41 KEPUTUSAN JASMINE
42 DANDELION
43 TERLAMBAT
44 MEMPERJUANGKAN
45 ALDER vs DION
46 BERTEMU
47 MEMAAFKAN TAPI TAK UNTUK KEMBALI!
48 DIA DATANG
49 MEMANGNYA KAMU SIAPA?
50 KEHILANGAN
51 RENCANA ALDER
52 ANCAMAN LILY
53 PENYELIDIKAN ALDER
54 BA BARU
55 SIKAP DINGIN JASMINE
56 MALAS BERDUAAN
57 BINTANGNYA
58 KISAH JASMINE
59 MENITIPKAN HATI
60 DUA PRIA PEMAKSA
61 HASIL PENYELIDIKAN
62 TENTANG MASA LALU
63 JASMINE & LILY
64 KEMANA JASMINE?
65 MENCARI JASMINE
66 JASMINE...
67 AKU GAK BISA!
68 PERMAINAN DI MULAI
69 MULAI BERTINDAK
70 MENUJU EKSEKUSI
71 EKSEKUSI DI MULAI
72 SELEB DADAKAN
73 MENCARI TERSANGKA LAGI!
74 YANG SEBENARNYA
75 TIDAK ADA YANG BAIK-BAIK SAJA
76 BINGUNG
77 KEMBALI KE JAKARTA
78 PERASAAN ORYZA
79 CEMBURU
80 MENEMUI LILY
81 KEPUTUSAN PINDAH
82 APARTEMEN
83 BELANJA
84 DILEMA
85 MALAM INI
86 SESAK
87 MAAFKAN AKU...
88 PENGORBANAN
89 TALAQ
90 KEHILANGAN LAGI
91 MASIH FLASHBACK
92 PAPA
93 PERTEMUAN
94 KEMARAHAN
95 PAPA MAU KEMANA LAGI?
96 JATUH SAKIT
97 PAPA DIMANA?
98 MENGALAH
99 LAKUKAN DEMI RAGA
100 KU TUNGGU JANDAMU!
Episodes

Updated 100 Episodes

1
KENAPA AKU JELEK?
2
HINAAN
3
PERUBAHAN
4
KEPUTUSAN
5
POSESIF
6
JAKARTA
7
DIA...
8
FASILITAS MEWAH
9
BERDEBAT
10
KERIPIK S*TAN
11
SAHABAT LAMA
12
KETAHUAN
13
MENATAPNYA
14
LEBIH INDAH KAMU
15
CALON ISTRI
16
BUTUH PELUKAN
17
TUGAS BARU
18
HOBI BERSIN
19
SUAPI AKU!
20
INGIN SEMBUH!
21
BERHENTI BERSANDIWARA!
22
APA INI MIMPI?
23
SAYANG ATAU BEBEB?
24
MODUS SAAT MEETING
25
PAJAK JADIAN
26
ORANG KE TIGA
27
KABUR
28
DIAM BUKAN BERARTI TAK TAHU
29
MERAJUK
30
DI TINGGAL
31
MATAKU TERNODA!
32
MEMINTA RESTU
33
RESTU PAPA
34
KENCAN
35
NONTON
36
NOSTALGIA
37
DI SEKOLAH
38
BERPISAH
39
PERTENGKARAN
40
PERIH
41
KEPUTUSAN JASMINE
42
DANDELION
43
TERLAMBAT
44
MEMPERJUANGKAN
45
ALDER vs DION
46
BERTEMU
47
MEMAAFKAN TAPI TAK UNTUK KEMBALI!
48
DIA DATANG
49
MEMANGNYA KAMU SIAPA?
50
KEHILANGAN
51
RENCANA ALDER
52
ANCAMAN LILY
53
PENYELIDIKAN ALDER
54
BA BARU
55
SIKAP DINGIN JASMINE
56
MALAS BERDUAAN
57
BINTANGNYA
58
KISAH JASMINE
59
MENITIPKAN HATI
60
DUA PRIA PEMAKSA
61
HASIL PENYELIDIKAN
62
TENTANG MASA LALU
63
JASMINE & LILY
64
KEMANA JASMINE?
65
MENCARI JASMINE
66
JASMINE...
67
AKU GAK BISA!
68
PERMAINAN DI MULAI
69
MULAI BERTINDAK
70
MENUJU EKSEKUSI
71
EKSEKUSI DI MULAI
72
SELEB DADAKAN
73
MENCARI TERSANGKA LAGI!
74
YANG SEBENARNYA
75
TIDAK ADA YANG BAIK-BAIK SAJA
76
BINGUNG
77
KEMBALI KE JAKARTA
78
PERASAAN ORYZA
79
CEMBURU
80
MENEMUI LILY
81
KEPUTUSAN PINDAH
82
APARTEMEN
83
BELANJA
84
DILEMA
85
MALAM INI
86
SESAK
87
MAAFKAN AKU...
88
PENGORBANAN
89
TALAQ
90
KEHILANGAN LAGI
91
MASIH FLASHBACK
92
PAPA
93
PERTEMUAN
94
KEMARAHAN
95
PAPA MAU KEMANA LAGI?
96
JATUH SAKIT
97
PAPA DIMANA?
98
MENGALAH
99
LAKUKAN DEMI RAGA
100
KU TUNGGU JANDAMU!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!