LEBIH INDAH KAMU

Jasmine menatap dirinya di pantulan cermin, ia tampak begitu cantik memakai dress panjang bunga-bunga berwarna baby blue. Di bagian pinggang ada tali yang di ikat membentuk pita, membuat dress itu semakin terlihat manis. Di bagian leher, terdapat renda-renda yang mempercantik penampilan Jasmine.

Rambut panjangnya ia biarkan tergerai indah, hanya di bagian kedua sisi yang ia ikat ke belakang, jasmine tampak anggun. Di sempurnakan dengan high heels berwarna cream senada dengan bunga-bunga kecil pada dressnya.

Penampilan sempurna itu di sponsori oleh Alder. Sore tadi, saat pulang Pak Darto mampir ke sebuah butik terkenal. Ternyata untuk mengambil dress lengkap dengan high heels juga tas jinjing berwarna cream yang sudah Alder siapkan untuk Jasmine.

Se-totalitas itu Alder memberikan fasilitas untuk Jasmine. Jasmine sih iya-iya saja, ia justru senang bisa merasakan memakai dress mahal dari butik itu. Mungkin dengan sekretaris yang sebelumnya pun Alder seperti ini, apalagi meeting malam ini dengan klien penting, tentu Alder ingin memberikan yang terbaik dari segi apapun.

Sentuhan terakhir, Jasmine mengoles lipgloss berwarna peach, juga parfume andalannya sejak zaman sekolah dulu. Memang bukan parfume mahal, namun Jasmine sangat menyukai wanginya, hingga ia tak pernah berganti-ganti parfume.

“Ok, ini sudah sempurna kan?” Gumamnya pada diri sendiri. Sekali lagi ia menatap pantulan dirinya di cermin, putar kanan putar kiri, untuk memastikan tak ada yang kurang dengan penampilannya.

Suara ponsel berdering mengalihkan perhatiannya, ia segera meraih benda pipih itu di atas meja rias, ia kira Alder yang menghubunginya, tapi ternyata Dion. Sejenak ia terdiam, untuk menimang apakah ia harus mengangkat panggilannya atau tidak. Malasnya, setiap mereka bicara lewat telpon, ada saja yang membuat mereka bertengkar.

Dion jadi sangat posesif dan pencemburu, alasannya karena Jasmine cantik katanya. Ia takut banyak laki-laki yang tertarik pada Jasmine, apalagi ia tahu betul bahwa Jasmine belum juga mencintainya. Jika ada laki-laki yang menarik untuk Jasmine, gadis itu akan dengan mudah berpaling, begitu pikir Dion.

“Angkat gak yah? Males juga kalau tiap telpon berantem. Biarin aja deh, mending aku nunggu Alder di bawah,” Jasmine memutuskan untuk membiarkan panggilan itu. Sampai panggilan itu mati lalu kembali menyala. Tidak lupa juga ia merubah mode dering di ponselnya menjadi mode silent, selain karena enggan mengangkat panggilan dari Dion, ia juga tak mau suara ponselnya mengganggu meeting nanti.

Baru saja menuruni tangga, pintu apartemen terbuka. Tentu saja Jasmine terkejut, siapa yang bisa memasuki apartemennya? Apa maling bisa menyusup? Sedangkan untuk masuk memerlukan card sebagai akses agar pintu bisa terbuka.

Namun Alder muncul dari balik pintu, membuat Jasmine bernafas lega setelah sebelumnya sempat tegang. Beberapa saat mengatur nafas dan degup jantung, ia pun mempercepat langkah menghampiri Alder yang kini tengah berdiri terpaku melihat penampilannya.

“Pak Alder, kok bisa masuk?” Tanya Jasmine, “Pak, Bapak baik-baik saja kan?” Tanya Jasmine lagi saat mendapati Alder hanya diam menatapnya.

Alder berdehem, ia memalingkan wajahnya, “Aku gak papa, kamu sudah siap kan?”

“Sudah, Pak. Tapi Pak, kenapa Bapak bisa masuk?”

Alder berdecak, “Kamu masih ingat kan siapa pemilik apartemen ini? Untuk masuk ke apartemen ini adalah hal yang sangat mudah bagi saya.”

Jasmine menelan ludah, ia merasa tak aman sekarang. Ada yang lebih berbahaya dari maling yang masuk secara mengendap-endap. Yaitu Alder, pria itu bisa masuk terang-terangan, kapan saja dan semaunya. Jika begini, lebih baik ia menyewa kontrakan saja, setidaknya privasinya bisa terjaga dengan aman ketimbang tinggal di apartemen mewah tapi ada orang lain yang bisa masuk semaunya. Meski Alder memang pemilik apartemen ini, tapi bagi Jasmine itu tak baik.

“Hey, kok bengong? Kamu tuh hobi banget ngayal yah?” Alder menarik tangan Jasmine, membuat gadis itu terkejut dan menatap tangan pria itu. “Kalau nungguin kamu sadar, bisa-bisa kita telat. Saya gak mau klien saya nunggu,” katanya.

“Haccciiiih,” kambuh lagi, Jasmine bersin saat jaraknya dan Alder sangat dekat. Ia kerepotan menahan bersin juga berusaha menenangkan degup jantungnya yang menggila di dalam sana.

Seumur-umur baru kali ini jantungnya bermasalah seperti ini, dan itu karena Alder. Serasa mimpi ia bisa merasakan hangatnya genggaman tangan pria itu. Namun ketika ia di sadarkan dengan berbagai kejadian buruk di masa lalu, ia segera menarik tangannya, “Saya bisa jalan sendiri, Pak.”

Alder cukup terkejut dengan yang Jasmine lakukan, namun tak ingin terlambat, ia pun melanjutkan langkahnya. Tanpa ada perbincangan lagi di antara mereka, keduanya saling diam di sepanjang perjalanan menuju tempat meeting.

Sesungguhnya, Alder diam karena merasa gugup. Melihat penampilan Jasmine malam ini, seperti ada magnet kuat yang menarik perhatiannya. Fokusnya seolah hanya ingin tertuju pada gadis itu.

Hingga mereka tiba di sebuah resto mewah tempat meeting akan berlangsung. Tak tanggung-tanggung, klien penting Alder sengaja meminta resto itu di kosongkan, khusus untuk meeting mereka malam ini.

Padahal mereka juga meeting di private room, tapi seluruh resto harus di kosongkan.

S,atu pelayan menghampiri mereka dan mengantar mereka ke private room yang akan menjadi tempat mereka meeting. Ternyata klien Alder belum datang, Alder bersyukur, setidaknya ia tak terlambat dan membuat klien pentingnya menunggu.

Hidangan segera di sajikan, resto ala Jepang itu benar-benar di desain persis seperti suasana di Negeri sakura.

Tak hanya menu makanan ala Jepang, namun meja makan lesehan, dan tersedia beberapa bantal berbentuk persegi kecil yang akan di gunakan untuk duduk para tamu, juga terdapat bunga sakura hias berukuran besar di tiap pojok ruangan.

Terdapat beberapa aksen bambu di dinding ruangan, yang juga menambah kesan tersendiri untuk para tamu yang datang, dan yang paling memanjakan mata, ruangan private room itu memiliki pintu kaca besar yang terhubung dengan kolam kecil yang di huni beberapa ikan hias berukuran besar.

Di sisi-sisi kolam terdapat tumbuhan bambu hias yang di tata sedemikian rupa, tak hanya memberi kesan asri dan sejuk, tapi para tamu juga akan benar-benar merasa berada di Negeri Sakura Jepang.

Jasmine saja di buat terpukau dengan pemandangan itu, benar-benar cantik.

"Kamu suka?"

Pertanyaan itu membuat Jasmine menoleh, tanpa sadar gadis itu mengembangkan senyum manisnya, "Sangat suka. Ini benar-benar indah, seperti di Jepang," jawabnya.

"Lebih indah kamu.."

"Apa?" Jasmine bertanya, keningnya berkerut, Alder mengatakan sesuatu tapi pria itu hanya bergumam. Jasmine tak dapat mendengar dengan jelas.

"Indah, tempatnya memang indah," ulang Alder seraya memalingkan wajah.

Jasmine mengangguk setuju, ia membuka pintu kaca lalu keluar untuk menikmati suasana asri di kolam ikan. Alder pun mengikutinya. Mereka berjongkok untuk memberi makan ikan, makanan ikan memang sengaja di sediakan di sana.

Untung klien mereka belum datang, mereka bisa sedikit bersantai untuk menikmati suasana indah di ruangan itu.

"Nara ..." Panggil Alder.

"Ya?"

"Pak Darto bilang kamu gak bisa nyetir mobil?"

Jasmine mengangguk, "Di Surabaya saya biasa pakai motor."

"Aku kamu saja, jangan terlalu formal kalau di luar kantor," kata Alder. "Eemmm, aku akan mengajarimu weekend nanti," bukan meminta pendapat Jasmine mau atau tidak, tapi Alder memberi pernyataan bahwa ia akan mengajari gadis itu menyetir. Alder tak perduli Jasmine mau atau tidak, yang pasti harus mau!

"Hah?"

"Aku..."

Ucapan Alder terhenti saat pintu ruangan terbuka, ternyata klien pentingnya telah tiba. Ia pun segera mengajak Jasmine untuk masuk dan menghampiri orang yang mereka tunggu sejak tadi.

Terpopuler

Comments

Nayosha

Nayosha

mmmh sepertinya Al sdh tau Jasmin dan dia mulai menyukai Jasmin

2024-03-25

0

Retno Palupi

Retno Palupi

sebaik apapun menghindar g akan bisa jas 🤭🤭 secara Al adalah atasan mu

2024-03-20

0

Ita rahmawati

Ita rahmawati

mgkin gk sih klo alder udh tau klo itu tuh si jas jas yg jelek dulu 🤣🤣

2024-02-25

0

lihat semua
Episodes
1 KENAPA AKU JELEK?
2 HINAAN
3 PERUBAHAN
4 KEPUTUSAN
5 POSESIF
6 JAKARTA
7 DIA...
8 FASILITAS MEWAH
9 BERDEBAT
10 KERIPIK S*TAN
11 SAHABAT LAMA
12 KETAHUAN
13 MENATAPNYA
14 LEBIH INDAH KAMU
15 CALON ISTRI
16 BUTUH PELUKAN
17 TUGAS BARU
18 HOBI BERSIN
19 SUAPI AKU!
20 INGIN SEMBUH!
21 BERHENTI BERSANDIWARA!
22 APA INI MIMPI?
23 SAYANG ATAU BEBEB?
24 MODUS SAAT MEETING
25 PAJAK JADIAN
26 ORANG KE TIGA
27 KABUR
28 DIAM BUKAN BERARTI TAK TAHU
29 MERAJUK
30 DI TINGGAL
31 MATAKU TERNODA!
32 MEMINTA RESTU
33 RESTU PAPA
34 KENCAN
35 NONTON
36 NOSTALGIA
37 DI SEKOLAH
38 BERPISAH
39 PERTENGKARAN
40 PERIH
41 KEPUTUSAN JASMINE
42 DANDELION
43 TERLAMBAT
44 MEMPERJUANGKAN
45 ALDER vs DION
46 BERTEMU
47 MEMAAFKAN TAPI TAK UNTUK KEMBALI!
48 DIA DATANG
49 MEMANGNYA KAMU SIAPA?
50 KEHILANGAN
51 RENCANA ALDER
52 ANCAMAN LILY
53 PENYELIDIKAN ALDER
54 BA BARU
55 SIKAP DINGIN JASMINE
56 MALAS BERDUAAN
57 BINTANGNYA
58 KISAH JASMINE
59 MENITIPKAN HATI
60 DUA PRIA PEMAKSA
61 HASIL PENYELIDIKAN
62 TENTANG MASA LALU
63 JASMINE & LILY
64 KEMANA JASMINE?
65 MENCARI JASMINE
66 JASMINE...
67 AKU GAK BISA!
68 PERMAINAN DI MULAI
69 MULAI BERTINDAK
70 MENUJU EKSEKUSI
71 EKSEKUSI DI MULAI
72 SELEB DADAKAN
73 MENCARI TERSANGKA LAGI!
74 YANG SEBENARNYA
75 TIDAK ADA YANG BAIK-BAIK SAJA
76 BINGUNG
77 KEMBALI KE JAKARTA
78 PERASAAN ORYZA
79 CEMBURU
80 MENEMUI LILY
81 KEPUTUSAN PINDAH
82 APARTEMEN
83 BELANJA
84 DILEMA
85 MALAM INI
86 SESAK
87 MAAFKAN AKU...
88 PENGORBANAN
89 TALAQ
90 KEHILANGAN LAGI
91 MASIH FLASHBACK
92 PAPA
93 PERTEMUAN
94 KEMARAHAN
95 PAPA MAU KEMANA LAGI?
96 JATUH SAKIT
97 PAPA DIMANA?
98 MENGALAH
99 LAKUKAN DEMI RAGA
100 KU TUNGGU JANDAMU!
Episodes

Updated 100 Episodes

1
KENAPA AKU JELEK?
2
HINAAN
3
PERUBAHAN
4
KEPUTUSAN
5
POSESIF
6
JAKARTA
7
DIA...
8
FASILITAS MEWAH
9
BERDEBAT
10
KERIPIK S*TAN
11
SAHABAT LAMA
12
KETAHUAN
13
MENATAPNYA
14
LEBIH INDAH KAMU
15
CALON ISTRI
16
BUTUH PELUKAN
17
TUGAS BARU
18
HOBI BERSIN
19
SUAPI AKU!
20
INGIN SEMBUH!
21
BERHENTI BERSANDIWARA!
22
APA INI MIMPI?
23
SAYANG ATAU BEBEB?
24
MODUS SAAT MEETING
25
PAJAK JADIAN
26
ORANG KE TIGA
27
KABUR
28
DIAM BUKAN BERARTI TAK TAHU
29
MERAJUK
30
DI TINGGAL
31
MATAKU TERNODA!
32
MEMINTA RESTU
33
RESTU PAPA
34
KENCAN
35
NONTON
36
NOSTALGIA
37
DI SEKOLAH
38
BERPISAH
39
PERTENGKARAN
40
PERIH
41
KEPUTUSAN JASMINE
42
DANDELION
43
TERLAMBAT
44
MEMPERJUANGKAN
45
ALDER vs DION
46
BERTEMU
47
MEMAAFKAN TAPI TAK UNTUK KEMBALI!
48
DIA DATANG
49
MEMANGNYA KAMU SIAPA?
50
KEHILANGAN
51
RENCANA ALDER
52
ANCAMAN LILY
53
PENYELIDIKAN ALDER
54
BA BARU
55
SIKAP DINGIN JASMINE
56
MALAS BERDUAAN
57
BINTANGNYA
58
KISAH JASMINE
59
MENITIPKAN HATI
60
DUA PRIA PEMAKSA
61
HASIL PENYELIDIKAN
62
TENTANG MASA LALU
63
JASMINE & LILY
64
KEMANA JASMINE?
65
MENCARI JASMINE
66
JASMINE...
67
AKU GAK BISA!
68
PERMAINAN DI MULAI
69
MULAI BERTINDAK
70
MENUJU EKSEKUSI
71
EKSEKUSI DI MULAI
72
SELEB DADAKAN
73
MENCARI TERSANGKA LAGI!
74
YANG SEBENARNYA
75
TIDAK ADA YANG BAIK-BAIK SAJA
76
BINGUNG
77
KEMBALI KE JAKARTA
78
PERASAAN ORYZA
79
CEMBURU
80
MENEMUI LILY
81
KEPUTUSAN PINDAH
82
APARTEMEN
83
BELANJA
84
DILEMA
85
MALAM INI
86
SESAK
87
MAAFKAN AKU...
88
PENGORBANAN
89
TALAQ
90
KEHILANGAN LAGI
91
MASIH FLASHBACK
92
PAPA
93
PERTEMUAN
94
KEMARAHAN
95
PAPA MAU KEMANA LAGI?
96
JATUH SAKIT
97
PAPA DIMANA?
98
MENGALAH
99
LAKUKAN DEMI RAGA
100
KU TUNGGU JANDAMU!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!