KETAHUAN

Cukup cepat Jasmine menyerap penjelasan Oryza tentang tugas-tugasnya. Ia mulai paham apa yang harus dia kerjakan juga yang harus ia hindari.

Mengenai Alder, tak sulit untuk Jasmine menyesuaikan diri, ia sangat mengenal pria itu, tentu ia akan mudah memahami apa yang Alder inginkan dan yang Alder tak inginkan.

Menjelang makan siang, Jasmine dan Oryza baru selesai berdiskusi. Setumpuk berkas yang Alder berikan juga sudah Jasmine pelajari. Meski ada beberapa yang belum ia baca, tapi sejauh ini ia sudah memahami seluk beluk perusahaan.

"Nanti aku kasih jadwal Pak Al, supaya aku sama kamu gampang menyesuaikan waktu. Kita harus kompak, Pak Al gak suka sama karyawan yang teledor," kata Oryza saat ia membereskan berkas-berkas yang sudah ia jelaskan pada Jasmine.

Jasmine mengangguk, ia meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku. Beberapa jam hanya duduk saja membuat tubuhnya terasa pegal.

Maklum, biasanya ia banyak bekerja di luar kantor, mendatangi beberapa store untuk memasarkan produk. Namun kali ini, pekerjaannya full di balik layar laptop, Jasmine harus belajar membiasakan diri.

"Ngomong-ngomong, di Surabaya posisi kamu di kantor apa?" Tanya Oryza, ia membuka kaca matanya, memijat pangkal hidung lalu memejamkan matanya sejenak seraya menunggu jawaban dari Jasmine.

"Aku di bagian marketing," jawab Jasmine.

Oryza membuka mata, menatap Jasmine yang tampak buram di matanya, "Marketing? Dan sekarang kamu sekretaris? Waw, hebat kamu. Itu artinya, kamu harus mulai biasa kerja duduk-duduk aja."

"Iya, makanya sekarang pegal-pegal. Aku jarang duduk di ruangan, paling kalau akhir bulan atau mengerjakan laporan aja."

Oryza manggut-manggut, kemudian kembali memakai kacamatanya. Ia melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya, "Udah hampir jam makan siang, kamu mau makan siang di mana?"

Jasmine mengangkat bahu, "Gak tahu. Kayanya mau pesan online, aku makan di sini aja."

"Yah sayang banget, mending makan di kantin bawah. Makanannya enak-enak loh, sekalian cari udara segar. Katanya pegal-pegal? Sekalian lenturin urat, gimana?"

Jasmine terdiam sejenak, ia tampak tengah berpikir, "Pak Alder gimana?" Lalu setelahnya ia merutuki diri, kenapa ia masih memikirkan pria itu?

"Alder? Kamu perduli banget sama dia, makan siang dia aku yang urus, kamu tenang aja. Gimana? Mau ke kantin?"

"Bukan gitu, gak enak aja kalau kita makan duluan tapi bos kita belum makan. Ya udah yuk," putus Jasmine, tak ingin semakin memancing kecurigaan Oryza.

"Nara, nama panjang kamu siapa?"

Tiba-tiba Oryza menanyakan hal itu, membuat gerakan Jasmine yang baru saja hendak melangkah kembali terhenti.

"Untuk apa kamu tahu nama panjang aku? Mau sensus penduduk ya Mas-nya?" Sindir Jasmine, ia kembali melanjutkan langkah, meninggalkan Oryza yang masih diam di tempatnya.

Kadang-kadang Jasmine kesal pada Oryza, pria itu tak pernah membelanya dulu. Tapi tadi, ia melihat penyesalan di matanya, mungkin saat itu Oryza tak punya cukup keberanian untuk melawan orang-orang yang menindasnya.

"Oryza, jadi makan gak?" Teriak Jasmine dari luar ruangannya.

Oryza mengerjap, lalu segera menyusul jasmine, "Bentar, aku pesan makanan buat Alder dulu," katanya. Ia mengeluarkan ponselnya dari saku jas, memesan beberapa menu makanan dari resto langganannya untuk Alder.

Suara dari dalam tas milik Jasmine membuat Oryza melirik gadis itu.

"Aku angkat dulu sebentar," kata Jasmine yang di balas anggukan oleh Oryza.

"Hallo, Dion ..."

"Hallo sayang, lagi apa?"

Jasmine menghela nafas panjang, entah mengapa ia semakin risih saat Dion memanggilnya sayang, "Jangan panggil sayang, geli tahu," protesnya.

Di seberang sana Dion terdiam, membuat Jasmine memanggil pria itu untuk memastikan panggilannya masih tersambung.

"Dion, kamu masih di sana? Kok diem?"

"Aku masih di sini. Maaf, aku lupa kamu gak sayang, jadi saat aku panggil sayang kamu pasti jijik," lirihnya.

Jasmine meringis, apa ia salah bicara? Ia hanya mencoba jujur, bahwa ia tak suka di panggil sayang. Sepertinya Dion tersinggung.

"Bukan gitu, Dion. Mungkin aku belum terbiasa, aku gak pernah punya pacar sebelumnya, jadi sedikit aneh aja," kilah Jasmine. Ia memang tak pernah punya kekasih sebelumnya, dengan Alder pun hanya cinta sendiri.

"Kamu belum pernah punya pacar selain aku?" Tanya Dion. Dari nada bicaranya yang terdengar sumringah, sepertinya Dion melupakan ucapan Jasmine sebelumnya.

"Belum, dulu aku jelek, mana ada yang mau sama aku," jujur Jasmine.

"Apa jelek? Dulu kamu jelek?"

Jasmine sontak menoleh, bukan Dion yang bicara dari seberang telpon, melainkan Oryza yang entah sejak kapan menguping pembicaraannya.

"Dion, aku tutup dulu telponnya, nanti aku hubungi lagi." Tanpa menunggu jawaban dari Dion, Jasmine mematikan telpon, ia menatap Oryza yang juga tengah menatapnya.

Untuk sesaat mereka hanya saling menatap, lalu Oryza menghampiri Jasmine lebih dekat, berdiri tepat di hadapan gadis itu.

"Siapa kamu sebenarnya? Apa yang selama ini aku pikirkan benar?" Oryza merengkuh kedua bahu Jasmine, mengguncang tubuh Jasmine yang hanya diam saja.

"Oryza, apa sih? Aku gak ngerti maksud kamu, lepasin, ayo makan siang," Jasmine mengalihkan pembicaraan, ia sama sekali tak berani menatap Oryza.

Mata adalah jendela jiwa, dari mata semua bisa terbaca, termasuk kebohongan Jasmine. Karena itu Jasmine memilih menatap ke sembarang arah untuk menghindari tatapan penuh selidik dari Oryza.

"Jangan pura-pura bodoh Naraya Jasmine! Tatap mata aku kalau kamu memang jujur!" Kata Oryza dengan penuh penekanan.

Jasmine memejamkan matanya sekilas, apa semudah itu Oryza mengenalinya? Lalu bagaimana dengan Alder? Apa pria itu juga tahu?

"Aku gak ngerti maksud kamu," Jasmine menyingkirkan kedua tangan Oryza dari bahunya, kemudian berbalik hendak pergi.

Namun tentu saja Oryza tak akan membiarkan gadis itu lolos begitu saja, "Jangan mengelak lagi, semakin kamu menghindar, aku semakin yakin kalau kamu Jasmine!"

Jasmine menghela nafas panjang, sepertinya memang tak ada celah lagi untuknya membela diri.

"Iya, aku Jasmine! Kenapa? Nyesel ketemu aku lagi?" Jasmine menatap Oryza dengan tajam, seperti menunjukan rasa kecewa yang selama ini ia pendam pada pria itu.

Secepat itu Oryza mengenali Jasmine, apa karena mereka dulu bersahabat? Ikatan di antara mereka masih sangat kuat, karena itu Oryza bisa merasakan bahwa Naraya memang Jasmine.

Oryza tak menjawab, ia justru memeluk Jasmine dengan erat. Namun Jasmine diam, tangannya menggantung begitu saja, tak berniat membalas pelukan pria itu.

"Kamu kemana aja? Aku cari-cari kamu, kamu marah sama aku?" Oryza mengeratkan dekapannya, namun Jasmine masih tak mau membalas.

"Lepas, ini di kantor," ucap Jasmine. "Baguslah kalau kamu udah tahu, aku gak perlu lagi pura-pura ramah dan baik sama kamu!"

Setelah mengatakan itu, Jasmine pergi begitu saja. Ia tak kuat menahan air mata, jika boleh jujur, ia pun merindukan sahabatnya itu, tapi rasa kecewa di hatinya menutup kerinduan itu.

Terpopuler

Comments

Retno Palupi

Retno Palupi

jangan terlalu keras dg diri sendiri Jasmine, lebih enak jd diri sendiri daripada pura-pura jd orang lain

2024-03-20

0

Sukhana Ana Lestari

Sukhana Ana Lestari

Emang ya klw seorang sahabat kadang melebihi rasa saudara kandung.. semoga setelah ketauan sm Oryza Jasmine akan baik" aja bs bekerja dgn tenang.. & kemungkinan si Alder jg udah tau siapa itu Jasmine... makanya memberikan fasilitas mewah buat Jasmine..

2024-02-20

2

Ningsih

Ningsih

nyesek banget 😭😭

2024-02-19

0

lihat semua
Episodes
1 KENAPA AKU JELEK?
2 HINAAN
3 PERUBAHAN
4 KEPUTUSAN
5 POSESIF
6 JAKARTA
7 DIA...
8 FASILITAS MEWAH
9 BERDEBAT
10 KERIPIK S*TAN
11 SAHABAT LAMA
12 KETAHUAN
13 MENATAPNYA
14 LEBIH INDAH KAMU
15 CALON ISTRI
16 BUTUH PELUKAN
17 TUGAS BARU
18 HOBI BERSIN
19 SUAPI AKU!
20 INGIN SEMBUH!
21 BERHENTI BERSANDIWARA!
22 APA INI MIMPI?
23 SAYANG ATAU BEBEB?
24 MODUS SAAT MEETING
25 PAJAK JADIAN
26 ORANG KE TIGA
27 KABUR
28 DIAM BUKAN BERARTI TAK TAHU
29 MERAJUK
30 DI TINGGAL
31 MATAKU TERNODA!
32 MEMINTA RESTU
33 RESTU PAPA
34 KENCAN
35 NONTON
36 NOSTALGIA
37 DI SEKOLAH
38 BERPISAH
39 PERTENGKARAN
40 PERIH
41 KEPUTUSAN JASMINE
42 DANDELION
43 TERLAMBAT
44 MEMPERJUANGKAN
45 ALDER vs DION
46 BERTEMU
47 MEMAAFKAN TAPI TAK UNTUK KEMBALI!
48 DIA DATANG
49 MEMANGNYA KAMU SIAPA?
50 KEHILANGAN
51 RENCANA ALDER
52 ANCAMAN LILY
53 PENYELIDIKAN ALDER
54 BA BARU
55 SIKAP DINGIN JASMINE
56 MALAS BERDUAAN
57 BINTANGNYA
58 KISAH JASMINE
59 MENITIPKAN HATI
60 DUA PRIA PEMAKSA
61 HASIL PENYELIDIKAN
62 TENTANG MASA LALU
63 JASMINE & LILY
64 KEMANA JASMINE?
65 MENCARI JASMINE
66 JASMINE...
67 AKU GAK BISA!
68 PERMAINAN DI MULAI
69 MULAI BERTINDAK
70 MENUJU EKSEKUSI
71 EKSEKUSI DI MULAI
72 SELEB DADAKAN
73 MENCARI TERSANGKA LAGI!
74 YANG SEBENARNYA
75 TIDAK ADA YANG BAIK-BAIK SAJA
76 BINGUNG
77 KEMBALI KE JAKARTA
78 PERASAAN ORYZA
79 CEMBURU
80 MENEMUI LILY
81 KEPUTUSAN PINDAH
82 APARTEMEN
83 BELANJA
84 DILEMA
85 MALAM INI
86 SESAK
87 MAAFKAN AKU...
88 PENGORBANAN
89 TALAQ
90 KEHILANGAN LAGI
91 MASIH FLASHBACK
92 PAPA
93 PERTEMUAN
94 KEMARAHAN
95 PAPA MAU KEMANA LAGI?
96 JATUH SAKIT
97 PAPA DIMANA?
98 MENGALAH
99 LAKUKAN DEMI RAGA
100 KU TUNGGU JANDAMU!
Episodes

Updated 100 Episodes

1
KENAPA AKU JELEK?
2
HINAAN
3
PERUBAHAN
4
KEPUTUSAN
5
POSESIF
6
JAKARTA
7
DIA...
8
FASILITAS MEWAH
9
BERDEBAT
10
KERIPIK S*TAN
11
SAHABAT LAMA
12
KETAHUAN
13
MENATAPNYA
14
LEBIH INDAH KAMU
15
CALON ISTRI
16
BUTUH PELUKAN
17
TUGAS BARU
18
HOBI BERSIN
19
SUAPI AKU!
20
INGIN SEMBUH!
21
BERHENTI BERSANDIWARA!
22
APA INI MIMPI?
23
SAYANG ATAU BEBEB?
24
MODUS SAAT MEETING
25
PAJAK JADIAN
26
ORANG KE TIGA
27
KABUR
28
DIAM BUKAN BERARTI TAK TAHU
29
MERAJUK
30
DI TINGGAL
31
MATAKU TERNODA!
32
MEMINTA RESTU
33
RESTU PAPA
34
KENCAN
35
NONTON
36
NOSTALGIA
37
DI SEKOLAH
38
BERPISAH
39
PERTENGKARAN
40
PERIH
41
KEPUTUSAN JASMINE
42
DANDELION
43
TERLAMBAT
44
MEMPERJUANGKAN
45
ALDER vs DION
46
BERTEMU
47
MEMAAFKAN TAPI TAK UNTUK KEMBALI!
48
DIA DATANG
49
MEMANGNYA KAMU SIAPA?
50
KEHILANGAN
51
RENCANA ALDER
52
ANCAMAN LILY
53
PENYELIDIKAN ALDER
54
BA BARU
55
SIKAP DINGIN JASMINE
56
MALAS BERDUAAN
57
BINTANGNYA
58
KISAH JASMINE
59
MENITIPKAN HATI
60
DUA PRIA PEMAKSA
61
HASIL PENYELIDIKAN
62
TENTANG MASA LALU
63
JASMINE & LILY
64
KEMANA JASMINE?
65
MENCARI JASMINE
66
JASMINE...
67
AKU GAK BISA!
68
PERMAINAN DI MULAI
69
MULAI BERTINDAK
70
MENUJU EKSEKUSI
71
EKSEKUSI DI MULAI
72
SELEB DADAKAN
73
MENCARI TERSANGKA LAGI!
74
YANG SEBENARNYA
75
TIDAK ADA YANG BAIK-BAIK SAJA
76
BINGUNG
77
KEMBALI KE JAKARTA
78
PERASAAN ORYZA
79
CEMBURU
80
MENEMUI LILY
81
KEPUTUSAN PINDAH
82
APARTEMEN
83
BELANJA
84
DILEMA
85
MALAM INI
86
SESAK
87
MAAFKAN AKU...
88
PENGORBANAN
89
TALAQ
90
KEHILANGAN LAGI
91
MASIH FLASHBACK
92
PAPA
93
PERTEMUAN
94
KEMARAHAN
95
PAPA MAU KEMANA LAGI?
96
JATUH SAKIT
97
PAPA DIMANA?
98
MENGALAH
99
LAKUKAN DEMI RAGA
100
KU TUNGGU JANDAMU!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!