PERUBAHAN

"Mama..." Pekik Jasmin, ia sontak bangun lalu duduk dengan nafas tersengal. Sesak, setiap kali mimpi itu datang, dadanya terasa sangat sesak.

Tak lama, pintu kamar terbuka, wanita paruh baya yang masih terlihat cantik itu datang dan segera memeluknya, "Mimpi lagi?" Tanyanya dengan lembut.

Jasmine mengangguk, tatapannya kosong, seperti tengah melihat kembali kejadian Lima tahun yang lalu. Kejadian buruk yang sampai saat ini membekas dan meninggalkan trauma dalam dirinya.

Kejadian yang membuatnya memutuskan untuk pindah sekolah bahkan pindah tempat tinggal. Beruntung sang ibu terus mendukungnya, terus menguatkannya dan terus berusaha membuatnya bangkit.

"Tenang ya sayang, itu sudah berlalu. Itu hanya mimpi," ucap Dahlia.

"Ma, aku haus," lirih Jasmine, nafas yang tersengal membuat tenggorokannya kering.

Dengan sigap Dahlia mengambilkan putrinya segelas air yang selalu ia siapkan di atas nakas, "Pelan-pelan, Nak.." pintanya saat Jasmine minum dengan terburu-buru.

"Mama temenin kamu tidur, ok?"

Jasmine mengangguk, ia kembali merebahkan dirinya. Sekilas ia melirik jam dinding yang suara ketukannya seperti tengah menertawakannya. Pukul Dua dini hari, mimpinya sudah mengganggu tidur sang mama.

"Cepat tidur, besok kamu kerja kan?" Dahlia mengusap puncak kepala Jasmine, gadis itu mengangguk lalu memejamkan matanya, mencoba kembali menyelami alam mimpi yang terkadang menakutkan untuknya.

Lima tahun berlalu, namun bayangan saat ia di kerumuni teman-teman sekolahnya sering kembali datang dan menghantuinya. Kejadian yang tak akan bisa ia lupakan seumur hidupnya, masa sekolah yang harusnya indah justru meninggalkan sebuah trauma.

Jika mengingat hal itu, Jasmine kerap tiba-tiba menangis dan mengurung diri di dalam kamar, dan Dahlia yang mengerti keadaan putrinya selalu membiarkannya sendiri untuk beberapa saat. Sampai gadis itu kembali tenang dan keluar kamar dengan sendirinya.

Kejadian di masa lalu itu juga lah yang membuat Jasmine tak lagi percaya pada cinta, menghapus cinta dari list hidupnya. Tujuannya kini hanya uang dan uang, untuk memenuhi kebutuhannya dan sang mama juga membahagiakan perempuan itu.

Jasmine yang gendut, hitam dan kumal kini bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kecantikan. Sejak bekerja juga lah sedikit demi sedikit ia menggebrak perubahan dalam dirinya.

Jasmine yang dulu berbeda dengan Jasmine yang sekarang. Tubuhnya yang gendut mulai menyusut dan membentuk. Gadis itu meluapkan amarahnya dengan berolahraga. Kadang lari, kadang juga belajar senam dari yutub.

***

"Pagi Jasmine,"

Jasmine tersenyum, menganggukkan kepala untuk membalas sapaan teman sekantornya.

"Seperti biasa, kamu nyegerin Jasmine, pagi ini malah lebih seger dari biasanya," celetuk salah seorang pria yang setiap hari tak bosan menggodanya.

Tanggapan Jasmine hanya tersenyum, Jasmine tak suka di rayu, tapi ia juga tahu bahwa ia tak bisa menghentikan mereka. Kecuali mereka sendiri yang berhenti merayunya dengan kesadaran sendiri.

Berpenampilan menarik, pasti lah semua orang terpana. Pandangan tertuju padanya, padahal pakaian yang ia pakai pun terbilang sopan alias tertutup. Tapi tentang Jasmine, selalu menarik hati yang memandang.

Kehadirannya bagai magnet, mampu menyedot perhatian semua orang yang di lewatinya. Memakai riasan tipis, Jasmine tampak cantik natural.

"Mbak Jasmine, di tunggu pak Han di ruangannya, katanya ada hal penting," kata Ria, salah satu teman satu divisinya.

Jasmine mengerutkan dahi, "Ada apa yah?" Gumamnya.

Ria menggeleng, "Gak tahu juga mbak, tapi katanya penting. Makanya dia manggil mbak pagi-pagi."

"Ya udah deh, aku ke atas dulu yah. Makasih, Ria."

Ria mengangguk, melanjutkan niat awalnya menuju pantry untuk membuat kopi. Sedangkan Jasmine, ia memasuki lift menuju ruangan General Manager.

Tak biasanya Pak Han datang pagi-pagi sekali, itu artinya, hal yang akan disampaikannya pada Jasmine memang sangat penting.

Perasaan ia tak mempunyai kesalahan, target pemasaran pun ia capai melebihi nilai dan poin yang di tentukan. Lalu ada apa?

Terus menebak-nebak, sampai tak sadar lift sudah berhenti dan tiba di lantai yang Jasmine tuju. Bergegas Jasmine keluar, berjalan cepat menuju ruangan GM.

Ternyata Pak Han memang sudah menunggunya, terbukti dari kalimat pertama yang menyambut kedatangannya di ruangan itu.

"Syukurlah kamu sudah datang, saya sudah tidak sabar mau menyampaikan kabar ini sama kamu. Duduklah," pintanya.

Dari reaksi dan raut wajah sumringah Pak Han, sepertinya bukan teguran atau hukuman yang membawa Jasmine ke ruangan itu.

"Ada apa Pak? Apa saya membuat kesalahan?" Tanya Jasmine.

"Ah, tidak tidak tidak. Sebaliknya dari itu, jangan tegang," ujar Pak Han seraya terkikik. Pria tua baik hati itu lah yang selalu mendukung Jasmine, memberi motivasi dan semangat agar Jasmine berubah menjadi sosok yang berbeda dan lebih baik dari sebelumnya.

Jasmine mengatur nafas, ia mencoba tersenyum. Entah mengapa, jantungnya berdebar-debar.

"Sudah siap mendengar kabar menggelegar ini?"

Jasmine mengangguk, menunggu Pak Han dengan tak sabar.

"Kabar menggelegarnya adalah," jeda, Pak Han dengan sengaja menggoda Jasmine.

"Pak, lama-lama saya jantungan ini. Ada apa Pak?"

Pak Han tertawa, lalu berdehem dan kembali melanjutkan ucapannya, "Kamu terpilih sebagai karyawan terbaik yang mendapat kesempatan di promosikan naik jabatan di kantor pusat, Jasmine. Menggelegar kan?" Pekik Pak Han di akhir kalimatnya.

Jasmine membulatkan mata, tak percaya ia bisa mendapat kesempatan sebaik ini.

"Pak Han serius? Ya Tuhan, ini kabar bahagia Pak.." Jasmine sama memekiknya, perjuangannya tak sia-sia, kerja keras dan nyaris setiap hari lembut ternyata membuahkan hasil.

Benar kata pribahasa, usaha tidak akan mengkhianati hasil. Jasmine sudah membuktikannya.

"Besok saya antar kamu ke Jakarta, dan kita akan..."

"Jakarta?" Potong Jasmine, ia baru tahu kantor pusat perusahaan tempatnya bernaung ternyata di Jakarta, kota yang sudah menorehkan banyak luka di hatinya, kota yang membuangnya.

Siapkah dia kembali? Sedangkan Surabaya sudah menjadi kota ramah yang menerimanya selama ini. Kota yang memberinya harapan dan semangat baru, dengan orang-orang yang menerimanya apa adanya.

"Ada apa Jasmine?" Tanya Pak Han, "Kenapa kamu seperti tidak senang?"

Jasmine menunduk, meremas jemarinya sendiri. Pak Han memang berperan penting dalam perubahan hidupnya, tapi pria tua itu tak tahu kisah masa lalunya, di balik perubahan itu ada kisah menyedihkan dan menyakitkan yang sangat ingin Jasmine kubur dalam-dalam.

"Pak, kayanya saya tidak siap. Lebih baik bapak merekomendasikan orang lain untuk pergi ke sana," cicit Jasmine. Ini cita-citanya, kariernya bagus dan ia bisa lebih membahagiakan Dahlia, tapi kenapa harus Jakarta? Dari sekian banyaknya kota, kenapa harus Jakarta?

"Loh loh loh, tunggu dulu. Ada apa ini, Jasmine? Ini kan cita-cita kamu, bukan hanya kamu saja yang menginginkan posisi ini, tapi semua karyawan pasti menginginkannya. Kenapa kamu justru mundur sebelum mencoba?"

Jasmine tertunduk, bingung harus menjelaskannya dari mana. Tapi untuk saat ini, ia benar-benar tak ingin kembali ke ibu kota.

"Jasmine, saya tidak tahu apa yang kamu alami selama kamu tinggal di sana, apakah bahagia atau sebaliknya. Saya tahu, pasti ada alasan yang kuat yang membuat kamu mundur. Tapi pikirkanlah dulu, jangan terburu-buru mengambil keputusan, perusahaan pusat memberi kamu waktu tiga hari, setelah tiga hari kamu harus memutuskannya. Pikirkanlah baik-baik, ini kesempatan emas, dan kesempatan emas tidak datang dua kali. Tapi apapun itu, saya akan mendukung kamu. Keputusan ada di tangan kamu, kamu yang akan menjalaninya, jadi saya serahkan semuanya sama kamu."

Jasmine mendongak, menatap Pak Han dengan mata berembun, ia begitu bersyukur bertemu dengan Pak Han, seseorang yang sudah memberinya kesempatan bekerja di sana di saat semua orang meragukannya.

Saat ia melamar bekerja di perusahaan itu, ia masih kuliah. Semua orang meragukannya saat itu, selain karena belum mempunyai pengalaman bekerja dan ijazah Universitas, penampilannya juga menjadi penilaian pertama untuk mereka menerima Jasmine.

Bagaimana tidak, perusahaan itu adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kosmetik, skincare dan peralatan kecantikan lainnya. Tentu yang bekerja di sana harus berpenampilan menarik dan cantik, apalagi saat itu Jasmine melamar sebagai marketing pemasaran, yang mau tak mau harus bertemu banyak konsumen secara langsung.

Konsumen rata-rata akan menilai dari penampilan marketing terlebih dahulu, apakah kosmetik yang di pasarkan bagus dan berhasil di pakai pegawainya sendiri? Sedangkan saat itu Jasmine masih bertubuh gemuk, hitam dan kumal.

Nyaris semua orang penting di perusahaan menolak, hanya Pak Han yang memberinya kesempatan. Pak Han juga yang meyakinkan rekan-rekannya bahwa ia akan berhasil merubah Jasmine, membuat gadis itu cantik dan sukses dalam kariernya. Hal itu terbukti sekarang, namun Jasmine justru mundur.

Terpopuler

Comments

Keysha Aurelie

Keysha Aurelie

Mine kamu pasti bisa

2024-02-24

0

Sukhana Ana Lestari

Sukhana Ana Lestari

Ayo Jasmin semangat kalahkan rasa trauma itu walaupun tdk semudah membalikan telapak tangan.. kamu harus buktikan klw kamu yg sekarang udah berbeda..

2024-02-18

2

Ningsih

Ningsih

up

2024-02-18

1

lihat semua
Episodes
1 KENAPA AKU JELEK?
2 HINAAN
3 PERUBAHAN
4 KEPUTUSAN
5 POSESIF
6 JAKARTA
7 DIA...
8 FASILITAS MEWAH
9 BERDEBAT
10 KERIPIK S*TAN
11 SAHABAT LAMA
12 KETAHUAN
13 MENATAPNYA
14 LEBIH INDAH KAMU
15 CALON ISTRI
16 BUTUH PELUKAN
17 TUGAS BARU
18 HOBI BERSIN
19 SUAPI AKU!
20 INGIN SEMBUH!
21 BERHENTI BERSANDIWARA!
22 APA INI MIMPI?
23 SAYANG ATAU BEBEB?
24 MODUS SAAT MEETING
25 PAJAK JADIAN
26 ORANG KE TIGA
27 KABUR
28 DIAM BUKAN BERARTI TAK TAHU
29 MERAJUK
30 DI TINGGAL
31 MATAKU TERNODA!
32 MEMINTA RESTU
33 RESTU PAPA
34 KENCAN
35 NONTON
36 NOSTALGIA
37 DI SEKOLAH
38 BERPISAH
39 PERTENGKARAN
40 PERIH
41 KEPUTUSAN JASMINE
42 DANDELION
43 TERLAMBAT
44 MEMPERJUANGKAN
45 ALDER vs DION
46 BERTEMU
47 MEMAAFKAN TAPI TAK UNTUK KEMBALI!
48 DIA DATANG
49 MEMANGNYA KAMU SIAPA?
50 KEHILANGAN
51 RENCANA ALDER
52 ANCAMAN LILY
53 PENYELIDIKAN ALDER
54 BA BARU
55 SIKAP DINGIN JASMINE
56 MALAS BERDUAAN
57 BINTANGNYA
58 KISAH JASMINE
59 MENITIPKAN HATI
60 DUA PRIA PEMAKSA
61 HASIL PENYELIDIKAN
62 TENTANG MASA LALU
63 JASMINE & LILY
64 KEMANA JASMINE?
65 MENCARI JASMINE
66 JASMINE...
67 AKU GAK BISA!
68 PERMAINAN DI MULAI
69 MULAI BERTINDAK
70 MENUJU EKSEKUSI
71 EKSEKUSI DI MULAI
72 SELEB DADAKAN
73 MENCARI TERSANGKA LAGI!
74 YANG SEBENARNYA
75 TIDAK ADA YANG BAIK-BAIK SAJA
76 BINGUNG
77 KEMBALI KE JAKARTA
78 PERASAAN ORYZA
79 CEMBURU
80 MENEMUI LILY
81 KEPUTUSAN PINDAH
82 APARTEMEN
83 BELANJA
84 DILEMA
85 MALAM INI
86 SESAK
87 MAAFKAN AKU...
88 PENGORBANAN
89 TALAQ
90 KEHILANGAN LAGI
91 MASIH FLASHBACK
92 PAPA
93 PERTEMUAN
94 KEMARAHAN
95 PAPA MAU KEMANA LAGI?
96 JATUH SAKIT
97 PAPA DIMANA?
98 MENGALAH
99 LAKUKAN DEMI RAGA
100 KU TUNGGU JANDAMU!
Episodes

Updated 100 Episodes

1
KENAPA AKU JELEK?
2
HINAAN
3
PERUBAHAN
4
KEPUTUSAN
5
POSESIF
6
JAKARTA
7
DIA...
8
FASILITAS MEWAH
9
BERDEBAT
10
KERIPIK S*TAN
11
SAHABAT LAMA
12
KETAHUAN
13
MENATAPNYA
14
LEBIH INDAH KAMU
15
CALON ISTRI
16
BUTUH PELUKAN
17
TUGAS BARU
18
HOBI BERSIN
19
SUAPI AKU!
20
INGIN SEMBUH!
21
BERHENTI BERSANDIWARA!
22
APA INI MIMPI?
23
SAYANG ATAU BEBEB?
24
MODUS SAAT MEETING
25
PAJAK JADIAN
26
ORANG KE TIGA
27
KABUR
28
DIAM BUKAN BERARTI TAK TAHU
29
MERAJUK
30
DI TINGGAL
31
MATAKU TERNODA!
32
MEMINTA RESTU
33
RESTU PAPA
34
KENCAN
35
NONTON
36
NOSTALGIA
37
DI SEKOLAH
38
BERPISAH
39
PERTENGKARAN
40
PERIH
41
KEPUTUSAN JASMINE
42
DANDELION
43
TERLAMBAT
44
MEMPERJUANGKAN
45
ALDER vs DION
46
BERTEMU
47
MEMAAFKAN TAPI TAK UNTUK KEMBALI!
48
DIA DATANG
49
MEMANGNYA KAMU SIAPA?
50
KEHILANGAN
51
RENCANA ALDER
52
ANCAMAN LILY
53
PENYELIDIKAN ALDER
54
BA BARU
55
SIKAP DINGIN JASMINE
56
MALAS BERDUAAN
57
BINTANGNYA
58
KISAH JASMINE
59
MENITIPKAN HATI
60
DUA PRIA PEMAKSA
61
HASIL PENYELIDIKAN
62
TENTANG MASA LALU
63
JASMINE & LILY
64
KEMANA JASMINE?
65
MENCARI JASMINE
66
JASMINE...
67
AKU GAK BISA!
68
PERMAINAN DI MULAI
69
MULAI BERTINDAK
70
MENUJU EKSEKUSI
71
EKSEKUSI DI MULAI
72
SELEB DADAKAN
73
MENCARI TERSANGKA LAGI!
74
YANG SEBENARNYA
75
TIDAK ADA YANG BAIK-BAIK SAJA
76
BINGUNG
77
KEMBALI KE JAKARTA
78
PERASAAN ORYZA
79
CEMBURU
80
MENEMUI LILY
81
KEPUTUSAN PINDAH
82
APARTEMEN
83
BELANJA
84
DILEMA
85
MALAM INI
86
SESAK
87
MAAFKAN AKU...
88
PENGORBANAN
89
TALAQ
90
KEHILANGAN LAGI
91
MASIH FLASHBACK
92
PAPA
93
PERTEMUAN
94
KEMARAHAN
95
PAPA MAU KEMANA LAGI?
96
JATUH SAKIT
97
PAPA DIMANA?
98
MENGALAH
99
LAKUKAN DEMI RAGA
100
KU TUNGGU JANDAMU!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!