Kerjasama berakhir

Alexa menatap Julius yang terdiam dan berwajah datar ketika menyetir mobilnya. Ia merasa tidak enak atas omongan ayahnya meskipun dulu diawal pertemuan pun dia juga telah menghina pria itu miskin, tapi sekarang setelah 3 bulan bersama Julius, dia merasa tidak pantas menyebut orang lain seperti itu.

"Hmm, Jul. Maafkan papi ku" ucap Alexa dengan lirih.

Julius hanya menyahuti dengan deheman.

"Hmmm" sahut pria itu.

Alexa pun makin merasa bersalah.

"Serius, maafkan papi ku yang telah menyebutmu seperti itu. Aku merasa bersalah padamu. Maafkan dia ya" ucap Alexa lagi seperti memohon.

"Iya, Alexa. Udah biasa aku dibilang miskin, kamu pun dulu juga pernah menyebutku seperti itu kan, so it's okay, menjadi miskin bukan suatu masalah untukku" sahut Julius dengan senyuman smirk di akhir seperti ada sindiran untuk wanita disampingnya.

"Yaa maafkan aku, dulu juga telah menyebutmu sama dengan sebutan ayahku tadi. Aku benar benar meminta maaf sama kamu, Julius. Selama 3 bulan berteman dan bekerja sama denganmu, aku rasa status sosiak tidak menghalangi seseorang untuk berteman" ucap Alexa dengan lembut.

"Aku senang jika kamu berfikiran seperti itu. Aku tau didikan keluarga mu seperti itu ternyata, memandang penampilan sebagai cover, tidak heran jika pertama kali kita bertemu , kamu begitu angkuh dan sombong hahahahhaa, tapi untunglah berteman denganku , kamu berubah menjadi wanita lebih baik" canda dan pujian yang dilontarkan Julius bersamaan.

"Ih, kamu juga keseringan nyebut aku angkuh dan sombong. Tapi nyatanya sekarang kan aku gak begitu" Alexa jadi kesal karena lagi lagi disebut pria itu sebagai wanita angkuh dan sombong meskipun memang kenyataan sih.

"Hahahahaha, iyaa. Kamu sekarang nenjadi wanita yang lembut dan perhatian. Bahaya kalau diterusin kebaikanmu ini sama orang lain malah akan mudah dimanfaatkan orang miskin sepertimu" canda Julius lagi malah membuat Alexa kesal.

"Hmmm, lagi ya, kamu menyebut dirimu sendiri miskin didepanku, merendahkan dirimu agar aku kasiani hah? Dasar Julius, pria kaku kayak tongkat kayu" ejek Alexa.

"Hahahaha" tawa Julius semakin keras karena merasa bangga melihat Alexa kesal.

Alexa pun meskipun cemberut karena kesal dalam hatinya lega bisa membuat Julius tertawa lagi.

Tak lama kemudian, minicooper yang dikendarai Julius sudah sampai didepan apartemennya.

"Thank you yaaa, Lex" ucap Julius ketika sudah turun dari mobil dan berdiri di depan apartemennya.

"You're welcome. By the way, tugas proyek Pak Lewis udah kelar nih, so kerjasama kita berakhir disini. Jangan kangen aku" ucap Alexa memancing.

"Ngapain kangen, toh masih ada kelas Pak Lewis bareng kamu. Hati hati dijalan, udah malem" ujar Julius.

Alexa pun tersenyum dan mulai menjalankan mobilnya untuk pulang.

Setelah memastikan mobil minicooper yg dia tumpangi tadi hilang dari pandangannya, Julius segera masuk ke apartemen dan membuka laptopnya.

Tadi di tengah acara Yuhu Factory, Julius mendapatkan pesan bahwa tengah malam ini ada pengiriman banyak barang senjata dari Inggris ke Paris. Tetua RedLine memintanya standbye di lokasi pertukaran dengan pembeli karena Astro Mafia pasti akan mengganggu transaksi itu.

"Titiknya berada 30km dari sini, aku harus segera berangkat karena sudah jam 11 malam" ucap Julius ketik melihat layar laptop yang sedang menampilkan peta.

Ia pun langsung mengganti setelan jasnya dengan baju celana hitam dan tidak lupa memakai topeng inisial A.J sebagai penutup identitas mafianya.

Setelah itu motornya di apartemen sebelah, ia ambil. Yap, selama tinggal di Paris, Julius telah membeli 1 apartemen bersebelahan dengan apartemen yg disiapkan ayahny, Jordan Agustus.. Satu apartemen untuk statusnya sebagai mahasiswa dan pria miskin dan satu apartemen yang lain ia gunakan sebagai penyimpanan alat alat bertempur dan bertugas sebagai mafia.

Dan sejak Tetua RedLine mengirimkan asisten untuknya beberapa bulan yang lalu yaitu Marcus, apartemen yang digunakan untuk perlengkapan mafianya itu juga menjadi tempat tinggal sang asisten yang mengurusi urusan RedLine ketika Julius sedang menjadi mahasiwa.

"Marcus pasti sudah berada disana" ucap Julius ketika mengambil motornya di apartemen sebelah yang sudah tidak ada orang lain.

Setelah mendapatkan motornya, Julius pun langsung meluncur ke titik tujuan. Dengan kecepatan sangat cepat, ia bisa menempuh 30km selama 30 menit saja.

"Hi, Marcus. Bagaimana, pembeli sudah datang?" tanya Julius ketika sudah sampai lokasi dan melihat Marcus sedang standbye bersama rekan RedLine lainnya.

"Selamat datang, Jul. Belum, kurang 15 menit lagi menuju tengah malam pukul 12" sahut Marcus yang umurnya lebih muda 2 tahun dari Julius tapi lebih lama bergabung dengan dunia mafia sehingga mereka menjadi teman dan akrab memanggil nama.

"Oh syukurlah aku tidak telat. Acara formalitas seperti itu banyak omong kosongnya" ujar Julius berjalan kearah Marcus untuk mendekat.

"Hahahhaa, pewaris keluarga Agustus pasti akan lebih sering datang ke acara seperti itu kedepannya, biasakan" ucap Marcus.

Mereka pun tertawa kecil bersama. Keakraban mereka sebagai teman, terkadang terlihat seperti hubungan adik kakak diantara anggota lainnya. Ketika mereka berdua bersama, tugas dunia mafia seperti mudah terselesaikan hingga mereka berdua disebut Duo Maut.

Setelah menyapa Marcus, Julius pun mengarahkan pandangannya ke seorang pria bertubuh besar dan memiliki tato di lengan kanannya. Memiliki wajah datar dan menakutkan. Ia berjalan mendekat dan ingin memberikan salamnya.

"Selamat malam, paman Agoda" sapa Julius dengan sopan dan hormat.

"Malam. Kamu di Paris semakin nyaman dan terlihat lemah" sahut pria itu yang tidak lain adalah pengikut setia Tetua hingga dijadikan salah satu senior penting di RedLine dan baru turun ke lapangan jika ada transaksi besar seperti sekarang.

"Hehe, maaf paman. Disini memang tugas utamaku harus berbaur dengan orang jadi harus ramah" sahut Julius dengan terkikih kecil, menyahuti dengan candaan.

"Sia sia aku telah mendidikmu selama 7 tahun lebih menjadi pria garang dan mematikan, eh sekarang hobinya senyum senyum sendiri gak jelas begini" ejek Agoda.

"Hahahaha, tidak paman. Ketika aku kembali ke Inggris dan kedalam RedLine, aku bisa jamin akan kembali menjadi mafia yang ditakuti apalagi untuk membalas ayahku tukang selingkuh itu" ucap Julius.

Agoda hanya tersenyum smirk kepada anak didiknya itu dan pandangannya teralihkan kepada suara mobil yang berhenti di sekitar mereka.

"Pembelinya sudah datang" ucap Julius kepada Agoda.

"Standbye" sahut Agoda ketika sudah posisi berdiri dengan penampilan nyentrik memakai celana dan baju tanpa lengan berbahan kulit.

Dari mobil yang berhenti tadi turunlah seorang kakek yang menggunakan tongkat untuk berjalan. Dibelakangnua standbye 2 orang bertubuh besar dan kekar yang mungkin terlihat sebagai bodyguard.

"Selamat malam, saya adalah pembeli senjata kalian malam hari ini" ucap kakek itu dengan lantang, suara yang tidak selemah penampilannya.

"Selamat malam. Anda Victor Lawson?" sahut Agoda sebagai ketua transaksi ini.

"Benar. Apakah kamu tidak percaya kakek kakek seperti saya mampu membeli senjata sebanyak ini?" tanya Victor dengan senyuman menyeringai.

"Ah tidak tidak. Maafkan saya jika kurang sopan menyambut anda" jawab Agoda berusaha ramah dengan pembeli meskipun wajahnya masih datar.

"Baiklah, ikut saya untuk melihat senjata senjatanya" lanjutnya sambil mengarahkan tangannya untuk Victor berjalan terlebih dahulu.

"Mohon maaf, hanya ada bos kami dan pembeli saja yang bisa melihat senjata yang sudah disiapkan. Kalian tunggu disini" cegat Marcus ketika kedua bodygurd bertubuh besar itu akan mengikuti Victor masuk ke sebuah kontainer diatas truck yg membawanya.

Victor pun memberikan isyarat tangan kepada anak buahnya untuk menunggu.

Episodes
1 Skandal Keluarga Agustus
2 Sudah bebas
3 Main Course
4 Kekasih sebenarnya
5 Keangkuhan
6 Tersungkur
7 Sakitnya diselingkuhi
8 Bertopeng Kayu
9 Awalan
10 Hampir sebulan berlalu
11 Menginap
12 Berduaan
13 Kepergok
14 Selingkuh dibalas Selingkuh
15 Warna kulit punggung
16 Serasi
17 Tamu Rival
18 Berbeda kasta
19 Kerjasama berakhir
20 Kontainer berdarah
21 Jemputan
22 Bogeman
23 Kotak hitam
24 Status palsu
25 Keturunan asli
26 Keras kepala (AC's Story)
27 Dokternya ibuku (AC's Story)
28 Ujian Skripsi
29 Babak belur
30 Salah paham
31 Mengabaikan
32 Wanita mabuk
33 Our first time
34 Perusak suasana
35 Mengejutkan
36 Bagaimana ini?
37 Perdebatan
38 Penyusup
39 Hilangnya pewaris
40 Dugaan salah
41 Terselamatkan
42 Rencana licik
43 Kedatangan Pewaris
44 Tamu tak diundang
45 Pingsan
46 Kandungan kuat
47 Acting
48 Keputusan
49 Aku adalah Mafia
50 Bimbang
51 Pewaris tak punya duit
52 Ruang kerja ayah
53 Besan atau Musuh
54 Kembali ke Apartemen
55 Pertengkaran di pagi hari
56 High Heels
57 Perang Hacker
58 Adik tak sedarah
59 Saling Mengancam
60 Kakek meninggal
61 Kemarahan kakak ipar
62 Pemakaman
63 Misi masing masing
64 Dokter kandungan
65 Makan malam
66 Mual Muntah bergilir
67 Berbelanja
68 Pos Security
69 Dugaan Pihak Ketiga
70 Sindrom Ayah
71 Seperti kutukan istri
72 Ungkapan isi hati
73 Melunak
74 Berbaikan
75 Kedatangan Ibu Mertua
76 Awas kepanasan
77 Dinner pertama pasutri
78 Semudah itu
79 Maaf dan terima kasih
80 Sedarah tak Terpisah
81 Kekhawatiran
82 Pengawal Wanita
83 Rencana pembunuhan
84 Hp lowbat
85 Dalang sesungguhnya
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Skandal Keluarga Agustus
2
Sudah bebas
3
Main Course
4
Kekasih sebenarnya
5
Keangkuhan
6
Tersungkur
7
Sakitnya diselingkuhi
8
Bertopeng Kayu
9
Awalan
10
Hampir sebulan berlalu
11
Menginap
12
Berduaan
13
Kepergok
14
Selingkuh dibalas Selingkuh
15
Warna kulit punggung
16
Serasi
17
Tamu Rival
18
Berbeda kasta
19
Kerjasama berakhir
20
Kontainer berdarah
21
Jemputan
22
Bogeman
23
Kotak hitam
24
Status palsu
25
Keturunan asli
26
Keras kepala (AC's Story)
27
Dokternya ibuku (AC's Story)
28
Ujian Skripsi
29
Babak belur
30
Salah paham
31
Mengabaikan
32
Wanita mabuk
33
Our first time
34
Perusak suasana
35
Mengejutkan
36
Bagaimana ini?
37
Perdebatan
38
Penyusup
39
Hilangnya pewaris
40
Dugaan salah
41
Terselamatkan
42
Rencana licik
43
Kedatangan Pewaris
44
Tamu tak diundang
45
Pingsan
46
Kandungan kuat
47
Acting
48
Keputusan
49
Aku adalah Mafia
50
Bimbang
51
Pewaris tak punya duit
52
Ruang kerja ayah
53
Besan atau Musuh
54
Kembali ke Apartemen
55
Pertengkaran di pagi hari
56
High Heels
57
Perang Hacker
58
Adik tak sedarah
59
Saling Mengancam
60
Kakek meninggal
61
Kemarahan kakak ipar
62
Pemakaman
63
Misi masing masing
64
Dokter kandungan
65
Makan malam
66
Mual Muntah bergilir
67
Berbelanja
68
Pos Security
69
Dugaan Pihak Ketiga
70
Sindrom Ayah
71
Seperti kutukan istri
72
Ungkapan isi hati
73
Melunak
74
Berbaikan
75
Kedatangan Ibu Mertua
76
Awas kepanasan
77
Dinner pertama pasutri
78
Semudah itu
79
Maaf dan terima kasih
80
Sedarah tak Terpisah
81
Kekhawatiran
82
Pengawal Wanita
83
Rencana pembunuhan
84
Hp lowbat
85
Dalang sesungguhnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!