Sakitnya diselingkuhi

Reno dan Alexa berjalan saling memeluk hingga menjadi pusat perhatian mahasiswa lainnya. Bagi mereka dipandang menjadi pasangan romantis di kampus tidak masalah, tapi berbeda dengan Ceri.

Semakin lama menjalin hubungan gelap dengan Reno dibelakang Alexa, ia semakin tidak rela jika kekasih gelapnya itu bermesraan di depan umum dan di depan dirinya. Begitu iri sebagai wanita simpanan atau selingkuhan tidak bisa mendapatkan keromantisan yg sama.

Seperti saat ini, ketika sahabat dan kekasihnya itu menghampirinya di kantin, pandangan Ceri begitu tajam diawal ketika melihat Reno memeluk Alexa dari samping dan Alexa pun melingkarkan kedua tangannya di perut Reno. Namun secepat mungkin ekspresinya ia rubah dengan senyuman penipuan.

"Lihat saja ya, Alexa. Reno akan menjadi milikku sepenuhnya" batin Ceri.

"Hei, kalian kemana saja? Aku udah nunggu kalian dari 20 menitan yg lalu" sapa Ceri dengan wajah tanpa bersalah karena sudah mengkhianati sahabatnya itu.

"Tadi ada urusan bentar berdua. Makasih ya udah diantriin, Cer. Btw, kamu udah makan?" sahut Alexa.

"Belum lah, nunggu kalian aku cuma beli minuman aja. Tadi aku ngerebut meja kosong ini dari keramaian mahasiswa baru" jawab Ceri.

"Hahaa memang kalau soal rebut merebut, kamu andalannya ya Cer" ucap Reno sambil memberikan senyuman menggoda pada sahabat kekasihnya.

"Issssh, babe. Jangan gitu sama sahabatku dong, dia merebut meja ini buat kita, jadi seharusnya terima kasih. Thank you ya Cer, jangan didengerin omongan nih cowok" sahut Julieta lalu melepas pelukannya dan duduk disamping Ceri yang tersenyum padanya.

Reno mencuri pandang ke Ceri yg terlihat kesal padanya meskipun sedang tersenyum.

"Awas aja kalau nanti kita berduan ya, aku hukum kamu" batin Ceri sambil memandang Reno yg sudah duduk didepannya.

Reno pun tersenyum tipis dan paham jika kekasih gelapnya itu sedang kesal.

"Oke oke, mau pesen apa. Sebagai tanda terima kasih kepada Ceri, aku yg traktir hari ini" ucap Reno mencairkan suasana.

"Wah aku mau pesen 2 burger beef!" seru Ceri dengan semangat.

"Aku sama kayak Ceri deh babe, tapi tanpa tomat ya kayak biasanya" sahut Alexa kalem, karena ia masih agak syok dengan serangan Julius tadi.

"Oke, wait ya" ujar Reno lalu ia berdiri dan berjalan menuju kedai burger yg antri.

Kini Alexa dan Ceri duduk berdua sambil menunggu Reno membawa pesana mereka. Ceri yg penasaran apa yang membuat Alexa dan Reno tadi lama , akhirnya bertanya.

"Tadi kamu ngapain sama Reno, Lex? Aku kepo haha" tanya Ceri dengan tawa kecil.

Wajah Alexa langsung murung lagi mengingat kejadian di tangga darurat tadi.

"Hmmm, urusan sama anak baru Harvard itu. Reno menemukan aku di tangga darurat pas hampir aja Julius berusaha menciumku. Pria brengsek itu semakin berani padahal baru aja kemarin dia datang kesini" jawab Alexa jujur membuat Ceri kaget.

"Hah? Julius hampir menciummu? Terus berhasil?" kepo Ceri lagi.

"Ya nggaklah, aku memberontak sampek Reno datang dan mendorong pria itu jatuh dr tangga. Bener bener dia pria brengsek pertama yang aku kenal" kesal Alexa.

"Hmmm, bener. Ternyata Julius yang kukira lelaki baik baik kemarin eh ternyata sebejad itu ya" sahut Ceri sambil memeluk pundak Alexa.

"Dan yang paling mengesalkan adalah aku terikat proyek penelitian bareng dia 3 bulan ini. Pak Lewis melihat market yg dibikin pria itu dan terkesima, ditambah lagi pria brengsek itu menjebakku dengan menyebut namaku atas market itu. Sialan emang!" ucap Alexa semakin marah dan mengepalkan tangannya di atas meja.

"Berarti kamu harus hati hati sama pria itu, Alexa. Kamu gak bisa nolak permintaan Pak Lewis?" tanya Ceri.

"Gak bisa, karena bahan penelitian proyek ini bisa membantu perusahaan keluargaku" jawab Alexa.

Mereka pun sama sama menghela nafas berat.

"Lama banget sih, Reno tuh" celetuk Ceri mencoba mengalihkan topik agar sahabatnya itu tidak sedih lagi. Meskipun telah mengkhianati persahabatan mereka, sebenarnya Ceri cukup peduli dengan Alexa. Entah kesambet apa pada akhirnya ia berselingkuh dengan kekasih sahabatnya itu.

"Waktu jam istirahat, wajarlah kalau rame" sahut Alexa.

Mereka pun mengobrol soal kuliah mereka beberapa saat sebelum Reno sudah datang membawa makanan mereka.

.

Di tempat lain , lebih tepatnya di klinik kampus, luka di kening Julius sedang diobati oleh dokter jaga. Pria berusia 25 tahun, berbadan kurus dan tidak terlalu tinggi, memakai kacamata.

"Untung saja hanya luka luar jika kamu tidak sampai muntah muntah" ucap si dokter muda setelah memberikan perban di kening Julius.

"Kok bisa kamu sampek jatuh di tangga darurat?" lanjutnya.

"Hmm, biasa cowok mah memang suka bertengkar dan saling dorong" jawab Julius.

"Kamu tuh di Inggris terlihat anak orang kaya, eh disini penampilanmu kayak rakyat jelatah" sindir si dokter muda yang obrolannya terdengar akrab bersama Julius.

"Ngomel mulu, nih dokter Abra. Aku jadi pusing, pingin muntah" canda Julius.

Plek!

Pukulan di pundak Julius.

"Aaaakh! Sakit, Braaaa!" seru Julius sambil mengelus pundaknya.

"Hahahaha, aku suka kelihatan kamu lebih ekspresif disini. Kamu seperti mayat hidup kalau dirumahmu" sahut Abraham yang dipanggil Abra, dokter jaga di klinik kampus ini.

"Aku punya banyak kepribadiaan, menyesuaikan kondisi" ucap Julius.

"Eh, ayah dan ibu ku sejak seminggu lalu lagi jalan jalan ke Italia dan bertemu ibumu. Apakah kamu mengetahuinya?" tanya Abra.

"Iya, aku tau. Setiap hari aku menyempatkan telepon atau videocall dengan ibu dan adikku disana" jawab Julius.

"Kemarin ibumu meneleponku, menyuruhmu untuk tinggal dirumahku saja" ungkap Abra.

"Ibu ku sudah menawarkan itu, paman dan bibi juga sudah meneleponku, tapi aku memilih tinggal di apartemen sederhana yang sudah disiapkan Jordan" ujar Julius.

"Ayahmu itu memang sangat pilih kasih. Aku lihat postingan dari saudara tirimu di Amerika, tempat tinggalnya mewah dan bawa mobil sport lagi disana" ucap Abra.

"Biarin, aku tidak peduli. Dia menerima fasilitas terbaik sejak dulu tidak bisa merubah status pewaris keluarga Agustus yaitu Aku" sahut Julius.

"Hmmm, memang sepupuku ini terbaik. Yaudah, kamu istirahat dulu saja jika pusing tapi kalau gak mau ya pergi sana, biar brankarnya dipakai yang lain" ujar Abra.

"Oke, aku pergi saja. Aku tidak terbiasa bermanja manja hanya dengan luka kecil ini" sahut Julius lalu turun dari brankar dan berjalan keluar klinik.

"Dasar orang agak laen!" cibik Abra ketika melihat tingkah sepupunya itu.

.

Setelah menjalani perawatan di keningnya, Julius pun masih mengikuti satu kelas lagi setelah jam istirahat. Pukul 4 sore, kelasnya selesai dan dia pun berniat berjalan kaki saja sekalian olahraga karena tubuhnya sakit semua habis jatuh dari tangga.

Eh baru keluar gedung kampus, Julius melihat Reno menarik Ceri menuju taman kampus yang rimbun dengan beberapa pohon besar.

"Itukan si babenya Alexa sama sahabatnya, ngapain mereka berduaan di tempat sepi?" gumam Julius penasaran dan curiga sekaligus.

Pria itu pun berjalan mendekat ke taman kampus dan dari jarak yg cukup jauh disisi lain tp masih bisa memantau apa yang terjadi didepannya, Julius hanya memberikan senyuman menyeringai.

"Benar dugaanku. Pria itu memiliki banyak rahasia dibelakang wanita angkuh seperti Alexa sejak pertama kali aku bertemu mereka. Ternyata salah satu rahasinya berselingkuh dengan sahabat kekasihnya sendiri. Hahahahaa dasar pria bajingan seperti Jordan" batin Julius.

Secara diam diam, Julius mengarahkan ponselnya dan merekam kejadian penuh gairah antara Reno dan Ceri yg saling menautkan bibir mereka. Suara decapan ciuman mereka pun bergema di taman kampus yang hampir seperti hutan di wilayah itu bagian dalamnya. Mungkin hasil rekaman Julius juga mampu merekam suara indah bukti perselingkuhan.

Setelah puas merekam, Julius meninggalkan Reno dan Ceri berduaan di dalam taman kampus, entah apalagi lagi yang mereka lakukan disana, Julius sudah tidak tertarik lagi.

"Hahahaa, Alexa Alexa. Otak aja yg pintar, hatimu begitu bodoh, memilih laki laki bajingan seperti Reno" lirih Julius ketika sudah keluar dari taman kampus dan berjalan menuju apartemennya.

Kembali ke dalam taman kampus dibagian lumayan dalam dengan pepohonan yang rimbun, permainan panas Reno dan Ceri berlanjut hingga intinya. Kini tidak hanya ciuman menggebu saja, namun posisi punggung si wanita sudah menempel di pohon dan kedua kakinya berada di pinggang si pria.

Yup, posisi penyatuan antara pria dan wanita. Suara de...saaa...haaa...an Ceri begitu nyaring ditelinga Reno hingga laki laki itu kehilangan kendali dan tidak mampu menahan gairah dalam tubuhnya.

"Aaaaaaakh!!! Renoooo!!!!" suara seksi Ceri ketika merasakan pergerakan tubuh kekasih gelapnya dibagian miliknya.

"Ceriiiiii!!! Aku mau keluaaaaar!!!" sahut Reno yang sudah berada di puncak gairah.

"Eeeeeeh, jangaaan didalaaaam!!! Kamu gak pake kon....dom!!" panik Ceri sambil berusaha mendorong tubuh Reno namun malah eratan pria itu semakin kuat ditubuhnya dan akhirnya keluarlah didalam.

"Aaaaaaaakh!!!" suaraa lega Reno namun membuat Ceri kesal dan langsunh menurunkan kakinya.

"Gara gara kamu nanti aku pasti minum pil pencegah kehamilan" gerutu Ceri sambil membenarkan dressnya dan penutup bagian dalamnya.

"Maafkan aku, sayang. Aku udah gak tahan. Tubuhmu begitu nikmat" rayu Reno yang juga merapikan celananya.

"Issssh, mau enaknya aja. Disuruh putus sama Alexa nihil" omel Ceri.

"Hmm sabar, honey. Setelah kita lulus, aku akan memutuskan dia. Aku pacarin dia biar tugas tugas kita dapet bagus, sayang. Kan buktinya nilai kita bisa hampir sama kayak dia" alasan Reno.

"Hmmm, kamu terlalu ngandelin dia. Tapi emang dia pinter sih, kaya lagi. Yaudah, sampek lulus kuliah ya, kamu harus putusin dia" ujar Ceri.

"Oke honey" sahut Reno lalu mencuri ciuman di pipi Ceri.

Mereka berdua pun saling melihat penampilan dan memastikan jika tidak ada sisa noda permainan mereka di baju atau bagian tubuh mereka yg terlihat. Bisa bahaya kalau dilihat orang kan.

Episodes
1 Skandal Keluarga Agustus
2 Sudah bebas
3 Main Course
4 Kekasih sebenarnya
5 Keangkuhan
6 Tersungkur
7 Sakitnya diselingkuhi
8 Bertopeng Kayu
9 Awalan
10 Hampir sebulan berlalu
11 Menginap
12 Berduaan
13 Kepergok
14 Selingkuh dibalas Selingkuh
15 Warna kulit punggung
16 Serasi
17 Tamu Rival
18 Berbeda kasta
19 Kerjasama berakhir
20 Kontainer berdarah
21 Jemputan
22 Bogeman
23 Kotak hitam
24 Status palsu
25 Keturunan asli
26 Keras kepala (AC's Story)
27 Dokternya ibuku (AC's Story)
28 Ujian Skripsi
29 Babak belur
30 Salah paham
31 Mengabaikan
32 Wanita mabuk
33 Our first time
34 Perusak suasana
35 Mengejutkan
36 Bagaimana ini?
37 Perdebatan
38 Penyusup
39 Hilangnya pewaris
40 Dugaan salah
41 Terselamatkan
42 Rencana licik
43 Kedatangan Pewaris
44 Tamu tak diundang
45 Pingsan
46 Kandungan kuat
47 Acting
48 Keputusan
49 Aku adalah Mafia
50 Bimbang
51 Pewaris tak punya duit
52 Ruang kerja ayah
53 Besan atau Musuh
54 Kembali ke Apartemen
55 Pertengkaran di pagi hari
56 High Heels
57 Perang Hacker
58 Adik tak sedarah
59 Saling Mengancam
60 Kakek meninggal
61 Kemarahan kakak ipar
62 Pemakaman
63 Misi masing masing
64 Dokter kandungan
65 Makan malam
66 Mual Muntah bergilir
67 Berbelanja
68 Pos Security
69 Dugaan Pihak Ketiga
70 Sindrom Ayah
71 Seperti kutukan istri
72 Ungkapan isi hati
73 Melunak
74 Berbaikan
75 Kedatangan Ibu Mertua
76 Awas kepanasan
77 Dinner pertama pasutri
78 Semudah itu
79 Maaf dan terima kasih
80 Sedarah tak Terpisah
81 Kekhawatiran
82 Pengawal Wanita
83 Rencana pembunuhan
84 Hp lowbat
85 Dalang sesungguhnya
86 2 Ayah bertemu
87 Ganti arah
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Skandal Keluarga Agustus
2
Sudah bebas
3
Main Course
4
Kekasih sebenarnya
5
Keangkuhan
6
Tersungkur
7
Sakitnya diselingkuhi
8
Bertopeng Kayu
9
Awalan
10
Hampir sebulan berlalu
11
Menginap
12
Berduaan
13
Kepergok
14
Selingkuh dibalas Selingkuh
15
Warna kulit punggung
16
Serasi
17
Tamu Rival
18
Berbeda kasta
19
Kerjasama berakhir
20
Kontainer berdarah
21
Jemputan
22
Bogeman
23
Kotak hitam
24
Status palsu
25
Keturunan asli
26
Keras kepala (AC's Story)
27
Dokternya ibuku (AC's Story)
28
Ujian Skripsi
29
Babak belur
30
Salah paham
31
Mengabaikan
32
Wanita mabuk
33
Our first time
34
Perusak suasana
35
Mengejutkan
36
Bagaimana ini?
37
Perdebatan
38
Penyusup
39
Hilangnya pewaris
40
Dugaan salah
41
Terselamatkan
42
Rencana licik
43
Kedatangan Pewaris
44
Tamu tak diundang
45
Pingsan
46
Kandungan kuat
47
Acting
48
Keputusan
49
Aku adalah Mafia
50
Bimbang
51
Pewaris tak punya duit
52
Ruang kerja ayah
53
Besan atau Musuh
54
Kembali ke Apartemen
55
Pertengkaran di pagi hari
56
High Heels
57
Perang Hacker
58
Adik tak sedarah
59
Saling Mengancam
60
Kakek meninggal
61
Kemarahan kakak ipar
62
Pemakaman
63
Misi masing masing
64
Dokter kandungan
65
Makan malam
66
Mual Muntah bergilir
67
Berbelanja
68
Pos Security
69
Dugaan Pihak Ketiga
70
Sindrom Ayah
71
Seperti kutukan istri
72
Ungkapan isi hati
73
Melunak
74
Berbaikan
75
Kedatangan Ibu Mertua
76
Awas kepanasan
77
Dinner pertama pasutri
78
Semudah itu
79
Maaf dan terima kasih
80
Sedarah tak Terpisah
81
Kekhawatiran
82
Pengawal Wanita
83
Rencana pembunuhan
84
Hp lowbat
85
Dalang sesungguhnya
86
2 Ayah bertemu
87
Ganti arah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!