Keangkuhan

Alexa dengan kesal menyetir mobilnya ugal ugalan sampai hampir saja dia menabrak nenek nenek yg sedang menyebrang ketika lampu sudah merah.

"Astaga! Hampir saja aku menabraknya!" ucap wanita itu dengan panik.

Karena nenek itu terkejut, ia pun jatuh didepan mobil Alexa. Tiba tiba ada seorang pria yang berlari ke arah nenek itu dan meninggalkan sepeda gayungnya dipinggir jalan.

"Nenek tidak apa apa ?" tanya pria itu yang tidak lain adalah Julius.

"Ah, anak muda. Nenek kaget tadi" jawab nenek itu dengan wajah yg terlihat ketakutan.

Julius yang tau jika mobil itu adalah milik Alexa, tak terburu buru menghampiri pengemudi yg ugal ugalan itu dan memilih membantu si nenek berdiri dan menyebrang dengan selamat.

Alexa yang juga syok, terdiam di bangkunya dan hanya melihat aksi penyelamatan Julius dari dalam mobil.

Ketika Julius akan menegur Alexa di samping pintu mobil, ternyata lampu berubah hijau membuat bel mobil dibelakang berbunyi nyaring.

Julius memberikan isyarat dengan tangannya agar Alexa menepi di pinggir jalan setelah melewati lampu merah. Dan wanita itu memandangnya dengan raut wajah tak menolak.

Pria itu berjalan ke tepi jalan dan mengambil sepedanya lalu menaikinya menuju mobil Alexa berhenti.

Sesampainya didepan mobil Alexa, Julius berhenti dan menaruh sepedanya di tepi. Ia pun menghampiri sisi driver mobil minicooper tersebut untuk menegur si pengemudi.

Tok..tok..tok..

Julius sengaja mengetuk jendela mobil sebagai tanda ia menyuruh Alexa turun. Namun wanita itu hanya menurunkan jendela saja.

"Turun mobil" minta Julius dengan suara rendah menahan marah atas sikap Alexa yang begitu ngawur di jalan hingga hampir saja mencelakakan orang.

Alexa menatap raut wajah datar Julius dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. Ia pun tidak menyahuti permintaan pria itu, sampai membuat Julius tidak tahan lagi berhadapan dengan wanita angkuh seenaknya ini.

"Aku bilang turun!" teriak Julius dengan lototan mata tajam serta tangannya mencengkram rahang Alexa.

Jiwa mafianya pun keluar.

"Awwwww! Sakit!" rintih Alexa sambil berusaha melepaskan tangan kekar Julius dari wajahnya.

"Turun atau ini semakin sakit!" ancam Julius.

Alexa pun tidak bisa melawan. Ia pun membuka pintu mobilnya, barulah cengkraman Julius terlepas.

"Tinggal turun aja susah!" cibik Julius yang memang kesabarannya begitu diuji oleh Alexa.

"Apa maksudmu mencengkram wajahku, hah?" sunggut Alexa yang sudah sadar dari rasa takut dan syoknya tadi karena perlakukan Julius yg kasar.

"Ya kamu itu, apa maksudmu ugal ugalan di jalanan sampek mau nabrak nenek tadi?!" balas Julius tidak kalah senggit.

"Tapi nenek itu gapapa kan? Apa hak mu marah marah dengan ku hanya karena aku hampir menabrak orang lain? Apakah itu nenekmu?" serang Alexa.

"Sialan! Kamu begitu tidak punya hati. Setidaknya tadi kamu turun dari mobilmu dan meminta maaf kepada nenek tadi, tapi apa yang kamu lakukan? Hanya berdiam diri di mobil dan tak bertanggung jawab" balas Julius lagi.

"Aku bilang, itu urusanku. Tidak ada urusan denganmu, kenapa kamu yang sewot dan seolah olah dia nenekmu. Tau diri wahai lelaki. Jangan sok jadi pahlawan kesorean" ujar Alexa yang begitu berani melawan Julius sampai pria itu geleng geleng kepala.

"Hahahahaha, wanita yang menyebutku tidak bertanggung jawab malah menjadi sebutan itu sendiri, sungguh tidak punya harga diri" hina Julius kepada Alexa membuat wanita itu murka karena pria itu sudah menghina harga dirinya.

Plak!

Tamparan dari Alexa meluncur ke pipi sebelah kiri Julius.

"Tau apa kamu tentang harga diri hah? Orang miskin sepertimu hanya iri dengan kekayaan kami. Dasar pria brengsek!" marah Alexa.

Julius tidak terima menerima tamparan dari wanita yang begitu membuatnya semarah ini. Hampir saja ia akan membalas tamparan Alexa namun ia mengingat kata kata pemimpin mafia RedLine.

"Jangan gunakan kekuatan mu untuk menyakiti wanita".

Jadilah Julius tertawa keras.

"Hahahahahaha. Nama mu Alexa kan? Lihat saja, dalam satu tahun ini kamu akan menderita ditanganku" ancam Julius dengan senyuman smirk lalu meninggalkan Alexa yang sedang melotot kepadanya.

"Gilak tuh cowok miskin! Dia belum tau siapa aku sampai berani mengancamku seperti ini" lirih Alexa sambil menautkan tangannya menahan gemetar selepas menampar pipi kokoh Julius tadi.

.

Julius sampai di apartemennya yang berada di lantai dasar dan langsung terhubung dengan jalan kawasan apartemen, terlihat seperti rumah minimalis tanpa pagar.

Ia masuk dan langsung melempar tasnya keatas ranjang.

"Wanita itu ingin main main denganku" ucap Julius sambil menatap dirinya sendiri dihadapan kaca dan mengelus pipinya yg terasa terbakar akibat tamparan keras Alexa.

Ia pun langsung membuka laptopnya, dan berselancar di internet mencari informasi terkait Alexa. Setelah beberapa menit menganalisis informasi terkait wanita itu, Julius menyunggingkan bibirnya tersenyum smirk.

"Hahaha, sungguh menarik. Anak kedua dari keluarga Holanda , pemilik perusahaan tekstik terbesar di Paris yaitu Amore Factory. Wanita kaya raya yang angkuh dan tidak tau takut" ucap Julius.

"Menarik juga jika bisa mendapatkan wanita ini" lanjutnya.

Lalu ia pun ingat dengan market milik Alexa yang sudah rusak di tasnya. Julius berniat memperbaiki market milik wanita yang sudah menghinanya miskin itu dengan kemampuannya.

"Aku akan membuat market yang akan membuatmu tak bisa berkata apa apa lagi, Alexa" ucap Julius sebelum menyentuh market didepannya. Setelah itu, ia mulai berkreasi dan menuangkan ide kreasi dari sisa market milik Alexa menjadi market yang mungkin bisa dibilang 2x lipat lebih bagus dari aslinya.

Julius memerlukan waktu 12 jam nonstop untuk membuat market itu karena disela sela pengerjaannya, ia sempat keluar ke toko alat tulis untuk membeli perlengkapan market lainnya.

Dari pukul 6 sore sampai 6 pagi, ia kerjakan tanpa tidur. Memang Julius sudah biasa begadang dan tidak tidur jika menyelesaikan sesuatu. Lagi pula semenjak perceraian orang tuanya, ia merasa tidak aman dirumah keluarga Agustus sehingga tidurnya pun tidak nyenyak, takut ibu tirinya melakukan sesuatu buruk padanya. Barulah ketika datang ke rumah Brenda, sang ibu, ia bisa tidur nyaman dan nyenyak meskipun hanya seminggu sekali.

Jadi semenjak ibunya pindah ke Italia, ia sudah tidak mengenal apa itu tidur nyenyak.

.

Pagi harinya setelah menyelesaikan market milik Alexa, Julius memutuskan untuk berangkat menggunakan taxi karena ia membawa market yg sudah ia buat.

Sesampainya di kampus, lagi lagi bertepatan dengan Alexa yang juga baru datang. Mereka bertemu di pintu masuk gedung kampus.

"Hei!" panggil Julius menghentikan langkah kaki Alexa. Wanita itu pun menoleh ke sumber suara.

"Apalagi sih pria ini" batin Alexa yang sudah lelah berhadapan dengan Julius.

"Aku ingin memberikan market ini untukmu. Kamu bisa mengumpulkannya ke Pak Lewis. Ini bentuk tanggung jawabku karena merusak market mu kemarin" ucap Julius.

Alexa pun mengalihkan pandangannya ke market yang dibawa oleh Julius dan dia terpesona.

"Wow bagus banget. Mana bisa dia membuat ini hanya semalam?" batin Alexa tak percaya.

"Kenapa diam? Kamu tidak percaya kalau aku membuat ini?" tanya Julius lagi membuat lamunan Alexa buyar.

"Hmmm, aku tidak perlu market buatanmu ini. Aku bisa sendiri" ucap angkuh Alexa.

"Wanita tidak tau terima kasih" batin Julius, namun ia harus bersabar karena saat ini dia tau siapa itu Alexa dan ia ingin menjebak wanita itu untuk jatuh cinta padanya lalu meninggalkannya, sebagai pelajaran atas kesombongan dan keangkuhan wanita itu.

"Oh gitu? Oke. Aku akan mengumpulkannya ke Pak Lewis sendiri dan bilang jika, Alexa tidak mau membantu mengerjakan market ini" ancam Julius dengan senyuman smirk.

"Kamu suka banget ngancam ya? Aku aja gak inget namamu siapa, jadi aku tidak berniat untuk bekerja sama denganmu. Bilang aja ke Pak Lewis seperti yang kamu mau" sahut Alexa acuh, tak peduli dengan ancaman Julius lalu berniat untuk melanjutkan langkah kakinya lagi meninggalkan pria yg membawa market untuknya.

Namun tangan kekar Julius lagi lagi menyakiti Alexa karena menggengam lengan wanita itu kuat.

"Jangan membuat kesabaranku hilang, Alexa" ucap Julius penuh penekanan dan ini kali pertama dia menyebut nama wanita itu langsung dihadapan si pemilik nama.

Alexa pun menatap tajam Julius yang memanggil namanya dengan penekanan. Ada rasa aneh dipanggil oleh pria yg begitu mengganggunya sejak awal pertemuan mereka.

"Jangan sebut namaku. Aku tidak sudi , nama cantikku disebut oleh pria sepertimu" sahut Alexa sambil mengibaskan tangannya dari cengkraman tangan Julius namun gagal.

"Lepaskan tanganku atau aku berteriak!" ancam Alexa.

"Hahaha, kamu mengancamku? Silahkan teriak" tantang pria yang masih mencengkram lengan wanita bermata biru itu.

"Lepaskan, Julius!" teriak Alexa hingga membuat para mahasiswa yang melewati pintu masuk gedung kampus , menoleh kepada mereka berdua.

Akhirnya tangan Julius terlepas setelah mendapatkan tatapan dari banyak orang sambil tersenyum smirk kepada Alexa.

"Nyalimu besar juga" puji Julius.

Alexa tak menyahuti lagi, dengan sisa rasa cengkraman dari tangan Julius di lengannya, ia pun pergi meninggalkan pria yg sungguh saat ini kekesalannya kemarin sudah menjadi benci.

"Dasar pria miskin! Aku membencinya!" umpat Alexa sambil berjalan menjauh dari Julius.

"Hmmm, dia benar benar membuatku semakin menggila untuk bisa membuatnya bertekuk lutut dihadapanku" lirih Julius sambil tersenyum smirk.

Pria itu pun berjalan menuju tempat kelasnya pagi ini sambil membawa market. Di koridor kampus, banyak mahasiswa yang terkesima dengan market yang dibawanya hingga ada beberapa mahasiswa yang menghentikan langkah kaki Julius untuk bertanya bagaimana membuat market ini hingga terlihat begitu detail dan 4 dimensi.

Julius menggunakan kesempatan ini untuk memamerkan kepintarannya dibalik kesederhanaan penampilan. Hingga ia tidak sengaja bertemu Pak Lewis sebelum masuk kelas.

"Selamat pagi, Julius. Ini marketmu dengan Alexa?" tanya Pak Lewis merasa takjub melihat tugas mahasiswanya.

"Iya, pak. Kami membuat ini bersama semalam. Alexa begitu pintar dan cepat belajar. Saya juga mendapatkan banyak ilmu baru darinya" bohong Julius entah dengan tujuan apa melindungi Alexa dan memuji wanita itu.

"Seperti dugaan saya, kalian memang pantas untuk kerjasama dalam suatu proyek seperti ini. Bagaimana jika saya memberikan tantangan kepada kamu dan Alexa, minggu depan saya ada penelitian pasar yang memerlukan tenaga untuk mengambil sample di beberapa pusat perbelanjaan di Paris? Apakah kamu setuju?" Pak Lewis malah memberikan tawaran baru.

"Wah, kesempatan baik untuk kami. Saya setuju, Pak. Tapi saya tidak bisa membujuk Alexa untuk ikut karena dia sedikit keras kepala dan jangan bilang ada saya. Biar jadi kejutan untuk dia nantinya" sahut Julius dengan nada berbisik diakhir kalimat ketika menyebut Alexa keras kepala.

"Hahahaha. Kamu bisa mengetahui kekurangan wanita itu dalam semalam saja ternyata. Yah, Alexa begitu pintar dan merupakan mahasiswa berprestasi kami, namun sifat keras kepalanya itu yang membuat kami para dosen tidak bisa berdiskusi dengan baik. Adanya kamu disini, mungkin bisa membuat dia bisa bekerja sama dengan orang lain" jelas Pak Lewis.

"Baik, Pak. Semoga dia bisa berubah dengan berjalannya waktu" ucap Julius.

"Oke kalau begitu, nanti waktu kelas pertama selesai, saya akan memanggil kalian ke ruangan saya. Saya akan mengusahakan Alexa mau ikut di proyek ini" ujar Pak Lewis.

Julius tersenyum lalu berpamitan kepada dosennya itu untuk segera masuk ke kelasnya.

Episodes
1 Skandal Keluarga Agustus
2 Sudah bebas
3 Main Course
4 Kekasih sebenarnya
5 Keangkuhan
6 Tersungkur
7 Sakitnya diselingkuhi
8 Bertopeng Kayu
9 Awalan
10 Hampir sebulan berlalu
11 Menginap
12 Berduaan
13 Kepergok
14 Selingkuh dibalas Selingkuh
15 Warna kulit punggung
16 Serasi
17 Tamu Rival
18 Berbeda kasta
19 Kerjasama berakhir
20 Kontainer berdarah
21 Jemputan
22 Bogeman
23 Kotak hitam
24 Status palsu
25 Keturunan asli
26 Keras kepala (AC's Story)
27 Dokternya ibuku (AC's Story)
28 Ujian Skripsi
29 Babak belur
30 Salah paham
31 Mengabaikan
32 Wanita mabuk
33 Our first time
34 Perusak suasana
35 Mengejutkan
36 Bagaimana ini?
37 Perdebatan
38 Penyusup
39 Hilangnya pewaris
40 Dugaan salah
41 Terselamatkan
42 Rencana licik
43 Kedatangan Pewaris
44 Tamu tak diundang
45 Pingsan
46 Kandungan kuat
47 Acting
48 Keputusan
49 Aku adalah Mafia
50 Bimbang
51 Pewaris tak punya duit
52 Ruang kerja ayah
53 Besan atau Musuh
54 Kembali ke Apartemen
55 Pertengkaran di pagi hari
56 High Heels
57 Perang Hacker
58 Adik tak sedarah
59 Saling Mengancam
60 Kakek meninggal
61 Kemarahan kakak ipar
62 Pemakaman
63 Misi masing masing
64 Dokter kandungan
65 Makan malam
66 Mual Muntah bergilir
67 Berbelanja
68 Pos Security
69 Dugaan Pihak Ketiga
70 Sindrom Ayah
71 Seperti kutukan istri
72 Ungkapan isi hati
73 Melunak
74 Berbaikan
75 Kedatangan Ibu Mertua
76 Awas kepanasan
77 Dinner pertama pasutri
78 Semudah itu
79 Maaf dan terima kasih
80 Sedarah tak Terpisah
81 Kekhawatiran
82 Pengawal Wanita
83 Rencana pembunuhan
84 Hp lowbat
85 Dalang sesungguhnya
86 2 Ayah bertemu
87 Ganti arah
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Skandal Keluarga Agustus
2
Sudah bebas
3
Main Course
4
Kekasih sebenarnya
5
Keangkuhan
6
Tersungkur
7
Sakitnya diselingkuhi
8
Bertopeng Kayu
9
Awalan
10
Hampir sebulan berlalu
11
Menginap
12
Berduaan
13
Kepergok
14
Selingkuh dibalas Selingkuh
15
Warna kulit punggung
16
Serasi
17
Tamu Rival
18
Berbeda kasta
19
Kerjasama berakhir
20
Kontainer berdarah
21
Jemputan
22
Bogeman
23
Kotak hitam
24
Status palsu
25
Keturunan asli
26
Keras kepala (AC's Story)
27
Dokternya ibuku (AC's Story)
28
Ujian Skripsi
29
Babak belur
30
Salah paham
31
Mengabaikan
32
Wanita mabuk
33
Our first time
34
Perusak suasana
35
Mengejutkan
36
Bagaimana ini?
37
Perdebatan
38
Penyusup
39
Hilangnya pewaris
40
Dugaan salah
41
Terselamatkan
42
Rencana licik
43
Kedatangan Pewaris
44
Tamu tak diundang
45
Pingsan
46
Kandungan kuat
47
Acting
48
Keputusan
49
Aku adalah Mafia
50
Bimbang
51
Pewaris tak punya duit
52
Ruang kerja ayah
53
Besan atau Musuh
54
Kembali ke Apartemen
55
Pertengkaran di pagi hari
56
High Heels
57
Perang Hacker
58
Adik tak sedarah
59
Saling Mengancam
60
Kakek meninggal
61
Kemarahan kakak ipar
62
Pemakaman
63
Misi masing masing
64
Dokter kandungan
65
Makan malam
66
Mual Muntah bergilir
67
Berbelanja
68
Pos Security
69
Dugaan Pihak Ketiga
70
Sindrom Ayah
71
Seperti kutukan istri
72
Ungkapan isi hati
73
Melunak
74
Berbaikan
75
Kedatangan Ibu Mertua
76
Awas kepanasan
77
Dinner pertama pasutri
78
Semudah itu
79
Maaf dan terima kasih
80
Sedarah tak Terpisah
81
Kekhawatiran
82
Pengawal Wanita
83
Rencana pembunuhan
84
Hp lowbat
85
Dalang sesungguhnya
86
2 Ayah bertemu
87
Ganti arah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!