Awalan

Keesokan harinya, pagi pagi Pak Lewis sudah memanggil Julius dan Alexa ke ruangannya untuk briefing pelaksanaan penelitian. Untung saja kedua mahasiswa itu tidak ada kelas pagi hari ini.

"Oke, terima kasih kalian sudah datang pagi kesini. Hari ini saya akan memberikan arahan untuk pengumpulan data yg akan kalian lakukan satu bulan ini. Ada 24 tempat terdiri dari mall dan toko store yang menjadi sample penelitian. Kalian akan melakukan survey dan wawancara sesuai narasumber yang sudah saya tentukan di buku pedoman penelitian ini" jelas Pak Lewis sambil memberikan 2 booklet berisi buku panduan untuk melakukan proyek penelitian.

Julius dan Alexa sejak awal mereka bertemu lagi , tidak ada percakapan atau suara dari mereka berdua.

"Jika ada yang ditanyakan , silahkan saja. Saya akan menjelaskannya nanti" lanjut Pak Lewis.

Kedua mahasiswa itu membuka buku panduan yg telah diberikan. Mereka serius untuk membaca dan memahaminya.

Mereka melalukan diskusi bersama sekitar satu jam sebelum , Alexa dan Julius turun lapangan di hari pertama. Kedua orang itu masih diam dan saling berbicara ketika diajak diskusi oleh dosennya, selain pembahasan penelitian, mereka saling menutup mulut. Hingga tibalah ketika mereka akan berangkat ke lokasi pertama yaitu store pemasok kain yang ada di desa kecil daerah Paris. Jarak dari kampus ke lokasi sekitar 2 jam.

Untuk penelitian dengan Pak Lewis, Alexa dan Julius sudah mendapatkan izin dari dekan dan terbebas dari kelas jika memang ada agenda penelitian seperti hari ini.

Julius yang berjalan dibelakang Alexa menuju parkiran hanya terdiam ketika wanita itu masuk duluan ke mobilnya tanpa mengatakan sesuatu.

"Dia tidak menawariku naik mobilnya, apa aku disuruh mohon mohon gitu?" batin Julius dengan wajah datarnya menatap bayangan Alexa dalam mobil.

Alexa yang sudah didalam mobil hanya terdiam melihat Julius berdiri disamping mobilnya sambil menatap kearahnya.

"Nih orang, gengsi amat mau minta bareng. Emang dia mau naik sepeda gayung murahan gitu ke tempat yg lumayan jauh? Naik mobil aja sekitar 2 jam apalagi naik sepeda begituan, bisa bisa dia pingsan dijalan" batin Alexa.

Sekitar 5 menit Julius menunggu ajakan Alexa tapi belum ada suara memintanya untuk masuk ke mobil.

"Dasar wanita angkuh!" batin Julius sebelum ia mengalah dengan mengetuk jendela mobil Alexa.

Tok..tok..tok..

Jendela mobil sisi driver pun terbuka.

"Biarkan aku yg menyetir" ucap Julius langsung ke intinya.

Alis Alexa terangkat seperti tak percaya orang yang terlihat miskin seperti Julius bisa nyetir mobil padahal ke kampus pake sepeda gayung.

"Hah? Apa kamu serius?" tanya Alexa meragukan.

"Biarkan aku menyetir dan nilailah sendiri bagaimana pria miskin ini bisa menyetir mobilmu" jawab Julius menantang.

Senyum smirk Alexa pun terlihat.

"Oke. Aku memberikanmu kesempatan. Jika terjadi apa apa sama mobilmu, kamu harus tanggung jawab" sahut Alexa lalu membuka pintu mobil dan berjalan langsung berganti posisi duduk di bangku penumpang sebelah driver. Julius pun masuk ke mobil dan duduk di kursi pengemudi.

Alexa memakai sabuk pengamannya dan bersiap siap untuk merasakn setiran dari pria yang ia anggap miskin itu.

Tanpa aba aba, Julius langsung menyetir mobil minicooper milik Alexa dengan mulus. Tidak ada sentakan dari seorang pemula ketika menekan gasnya.

"Ternyata dia lihai juga nyetir mobil" batin Alexa yg menyimpan pujian itu dalam hatinya.

Tidak ada percakapan diantara kedua orang itu untuk beberapa saat. Namun ketika mungkin setelah 30 menit hening dari suara percakapan manusia dan hanya terdengar suara musik dari radio mobil, Julius mulai mengatakan sesuatu yang membuat Alexa terkejut dan menoleh kesamping, kearah wajah pria yg membawa mobilnya.

"Maafkan atas perbuatan kurang ajarku kemarin di tangga darurat. Aku memang salah telah melecehkanmu" ucap Julius sambil tetap memandang kedepan sedangkan Alexa sudah menatapnya.

"Nih orang kesambet apa, tiba tiba minta maaf" batin Alexa.

Tak ada sautan dari wanita yg telah ia sakiti kemarin, Julius pun melanjutkan kalimatnya.

"Aku tau aku salah. Aku tau aku miskin dan aku tau kamu membenciku, tapi aku tetap ingin minta maaf, setidaknya aku sudah minta maaf atas kesalahanku pada wanita. Ibuku mengajariku untuk hal ini"

Lagi lagi Alexa terpaku mendengar perkataan maaf yg lagi lagi diucapkan pria yg sudah membuatnya kesal setengah mati dan marah tak karuan beberapa hari ini.

"Hmm" deheman Alexa terdengar karena ia malu jika mengatakan iya untuk memaafkan Julius. Gengsi dong 🤣

"Apaa maksud hmmm itu? Kamu bisa maafkan aku dan mungkin kita bisa benar benar bekerja sama dalam proyek ini biar 3 bulan yg akan kita lalui tidak terasa berat" sahut Julius dengan tetap menatap kedepan.

"Hmmm, aku setuju dengan apa yg kamu katakan" ujar Alexa yg masih belum jelas apakah dia memaafkan Julius atau tidak.

"Susah amat bilang iya" sindir Julius sambil menoleh kesamping dengan cepat lalu kembali meluruskan pandangan kedepan.

"Apa perlu sejelas itu hah? Hmm itu deheman dan artinya iya. Udah jelas" jutek Alexa karena kesal.

Julius pun puas mendengar pernyataan dan penjelasan dari wanita disampingnya. Tanpa sadar dia pun tersenyum tipis bertepatan dengan Alexa ketika menatapnya.

"Tampan" batin Alexa sesaat dan kemudian langsung menggelengkan kepalanya untuk menolak pikirannya itu.

"Ngapain geleng geleng kepala? Mau narik omonganmu soal udah memaafkanku?" tebak Julius.

"Terserah aku dong mau geleng geleng kepala karena apa. Udah deh, sana serius nyetir" sahut Alexa menyembunyikan rasa malunya.

Mereka pun saling diam lagi dan hanya lagu yg mereka dengar bersama.

Sesuai dugaan 2 jam perjalanan, mereka pun sudah sampai di lokasi utama. Julius mendapatkan tugas untuk mewawancari narasumber dan Alexa membagikan lembaran survey kepada karyawan dan beberapa pengunjung toko.

Proses ini membutuhkan waktu 4 jam hingga semua data bisa terkumpul.

Julius dan Alexa diberi makan siang oleh pemilik toko.

"Kalian hebat sekali bisa sampai sini untuk melakukan penelitian di toko saya ini" puji pemilik toko yg sudah bapak bapak, mungkin usia 50an tahun.

"Kami masih belajar pak. Mohon bimbingan dan arahannya" sahut Julius lembut.

"Tapi beneran, kalian masih muda dan aktif melakukan penelitian seperti ini. Saya salut" ucap istri pemilik toko.

"Terima kasih atas sanjungan bapak dan ibu, kami ini benar benar masih pemula jadi kami pun meminta maaf jika masih banyak kurangnya" giliran Alexa yang berbicara lembut pada kedua orang tua didepan mereka.

"Ternyata wanita ini bisa berbicara lembut juga" batin Julius yg entah kenapa tiba tiba terkesima dengan suara Alexa.

"Oh iya, maaf sebelumnya nih nak Alexa dan nak Julius, apakah kalian sepasang kekasih?" tanya istri pemilik toko dengan malu malu, dari awal naluri ibu ibu muncul untuk menanyakan hal ini.

Alexa dan Julius saling tatap dengan tatapan tak percaya diberikan pertanyaan ini. Mendapatkan respon malu malu dari kedua anak muda itu, istri pemilik toko pun melanjutkan kalimatnya.

"Maaf maaf, pertanyaan saya kurang sopan ya? Tapi dari awal kalian datang, saya pribadi melihat kalian begitu cocok bersama. Saya sampek bilang ke suami saya kalau semisal anak kami belum menikah, mungkin saja kalau kalian tidak pacaran bisa kami jodohkan hahaha" candanya yg membuat sang pemilik toko menepuk pelan pundak sang istri.

"ih ibu. Mereka jadi malu tuh. Lagin anak kita dua duanya udah nikah dan udah ngasih cucu kita, ngapain berandai andai yg gak jelas gitu. Udah deh, lebih baik makan sianh bersama saja" tegur pemilik toko kepada sang istri dan mengajak kedua tamu mahasiswa itu makan bersama.

Alexa dan Julius terlihat malu malu karena perkataan istri sang pemilik toko, namun mereka berusaha sama sama menyingkirkan perasaan aneh itu. Lalu mereka mengambil makan siang sesuai porsi dan kesukaan masing masing.

Episodes
1 Skandal Keluarga Agustus
2 Sudah bebas
3 Main Course
4 Kekasih sebenarnya
5 Keangkuhan
6 Tersungkur
7 Sakitnya diselingkuhi
8 Bertopeng Kayu
9 Awalan
10 Hampir sebulan berlalu
11 Menginap
12 Berduaan
13 Kepergok
14 Selingkuh dibalas Selingkuh
15 Warna kulit punggung
16 Serasi
17 Tamu Rival
18 Berbeda kasta
19 Kerjasama berakhir
20 Kontainer berdarah
21 Jemputan
22 Bogeman
23 Kotak hitam
24 Status palsu
25 Keturunan asli
26 Keras kepala (AC's Story)
27 Dokternya ibuku (AC's Story)
28 Ujian Skripsi
29 Babak belur
30 Salah paham
31 Mengabaikan
32 Wanita mabuk
33 Our first time
34 Perusak suasana
35 Mengejutkan
36 Bagaimana ini?
37 Perdebatan
38 Penyusup
39 Hilangnya pewaris
40 Dugaan salah
41 Terselamatkan
42 Rencana licik
43 Kedatangan Pewaris
44 Tamu tak diundang
45 Pingsan
46 Kandungan kuat
47 Acting
48 Keputusan
49 Aku adalah Mafia
50 Bimbang
51 Pewaris tak punya duit
52 Ruang kerja ayah
53 Besan atau Musuh
54 Kembali ke Apartemen
55 Pertengkaran di pagi hari
56 High Heels
57 Perang Hacker
58 Adik tak sedarah
59 Saling Mengancam
60 Kakek meninggal
61 Kemarahan kakak ipar
62 Pemakaman
63 Misi masing masing
64 Dokter kandungan
65 Makan malam
66 Mual Muntah bergilir
67 Berbelanja
68 Pos Security
69 Dugaan Pihak Ketiga
70 Sindrom Ayah
71 Seperti kutukan istri
72 Ungkapan isi hati
73 Melunak
74 Berbaikan
75 Kedatangan Ibu Mertua
76 Awas kepanasan
77 Dinner pertama pasutri
78 Semudah itu
79 Maaf dan terima kasih
80 Sedarah tak Terpisah
81 Kekhawatiran
82 Pengawal Wanita
83 Rencana pembunuhan
84 Hp lowbat
85 Dalang sesungguhnya
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Skandal Keluarga Agustus
2
Sudah bebas
3
Main Course
4
Kekasih sebenarnya
5
Keangkuhan
6
Tersungkur
7
Sakitnya diselingkuhi
8
Bertopeng Kayu
9
Awalan
10
Hampir sebulan berlalu
11
Menginap
12
Berduaan
13
Kepergok
14
Selingkuh dibalas Selingkuh
15
Warna kulit punggung
16
Serasi
17
Tamu Rival
18
Berbeda kasta
19
Kerjasama berakhir
20
Kontainer berdarah
21
Jemputan
22
Bogeman
23
Kotak hitam
24
Status palsu
25
Keturunan asli
26
Keras kepala (AC's Story)
27
Dokternya ibuku (AC's Story)
28
Ujian Skripsi
29
Babak belur
30
Salah paham
31
Mengabaikan
32
Wanita mabuk
33
Our first time
34
Perusak suasana
35
Mengejutkan
36
Bagaimana ini?
37
Perdebatan
38
Penyusup
39
Hilangnya pewaris
40
Dugaan salah
41
Terselamatkan
42
Rencana licik
43
Kedatangan Pewaris
44
Tamu tak diundang
45
Pingsan
46
Kandungan kuat
47
Acting
48
Keputusan
49
Aku adalah Mafia
50
Bimbang
51
Pewaris tak punya duit
52
Ruang kerja ayah
53
Besan atau Musuh
54
Kembali ke Apartemen
55
Pertengkaran di pagi hari
56
High Heels
57
Perang Hacker
58
Adik tak sedarah
59
Saling Mengancam
60
Kakek meninggal
61
Kemarahan kakak ipar
62
Pemakaman
63
Misi masing masing
64
Dokter kandungan
65
Makan malam
66
Mual Muntah bergilir
67
Berbelanja
68
Pos Security
69
Dugaan Pihak Ketiga
70
Sindrom Ayah
71
Seperti kutukan istri
72
Ungkapan isi hati
73
Melunak
74
Berbaikan
75
Kedatangan Ibu Mertua
76
Awas kepanasan
77
Dinner pertama pasutri
78
Semudah itu
79
Maaf dan terima kasih
80
Sedarah tak Terpisah
81
Kekhawatiran
82
Pengawal Wanita
83
Rencana pembunuhan
84
Hp lowbat
85
Dalang sesungguhnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!