Episode 6

Disisi lain Leander melacak tubuh Alea dengan kekuatannya dan beruntung berhasil, gadis itu sedang duduk di rooftop salah satu gedung untuk melihat pemandangan kota.

Ia bisa melihat apapun yang ia inginkan disana bahkan langit pun terasa dekat dari fooftop gedung tersebut.

“Kau ingin bunuh diri?” tanya Leander sembari duduk di dekat Alea.

Gadis itu mengerutkan kening melihat Leander disana namun ia kembali menatap pusat kota setelah menyadari Leander bukan pria biasa.

“Lihat disana bukankah terlihat bagus” ucap Alea.

Tatapan Leander tertuju pada pantai yang di tunjukkan Alea dengan telunjuknya.

“Pantai itu sangat dekat dari tempat ini tapi aku tidak pernah bisa kesana sampai kapan pun” ucapnya.

“Kenapa? Tanya Leander.

Bodohnya ia harus menanyakan masa lalu padahal ia bisa membaca masa lalu seseorang hanya saja Alea kembali dikecualikan, Leander tidak bisa membaca pikiran ataupun masa lalu Alea.

“Orang tua ku tewas tenggelam disana saat kami sedang berwisata menggunakan kapal pesiar dan saat itu usia ku masih 5 tahun” ujarnya.

Leander menatap Alea beberapa detik dan kembali menatap pantai di ujung sana.

“Seharusnya kau kesana agar bisa lebih dekat dengan orang tuamu kenapa datang kesini” ujarnya.

“Sejak kejadian itu aku memiliki gangguan kecemasan beberapa kali aku pernah mencoba datang namun dada ku sesak lalu pingsan”

“Manusia memang lemah” ucap Leander.

“Hei kenapa kau disini dan untuk apa aku menceritakan ini padamu apa kau melakukan hipnotis?” tanya Alea.

“Kau sudah tahu kekuatan ku tidak berfungsi padamu kenapa kau berburuk sangka terus menerus padaku hahh dewa tidak pernah dihormati di bumi ini pantas saja banyak yang mengeluh” ucap Leander dengan kesal.

Tiba tiba Alea tertarik dengan cerita Leander entah itu hanya khayalan namun imajinasi pria itu cukup bagus baginya.

“Kau bisa melihat hantu?” tanya Alea dengan senyum tipis.

“Sedang berdiri disamping mu”

“Argh!!”

Alea langsung mendekat memegang ujung kerah kemeja Leander sembari menutup mata, pria itu mengangkat alis melihat Alea sedekat itu padanya.

“Bisakah kau menyuruhnya pergi aku sering datang kemari malam hari” ucap Alea.

Leander masih tertegun dengan gadis itu sekarang ini percaya adalah manusia sebab seluruh sifatnya benar benar identik dengan manusia.

Ia menjentikkan jari satu kali dan membuat roh di ujung sana menghilang.

“Sudah pergi” ucap Leander.

Alea membuka matanya perlahan dan pertama yang ia lihat adalah wajah Leander yang memang tidak diragukan ketampanannya.

“Terpesona dengan ketampanan ku?” tanya Leander.

Alea langsung menjauh “Ehm! Maaf aku hanya takut di ganggu”

Keduanya menikmati tempat itu bersama dan benar yang dikatakan Alea mereka bisa melihat seluruh kota dari sana.

“Hahh kenapa kalian disini dan tua Lee kau tidak ingat kita memiliki jadwal hari ini?” ucap Willy.

Keduanya memutar kepala ke belakang dan melihat Willy dengan wajah datar.

“Ahh ya aku lupa baiklah ayo pergi”

Terlihat jelas seringai Leander di depan Alea saat menatap Willy dan satu detik kemudian keduanya menghilang.

Alea membulatkan mata untuk kesekian kalinya saat keduanya menghilang tanpa jejak kali ini bukan imajinasi lagi mereka benarbenar menghilang.

*

Beberapa hari kemudian Alea harus bekerja secara offline di kantor jadi tidak ada pilihan ia akan menulis di kantornya beberapa hari.

“Alea kau tau editor baru mu?” tanya mawar yang merupakan salah satu penulis genre romance.

“Editor baru?”

“Kau tidak tahu editor baru mu akan datang hari ini?”

Alea menggelengkan kepala dengan polos bahkan ia tidak tahu editor baru sebab pimpinan tidak memberikan konfirmasi padanya.

“Selamat pagi semuanya perkenalkan ini adalah Luis editor fantasi yang terbaru dan Luis kursi mu di sebelah sana serta penulis berada di dekat mu”

Alea melihat pria tersebut seperti sebaya dengannya ditambah wajah tampan pria itu membuat banyak penulis dan karyawan yang terpesona dengan ketampanannya.

“Hai nama ku Luis”

Pria itu mengulurkan tangannya untuk Alea “Alea” ucapnya sembari menyambut tangan Luis.

Tatapan pria itu terlihat tidak biasa dibanding tatapannya pada karyawan lain tadi.

“Ahh ya karena aku masih baru bisakah kau membantu ku nanti?”

Alea mengangguk dengan senyum tipis lalu membuang tatapannya karena ia tidak bisa meladeni tatapan Luis terlalu lama.

“Mawar aku harus pergi ke toilet tolong beritahu dia jika bertanya sesuatu” ucap Alea.

Mawar belum sempat menjawab namun Alea sudah pergi meninggalkan ruangan bahkan Luis tetap menatapnya hingga Alea menghilang dari pandangannya.

“Aneh kenapa aku merasa lelah menatapnya” gumam Alea.

Tenaganya terasa tersedot saat menatap pria tadi tidak mungkin Alea terkejut dengan ketampanannya.

“Sedang apa kau disini”

“Argh!!!”

Matanya membulat saat melihat Leander tiba tiba muncul dan duduk di dekat wastafel sembari menyinglangkan kedua tangan.

“Hei kau sedang apa kau disini!” ucap Alea denga sedikit berbisik.

“Aku mencari mu dengan kekuatan ku tapi tidak berfungsi dan hari ini ku coba lalu berhasil”

“Aishh tetap saja jangan datang saat aku sedang di toilet” ucap Alea.

Ceklek

Matanya membulat sempurna saat mendengar suara pintu terbuka, Alea langsung menarik Leander masuk kedalam salah satu toilet dan menutup mulutnya dengan tangan.

“Haah pria itu sangat tampan bukan?”

“Benar aku tidak bisa memalingkan wajah ku dari wajahnya”

“Ada yang aneh kenapa aku merasa lelah hari ini padahal aku tidak terlalu bekerja keras”

“Ahh ya benar hari ini aku merasa sangat letih”

Keduanya pergi setelah selesai mencuci tangan namun Alea masih terlalu was was untuk keluar dan Leander hampir tidak bisa bicara karena mulutnya tertutup.

Alea membuka sedikit pintu toilet dan mengajak Leander keluar setelah situasi aman.

“Kenapa kau repot repot menyembunyikan ku” ucap Leander.

Alea baru sadar orang ia sembunyikan bukanlah manusia jadi kenapa ia harus repot repot bersembunyi.

“Sudahlah lain kali jangan datang ke toilet wanita sembarangan kau mengerti?”

“Lalu bagaimana aku mencari mu?” tanya Leander balik.

Alea menatap pria itu sekilas sembari memijat pelipis “Berikan ponsel mu” ucapnya.

Leander memberikan ponselnya pada Alea lalu gadis itu menulis beberapa nomor angka dan menyimpannya.

“Hubungi aku dan ingat jangan datang hilang datang hilang sembarangan”

“Lalu bagaimana aku menemui mu?” tanya Leander lagi.

“Aihh untuk apa kau menemui ku kau tidak memiliki pekerjaan?” tanya Alea balik dengan putus asa.

Dengan polos Leander menggelengkan kepala “Aku sedang mencari tahu siapa diri mu dan aku tidak pengangguran hanya saja pekerjaan ku selesai dengan cepat”

“Berapa kali aku mengatakan aku adalah manusia!” ucap Alea dengan kesal.

“Berisik kau mau aku mengembalikan roh di rooftop itu hm?”

“Ti-tidak ahh kau menyebalkan sekali pergi sana”

Alea keluar dari toilet dan melihat Luis berdiri di depan pintu dengan senyum manis.

“Sedang apa kau disini?” tanya Alea.

“Aku hanya ingin memastikan kau baik baik saja karena kau pergi cukup lama”

“Ahh ya terima kasih aku baik baik saja lain kali jangan ikuti aku itu sedikit memalukan” ucap Alea sembari mengalihkan pandangannya.

“Baiklah ah ya sebentar lagi jam makan siang kau mau makan siang bersama ku?”

“Baiklah”

Alea meninggalkan Luis sendiri di depan toilet, pria itu tampak cukup bahagia bekerja dengan Alea yang merupakan Gadis manis dan cantik.

*

Disisi lain Willy tampak sedang fokus dengan laptop di sofa, pria itu terlihat tampan dengan kacamata yang melekat di hidungnya.

“Tuan Lee tumben masuk dari pintu” ucap Willy.

“Aku tidak bisa membawa minuman menggunakan teleportasi”

Willy mengangkat wajahnya dan melihat Leander kembali membawa minuman yang sama sejak beberapa hari yang lalu.

“Hahh”

Willy hanya bisa menghela nafas dan kembali bekerja.

“Aku sedang baik hati jadi aku membelikan mu minuman yang sama dengan ku”

Leander meletakkan minuman untuk Willy di meja dan duduk

di sampingnya.

“Tuan Lee beberapa hari ini masyarakat sedang resah dengan penyakit” ucap Willy.

“Penyakit?”

“Iya mereka tiba tiba menderita sesak dan lemas lalu pingsan bahkan mereka bisa terserang penyakit itu saat sedang di jalanan”

Leander melepas minuman yang ia sedot sedari tadi sembari berpikir apakah itu perbuatan iblis.

Willy pun ikut berpikir sembari mengambil minuman yang dibawa Leander lalu meminumnya dan seketika matanya membulat sempurna saat seteguk minuman tersebut masuk kedalam tenggorokannya.

“Tu-tuan Lee dimana kau membelinya?” tanya Willy.

“Gadis yang kita selamatkan itu menjualnya” jawab Leander.

Willy langsung menghilang tanpa permisi namun Leander membiarkannya pergi karena ia harus berpikir tentang masalah manusia yang baru saja dikatakan pria itu.

“Nona bagaimana nanti malam kita minum bersama aku memiliki rekomendasi penginapan yang bagus”

“Ah sepertinya saya tidak bisa tuan saya tidak bisa mentolelir alkohol”

“Kau menolakku hah dimana manajer mu aku ingin bicara”

“Maaf tuan maaf sekali lagi”

“Aku ingin bertemu dengan manajer mu agar kau dipecat!!”

“Kau ingin memanggil manajer untuk memberitahunya bahwa gadis ini tidak mau melayani nafsu bejat mu hmm!”

Willy datang sembari menyilangkan kaki di kursi sebelah tempat keributan tersebut.

“Kau siapa jangan ikut campur!!”

“Aish seandainya tidak di hukum membunuh manusia pasti manusia ini sudah tidak ada” gumam Willy.

“Kau berani melawan ku? Kau tidak tahu aku penguasa wilayah ini?”

“Cihh dia tidak tahu tuan ku penguasa bumi” gumam Willy lagi.

Pria itu bersiap menyerang Willy namun ia dengan mudah menangkis pukulannya.

“Aku akan memberikan pilihan kau ingin hidup bahagia dengan sifat baik atau hilang ingatan?” tanya Willy.

“Apa urusan mu hahh!!”

“Baiklah anggap saja kau memilih yang kedua sekarang tatap mata ku”

Manik hitam Willy berubah merah beberapa detik lalu pria tadi berubah menjadi lunak dan heran dirinya kenapa bisa berada disana.

“Pergilah!”

Pria itu mengangguk dengan polosnya dan meninggalkan cafe sedangkan Lily duduk lemas saat melihat manik hitam Willy berubah tadi.

“Bisa buatkan minuman yang persis seperti tuan Lee?” tanya Willy.

Lily spontan menjauh seperti ketakutan dan Willy sadar gadis itu menatap matanya tadi, Willy mendekati Lily dan menyentuh kepalanya.

“Anggap aku hanya menyelamatkan mu dan mengusir pria itu keluar” Ucap Willy.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!