Tok tok tok
Ceklek
“Alea ada apa dengan mu ku dengar kau pingsan di kantor”
Lily berlari mendekati Alea dan menggantikan Leander untuk duduk disampingnya.
“Heum aku baik baik saja kau tidak perlu datang kita harus pulang ini sudah malam” ucap Alea.
“Ohh tidak aku sudah mengemas barang mu untuk tinggal disini sementara waktu”
Alea mengerutkan kening mendengar jawaban Lily segampang itu menyetujui ucapan mereka harus tinggal disana.
“Ada apa dengan mu kenapa kau membiarkan ku tinggal ditempat seorang pria” bisik Alea.
Plakk
“Kau pikir aku akan menjual mu heum? Aku setuju karena kau aman jika tinggal bersama tuan Leander jangan sampe seseorang berusaha menculik mu lagi nanti” ujar Lily sembari menepuk lengan sahabatnya.
“Aw!!”
“Aku mengkhawatirkan mu kau gila heuh?”
“Tenang saja aku berada ditempat aman jangan khawatir”
“Kau...”
“Tuan Leander kau yakin akan tinggal bersama gadis cerewet ini? Kau tidak ingin tinggal bersama ku saja?” tanya Lily.
Leander hanya membalas dengan senyum tipis dan berhasil mendapat cubitan dari Alea.
“Aku serius bagaimana dengan mu pasti ayahmu akan datang besok pagi”
Alea tahu persis akan seperti apa Lily ketika ayahnya datang nanti beruntung ia tinggal dengan gadis malang itu.
“Sudahlah jangan khawatir aku akan baik baik saja sekarang aku harus pulang untuk menyelesaikan sesuatu kau mau mengantar ku?”
“Tapi aku...”
Lily menarik selimut Alea dan menariknya keluar dari kamar, sekilas ia menatap Leander yang hanya tersenyum tipis.
“Lily kau yakin akan tinggal sendiri aku tidak ingin meninggalkan mu” ucap Alea.
Lily hanya membalas dengan senyum tipis sembari membawa Alea keluar dari rumah tersebut.
Ceklek
“Aku akan pulang sekarang jadi jaga dirimu baik baik ya” ucap Lily.
“Aku harus terus bersama mu Lily” ujar Alea dengan nada rengekan.
Lily hanya membalas dengan senyum lalu berjalan ke unit sebelah dan menekan beberapa tombol.
“Apa yang kau....”
“Aku akan tinggal disini selama kau dijaga oleh tuan Leander” ucapnya.
“Apa?” alisnya hampir menyatu mendengar ucapan Lily.
“Itu benar Alea untuk sementara Lily akan tinggal dengan Willy dan Aeryn disana” saut Leander.
Alea hanya terheran heran kenapa Lily semudah itu menyetujui kesepakatan mereka tinggal ditempat asing.
Gadis itu menarik Lily keluar pintu dan sedikit menjauh dari Leander dan Willy.
“Kau gila hah kenapa kau sepakat begitu saja” bisiknya.
“Kau yang gila tuan Willy mengatakan kau hampir mati tadi untung saja tuan Leander menolong mu dengan cepat”
“Tapi...”
“Ini hanya sementara sampai kau benar benar aman lagipula kapan lagi kita menerima fasilitas gratis seperti ini dalam hidup” Ucap Lily dengan khayalan tak terhingga di kepalanya.
Alea menggeplak kepala gadis itu agar ia tidak bicara sembarangan “Bagaimana jika mereka ingin menjual organ kita?” tanya Alea.
Kali ini Lily yang menyentil kening Alea “Keanapa kau tidak bisa membedakan orang baik dan jahat heuh?”
Lily menarik Alea kembali dan menyerahkannya pada Leander hingga gadis itu menempel di tubuhnya.
“Terima kasih tuan atas bantuannya tolong jaga sahabat ku ya” ucap Lily sembari melambaikan tangan menutup pintu.
“Lily...”
“Ayo masuk” ajak Leander.
Alea menggigit bibir merasa tidak nyaman jika ia harus merepotkan seperti itu pada orang yang baru ia kenal.
Leander sedikit memberikan dorongan agar Alea kembali masuk kedalam rumah, ia hanya tersenyum melihat gadis itu malu malu.
“Kau pasti lapar aku akan memesan makanan sekarang maaf aku tidak bisa memasak” ucap Leander.
“Bagaimana jika kita memasak saja?”
Alea berjalan menuju lemari pendingin dan ia hanya berkhayal jika kulkas tersebut terisi penuh dengan bahan makanan nyatanya hanya air putih.
“Kami hanya memesan makanan” ucap Leander sembari menggaruk kepalanya.
“Ayo pergi ke supermarket” ajak Alea.
Tubuhnya kembali segar jika menyangkut soal makanan karena Alea dan Lily terbiasa membagi tugas, Alea membeli bahan makanan dan Lily yang mengolahnya.
“Baiklah pegang tangan ku”
“Tidak kita akan pergi dengan bus”
“Bus?”
Alea mengangguk lalu berjalan keluar menuju pintu diikuti oleh Leander dari belakang, Alea tampak sehat dan membuat pria itu lega Alea tidak terlalu parah.
Sampai di halte keduanya duduk di kursi menunggu bus datang, Alea tampak seperti manusia biasa yang menjalani hidup.
“Ayo”
Alea mengulurkan tangannya pada Leander yang melamun sembari menatapnya.
“Ayo” Alea menarik pergelangan tangan pria itu masuk kedalam bus dan melakukan pembayaran.
“Akun akan membayar” ucap leander sembari mengeluarkan uang.
“Hei disini tidak menerima uang cash kau berasal dari planet mana!!” teriak supir bus.
“Aku dewa....”
Alea langsung menutup mulut Leander sebelum ia dikatakan gila oleh orang orang dengan cepat ia membayar untuk dua orang.
“Dia baru pertama kali menaiki bus maafkan dia”
Alea mendorong kepala Leander untuk menunduk meminta maaf dan membawanya ke kursi belakang.
“Wahh kau sangat keterlaluan membuat ku menunduk pada manusia” ucap Leander.
“Semua akan mengira kau gila jika mengatakan kau adalah dewa yang menjaga bumi paham?”
Leander tetap saja tidak terima jika ia harus meminta maaf lebih dahulu karena kasta dewa jauh lebih tinggi dari seluruh manusia di bumi.
Sampai di supermarket keduanya masuk kedalam sembari membawa troli dan mulai mencari bahan makanan.
“Apa yang kau suka?” tanya Alea.
“Entahlah aku hanya memakan makanan yang dipesan Willy selama tinggal di bumi”
Alea hanya mengangguk dan memasukkan beberapa bahan makanan yang sepertinya akan disukai Leander.
“Bagaimana dengan mu apa yang kau sukai?” tanya Leander sembari menatap Alea.
“Heuh?”
Tatapan keduanya bertemu tidak sengaja yang membuat Alea terlihat salah tingkah.
“Aku suka sup bunga dandelion rasanya segar dan aku seperti teringat masalalu yang tidak pernah ku lalui” ucap Alea.
Bahkan dalam wujud manusia kau masih menyukai makanan yang sama Alea.
“Tapi sayangnya bunga dandelion tidak dijual dan disini sangat jarang bunga itu tumbuh jadi kita beli yang lain saja”
Leander mengangguk setuju apapun ucapan Alea ia tidak menyangkalnya sama sekali.
“Tuan Lee?”
Willy datang dengan troli yang sama berisi makanan namun Alea tidak melihat keberadaan Lily disana.
“Kau bersama Lily?” tanya Alea.
“Hallo perkenalkan nama ku Aeryn aku tidak menyangka bertemu dengan mu disini kita belum berkenalan kan” ucap Aeryn dengan senyum manis.
“Alea” jawab gadis itu dengan bingung menatap Leander.
“Kau sedang berbelanja? Ah kebetulan kami juga sedang membeli beberapa peralatan untuk rumah baru” ucap Aeryn.
“Pergilah kenapa kalian dimana mana!” ucap Leander.
“Baik tuan Lee maaf mengganggu” kata Willy.
“Tidak kalian sama sekali tidak mengganggu kenapa kau biacara seperti itu” tegur Alea.
“Dia...”
Leander tidak bisa menolak ucapan Alea namun ia menyuruh keduanya pergi dari tempat itu dengan segera atau mereka tidak akan mendapat bagian uang.
“Kita akan sering bertemu Alea sampai jumpa” ucap Aeryn meskipun ia ditarik Willy menjauh dari tempa itu.
Alea hanya membalas senyum namun ia heran kenapa wanita bernama Aeryn terlihat biasa biasa saja berada di dekat dewa.
“Apa dia juga kaum kalian?” tanya Alea sembari berjalan jalan memilih bahan makanan.
“Cihh jangan samakan dewa yang suci dengan petugas akhirat yang kotor” ucap leander dengan sedikit kesal.
Alea hanya tertawa kecil dengan jawaban itu ternyata orang orang disekitarnya bukanlah manusia, mereka berasal dari tempat tempat tak terduga bahkan petugas akhirat berkeliaran di bumi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments