Love hurts

Malik mengepalkan kedua tangannya. Ia benar-benar tak suka mendengar ucapan Pandu.

" Arumi tidak menggantikan posisi siapapun. Aku mencintainya asal kamu tahu ! " ucap Malik serius. Bahkan ia menatap Arumi yang juga tengah menatapnya dengan tatapan ingin tahu.

Malik tersenyum melihat sang istri menghembuskan nafasnya penuh kelegaan.

Arumi sendiri tak pernah menyangka jika Malik akan mengakui perasaannya secara terang-terangan di depan Pandu.

" Cih... Pintar sekali anda bersandiwara. Anda bisa menipu banyak orang, termasuk Arumi. Tapi tidak dengan saya. Saya tidak akan tertipu dengan mulut manis anda " seru Pandu tanpa kenal takut.

Malik tersenyum sinis melihat sikap Pandu kepadanya. Tahu apa bocah ingusan ini tentang perasaannya terhadap Arumi ?

Malik meraih jemari lentik sang istri membuat Arumi menatap ke arahnya.

" Aku tidak perlu susah payah membuatmu percaya. Yang penting istriku percaya kepadaku, hanya itu ! " Malik berkata sambil menatap lembut Arumi penuh kasih.

Tatapan yang seketika membuat Arumi luluh. Jatuh ke dalam pesona Malik.

" Tidak, Rumi ! Jangan percaya ucapannya ! Dia hanya mencoba untuk memperdaya kamu agar kamu tak pergi darinya " seru Pandu yang kini sudah berjalan mendekati Arumi.

Bahkan Pandu tanpa ragu mengulurkan tangannya untuk menahan lengan Arumi.

Melihat pria lain berani menyentuh sang istri tentu saja membuat Malik geram. Ia pun menarik Arumi sehingga pegangan Pandu terlepas.

 Namun hal itu menyebabkan Arumi sedikit terhuyung ke arahnya, namun dengan segera Malik menahan sang istri agar tidak terjatuh sehingga kini Arumi justru berada di atas pangkuan Malik yang masih duduk di atas kursi roda.

Arumi bermaksud untuk mengangkat tubuhnya dari pangkuan Malik, namun Malik justru melingkarkan tangannya pada pinggang sang istri sehingga Arumi tertahan tak bisa berdiri.

" Maas... "

Ucapan Arumi terhenti karena tanpa aba-aba Malik segera melumat bibir istri kecilnya itu membuat Pandu membulatkan matanya dan ia segera membuang pandangan yang menyakitkan itu.

Malik tersenyum penuh kemenangan saat melihat raut wajah Pandu yang memerah menahan marah.

Malik akhirnya melepaskan tautan bibirnya lalu menatap remeh ke arah Pandu.

" Kau lihat sendiri kan, akulah pemenangnya. Aku pemilik hatinya sekarang. Kau itu hanyalah masa lalunya sedangkan aku masa depannya. Jadi jangan coba-coba mendekati istriku atau mempengaruhinya lagi ! Selamanya Arumi akan menjadi istriku, jadi jangan bermimpi untuk bisa membuatnya kembali kepadamu ! " ucap Malik kemudian berlalu begitu saja meninggalkan Pandu.

Arumi masih berada di atas pangkuannya saat ia menjalankan kursi rodanya menuju mobil.

Dari tempatnya berdiri, Pandu bisa menyaksikan asisten Malik membukakan pintu mobil. Arumi masuk ke dalam mobil lebih dulu, lalu diikuti oleh Malik. Tak lama mobil mewah berwarna hitam itu pun melandas pergi.

Pandu menatap kepergian mobil itu dengan tatapan hampa. Separuh jiwanya telah pergi, meninggalkan luka besar di hati. Kalau sudah seperti ini, siapa yang harus disalahkan ? Sementara untuk menerima kenyataan rasanya begitu sulit dilakukan.

Jauh di dalam hatinya, Pandu masih berharap akan adanya keajaiban yang bisa membuat Arumi kembali kepadanya.

Pandu menghapus bulir hangat di sudut matanya. Ia tertawa miris, sungguh pahit kenyataan yang menimpa hidupnya.

Haruskah aku berhenti disini, Rumi ?

Mengapa rasanya sakit sekali...

Pandu akhirnya duduk kembali di atas bangku yang tadi ditempati oleh Arumi. Kepalanya mengarah ke langit, sementara matanya memejam.

Ya Allah... Mengapa kau berikan aku ujian seberat ini ?

Sementara di sisi lain taman, Alya menatap Pandu yang terduduk lesu. Entah sudah berapa lama ia berada disana. Yang pasti, ia menyaksikan langsung perdebatan antara Malik dan Pandu.

Hatinya ikut terenyuh saat melihat betapa terpuruknya Pandu. Ia tahu betul jika Pandu sangat mencintai Arumi. Rasa bersalah kembali menelusup ke relung hati Alya. Andai saja, saat itu ia tak memberi ide bodoh itu kepada Pandu tentunya hal seperti ini tidak akan terjadi.

Maafkan aku Pandu... Rumi...

Alih-alih menghampiri Pandu, Alya lantas menjauh dari taman dengan berjuta rasa penyesalan. Walaupun semua sudah suratan ilahi, tetap saja Alya merasa bersalah.

Alya berjalan menyusuri taman. Tujuannya hanyalah menuju motornya yang terparkir. Alya berjalan tanpa memperhatikan keadaan sekitar.

Sampai akhirnya, tubuhnya terjengkang karena seseorang menabraknya.

" Sorry... Sorry... " ucap pria yang baru saja menabraknya itu.

" Ck... Kalau jalan itu matanya dipakai dong " sewot Alya.

Pria asing itu mengulurkan tangannya untuk membantu Alya berdiri.

" Maaf, saya lagi buru-buru " ucapnya memohon maaf kembali.

Alya yang sudah berdiri, mulai membersihkan pakaiannya yang sedikit kotor dengan cara menepuk-nepuk celananya.

" Emangnya siapa yang gak buru-buru sih ? Harusnya kan kamu itu bisa lebih hati... "

Alya menghentikan ucapannya saat melihat wajah pria di hadapannya itu.

Ya Allah... Ganteng bener.

Alya membatin dalam hati, memuji ketampanan pria tersebut.

" Hai... Halo... " ucapnya sambil melambaikan tangannya tepat di hadapan Alya.

" Eh, kenapa ? " tanya Alya seperti orang linglung.

" Sekali lagi, saya minta maaf ya. Tadi tuh crowded banget. Bersyukur saya bisa sampai disini dengan selamat, ya meskipun ada sedikit insiden " ucapnya sambil tertawa kecil membuat Alya semakin terpesona melihatnya.

" Kamu gak apa-apa kan ? " tanyanya lagi kepada Alya.

" Eh, gak apa-apa kok. Aman " jawab Alya.

" Syukur deh kalau kamu gak apa-apa. Kalau gitu, saya permisi " pamit pria tampan tersebut lalu meninggalkan Alya yang masih terbengong-bengong.

Alya baru sadar saat pria itu berjalan menjauhinya. Ia kemudian menatap punggung tegap pria itu.

Ya ampun !

Alya menepuk jidatnya sendiri, sementara jantungnya berdebar tak karu-karuan.

Kenapa tadi gak kenalan dulu sih ? Ish Alya... Alya... Dasar ogeb banget sih. Kapan lagi ada kesempatan deket sama cowok cakep high quality gitu ?

Alya mendesis, namun tak bisa melihat pria itu lagi.

Kalau jodoh pasti ketemu lagi.

Begitu pikiran yang ada dalam otak Alya.

Alya pun segera menaiki motor matic yang telah terparkir cantik.

Sementara itu, di dalam mobil yang membawa Arumi dan Malik.

Tak ada percakapan yang terjadi diantara keduanya. Hingga kemudian Malik mengalah dan memulai pembicaraan.

" Kamu marah ? " tanya Malik. Matanya menelisik wajah sang istri yang tak pernah membosankan untuk dilihat.

" Kenapa harus marah ? " tanya Arumi balik.

" Marah karena aku menciummu di depan mantan kekasihmu itu " jawab Malik.

Arumi membuang nafasnya dengan kasar.

" Kenapa Mas harus melakukan hal seperti itu ? " tanya Arumi lagi.

" Untuk membuktikan jika aku adalah pemilik hatimu saat ini. Kenapa kamu keberatan ? " selidik Malik.

Arumi menggeleng pelan.

" Bukan begitu, Mas. Aku gak keberatan Mas Malik mengakui jika aku adalah milik Mas saat ini. Hanya saja... Hanya saja, seharusnya Mas bisa menahan diri. Aku tahu rasanya pasti sangat sulit bagi Pandu menerima kenyataan ini. Hatinya pasti terluka dalam. Mengetahui jika aku menikah saja itu sudah menyakiti hatinya. Apalagi melihat langsung Mas menciumku, pasti hatinya lebih sakit. Perbuatan Mas tadi ibarat memberi garam pada luka. Bukannya menyembuhkan tapi malah semakin membuat lukanya menganga " jelas Arumi kesal sendiri karena tak bisa mencegah perbuatan Malik tadi.

" Jadi kamu membelanya ? " Malik mengetatkan rahangnya.

" Bukan membela, Mas. Hanya saja... "

Arumi menghentikan ucapannya saat melihat perubahan raut wajah sang suami.

Cup

Arumi memberikan kecupan di bibir Malik, namun belum sempat Arumi menjauh, Malik sudah bergerak menahan tengkuk Arumi lalu melahap bibir sang istri tanpa ampun, seolah tengah memberi hukuman karena membela Pandu.

" Emph... Hah... " Nafas Arumi terengah saat Malik melepaskannya.

" Jangan lagi membahas pria lain saat bersamaku ! Kau mengerti ! " titah Malik telak.

"

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

attar.. attar dimn

2024-08-28

1

Ayu galih wulandari

Ayu galih wulandari

Waduuuh..Malik sdh bucin akut main nyosor Arumi di mana aja gk tahu tempat & malu ...sabar sabar ya Arumi 😚😚😂😂😂

2024-04-22

1

dee_an

dee_an

Si Malik Posesif..cemburu berat

2024-03-05

1

lihat semua
Episodes
1 Poor Arumi
2 Ada apa dengan Kakiku
3 Paksaan Menikah
4 Malik Al Rasyid
5 Pernikahan Malik dan Arumi
6 Suami-Istri
7 Pulang ke rumah
8 Aku Mau Kamu !
9 Bertemu Mertua
10 Kembali ke Kampus
11 Bertemu Alya
12 Mendengar Kebenaran
13 Bertemu Pandu dan Alya
14 Kenyataan yang Menyakitkan
15 Aku Milikmu
16 Sepenggal Kisah Lalu
17 Apapun Untukmu
18 Beraktifitas kembali
19 Pandu vs Malik
20 Love hurts
21 Alea
22 Malik & Alea
23 Hamil ?
24 Akhirnya Hamil
25 Rencana Kepulangan Alea
26 Rahasia Stevan
27 Kedatangan Alea
28 Kegundahan Arumi
29 Tegas untuk Berpisah
30 Aku mau Hak asuh Attar
31 Hanya mau kamu
32 Permohonan Alea
33 Aku mau Kamu
34 Membawa Attar
35 Attar Tertabrak
36 Transfusi Attar
37 Tes DNA
38 Tekad Stevan
39 Hasil Tes
40 Pengakuan Stevan
41 Kemarahan Alea
42 Kebahagiaan Stevan
43 Pertemuan Attar dan Malik
44 Keikhlasan Malik
45 Perpisahan
46 Permohonan Dayana
47 Tugas berat Omar
48 Omar VS Dayana
49 Apa yang disembunyikan Malik ?
50 Pergi ke Pesta
51 Ciuman Pertama Dayana-Omar
52 Titah untuk Menikah
53 Pernikahan Omar dan Dayana
54 Siapa perempuan itu ?
55 Riana
56 Menciduk Malik dan Riana
57 Penjelasan
58 Bahagia yang tertunda
59 Berjuang mengembalikan ingatan
60 Stimulasi Ingatan
61 Apa pernikahan kita bahagia ?
62 Menemukan Bahagia
63 Akhirnya Ingat kembali
64 Melepas Rindu
65 Promo Novel Baru
66 Happily Ever After
67 (Season 2) Dayana-Omar
68 Dayana-Omar 2
69 Dayana-Omar part 3
70 Dayana-Omar part 4
71 Dayana-Omar part 5
72 Dayana-Omar part 6
73 Dayana-Omar part 7
74 Dayana-Omar part 8
75 Dayana-Omar part 9
76 Dayana-Omar part 10
77 Dayana-Omar part 11
78 Dayana-Omar part 12
79 Dayana-Omar part 13
80 Dayana-Omar part 14
81 Dayana-Omar part 15
82 Dayana-Omar part 16
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Poor Arumi
2
Ada apa dengan Kakiku
3
Paksaan Menikah
4
Malik Al Rasyid
5
Pernikahan Malik dan Arumi
6
Suami-Istri
7
Pulang ke rumah
8
Aku Mau Kamu !
9
Bertemu Mertua
10
Kembali ke Kampus
11
Bertemu Alya
12
Mendengar Kebenaran
13
Bertemu Pandu dan Alya
14
Kenyataan yang Menyakitkan
15
Aku Milikmu
16
Sepenggal Kisah Lalu
17
Apapun Untukmu
18
Beraktifitas kembali
19
Pandu vs Malik
20
Love hurts
21
Alea
22
Malik & Alea
23
Hamil ?
24
Akhirnya Hamil
25
Rencana Kepulangan Alea
26
Rahasia Stevan
27
Kedatangan Alea
28
Kegundahan Arumi
29
Tegas untuk Berpisah
30
Aku mau Hak asuh Attar
31
Hanya mau kamu
32
Permohonan Alea
33
Aku mau Kamu
34
Membawa Attar
35
Attar Tertabrak
36
Transfusi Attar
37
Tes DNA
38
Tekad Stevan
39
Hasil Tes
40
Pengakuan Stevan
41
Kemarahan Alea
42
Kebahagiaan Stevan
43
Pertemuan Attar dan Malik
44
Keikhlasan Malik
45
Perpisahan
46
Permohonan Dayana
47
Tugas berat Omar
48
Omar VS Dayana
49
Apa yang disembunyikan Malik ?
50
Pergi ke Pesta
51
Ciuman Pertama Dayana-Omar
52
Titah untuk Menikah
53
Pernikahan Omar dan Dayana
54
Siapa perempuan itu ?
55
Riana
56
Menciduk Malik dan Riana
57
Penjelasan
58
Bahagia yang tertunda
59
Berjuang mengembalikan ingatan
60
Stimulasi Ingatan
61
Apa pernikahan kita bahagia ?
62
Menemukan Bahagia
63
Akhirnya Ingat kembali
64
Melepas Rindu
65
Promo Novel Baru
66
Happily Ever After
67
(Season 2) Dayana-Omar
68
Dayana-Omar 2
69
Dayana-Omar part 3
70
Dayana-Omar part 4
71
Dayana-Omar part 5
72
Dayana-Omar part 6
73
Dayana-Omar part 7
74
Dayana-Omar part 8
75
Dayana-Omar part 9
76
Dayana-Omar part 10
77
Dayana-Omar part 11
78
Dayana-Omar part 12
79
Dayana-Omar part 13
80
Dayana-Omar part 14
81
Dayana-Omar part 15
82
Dayana-Omar part 16

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!