Aku Milikmu

Tak ada yang bersuara sepanjang perjalanan. Baik Arumi ataupun Malik, keduanya hanya diam dengan pemikirannya masing-masing.

Sedangkan Omar hanya bisa menghembus kasar nafasnya melihat sikap dua orang yang duduk di jok belakang.

" Maaf Tuan, sekarang kita langsung ke apartemen ? " tanya Omar mencoba memulai pembicaraan.

" Tidak. Kita pergi sesuai rencanaku tadi " jawab Malik sambil memejamkan matanya.

Pikiran Malik kembali pada saat ia mendatangi cafe milik Mama Shahnaz, dimana sang istri tengah dilamar oleh seorang pria yang ia ketahui adalah kekasih Arumi sebelum menjadi istrinya.

Walaupun ia sedikit lega karena ternyata Arumi menolak. Tapi bukan itu yang ada dalam pikiran Malik. Ia kecewa karena Arumi tak mengatakan alasan penolakannya. Seolah Arumi tak ingin statusnya sebagai seorang istri diketahui.

Begitu pula dengan Arumi. Pikirannya tertuju pada saat Malik datang dan mengatakan jika ia adalah suaminya. Bukan Arumi tak mau mengatakan alasannya kepada Pandu. Hanya saja, Malik sudah datang dan memberitahu lebih dulu. Arumi tak ingin Malik berpikir yang bukan-bukan.

Arumi melirik ke arah sang suami, ingin menjelaskan kepada Malik namun urung dilakukan karena melihat Malik yang tengah memejamkan mata. Alhasil, Arumi kembali menatap ke arah jalan melalui kaca jendela.

Omar menghentikan laju kendaraan saat telah berhasil masuk ke satu bangunan vila yang luas.

" Tuan kita sudah sampai " ucap Omar sambil melirik sang Tuan dari kaca spion depan.

Malik membuka matanya lantas Omar pun keluar dari mobil untuk membukakan pintu dan membantu Malik.

Arumi mengikuti Malik keluar dari dalam mobil, meskipun sedikit bingung karena mereka menyambangi tempat yang tak dikenalinya.

" Kita dimana Mas ? " tanya Arumi yang akhirnya menyuarakan rasa penasarannya.

" Di vilaku " jawab Malik singkat. Ia lalu menggerakkan kursi rodanya diikuti oleh Omar.

Malik menuju kamar utama, diikuti oleh Arumi yang berjalan di samping Omar.

" Kak Omar, kita mau ngapain kesini ? " bisik Arumi kepada Omar.

" Sepertinya, Tuan ingin menenangkan diri Nyonya " ucap Omar dengan berbisik pula.

" Ehem... Kalau kau ingin bertanya, tanyakan langsung kepadaku " titah Malik yang menyadari jika istri dan asistennya itu saling berbisik.

" Maaf Mas " ucap Arumi merasa tak enak hati.

Setelah sampai di kamar utama, Malik meminta Omar untuk pulang.

" Besok saya akan datang menjemput kembali Tuan " ucap Omar dengan hormat.

" Tidak perlu besok, lusa saja ! Perintah Malik dan tentu saja langsung diangguki oleh Omar yang segera beranjak menjauh.

" Kenapa Kak Omar pulang, Mas ? " heran Arumi.

" Ada urusan lain yang harus dilakukannya " jawab Malik tanpa menatap Arumi.

" Mas... Tunggu dulu ! Kita harus bicara " Arumi menahan kursi roda Malik saat pria itu akan meninggalkannya.

" Apa yang ingin kau bicarakan ? " tanya Malik dengan nada yang dirasa Arumi lebih dingin.

" Ini tentang kejadian tadi di cafe " jawab Arumi yang tak ingin berlarut-larut.

" Kenapa ? Kamu menyesal karena menolak lamaran kekasihmu itu ? " sinis Malik.

Entah karena apa ia berkata seperti itu. Mungkin karena Malik merasa cemburu.

" Ngomong apa sih Mas ? Mas kan tahu kalau aku udah nolak " sanggah Arumi.

" Kamu memang menolak tapi kamu tak memberitahu alasannya. Kenapa ? Kamu tak ingin statusmu sebagai istri diketahui orang lain ? Atau kamu memang masih berharap untuk kembali kepada kekasihmu itu ? Dengar Arumi, kamu harus tahu. Kamu itu milikku dan selamanya akan tetap menjadi milikku ! " tegas Malik mencengkram erat tangan Arumi.

" Aku sama sekali gak berpikir untuk kembali sama Pandu. Aku sadar kalau aku udah jadi istri kamu, Mas " sahut Arumi sambil melepaskan cengkraman tangan Malik.

Malik tersenyum miring.

" Lalu mengapa kamu tidak menjelaskan alasan penolakan kamu ? Kamu sengaja kan, supaya kamu bisa kembali lagi... "

" Cukup Mas, cukup ! Tuduhan Mas gak masuk akal. Tadi aku belum sempat kasih tahu alasannya karena Mas udah datang duluan dan ngasih tahu semua. Kalau aku mau, aku bisa kembali lagi sama Pandu. Aku yakin dia bisa mengerti dan mau menerimaku lagi. Tapi aku gak lakuin itu, Mas ! Aku gak lakuin itu karena aku menghormati janji suci pernikahan kita. Dan sekarang bisa-bisanya Mas raguin itu. Jadi buat apa lagi pernikahan ini kita jalani ? " ucap Arumi, kini air mata bahkan membasahi pipinya.

Arumi kini berada di balkon kamar utama. Ia menghapus air matanya sambil berdiri memandangi pemandangan alam yang menyejukkan mata. Sayangnya pemandangan itu tak bisa menyejukkan perasaannya.

Ya Allah... Kuatkanlah aku !

Arumi kembali menghapus air mata yang terus membasahi pipinya. Entah mengapa rasanya sakit mendengar tuduhan tak berdasar yang dilayangkan Malik kepadanya.

" Maaf... Maafkan aku ! "

Tangan besar dan hangat melingkari perut Arumi. Bahkan Arumi bisa merasakan hembusan nafas menyentuh kulit tengkuknya.

" Maaf sudah menuduhmu seperti tadi. Aku... Aku hanya cemburu dan takut kamu akan berpaling meninggalkanku " ucap Malik lirih.

Arumi merasakan ada yang aneh. Bagaimana mungkin Malik bisa memeluknya jika Malik masih duduk di kursi roda. Dan tentu saja, hal itu membuat Arumi segera membalik badannya.

Betapa terkejutnya Arumi kala melihat sang suami kini berdiri tegak di hadapannya.

" M- Mas... ? Mas bisa... " Arumi tak meneruskan ucapannya karena Malik langsung mendekapnya dengan erat.

" Aku sudah bisa berjalan lagi sekarang. Ya meskipun masih perlu banyak terapi " Malik memberitahu Arumi.

" Alhamdulillah... " sahut Arumi begitu bahagia.

Lama keduanya saling berpelukan hingga akhirnya Malik mengurai pelukannya.

" Kamu mau maafin Mas kan ? Jujur, Mas sangat takut kehilangan kamu. Apalagi saat melihat dia melamarmu tadi. Rasanya dunia Mas hancur jika kamu menerimanya " pinta Malik penuh harap.

Arumi kembali memeluk Malik.

" Aku gak akan pernah tinggalin Mas Malik kecuali Mas sendiri yang memintaku untuk pergi dari sisi Mas Malik " ucap Arumi.

" Aku pastinya sangat bodoh, jika memintamu untuk pergi dari hidupku. Sementara aku memintamu berjanji untuk selalu bersamaku " balas Malik sambil mengecupi pucuk kepala sang istri.

" Sekarang aku bermaksud untuk menagih hakku ! Kamu bersedia ? " bisik Malik lirih di telinga Arumi.

Jantung Arumi bergemuruh, ia tak menyangka jika Malik akan pulih secepat ini dan meminta apa yang menjadi haknya.

Tanpa menunggu persetujuan Arumi, dengan cepat Malik menggendong tubuh Arumi lalu membawanya menuju ke dalam kamar. Dengan perlahan Malik menurunkan Arumi di atas ranjang.

Malik menciumi bibir sang istri dan terus memperdalam ciumannya hingga tanpa Arumi sadari, pakaiannya kini telah terbuka akibat ulah Malik.

Malik memindai kemolekan tubuh sang istri yang nampak malu itu. Itu terlihat karena tangan Arumi langsung bergerak menutupi bagian dadanya.

" Sayang... Bolehkan aku ? " tanya Malik dengan pandangan berkabut gairah.

" Lakukanlah, Mas ! Mulai saat ini, sepenuhnya aku milikmu " jawab Arumi yang membuat Malik tak lagi menunggu untuk merengkuh manisnya cinta.

Terpopuler

Comments

Nur rochman

Nur rochman

perselisihan suami isteri, apalagi masih pengantin baru, langsung selesai diatas ranjang /Proud//Grin/
wah bentar lagi ada yg otw bucin, setelah unboxing isteri yg masih virgin /Joyful//Joyful//Joyful/

2024-04-30

3

Rahma Inayah

Rahma Inayah

akhrnya stlh bs jln bisa unboxing ...dan akn menjadi.candu dan stlh nya akn bucin..yg ada 2 hr rumi di.kurung gk bs jln nnt...slm di villa di.keloni malik trs .lnjut thor

2024-02-27

2

Apriyanti

Apriyanti

double up thor
lanjut

2024-02-27

1

lihat semua
Episodes
1 Poor Arumi
2 Ada apa dengan Kakiku
3 Paksaan Menikah
4 Malik Al Rasyid
5 Pernikahan Malik dan Arumi
6 Suami-Istri
7 Pulang ke rumah
8 Aku Mau Kamu !
9 Bertemu Mertua
10 Kembali ke Kampus
11 Bertemu Alya
12 Mendengar Kebenaran
13 Bertemu Pandu dan Alya
14 Kenyataan yang Menyakitkan
15 Aku Milikmu
16 Sepenggal Kisah Lalu
17 Apapun Untukmu
18 Beraktifitas kembali
19 Pandu vs Malik
20 Love hurts
21 Alea
22 Malik & Alea
23 Hamil ?
24 Akhirnya Hamil
25 Rencana Kepulangan Alea
26 Rahasia Stevan
27 Kedatangan Alea
28 Kegundahan Arumi
29 Tegas untuk Berpisah
30 Aku mau Hak asuh Attar
31 Hanya mau kamu
32 Permohonan Alea
33 Aku mau Kamu
34 Membawa Attar
35 Attar Tertabrak
36 Transfusi Attar
37 Tes DNA
38 Tekad Stevan
39 Hasil Tes
40 Pengakuan Stevan
41 Kemarahan Alea
42 Kebahagiaan Stevan
43 Pertemuan Attar dan Malik
44 Keikhlasan Malik
45 Perpisahan
46 Permohonan Dayana
47 Tugas berat Omar
48 Omar VS Dayana
49 Apa yang disembunyikan Malik ?
50 Pergi ke Pesta
51 Ciuman Pertama Dayana-Omar
52 Titah untuk Menikah
53 Pernikahan Omar dan Dayana
54 Siapa perempuan itu ?
55 Riana
56 Menciduk Malik dan Riana
57 Penjelasan
58 Bahagia yang tertunda
59 Berjuang mengembalikan ingatan
60 Stimulasi Ingatan
61 Apa pernikahan kita bahagia ?
62 Menemukan Bahagia
63 Akhirnya Ingat kembali
64 Melepas Rindu
65 Promo Novel Baru
66 Happily Ever After
67 (Season 2) Dayana-Omar
68 Dayana-Omar 2
69 Dayana-Omar part 3
70 Dayana-Omar part 4
71 Dayana-Omar part 5
72 Dayana-Omar part 6
73 Dayana-Omar part 7
74 Dayana-Omar part 8
75 Dayana-Omar part 9
76 Dayana-Omar part 10
77 Dayana-Omar part 11
78 Dayana-Omar part 12
79 Dayana-Omar part 13
80 Dayana-Omar part 14
81 Dayana-Omar part 15
82 Dayana-Omar part 16
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Poor Arumi
2
Ada apa dengan Kakiku
3
Paksaan Menikah
4
Malik Al Rasyid
5
Pernikahan Malik dan Arumi
6
Suami-Istri
7
Pulang ke rumah
8
Aku Mau Kamu !
9
Bertemu Mertua
10
Kembali ke Kampus
11
Bertemu Alya
12
Mendengar Kebenaran
13
Bertemu Pandu dan Alya
14
Kenyataan yang Menyakitkan
15
Aku Milikmu
16
Sepenggal Kisah Lalu
17
Apapun Untukmu
18
Beraktifitas kembali
19
Pandu vs Malik
20
Love hurts
21
Alea
22
Malik & Alea
23
Hamil ?
24
Akhirnya Hamil
25
Rencana Kepulangan Alea
26
Rahasia Stevan
27
Kedatangan Alea
28
Kegundahan Arumi
29
Tegas untuk Berpisah
30
Aku mau Hak asuh Attar
31
Hanya mau kamu
32
Permohonan Alea
33
Aku mau Kamu
34
Membawa Attar
35
Attar Tertabrak
36
Transfusi Attar
37
Tes DNA
38
Tekad Stevan
39
Hasil Tes
40
Pengakuan Stevan
41
Kemarahan Alea
42
Kebahagiaan Stevan
43
Pertemuan Attar dan Malik
44
Keikhlasan Malik
45
Perpisahan
46
Permohonan Dayana
47
Tugas berat Omar
48
Omar VS Dayana
49
Apa yang disembunyikan Malik ?
50
Pergi ke Pesta
51
Ciuman Pertama Dayana-Omar
52
Titah untuk Menikah
53
Pernikahan Omar dan Dayana
54
Siapa perempuan itu ?
55
Riana
56
Menciduk Malik dan Riana
57
Penjelasan
58
Bahagia yang tertunda
59
Berjuang mengembalikan ingatan
60
Stimulasi Ingatan
61
Apa pernikahan kita bahagia ?
62
Menemukan Bahagia
63
Akhirnya Ingat kembali
64
Melepas Rindu
65
Promo Novel Baru
66
Happily Ever After
67
(Season 2) Dayana-Omar
68
Dayana-Omar 2
69
Dayana-Omar part 3
70
Dayana-Omar part 4
71
Dayana-Omar part 5
72
Dayana-Omar part 6
73
Dayana-Omar part 7
74
Dayana-Omar part 8
75
Dayana-Omar part 9
76
Dayana-Omar part 10
77
Dayana-Omar part 11
78
Dayana-Omar part 12
79
Dayana-Omar part 13
80
Dayana-Omar part 14
81
Dayana-Omar part 15
82
Dayana-Omar part 16

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!