Suami-Istri

Arumi telah berganti pakaian. Kini ia berada di kamar rawat Malik berdama dengan Attar dan Omar. Para tamu sudah pamit pulang, termasuk keluarga Arumi yang sudah kembali ke kediamannya.

" Tuan, Nyonya, saya permisi pulang. Besok pagi saya akan kembali lagi. Jika ada hal penting dan mendesak, hubungi saja saya " ucap Omar kepada Malik dan Arumi yang sedang menggendong Attar.

" Baiklah, terima kasih untuk semua kerja kerasmu " balas Malik kepada Omar. Ia begitu puas dengan apa yang dikerjakan oleh Omar.

Omar pun segera berlalu dari hadapan Malik.dan Arumi. Ia sengaja memberikan ruang kepada pengantin baru itu untuk lebih mengenal satu sama lain.

Hening, tak ada kalimat yang terucap dari mulut Malik. Begitu pula dengan Arumi. Ia justru merasa kikuk dengan keadaannya saat ini. Yang Arumi lakukan hanyalah menemani Attar.

" Attar sudah tidur ? " tanya Malik saat melihat Arumi menyelimuti sang anak.

" Sudah Tuan. Attar baru saja tidur " jawab Arumi.

Malik menautkan kedua alisnya saat mendengar jawaban dari Arumi.

" Jangan memanggilku dengan sebutan Tuan. Aku ini suamimu bukan tuanmu " sahut Malik ketus.

" Maaf, Tuan... Lalu saya harus memanggil apa ? " tanya Arumi dengan wajah polosnya.

" Terserah kau saja ! Yang jelas aku tak ingin dipanggil Tuan " jawab Malik melirik Arumi.

Arumi hanya mencebik karena Malik sama sekali tak memberikan solusi.

Lalu aku harus memanggilnya apa ? Sayangku ? Suamiku ?

Astaga... Ih, rasanya geli mendengarnya

Arumi menggidikkan bahunya dan itu tak luput dari perhatian Malik.

" Sudah kau putuskan kau akan memanggilku apa ? " selidik Malik membuat Arumi tergeragap.

" Eh, belum Tuan... Maksudku belum Mas " ucap Arumi spontan.

Malik menaikkan sebelah alisnya lalu menarik sebelah sudut bibirnya saat mendengar jawaban Arumi.

" Bagus... Aku suka mendengarnya " ucap Malik kemudian.

Hah ? Memangnya aku manggil dia apa sih ?

Arumi bertanya-tanya dalam hati. Namun kemudian ia menyadari jika menyebut kata Mas kepada Malik.

Baiklah, jadi Tuan besar ini ternyata suka dipanggil Mas. Oke, Arumi... Semangat, ikuti saja kemauannya. Asal dia senang !

Arumi bergumam dalam hatinya. Ia tidak menyadari jika sepasang mata sang suami terus tertuju menatapnya.

" Ehem... "

Malik berdehem dengan suara agak keras.

Arumi segera melihat ke arah Malik.

" Kenapa Mas ? " tanya Arumi menatap Malik.

" Tolong bersihkan tubuhku ! Rasanya badan ini sangat lengket " pinta Malik yang langsung membuat wajah Arumi pias.

" Em... Ok, sebentar aku panggilkan dulu perawat ya " sahut Arumi dengan senyum manis.

" Aku tidak ingin dibantu oleh perawat " tukas Malik dengan cepat.

" Lalu Mas mau bagaimana kalau menolak dibantu oleh perawat ? " heran Arumi.

" Ah, kalau begitu aku akan hubungi Tuan Omar agar bisa membantu... "

" Tidak perlu ! Apa kau lupa jika kau sekarang adalah istriku ? Berarti mulai sekarang semua yang terjadi padaku adalah tanggung jawabmu ! " potong Malik, ia memberikan penekanan di akhir kalimatnya.

" Jadi Mas ingin aku yang melakukannya ? " selidik Arumi memicingkan matanya.

" Tentu saja. Bukankah kita sudah menikah ? Jadi aku bebas melakukan apapun dengan istriku " Malik menjawab dengan seringai penuh di wajahnya.

Arumi sempat melihat wajah Malik yang terlihat sangat menyebalkan itu, sekaligus terlihat sangat tampan.

Arumi menghembus kasar nafasnya sebelum akhirnya menuruti permintaan Malik.

Baiklah Arumi, kamu pasti bisa ! Anggap saja sedang memandikan Ezar

Arumi menenangkan hatinya sendiri.

Sampai akhirnya, kini Arumi dan Malik telah berada di dalam kamar mandi.

Berulang kali Arumi menghembuskan nafasnya, hingga akhirnya ia mulai menyentuh pakaian yang membungkus tubuh Malik lalu membukanya perlahan.

Tangan Arumi bergetar saat tangannya melepaskan baju Malik hingga ia bisa melihat tubuh proporsional milik suaminya itu.

Setelah baju Malik terlepas, kini Arumi beralih untuk melepaskan celana panjang pria tersebut.

Arumi memejamkan matanya sesaat sebelum meloloskan celana Malik. Hingga akhirnya yang tersisa hanyalah pakaian dalam Malik saja.

Ya Allah, ampunilah mataku yang sudah ternoda ini

Ucap Arumi dalam hatinya.

Melihat sikap Arumi, membuat Malik merasa lucu dan gemas dengan sikap sang istri.

" Sampai kapan kau terus menutup matamu itu ? Kalau seperti ini, kapan kau akan membersihkan tubuhku ? " celetuk Malik membuat Arumi dengan segera membuka matanya.

" I, iya Mas. Maaf... " ucap Arumi kaget.

Arumi lantas mengambil shower untuk membasahi tubuh Malik, namun kemudian terhenti saat ia menyadari jika Malik masih berada di atas kursi rodanya.

Bagaimana caranya aku memandikannya ? Masa mandi disitu ? Nanti kursi rodanya basah dong

Arumi bergumam dalam hati.

" Ada apa ? " tanya Malik heran karena Arumi terlihat kebingungan.

" Em, anu Mas... Bagaimana caranya aku membersihkan tubuh Mas ? Disini kan Mas tidak bisa berendam. Masa aku harus menggendong Mas ? Mas kan bukan bayi " ucap Arumi dengan polosnya membuat Malik menahan tawa.

" Memangnya aku memintamu untuk memandikanku ? " tanya Malik.

" Bukannya tadi Mas suruh bersihkan tubuh Mas ? " Arumi balik bertanya.

" Apa aku menyuruhmu untuk memandikanku ? Aku kan hanya memintamu untuk membersihkan tubuhku. Kau kan bisa menyeka tubuhku dengan handuk basah " jawab Malik sambil menatap wajah gadis cantik yang sudah menjadi istrinya itu.

Arumi menundukkan wajah untuk menyembunyikan perubahan warna wajahnya.

Ya Allah... tengsin banget sih

Arumi merutuki kebodohannya sendiri.

" Sepertinya kamu sudah tak sabar untuk melakukan malam pertama. Apa kau mau kita melakukannya disini ? " tanya Malik menggoda Arumi.

Mata Arumi mendelik mendengar ucapan Malik itu.

" Idih, siapa juga yang mau begituan disini. Emangnya gak ada tempat yang lebih nyaman " gerutu Arumi dengan suara pelan.

Malik hampir saja terbahak karena mendengar ucapan Arumi itu, namun ia sengaja menahannya dengan memasang wajah datar.

" Ehem... Apa kau akan diam saja disitu ? Bisa-bisa aku mati kedinginan ini " ucap Malik.

" Baiklah, aku akan membersihkan tubuh anda, Tuan " sahut Arumi yang seketika menutup mulutnya saat menyadari tatapan tajam Malik akibat kata terakhir yang diucapkannya.

" I, iya Mas " Arumi langsung menundukkan kepala.

Arumi segera mengisi air hangat ke dalam wadah,lalu memasukkan handuk kecil ke dalamnya. Setelah itu, Arumi mulai menyeka tubuh tegap Malik.

Entah perasaan seperti apa yang dirasakan Arumi, yang jelas jantungnya tengah berdegup dengan kencangnya saat ia menyentuh tubuh Malik. Untuk pertama kalinya ia melihat secara langsung tubuh seorang pria dewasa. Biasanya ia melihat tubuh pria kecil, yaitu Ezar.

Arumi sudah selesai mengurus bayi besarnya. Kini ia membawa, Malik keluar dari kamar mandi. Dan betapa terkejutnya Arumi saat melihat Omar ada disana.

Omar pun tak kalah terkejut kala melihat Arumi keluar dari kamar mandi bersama dengan Malik yang terlihat lebih segar.

" Ada apa lagi kau kemari ? " tanya Malik saat melihat Omar disana.

" Maaf Tuan, tadinya saya pikir anda membutuhkan bantuan saya untuk membersihkan diri, oleh karena itu saya kembali lagi " jelas Omar.

" Kau tak perlu khawatir karena mulai sekarang istriku yang memenuhi semua kebutuhanku " timpal Malik.

Omar mengangguk kaku.

" Anda benar Tuan. Kalau begitu saya tidak akan mengganggu kegiatan suami-istri kalian berdua " ucap Omar kemudian pamit meninggalkan Malik dan Arumi.

" Astaghfirulloh... Tuan Omar pasti salah sangka " gumam Arumi setelah Omar meninggalkan mereka.

" Apanya yang salah ? " Malik mengangkat sebelah alisnya sambil menatap Arumi. Ia bisa mendengar ucapan Arumi meskipun diucapkan pelan.

" Ucapan Omar itu tidak ada yang salah. Kita suami-istri dan sudah sewajarnya melakukan kegiatan suami-istri bersama " tambah Malik sambil menyeringai.

Glek !

Arumi menelan salivanya susah payah.

Ya Tuhan... Kenapa aku jadi ngeri mendengar kata suami-istri itu

Terpopuler

Comments

Samsiyah Tuljanah

Samsiyah Tuljanah

Arumi pasti menjadi istri yg baik

2024-05-10

1

Ayu galih wulandari

Ayu galih wulandari

Sabar ya Arumi sebenarnya Balik baik cm lg kecewa sm istri pertamanya..ayoo kamu bisa Arumi..🤗🤗😘😘😘😘😘😘

2024-04-22

1

Rahma Inayah

Rahma Inayah

krn arumi blm pernh bersentuhan kontak fisil dgn lawan jenis.makanya tungan nya sepingkh krn rumi pacaran mmg gak mau dianjak lbh sblm ada ikatan halal .maknya dia liat tubuh suami nya dia kagek gemetran

2024-02-14

1

lihat semua
Episodes
1 Poor Arumi
2 Ada apa dengan Kakiku
3 Paksaan Menikah
4 Malik Al Rasyid
5 Pernikahan Malik dan Arumi
6 Suami-Istri
7 Pulang ke rumah
8 Aku Mau Kamu !
9 Bertemu Mertua
10 Kembali ke Kampus
11 Bertemu Alya
12 Mendengar Kebenaran
13 Bertemu Pandu dan Alya
14 Kenyataan yang Menyakitkan
15 Aku Milikmu
16 Sepenggal Kisah Lalu
17 Apapun Untukmu
18 Beraktifitas kembali
19 Pandu vs Malik
20 Love hurts
21 Alea
22 Malik & Alea
23 Hamil ?
24 Akhirnya Hamil
25 Rencana Kepulangan Alea
26 Rahasia Stevan
27 Kedatangan Alea
28 Kegundahan Arumi
29 Tegas untuk Berpisah
30 Aku mau Hak asuh Attar
31 Hanya mau kamu
32 Permohonan Alea
33 Aku mau Kamu
34 Membawa Attar
35 Attar Tertabrak
36 Transfusi Attar
37 Tes DNA
38 Tekad Stevan
39 Hasil Tes
40 Pengakuan Stevan
41 Kemarahan Alea
42 Kebahagiaan Stevan
43 Pertemuan Attar dan Malik
44 Keikhlasan Malik
45 Perpisahan
46 Permohonan Dayana
47 Tugas berat Omar
48 Omar VS Dayana
49 Apa yang disembunyikan Malik ?
50 Pergi ke Pesta
51 Ciuman Pertama Dayana-Omar
52 Titah untuk Menikah
53 Pernikahan Omar dan Dayana
54 Siapa perempuan itu ?
55 Riana
56 Menciduk Malik dan Riana
57 Penjelasan
58 Bahagia yang tertunda
59 Berjuang mengembalikan ingatan
60 Stimulasi Ingatan
61 Apa pernikahan kita bahagia ?
62 Menemukan Bahagia
63 Akhirnya Ingat kembali
64 Melepas Rindu
65 Promo Novel Baru
66 Happily Ever After
67 (Season 2) Dayana-Omar
68 Dayana-Omar 2
69 Dayana-Omar part 3
70 Dayana-Omar part 4
71 Dayana-Omar part 5
72 Dayana-Omar part 6
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Poor Arumi
2
Ada apa dengan Kakiku
3
Paksaan Menikah
4
Malik Al Rasyid
5
Pernikahan Malik dan Arumi
6
Suami-Istri
7
Pulang ke rumah
8
Aku Mau Kamu !
9
Bertemu Mertua
10
Kembali ke Kampus
11
Bertemu Alya
12
Mendengar Kebenaran
13
Bertemu Pandu dan Alya
14
Kenyataan yang Menyakitkan
15
Aku Milikmu
16
Sepenggal Kisah Lalu
17
Apapun Untukmu
18
Beraktifitas kembali
19
Pandu vs Malik
20
Love hurts
21
Alea
22
Malik & Alea
23
Hamil ?
24
Akhirnya Hamil
25
Rencana Kepulangan Alea
26
Rahasia Stevan
27
Kedatangan Alea
28
Kegundahan Arumi
29
Tegas untuk Berpisah
30
Aku mau Hak asuh Attar
31
Hanya mau kamu
32
Permohonan Alea
33
Aku mau Kamu
34
Membawa Attar
35
Attar Tertabrak
36
Transfusi Attar
37
Tes DNA
38
Tekad Stevan
39
Hasil Tes
40
Pengakuan Stevan
41
Kemarahan Alea
42
Kebahagiaan Stevan
43
Pertemuan Attar dan Malik
44
Keikhlasan Malik
45
Perpisahan
46
Permohonan Dayana
47
Tugas berat Omar
48
Omar VS Dayana
49
Apa yang disembunyikan Malik ?
50
Pergi ke Pesta
51
Ciuman Pertama Dayana-Omar
52
Titah untuk Menikah
53
Pernikahan Omar dan Dayana
54
Siapa perempuan itu ?
55
Riana
56
Menciduk Malik dan Riana
57
Penjelasan
58
Bahagia yang tertunda
59
Berjuang mengembalikan ingatan
60
Stimulasi Ingatan
61
Apa pernikahan kita bahagia ?
62
Menemukan Bahagia
63
Akhirnya Ingat kembali
64
Melepas Rindu
65
Promo Novel Baru
66
Happily Ever After
67
(Season 2) Dayana-Omar
68
Dayana-Omar 2
69
Dayana-Omar part 3
70
Dayana-Omar part 4
71
Dayana-Omar part 5
72
Dayana-Omar part 6

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!