Tanpa terasa Herlina melangkah keluar mengikuti perasaan nya yang tiba tiba kacau,saat berada di dalam kamar perawatan itu,
Herlina seperti merasa kecewa tapi untuk hal apa?
merasa sedih sendiri tapi karena apa?
semua hal itu yang membuat Herlina tidak mengerti dengan yang terjadi pada diri nya.
"lin loe gpp kan?! ", terdengar seruan desy dari dalam kamar perawatan itu,menyadarkan Herlina dari langkah nya yang terus menjauh.
Langkah Herlina terhenti, perlahan Herlina menarik nafas nya dan membuang secara perlahan udara dari mulut nya, menenangkan perasaan yang terasa campur aduk di dadanya.
"ya Tuhan apa yang aku lakukan, dasar bodoh!! ", Herlina berguman meruntuki tingkah konyol nya.
merasa miris pada diri nya,herlina tersenyum getir,berusaha terlihat baik baik saja, Herlina menoleh pada desy yang tengah menatap nya dari dalam kamar perawatan alex dengan pandangan yang heran.
tatapanHerlina juga beralih pada alex yang juga sedang melihat ke arah nya.
"ya Tuhan ada apa ini", Herlina menundukkan kepalanya,mencoba menetralkan perasaan nya yang tiba tiba kembali kacau.
Setelah mengambil nafas dalam dan melepaskan nya,Herlina berjalan masuk kembali kedalam ruangan itu, mencoba menjadi dirinya yang sebelum nya.
Alex duduk menyandarkan punggungnya pada kasur yang sudah di stel setengah duduk itu.
Menatap pada lap top yang memang menyala di pangkuan nya.
"Lex lulusan nanti rencana loe bagaimana? ", Herlina mencoba memecah kebisuan yang ada,
menghempas kan bokong nya di kursi yang berada di sebelah ranjang alex, sedangkan desy kembali ke sofanya tetap menyimak pembicaraan diantara mereka dengan memakan buah yang mereka tadi bawa.
" Hemm gue belum ada rencana lin, mungkin gue akan kuliah jalur beasiswa" ,
"Oouuww gitu ya, loe cerdas lex... !,sangat sayang kalau loe sia siakan kecerdasan loe bila tidak kuliah setinggi tingginya", ujar Herlina menatap penuh memuja dan semua itu tak lepas dari pengamatan desy yang berada sedikit jauh darinya.
Desy mengernyitkan dahi nya, " Sejak kapan wajah herlina seperti itu pada alex, atau jangan jangan....??, akh tidak tidak!! ", desy menggeleng gelengkan kepalanya.
Empat pasang mata menatap desy dengan tatapan yang aneh
" Loe kenapa lagi des? ",
" Heheee.. ", desy hanya bisa nyengir melihat tatapan aneh yang alex berikan padanya.
" Hmm dasar gadis aneh loe", sindir alex dengan suara pelan nyaris tidak terdengar namun tertangkap oleh pendengaran desy.
Alex kembali menatap lap top dan melanjutkan obrolan nya bersama Herlina,
" Ya kalau memang ada rezeki gue maunya sih begitu lin, bisa kuliah dan membangun semua impian gue",
Alex meletakkan tangan yang tidak ada infusnya di belakang kepalanya sebagai bantalan dan matanya menerawang menatap langit langit kamar itu.
Herlina menatap wajah tampan itu, terlihat sebuah senyum terulas di wajah cantik nya menatap Alex yang tengah melamunkan masa depan nya.
"Semoga loe bisa mewujudkan semua cita cita loe lex"
Alex langsung menoleh mendengar Herlina seolah mengaminkan keinginan nya.
"Kamu sendiri gimana lin?? ",
" Kalau Herlina sih pastinya dia akan pergi jauh lex! ", desy tiba tiba menyeletuk diantara obrolan Alex dan Herlina.
" Pergi, maksudnya?? " Alex menoleh pada Herlina yang sedang menatapnya hingga kedua netra mereka bertemu,Herlina yang tidak bisa menguasai perasaannya nampak salah tingkah di depan Alex.
"Halah ngarang aja si desy itu lex", ujar Herlina matanya terlihat gelisah melirik desy.
" Duch ngarang dari mana nya lin, lah loe kan memang sudah terikat janji sama bibi loe sendiri,kalau sesudah loe lulus loe akan menuruti kemauan bibi loe untuk kuliah keluar negeri, ingetkan loe?? ", desy terlihat nyolot karena di tuduh ngadi ngadi.
"Iya sih gue inget des.. ", Herlina menarik kakinya lurus kedepan dan menyandarkan bahunya ke kursi untuk merilekskan dirinya yang cukup merasa tidak begitu bersemangat saat kembali sadar bahwa ada janji yang harus dia tepati di saat saat seperti ini.
" Kenapa jadi terasa berat begini, huuuuh!! ", batin herlina yang merasa aneh dengan dirinya.
Alex menatap herlina dengan sorot mata elangnya,membuat herlina yang mendapatkan tatapan itu menjadi tak menentu di buat nya.
"Jadi habis lulusan ini loe mau kuliah ke luar negeri nin? ", Alex kembali membuka pembicaraan tanpa menatap pada herlina, pandangan nya masih tertuju pada layar lap top yang menampilkan sebuah materi pelajaran yang entah pelajaran apa.
" Iya, maunya bibi yang sudah seperti orangtua gue seperti itu", terdengar suara herlina mendesah berat seolah tidak terlalu suka harus membicarakan hal tentang kuliah nya dengan Alex.
Alex melirik herlina yang sedang ikut menatap layar lap topnya.
"Aneh !!,mau kuliah kok malah gak semangat gitu,harus nya loe senang,loe bisa ngejar cita cita ke mana pun loe mau", terdengar suara Alex tertawa yang malah di rasa herlina seperti sebuah ledek kan untuk nya.
herlina cuma manyun mendengar alex mengatakan itu, ada rasa sebal juga melihat Alex lebih sibuk dengan layar lap topnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Zeyn Seyi
yah terus gmn
2024-04-22
0
Zeyn Seyi
haha kang nyimak
2024-04-22
0
Zeyn Seyi
kenapa Sih Her
2024-04-22
0