Pelajaran fisika itu akhirnya di mulai,setelah drama surat ijin Alex dan budi.
tidak ada suara,yang ada keheningan di dalam ruangan kelas itu,
hanya suara pak anwar yang lantang terdengar menjelaskan semua materi yang besok akan di lakukan ulangan harian, dua jam berlalu pelajaran fisika akhirnya berakhir di tandai bel sekolah tanda istirahat.
"Hayu des, kamu janjikan mau anter aku ke toko depan?! "
"Iih herlina sok kapan aku bilang iya, da sedari tadi ceritanya teh aku kamu marahi terus karna bawel cenah" Dengan berpura pura malas desy malah meletakkan kepalanya di atas meja belajar nya.
"Ayolah des, aku malas bila harus keluar sekolah sendirian ntar siapa yang mau aku ajak ngobrol kalau sendirian" herlina setengah memohon pada desy yang malah menggodanya.
"Ogah akh.. Jalan aja sendiri aku mau ke kantin aja" Ujar desy dengan sikap acuhnya.
Melihat sikap desy yang tiba tiba ketus pada nya,membuat herlina tercengang menatap desi tak percaya.
"Loe marah sama aku des..?! "
Desy menoleh pada herlina dengan tatapan datarnya, "kalau iya kenapa? Gak suka?! .. "
herlins melongo,3 tahun dia bersahabat dekat dengan desy dan mereka sudah seperti sodara melewati segala keadaan masa hanya kejadian barusan saja desy marah padanya, padahal... Padahal..?!?!?!,tidak mungkin, herlina sibuk dengan fikiran nya
"Yeee bersyandaaa.... Bersyandaaa.... !!! "
Desy memukul bahu herlina sambil berjoget dengan mengedip kedipan matanya di depan herlina yang terkejut dengan tingkah polah nya.
"Desiiiiiii... Jahat kamuuuuu!! " herlina berdiri memukul bahu desi pelan yang di balas pelukkan oleh sahabatnya itu.
"Lagian dari tadi kamu tuh sewot aja, bagi bagi cerita dikit napa alasannya loe mau foto copy tuh catatan" Dengan alis yang diturunkan naikkan desy menatap herlina,berharap sahabatnya itu mau memberikan penjelasan padanya.
" Iya iya ntar aku cerita selesai kamu antar aku okay..! "
herlina menarik tangan desy keluar kelas menuju tempat yang sudah di katakan nya pada herlina.
Saat berada di tempat foto copy'an desy masih dengan ke kepo'annya berusaha memancing mancing herlina untuk sedikit saja memberikan penjelasan pada nya.
"Loe ya des kan aku udah bilang, selepas ini aku cerita,disini terlalu ramai banyak yang denger.!!,aku menghindari orang orang yang julid terhadapku"
"Sttt... Ini pasti tentang alex ya" Bisik desy di telinga herlina.
"Heemmmm" herlina hanya berdehem saja,dengan pandangan tetap pada kertas kertas pada mesin foto copy di depannya.
"Sudah mba..! ", tiba tiba suara penjaga foto copy itu membuyarkan lamunan herlina yang tercenung menatap mesin foto copy yang sedang menjalankan tugasnya.
" Oo iya mas berapa semua? " Sambil mengeluarkan uang dari dalam saku seragamnya, herlina menyerahkan uang 5000 kepada penjaga toko itu.
"Semuanya 1500 mb.. " Penjaga toko itu menyerahkan kembaliannya pada herlina dan memberikan lembaran foto copy annya juga pada herlina.
"Makasih ya" herlina beranjak meninggalkan tempat itu.
herlina bergegas mengayunkan langkahnya dengan menyeret desy yang jalannya terasa lambat kayak keuyeup itu,
sebelum sampai di kelas mereka, "lin ke kantin bentar yuk, haus nih!! " Desy memasang wajah melas laksana musafir yang tengah kehausan di padang lapangan sahara sekolahan,
dengan drama receh nya desy kembali bertingkah lagi, bergaya kedua tangan terjuntai lemas ke bawah dan wajah yang menunduk menatap lantai hampir menyerupai zombie yang sedang berdiri.
"Lama lama tambah lebay kamu des kebanyakan nonton drakor sama sinetron loe, jadi gini nih akhirnya, tambah banyak drama sama akting" Upat herlina menatap malas desy yang terlalu hiperbola di depannya.
"Ntar aku taruh ini dulu di meja" herlina berlari memasuki kelas dan segera meletakkan lembaran kertas itu dan kembali keluar menemui desy yang hampir meninggoy karena dehidrasi, "akhh lebayy!! "
herlina beriringan melangkah bersama desy menuju kantin, "Hai lin...! " Seorang siswa IPS menyapa herlina dengan senyuman terindah nya, tampak deretan gigi yang rapih dan putih berjejer.
"Hai juga dra...!! " herlina menjawab sekilas sapaan cowo ganteng yang menyapa dirinya itu. Mendapat jawaban yang sekilas itu Hendra terlihat kecewa, dengan berat hati siswa itu melangkah melewati herlina dan desy.
"Si Hendra gantengnya lin" Desy mulai berseloroh lagi.
"Udah aku lagi gak minat bicara cowo, cepetan loe mau pesen apa rokahayah, sono cepetan!! " herlina mendorong tubuh desy agar segera memesan apa yang di inginkan nya,
sedang kan herlina memilih duduk di ruangan kantin itu sambil memainkan handphone nya.
"liiiin....kamu gak pesen juga?!?!?!?!!" Teriak desy pada herlina dalam barisan antrian para siswa yang sedang melakukan pemesanan dan pembayaran.
herlina menoleh ke arah desy dan hanya melambaikan tangannya ke kiri dan ke kanan menandakan tidak pada desy.
Dari barisan itu desy mengacungkan jempolnya pada herlina tanda menjawab ok.
Tak berselang lama desy datang membawa es teh dengan gelas cup di tangannya dan beberapa cemilan ringan lalu meletakkannya di atas meja.
"Sluuurpp.. "
"Woooii !!!!, katanya ga mau ?!,lah kok malah di seruput gitu aja,itu minuman guee liiiiiiin" Desy berteriak kecil dengan melotot pada herlina yang hanya di balas kekehan oleh herlina.
"Alah elu pelit amat sama temen, lagian aku loh cuma minta dikit doang"
"Sedikit isi otak luh lin, tuh lihat es teh ku aja tinggal separuh julaihaaaaa!! " Dengan tatapan gemas desy menyeruput es tehnya yang tinggal separuh itu.
"Sabaaaar sabaaar orang sabar sahabatnya herlina Kikikkkk!! ", herlina terkikik sambil mengelus elus punggung desy yang menatapnya sewot.
" Emang gue sabar makanya aku kuat jadi sahabat loeee !!! "
"Whaaaaattt!!!! Maksud loeee???!! " herlina menatap tajam pada desy
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
💫0m@~ga0eL🔱
sabaarr 😁🤭
2024-06-03
0
Utayiresna🌷
yes
2024-04-29
1
Bilqies
baca sampai sini dulu ya Thor nanti aku lanjut lagi
2024-04-28
1