herlina jadi aneh?

Sabaaaar sabaaar orang sabar sahabatnya lina okayy", herlina terkikik saat desy yang menatapnya masih dengan mode sewot.

"Udah dari dulu juga kali ya gue sabar nya kan lin ?!,makanya gue tahan jadi sahabatnya loe".

"Jelasin sama gue des, maksud loe itu apa bicara kayak gitu, loe udah yakin nih,mau risen jadi temen terbaik aku haaa ??!!!"herlina menatap tajam pada desy walau tak seserius itu perkataannya.

"Woooii woooii woles dong say, gak pake tensi tinggi macam emak gue juga kali, entar kena komplikasi baru tahu rasa loh " Desy balas mendelik pada herlina yang mulai kepancing nyolot karena candaan desy.

"Kamu tuh ya. ... "

Teeeett.... Teeettt...

herlina tidak melanjutkan kata katanya karena terjeda mendengar suara bel yang berbunyi.

"Ayuu lin bisa berabe kalau bu siti yang lebih dulu masuk ke kelas, bisa di hukum berdiri di luar pintu kita, ih ngeri lin" Ujar desy sambil menarik tangan herlina agar segera keluar dari kantin itu dan bergegas menuju kelas mereka berdua.

"Assalamualaikum anak anak semua...!! "

"Waalaikumsalam bu...!! "

"Ok hari ini kita telah sampai pada materi limit trigonometri, baik ibu akan jelaskan....!! "

Bu siti menjelaskan materi pelajaran di hari itu, anak anak menyimak dengan baik apa yang bu siti berikan sampai pada jam pelajaran matematika itu berakhir.

BEl sekolah terdengar nyaring memecah keheningan yang ada, sementara itu di dalam kelas IPA 1 terlihat herlina membereskan semua peralatan sekolahnya yang berantakan di atas meja, herlina tergesa-gesa melakukannya hingga membuat desy di sebelah nya mengernyit kan dahi.

"Loe kenapa lin, kok kayak keburu buru gitu masukan bukunya", desy menatap lekat pada herlina yang malah mendengus kepadanya.

" Akhh loe gak asyik lin, pake rahasia rahasiaan juga sama aku!!!? " Masih dengan mode keponya desy mengeluarkan segala jurus agar herlina mau berbagi cerita dengannya.

"Udah ya loe jangan berisik!, sekarang kalau loe mau ikut ayo, kalau gak mau juga gpp" Jawab herlina tegas tanpa menoleh pada desy, yang di balas anggukan oleh desy, " Okay kalau gak mau cerita sekarang,aku ngikut loe ajah" Lalu desy pun segera menyambar tasnya untuk menyusul herlina yang sudah berjalan keluar dari kelasnya.

"Waaaiiitt tunggu dong lin!, masa gue ikut loe,loe malah ninggal gue gitu aja, bukan perbuatan baik itu namanya" Sambil berlari kecil desy menyusul langkah herlina yang mulai melambat.

"Akh berisik banget loe des, kedengaran yang lain jadi bahan ghibahan ntar,gue rujak loe gak pake cabe mau loe?!",mata lin mendelik pada desy.

"resek loe lin,mana ada rujak tampa lombok hambar dong hidup gua, hahaaaa!! " herlina dan desy malah jadi tertawa merasa konyol dengan perdebatan mereka.

Sesampai di gerbang sekolah,herlina menyeret tangan desy agar berjalan mengikutinya, desy yang tidak tahu kemana tujuan herlina,hanya patuh mengikuti saja kemana herlina melangkah dengan wajah terlihat bingung desy menoleh ke kanan dan ke kiri seolah mencari sesuatu.

"Kenapa loe des?! "

"Engga sebenarnya kita mau kemana lin? "

"Ayo ah ga usah bawel juga, loe ikut aja kalau mau ikut tapi kalau loe gak jadi ikut gue juga gak masalah daripada loe kepoin terus gue" herlina melirik desy kesal.

"Loe ya lin bikin aku perasaan aja"

"Baper neh ceritanya, ngambekkk!! "

"Iiihh kamu" Ucapan desy terhenti saat tangan herlina menariknya, "apa'an lin? "

"Ayo temeni gue masuk ke warung itu" Tanpa menunggu persetujuan,herlina menarik tangan desy untuk mengikutinya masuk ke dalam warung itu.

Mata herlina menyapu semua sudut di tempat itu namun dia tak juga menemukan sosok alex yang di cari nya.

"Kemana  dia kok gak ada " herlina berguman sendiri, setelah lama dia mengawasi tempat itu namun tak menemukan alex, herlina memutuskan kembali ke gerbang sekolah saja

"Haii... Maaf buat kamu bingung nungguin disini" Alex dengan wajah datarnya menatap herlina yang tersentak kaget karena kehadirannya yang tiba tiba.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***