"senang, gak tahu apa ya, sekarang aku malah berharap ada selalu di Indonesia dan kuliah dalam negeri saja jika ada Alex juga di sini", batin Herlina dengan tatapan yang sendu pada Alex yang seolah sibuk dengan layar lap top nya saja
.
Sesekali herlina menatap wajah itu, ya baru ini herlina bisa menatap wajah tampan itu dengan waktu yang lama, Alex memang irit bicara tapi herlina suka, Alex seperti sosok yang istimewa menurutnya, "hahh kenapa gue malah berfikir seperti itu lagi" Suara suara di hati herlina kembali terdengar seolah mengusik ketenangan nya.
"Des gak sopan banget loe !, bawa makanan bukannya di tawari sama yang di jengukin,ini malah sibuk loe makan sendiri, lapar apa doyan loee...?!!", tampak Herlina menatap desy dengan sorot mata yang tajam saat desy kembali memasukan potongan roti itu kembali masuk ke dalam mulut nya.
Desy yang tersentak karena teguran Herlina padanya mendadak menghentikan segera suapan nya dan terkekeh dengan tidak tau malunya pada Herlina dan Alex.
"Makanya dari tadi suara loe gak ada ", Alex tertawa melihat desy yang memegang kue itu yang terhenti seketika di depan mulutnya,saat hendak memakan nya.
" Loe mau lex? " Desy mengacungkan kue yang ada di tangan nya pada Alex.
"Boleh", jawab Alex singkat.
Herlina yang mendengar itu segera mengambil kue yang masih terbungkus rapi untuk di berikan pada Alex.
" Aaaaaa.... ", tiba tiba Herlina menyodorkan potongan kue di depan mulut Alex, Alex yang terkejut sontak menoleh tepat pada kue yang sudah dekat di mulutnya, Alex reflek membuka mulut nya dan memakan kue yang Herlina berikan pada nya.
Desy yang menyaksikan adegan itu sontak terdiam kembali,bagai sebuah video yang tiba tiba di tekan tombol pause dan terhenti di posisi desy akan menyuapkan kue ke dalam mulut nya kembali.
Desy tertegun dengan mulut menganga shock pada adegan tidak terduga yang di lakukan Herlina.
PAUSE
Hening seketika....
Desy menatap Alex yang sedang mengunyah kue yang Herlina suapkan padanya, lalu tatapan desy beralih pada Herlina yang terlihat senang karena Alex menerima sodoran kue dari tangan nya.
Suapan pertama seorang Herlina...... Ckkk
Desy tertegun menyaksikan pemandangan di depan nya, hal yang sangat tidak pernah Herlina lakukan selama desy mengenalnya,
"Jangan bilang kalau Herlina Aaaaa.... gak....gak...gak... Itu gak mungkin", desy mengibas ngibaskan tangannya sendiri di depan wajahnya coba menyadarkan dirinya akan hal yang tak mungkin bagi dirinya itu.
Desy hanya bisa terkesima menatap adegan yang ada di depan nya, tanpa Herlina sadari,dia memberikan banyak perhatian untuk Alex kenapa?,
sebuah perhatian yang selalu saja Herlina sangkal di saat desy diam diam memancingnya.
Desy menatap ke arah lain,gak enak juga rasanya mencampuri urusan orang lain walau Herlina lebih dari seorang sahabat untuk dirinya.
Tok tok tok tok
Terdengar suara pintu di ketuk seorang, beberapa detik kemudian seorang perawat laki laki masuk dengan membawa sebuah nampan obat yang berisi obat obatan yang diresepkan kembali oleh dokter tadi pagi untuk Alex,beserta perban gunting kapas dan kawan kawannya di dalam wadah yang berada di nampan itu,
"Siang mas Alex ,ini ada obat yang di resep kan dokter tadi pagi segera di minum jika sudah makan ya,dan saya juga mau ganti perbannya juga",kemudian petugas mendekati Alex,dia awalnya memeriksa lengan Alex dan membuka secara perlahan perban yang menempel pada luka bekas jahitan Alex, setelah perban itu di buka,perawat itu membersihkan luka jahitan yang ada di lengan Alex dengan sangat hati hati dan terampil, Herlina hanya menyaksikan petugas itu melakukan tugasnya.
Herlina sempat merasa ngilu saat perban itu terlepas dari luka yang ada di lengan Alex,
Herlina tampak meringis dan membuang mukanya pada arah lain saat perawat itu membersihkan luka jahitan yang ada di lengan Alex.
Tampak sekali jahitan pada luka Alex yang terlihat lebar dan dalam.
Herlina kembali menoleh pada Alex saat menyadari perawat itu sudah kembali membungkus luka Alex dengan perban.
"Sudah mas, segera di minum obatnya", pamit perawat laki laki itu lalu keluar dari dalam kamar perawatan Alex.
" Sakit..? ", Herlina menatap Alex dengan kedua netra yang tiba tiba berembun.
Herlina kembali teringat darah yang terus keluar dari lengan Alex sampai menetes di jari jarinya tapi Alex masih bergerak menghajar para preman itu, Herlina tidak bisa membayangkan betapa sakitnya lengan itu saat melindunginya dari para laki laki bergajulan yang mengganggu nya.
"Sudah tidak, kamu sudah memberikan yang terbaik untuk ku, Terima kasih", Alex tersenyum menatap Herlina yang seperti sangat merasa bersalah padanya.
**
" Ciieee... Ciieee.... !!! ,romansa romasanya ada yang bakal jadian nich", Sesosok mahluk astral datang dengan tiba-tiba di depan mereka dengan gaya konyolnya, cengar cengir karena asal masuk tanpa bla bla bla dahulu.
Budi mendekat pada ranjang pasien di mana Alex duduk, dan sedang menatapnya dengan sorot tajam,
dengan gaya cuek budi tidak memperdulikan ketidak sukaan yang di tunjuk kan alex atas candaan nya,
Budi ganti melirik desy yang ada bersama mereka.
"mau maunya loe des jadi pewangi ruangan untuk kedua orang itu, kalau gue jadi loe udah gue teriak nihhh pada mereka PERASAAN DIKIT KENAPA ,ADA GUE YANG JOMBLO DI SINI!!!!...gue bukan pengharum ruangan BEGO!! "...kelakar budi sambil tergelak.
Hahaaaaaaaa....
* readers dukungan mu sangat berpengaruh pada karyakku, tinggalkan jejak dengan like, komen,subcribe dan vote Terima kasih untuk semua dukungan mu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Agatha cute🤍
Alex kuat ya, tahan perih/Sob/
2024-04-03
0
Agatha cute🤍
cemburu ya Herlina 🤣🤣
2024-04-03
0
Amelia
🤣🤣🤣❤️❤️❤️👍
2024-03-24
0