perasaan yang salah

Seketika keadaan di rasa Herlina berubah menjadi abu abu,saling lempar candaan yang tadi di lakukan mendadak berhenti senyap seiring langkah Herlina yang keluar dari ruang kamar VIP itu,

Budi menatap desy yang malah mengedikkan bahunya pada budi, tatapan mereka berdua pun tertuju pada alex, karena alex yang terakhir membuat sebuah statement yang seketika membuat Herlina langsung berubah diam dan menghindar seperti yang di lakukan Herlina sekarang ini.

"Hey ada apa sama mata loe semua, kenapa ngelihatin gue seperti itu?! ", si manusia es kimo berhati batu,sedingin es itu malah tidak peka bila ada yang salah dengan kalimatnya.

" Payah loe lex, gak bisa loe buat kata yang enak di dengar,gak usah gitu juga kalau ngomong", desy yang kesal pada alex lekas mengejar Herlina yang sudah sedari tadi keluar dari kamar perawatan alex.

"Loe lex buat masalah lagi,payah loe!! ", budi memukul kasur yang ada di sebelahnya dengan hati yang kesal, budi menatap kecewa pada sahabatnya itu yang malah tak bereaksi apa apa sepeninggal nya Herlina.

" Memang apa yang salah dengan ucapan gue? ", alex mengerutkan kedua alisnya menatap budi dengan perasaan yang tidak mengerti.

" Loe gak salah broo, yang salah itu loe gak peka sama keadaan nya, faham!!! ", budi yang jengkel dengan sikap alex memilih pindah duduknya, beralih pada sofa yang ada di ruangan itu.

" By the way , loe di pindah kan ke kamar VIP ini ya lex? ", budi baru teringat bila dia meninggalkan alex masih di UGD kemarin.

" Iya nyokap memindahkan perawatan gue ke kamar ini and... ", alex tidak meneruskan ucapan nya

" nyokap loe? ", budi menatap alex heran dan penasaran.

Alex menatap budi datar, "kenapa, apa yang salah dengan ucapan gue? "

"Pyuuuuh.. !", memang susah bicara dengan laki laki eskimo ini, budi sampai serba salah di buat nya .

suasana hening sejenak, alex masih kembali asyik dengan lap top nya, manusia yang selalu fokus dengan pekerjaan nya dan itu sangat terlihat jelas dari diri alex.

sedangkan budi sibuk dengan fikiran nya, matanya menyapu setiap sudut ruangan VIP yang mewah itu,

"ku rasa alex menyembunyikan sesuatu dari ku, siapa dia sebenarnya? ", dari tempat duduk nya budi menatap alex penuh selidik, ada segudang rasa penasaran namun coba di alih kan nya

" Cuy coba dech loe sekali ini dengar omongan gue, cerna,renungkan,fikirkan sama loe,apa loe gak merasa kan kebaikan Herlina pada loe bro!",budi kembali teringat Herlina karena tiba tiba pergi dari sana.

Alex menarik nafas panjang matanya masih menatap budi dengan tatapan rumit.

"Jadi menurut loe?? ", alex mencoba meminta pendapat budi.

" Loe nyadar gak,dia memperlakukan loe dengan istimewa bro!,berarti itu tandanya Herlina peduli padamu

THE GIRL CARES ABOUT YOU BOY, THINK ABOUT IT ", budi memberi penekanan pada setiap kalimatnya yang seketika membuat alex terdiam.

Apa benar Herlina menyukai nya,sedangkan alex merasa biasa saja, sikap Herlina seperti biasa pada nya, tidak ada yang istimewa, rasanya tidak mungkin bagi alex untuk berfikir lebih bahwa Herlina menyukai nya, tapi kenapa tadi Herlina marah dan pergi begitu saja,

What's wrong with me!!, batin alex.

Alex jadi merasa bersalah pada Herlina, bukan karena alex menyukai gadis itu tapi karena hutang budi yang alex rasakan pada semua kebaikan Herlina padanya.

"Gimana lex sadar loe sekarang... ??",

"Terus gue harus gimana, gue harus terlihat menyukai cewe itu maksud loe... "

Budi melebarkan matanya, heran dengan perkataan alex padanya.

"Bego loe, otak loe pinter tapi loe payah dalam perasaan", budi mengacungkan jempolnya lalu memutarnya menukik ke bawah.

Alex yang melihat itu hanya memalingkan wajahnya ke jendela yang ada di sebelah nya.

" Gue takut jika gue terlihat baik dan menanggapinya bro, takut jika Herlina salah faham , gue gak tega kalau ada hati yang malah tersakiti lebih dalam karena kesalahan fahaman", ujar alex dengan menatap budi kembali.

Budi pun menatap alex, "jadi sebenarnya loe sadar jika Herlina sekarang perhatian sama loe??",

" Ya, gue tahu ", alex menunduk merasa bersalah.

" jadi selama ini loe sengaja bersikap bego bro! ", budi menepuk dahi nya, merasa bodoh tidak menyadari bahwa alex tidak sebodoh itu untuk menilai sikap Herlina.

Suasana di kamar itu seketika hening

Hhhh... Hanya terdengar suara desahan dari mulut budi,budi merasakan kekecewaan yang Herlina rasakan saat keluar dari kamar alex tadi.

**

Sementara itu

**

Herlina melangkahkan kakinya dengan tergesa-gesa di ikuti oleh desy yang setengah berlari menyusulnya.

"liiiiin, Herlina tunggu...!, loe kenapa sich lin ? ", desy mencoba menyusul Herlina yang melangkah cepat meninggalkan nya.

" Loe kecewa, benarkan...?! ", teriak desy membuat Herlina menghentikan langkah nya.

" Gue, gue kecewa?, kecewa untuk apa haah...?!", Herlina langsung membalikkan tubuh nya menatap desy dengan tatapan menyorot tajam, menyembunyikan rasa kecewa dalam hati nya.

"Loe gak usah ngeles dech, loe jujur sama gue loe suka kan sama alex? ",

Seketika dada Herlina kembali terasa sesak,udara seolah hilang di sekitarnya, merasakan nyeri yang teramat sangat saat dirinya harus mengikari kenyataan yang ada di depan sahabat nya.

" Ngehalu loe... ! " , Herlina mencebikkan mulut nya di depan desy tapi...

Auuuww Nooo..

Mata Herlina malah menunjukkan hal yang bertolak belakang dari apa yang di katakan nya,

Mata Herlina merah dan berair seolah sedang menahan air mata itu agar tidak jatuh keluar.

Desy melangkah mendekati Herlina lalu memeluknya.

"Ini yang gue takutkan lin, perhatian dan kepedulian loe sama manusia eskimo itu akan membuat loe jadi seperti ini" Ujar desy mengeratkan pelukkan nya pada tubuh Herlina yang tiba tiba berguncang.

Pecah sudah bendungan air mata Herlina yang sudah berusaha dia tahan sedari tadi, pertahanan nya jadi sia sia saat mendapatkan perhatian dari sahabat nya, ucapan desy semuanya benar,dia tidak bisa mengelaknya sekarang, hati Herlina benar benar terluka karena mencintai di keadaan yang salah.

Keadaan di mana alex tidak memiliki rasa yang sama dengan nya.

"Loe nangis lin?? ", desy mendorong tubuh Herlina untuk melihat wajah sahabatnya itu.

Seorang gadis cantik, cerdas, baik benar benar mahluk yang sempurna namun kini sedang terluka karena perasaan nya.

" Gue bodoh ya des ?,Hiikss.... gue memang bodoh!! ", Herlina meruntuki dirinya di depan desy yang juga terpukul melihat sahabatnya yang menangis di hadapan nya.

" Loe gak salah lin.... Hanya saja keadaan yang tidak bisa sesuai dengan harapan kita, menjauhlah jika kamu bisa menjauh dari pada kamu terluka", desy mencoba menasehati Herlina yang menangis tergugu di hadapan nya.

tinggalkan jejak dengan like, komen, subscribe dan vote. Terima kasih guys atas dukungan nya pada karya ku

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***