Saat di depan ruang UGD, terlihat pak anwar menatap semua siswa yang ikut membantu alex saat di bawa ke rumah sakit.
"Sebenarnya apa yang terjadi, kenapa alex sampai mengalami luka seperti ini",pak anwar menatap mereka satu persatu menuntut penjelasan, karena mereka berada di tempat kejadian saat perkelahian terjadi.
Alex tidak bersalah pak,dia yang menyelamatkan saya dari para preman itu hingga alex terluka", ujar budi dengan mata masih basah bekas air mata karena panik melihat kondisi sahabatnya.
"Benar yang budi katakan pak, kami menyaksikan sendiri alex hendak menolong herlina dari gangguan para berandalan, saat perkelahian terjadi alex juga melindungi budi dari sabetan pisau dari salah seorang preman", ujar salah seorang siswa yang ikut menyaksikan kejadian.
*
Pak anwar hanya menarik nafas panjang, hati kecilnya sebenarnya sudah mengagumi alex, mengakui kecerdasan dan kemampuan dalam penguasaan pada pelajaran walau dia terkadang abai,
bisa di bilang alex mempunyai iQ di atas rata rata, hanya menyimak atau mempelajari sendiri saja penguasaan alex pada materi pelajaran sangat baik,
awalnya pak anwar berniat memberi alex pelajaran dengan memberikan ulangan harian dadakan karena alex sering mangkir dari mata pelajaran nya dan dari mata pelajaran guru lain, dimana teman sejawatnya di kantor sering membicarakan perilaku alex dan kenakalan nya yang sering absen di jam pelajaran
*
Namun kini pak anwar harus mengakui alex bukanlah murid badung biasa, dia mempunyai kecerdasan dan sekarang...., pak anwar juga harus mengakui alex mempunyai jiwa kepedulian yang tinggi pada teman nya yang mengalami masalah.
"Kasian anak itu,semoga luka nya tidak parah", ujar pak anwar dengan menghempaskan bokongnya di kursi yang berada di depan ruang UGD.
Salah seorang petugas berbaju putih keluar dari ruang UGD itu
" Maaf pasien harus segera mendapatkan transfusi darah ",semua menatap petugas rumah sakit itu dengan tatapan yang tegang.
" Coba cek darah saya pak mungkin darah saya sama,karena sy pernah melihat biodata alex jika dia memiliki darah O dan darah saya juga O ".
Sontak semua mata tertuju pada suara gadis cantik yang berdiri di lorong rumah sakit itu masih dengan deraian air mata.
" herlina aaaa ! ! ! ! "seru mereka
" herlina ! ! ! ! ", budi berdiri dan menghampiri herlina yang berdiri mematung dengan wajah tegang dan mata sembab karena lama menangisi kondisi alex.
" Loe serius mau transfusi kan darah loe buat alex lin ?! ", budi menatap herlina tidak percaya, gadis itu hanya mengangguk yakin kepada semua pasang mata yang menatap nya.
Lalu seorang petugas rumah sakit membawa herlina untuk melakukan serangkaian pemeriksaan sebelum herlina mendonorkan darah nya,untuk melihat kondisi kesehatan dan kecocokan darah herlina dengan alex.
Desy yang mengantarkan herlina kerumah sakit itu hanya bisa diam mendengar sahabatnya akan melakukan tindakan transfusi darah untuk alex.
herlina melakukan serangkaian pemeriksaan sesuai prosedur rumah sakit sebelum melakukan transfusi darah.
Setelah beberapa jam berlalu akhirnya alex mendapatkan transfusi darah yang di butuhkannya,karena setelah dari serangkaian pengecekan golongan darah herlina dan alex ternyata cocok.
Tubuh dan wajah herlina terlihat pucat dan lemah setelah melakukan transfusi darah, untuk sementara dia harus mendapatkan perawatan untuk memastikan tidak ada efek yang terjadi pada tubuhnya setelah proses transfusi darah itu.
"lin loe gpp... ? ", desy yang duduk di sebelah brankar herlina tampak khawatir melihat kondisi sahabatnya yang terlihat pucat dan melemah.
" Gue gpp des, bentar lagi gue juga bakal sehat kembali setelah mengkonsumsi obat dan makanan yang di sarankan dokter pada ku", anin tersenyum dengan tubuh yang lemah.
Pak anwar dan budi beranjak mendekati brankar di mana herlina berbaring lemas
"Besok sebaiknya kamu tidak perlu masuk sekolah dulu lin, pulihkan dulu kesehatanmu", pak anwar menasehati herlina yang terlihat lemah di kasurnya.
" Tapi pak saya baik baik saja setelah istirahat di hari ini "
Pak anwar menggelengkan kepala, menolak jawaban herlina atas sarannya.
"Kamu jangan khawatir nanti saya yang bicara dengan wali kelasmu, lagi pula hanya tidak masuk satu hari kalian pasti bisa mengejar pelajaran yang tertinggal", pak anwar menatap herlina dengan keyakinan atas kecerdasan dari anin.
Mendengar pak anwar yang memaksa dirinya untuk mengambil istirahat, herlina hanya terdiam tidak lagi berani menolak saran yang pak anwar berikan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Tanz>.<
1 iklan untuk mu Thor
2024-05-14
0
Tanz>.<
aku pada mu Lex 🫰🏻
2024-05-14
0
Agus Rahmad
termasuk lelaki perfect alex ya
2024-04-17
0