Cinta Sejati Seumur Hidup
Jari jari yang menggenggam botol anggur itu panjang dan lentik.
Selena Eddington sangat peduli pada kecantikan kedua tangannya.
ia akan selalu memamerkannya setiap kali ada kesempatan, seperti yang baru saja dilakukannya.
Selena tidak mengambilkan gelas Nicholas, sebaliknya ia justru memilih untuk membawakan botol anggur itu kepadanya.
ia melakukan itu bukan tanpa tujuan. dengan berdiri di depan Nicholas, yang sedang berbaring di atas sofa empuk, dan berlatar belakang cahaya api dari perapian, maka lekuk tubuh Selena akan terbayang melalui gaun malamnya yang tipis. bahkan seorang pria dingin seperti Nicholas Eden pun pasti akan terpikat oleh kemolekan tubuhnya.
sebuah batu rubi besar berkilauan di jari tangan kiri Selena, saat ia mengambil gelas Nicholas dan menuangkan anggur kedalamnya.
itu adalah cincin kawinnya. meskipun sudah menjadi janda selama dua tahun, ia masih terus memakainya untuk dipamerkan.
ada batu rubi yang lebih besar melingkar di lehernya, tapi perhiasan yang spektakuler itu kalah mengundang daripada gaunnya yang berpotongan leher sangat rendah.
gaun itu menyempit di bagian pinggang, dan jatuh hingga ke bagian mata kaki.
dengan warna magenta, gaun itu sesuai sekali, baik dengan Selena maupun dengan perhiasan Rubi yang di kenakan nya.
" apakah kau mendengarkan aku, Nicky," tanya Selena.
Nicholas menatap ke arah lain dengan mata yang dalam dan menghanyutkan, dan Selena sudah sangat hafal kebiasaannya itu.
Nicholas sama sekali tidak mendengarkan sepatah kata pun yang ia ucapkan, pikiran pria itu melayang entah ke mana, dan yang pasti tidak mengikutsertakan Selena. Nicholas bahkan tidak menoleh ke arahnya saat ia menuangkan anggur ke gelas.
" sejujurnya, Nicky, sangat tidak sopan jika kau asyik dengan duniamu sendiri dan mengabaikan aku, padahal kita hanya berdua saja di ruangan ini," Selena berdiri tepat di depan Nicholas, sampai pria itu menoleh ke arahnya.
" ada apa, sayang," tanya Nicholas enggan.
mata Selena yang berwarna hazel menyala karena marah. biasanya ia akan menghentakkan kaki karena kesal, tapi ia tidak ingin memperlihatkan kemarahannya di depan pria itu.
Nicholas terlalu provokatif, terlalu berbeda, terlalu.... sulit ditaklukkan. andai saja pria itu bukan mangsa kelas kakap, ia tidak akan mau repot-repot seperti ini.
" pesta dansa, Nicky. sejak tadi, aku dengan antusias membicarakan tentang pesta dansa, tapi kau sama sekali tidak memperhatikan. jika mau, kita bisa mengganti subjek pembicaraan, tapi kau harus berjanji tidak akan terlambat menjemput ku besok malam," kata Selena sambil menelan sendiri kekesalan hatinya.
" pesta dansa apa," tanya Nicholas.
Selena terkesiap, benar benar terkejut. pria itu ternyata tidak pura pura, bukannya karena tidak tertarik dengan apa yang di katakanya sejak tadi. Nicholas sama sekali tidak tahu tentang pesta itu.
" jangan mempermainkan aku, Nicky. pesta dansa keluarga shepford. kau, kan , tahu betapa aku menunggu nunggu datangnya pesta itu," ucap Selena pelan.
" oh...iya," sahut Nicholas santai.
" pesta dansa yang mereka gunakan sebagai ajang pamer, dan pesta dansa keluarga shepford hanyalah awal dari rangkaian pesta sepanjang tahun," ucap Nicholas lagi.
Selena berpura pura tidak mendengarnya.
" kau juga tahu, sudah berapa lama aku harus menunggu untuk mendapatkan undangan ke salah satu acara yang di selenggarakan oleh Duchess Shepford.
dia berjanji bahwa pesta dansa kali ini akan menjadi pesta terbesar yang pernah ada. semua orang, dari yang biasa saja sampai orang paling terkenal, akan datang menghadirinya." ucap Selena antusias.
" jadi," tanya Nicholas enggan.
dalam hati, Selena menahan amarahnya dan menghitung sampai lima.
" jadi, aku pasti akan lebih memilih mati dari pada sedikit saja datang terlambat ke sana." ucap Selena lagi.
" kau akan mati terlalu sering, manisku. kau tidak boleh menganggap pergaulan sosial semacam itu terlalu penting," bibir Nicholas naik sedikit dan menyunggingkan senyum khasnya.
" lalu, aku harus bersikap acuh sepertimu,"
jika bisa, Selena ingin menarik kata katanya barusan.
api amarahnya nyaris saja tidak tertahankan dan akan segera meledak.
jika itu sampai terjadi, maka ia pasti akan menyesal nanti.
Selena tahu, betapa tidak sukanya Nicholas jika ia sampai mengungkapkan emosinya yang berlebihan, meskipun pria itu juga kerap melakukannya.
tidak terhitung berapa kali pria itu kehilangan kendali diri dan meluapkan amarahnya. dan tidak ada seorang pun yang berani menentangnya.
" kau boleh menyebutku eksentrik, manisku, tapi aku adalah salah satu dari sedikit orang yang tidak perduli dengan hal hal tidak penting seperti itu," ucap Nicholas dengan ringan sambil mengangkat bahunya.
itu benar sekali. Nicholas memang tidak pernah perduli, bahkan sering seenaknya menyinggung siapa pun yang tidak disukainya. dan juga hanya mau berteman dengan siapa pun yang disukainya, sekali pun orang itu seorang bajingan yang telah dikucilkan oleh masyarakat.
juga Nicholas tidak pernah mau sekalipun menjadi kaki tangan atau menjilat siapa pun. banyak orang yang mengatakan bahwa Nicholas adalah pria yang sangat arogan, dan anggapan itu sama sekali tidak salah.
tetapi, Nicholas juga bisa berubah menjadi sangat menyenangkan dan baik, jika pria itu memang menginginkannya.
ajaibnya, Selena berhasil menahan api amarahnya.
" meskipun begitu, Nicky, kau sudah berjanji akan mendampingi ku pergi ke pesta dansa keluarga shepford," ucap Selena pelan.
" benarkah," ujar Nicholas pelan.
" iya, kau sudah janji," jawab Selena datar.
" dan kau mau, kan, berjanji lagi kepadaku tidak akan datang terlambat? lakukanlah untukku, ya," pinta Selena.
Nicholas mengangkat bahu lagi.
" bagaimana aku bisa menjanjikan hal semacam itu, sayang? aku tidak bisa meramalkan masa depan. tidak ada yang tahu apakah ada yang akan membuatku terlambat besok," ucap Nicholas datar.
Selena nyaris tidak bisa menahan diri untuk tidak berteriak.
tidak ada yang akan menghalangi pria itu, selain ketidakpeduliannya sendiri,dan mereka berdua tahu itu. sikapnya itu tidak mungkin bisa di ubah.
Selena membuat keputusan dengan cepat dan mengatakannya dengan jengkel.
" baiklah, Nicky. karena masalah ini sangat penting untukku, dan aku tidak bisa mengandalkan mu, maka aku akan mencari pendamping lain, aku hanya bisa berharap kau akhirnya akan muncul di pesta dansa itu," ucap Selena lagi.
tidak ada satu pun dari mereka yang mau mengalah.
" mencari pendamping dalam waktu sesingkat ini," tanya Nicholas.
" kau meragukan kemampuan ku," tantang Selena.
Nicholas tersenyum, pandangannya menelusuri wanita itu.
" tidak sama sekali. aku yakin kau tidak akan menemukan banyak kesulitan untuk mencari pengganti ku," ujar Nicholas dingin.
Selena membalikkan tubuh, memunggungi Nicholas sebelum pria itu bisa melihat bagaimana komentar itu telah mempengaruhinya. apakah itu sebuah peringatan? oh, pria itu terlalu percaya diri. tapi itu tidak akan bertahan lama, jika Selena memutuskan hubungan mereka. belum pernah ada kekasih pria itu yang memutuskan hubungan lebih dulu.
Nicholas lah yang selalu melakukannya. Nicholas lah yang selalu memegang kendali. bagaimana reaksi pria itu jika ia memutuskannya? apakah akan membuatnya murka? atau justru membuatnya malu? tapi itu adalah sesuatu yang layak untuk di pertimbangkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments