Nicholas mengawasi dengan penasaran saat wanita itu memeluk Anthony Azzuma, lalu menciumnya dengan cepat.
pria itu jelas tidak akan mengantar Selena ke pesta dansa karena hanya mengenakan piyama tidur dan jubah.
" wah, bagaimana menurut pendapatmu tentang hal itu," kata Percy dengan enggan, memajukan kudanya semakin dekat.
" itu Lady E, benar kan,? tanyanya lagi.
" iya, dan kereta kudanya mengarah kesini, Percy, jadi aku akan pergi ke arah yang berlawanan. kau harus membantuku untuk menghalangi kereta tersebut selama kau bisa," kata Nicholas lagi.
" jangan main main, apa sebenarnya yang akan kau lakukan," tanya Percy penasaran.
" kenapa, tentu saja aku akan membawa Lady E. pulang bersamaku, memangnya apa lagi yang akan aku lakukan," Nicholas tergelak.
" aku akan memutari blok ini dan memotong di dekat Mayfair agar bisa membawanya ke Park Lane. kau temui aku di sana," ujar Nicholas lagi.
" kau pasti sudah gila, Nick," tegas Percy.
" Anthony sedang berdiri mengawasi di sana," kata Percy lagi.
" memang, tapi dia tidak akan turun ke jalanan dan mengejarku tanpa menaiki apa apa, benar kan? dan dia juga tidak membawa senjata apa apa jika ingin melukai ku. bahkan dia mungkin akan menikmati hiburan ini." kata Nicholas yakin.
" jangan lakukan ini, Nick," pinta Percy merasa cemas.
tapi Nicholas tidak cukup tenang untuk berpikir jernih. ia mulai melajukan kudanya mendekati kereta kuda, dan ketika hampir mencapainya, ia meningkatkan kecepatan. ketika tiba tiba kudanya menghalangi jalan dan menghentikan kereta kuda tersebut, semua orang merasa sangat terkejut. setelah memelankan laju kudanya, Nicholas menarik tubuh Selena dan menyentakkannya keatas kuda.
misi terselesaikan dengan sempurna, pikirnya dengan bangga. ia tidak akan bisa melakukan dengan lebih baik jika bersikap tenang dan berpikir jernih tadi. sayup sayup terdengar teriakkan di belakangnya. wanita yang di tariknya ke atas kudanya mulai berteriak, tapi dengan cepat ia mengambil sapu tangan untuk menyumbat mulut wanita itu, dan melepaskan dasinya untuk mengikat kedua tangan wanita itu.
wanita itu menggeliat geliat di atas kudanya, sampai Nicholas khawatir wanita itu akan terjatuh, sehingga ia terpaksa melingkarkan kakinya di sekeliling tubuh Selena dan mendudukkannya dengan tegak di depannya, kemudian ia menarik selendang wanita itu ke atas kepala untuk membekapnya dengan erat. wanita ini sekarang lebih menyerupai karung besar, pikirnya puas. ia tergelak saat memutari jalan dan mengarahkan kudanya ke Park Lane.
" sepertinya tidak ada suara orang yang mengikuti kita, sayangku. mungkin kusirmu, Tovey, mengenaliku dan tahu kau ada di tangan yang aman," Nicholas tergelak lagi dan mendengar suara gumaman wanita itu dari balik selendangnya.
" iya, aku tahu kau kesal kepadaku, Selena. tapi kau justru akan merasa sangat bahagia, saat aku membiarkanmu pergi.... besok pagi," ujar Nicholas tenang.
wanita itu mulai meronta-ronta lagi, tapi hanya dalam beberapa menit Nicholas tiba di depan rumahnya di Park Lane. Percival Alden menunggu di keremangan malam Hyde Park, di sebrang jalan. Percy melihat Nicholas menarik sebuah buntelan dan memanggulnya di atas bahu. kemudian membawanya masuk ke dalam rumah. kepala pelayannya mencoba untuk tidak terlihat terlalu terkejut.
Percy mengikutinya ke dalam rumah dan berkata.
" mereka bahkan tidak mencoba mengikutimu," kata Percy aneh.
" oh, itu berarti si kusir memang mengenaliku," Nicholas tergelak.
" saat ini, dia mungkin sedang menjelaskan kepada Anthony Azzuma bahwa aku dan majikannya ini adalah teman," kata Nicholas lagi.
" aku masih tidak percaya kau melakukan ini, Nick. Selena tidak akan pernah memaafkan mu," kata Percy.
" aku tahu, sekarang bersikaplah layaknya teman yang baik dan ikut denganku ke atas. kau harus membantuku menyalakan beberapa lampu sebelum aku menyimpan barang bawaan ku ini," Nicholas berhenti cukup lama untuk menyeringai ke arah kepala pelayannya, yang menatap kaki wanita yang sedang di panggul oleh majikannya.
" katakan kepada pelayan untuk menyiapkan setelan pestaku, Tyndale. aku akan pergi sepuluh menit lagi. dan jika ada yang datang hendak menemuiku, katakan saja bahwa aku sudah pergi ke pesta dansa di rumah Duke of Shepford sejak sejam yang lalu," kata Nicholas pada kepala pelayannya.
" baiklah, my Lord,"
" kau masih berniat untuk pergi ke sana?," tanya Percy dengan kaget saat ia dan kepala pelayan mengikuti Nicholas naik ke lantai atas.
" tentu saja," jawab Nicholas.
" aku bahkan berencana untuk berdansa sepanjang malam," ujar Nicholas lagi.
Nicholas berhenti didepan kamar yang terletak di lantai tiga, di bagian belakang rumah. kemudian ia memeriksa ke dalamnya untuk memastikan bahwa tidak ada barang yang cukup berharga yang mungkin bisa di hancurkan oleh Selena karena marah. setelah selesai, ia menyuruh Tyndale untuk mengambil kunci, kemudian memberi isyarat ke arah Percy agar menyalakan lampu.
" jadilah anak yang baik, sayangku, dan jangan membuat banyak keributan," Nicholas menepuk punggung wanita itu dengan lembut.
" jika kau mencoba untuk berteriak atau melakukan hal bodoh lain, Tyndale pasti akan mengambil tindakan untuk menghentikannya. aku yakin kau tidak akan mau mengabiskan waktu selama berjam jam dalam keadaan terikat di tempat tidur," kata Nicholas mencoba mengancamnya.
Nicholas memberi isyarat kepada Percy untuk meninggalkan kamar sebelum menurunkan wanita itu di atas tempat tidur. kemudian ia melonggarkan ikatan di lengan wanita itu dan pergi meninggalkan kamar, lalu mengunci pintu dari luar. Nicholas tahu bahwa wanita itu pasti akan segera membuka sumpalan mulutnya, tapi ia tidak akan berada di sana untuk mendengar teriakannya.
" ikutlah bersamaku, Percy. aku punya beberapa setelan pesta jika kau mau bergabung bersamaku di pesta dansa," ujar Nicholas.
Percy menggelengkan kepalanya dengan bingung saat ia mengikuti Nicholas turun ke lantai dua, tempat kamarnya sendiri berada.
" aku mungkin akan ikut ke sana, tapi aku tidak mengerti mengapa kau masih tertarik untuk pergi ke pesta dansa, padahal kau tahu dia tidak akan berada di sana," tanya Percy aneh.
" itu akan menjadi sentuhan akhir yang sangat menarik," Nicholas tergelak.
" yang akan membuatnya menarik adalah lady E. tidak bisa datang ke pesta dansa, tapi besok teman temannya akan menceritakan padanya bahwa aku berdansa dengan wanita yang berbeda sejak datang hingga pesta berakhir," ujar Nicholas menyeringai.
" itu kejam sekali, Montieth,"
" tidak lebih kejam dari perbuatannya yang mencampakkan aku untuk pergi ke pelukan Anthony Azzuma," ujar Nicholas datar.
" tapi kau juga, kan, tidak perduli dengan semua itu," tegas Percy bingung.
" memang tidak. tapi dia melakukan semua itu untuk melihat reaksi ku, kan? lagi pula, wanita itu pasti akan marah sekali jika aku tidak melakukan apa apa," ujar Nicholas lagi
" jika dia bisa memilih bagaimana kau bereaksi, Montieth, aku yakin sekali tidak akan memilih yang ini," ujar Percy.
" oh, mungkin saja. tapi ini lebih baik daripada aku menantang Anthony Azzuma untuk berduel. bukankah kau berpikir seperti itu juga," kata Nicholas lagi.
" demi tuhan, tentu saja," teriak Percy setuju.
" kau tidak akan berani mengambil kesempatan untuk berhadapan dengannya,"
" menurutmu begitu," gumam Nicholas.
" yah, mungkin kau benar. lagi pula, dia lebih banyak berlatih dari pada aku. tapi kita tidak akan pernah tahu, benar kan," gumam Nicholas lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments