Selena mengangkat gelas kristalnya ke arah api dan merasa heran dengan kesamaan antara warna cairan itu dengan warna mata Nicholas saat suasana hati pria itu sedang dalam situasi tertentu.
mata Nicholas berwarna emas madu ketika pertama kali melihatnya, dan ketika pria itu merasa kesal atau senang akan sesuatu. ketika pria itu merasakan sesuatu yang khusus, sedang dalam keadaan tenang atau tidak perduli, matanya lebih berwarna cokelat kemerahan, lebih menyerupai tembaga yang baru saja di gosok.
matanya itu selalu terlihat mencolok, karena meskipun di dalam keremangan, tetap bisa terlihat berkilauan memancarkan cahaya. mata yang menggoda itu masih di lengkapi dengan bulu mata yang panjang dan gelap.
dulu kulit Nicholas berwarna emas gelap, dan kini lebih berwarna tembaga karena sering terkena sinar matahari.
pria itu memang gemar sekali melakukan kegiatan di luar rumah. satu satunya hal yang membuat wajahnya tidak terlihat menyeramkan adalah rambutnya.
rambut Nicholas berwarna cokelat yang di lengkapi dengan semburat ke emasan.
dengan potongan rapi dan bergelombang alami, membuat rambutnya memancarkan daya tarik tersendiri yang melengkapi penampilannya.
dengan ketampanan seperti itu, hanya lirikan singkat darinya mampu membuat jantung para gadis berdebar debar.
selama telah melihatnya berkali kali. para gadis muda selalu terkikik genit setiap kali melihatnya.
sedangkan wanita yang lebih tua terang terangan menggodanya melalui mata mereka.
tidak mengherankan jika Nicholas sulit untuk ditaklukkan.
banyak wanita cantik yang melemparkan sendiri diri mereka kedalam pelukannya sejak ia beranjak dewasa, atau bahkan sebelumnya. dan daya tariknya bukan hanya terletak di wajahnya yang tampan.
mengapa Nicholas tidak bertubuh pendek, atau gemuk, tanya Selena pada dirinya sendiri, atau memiliki kekurangan apa pun yang bisa membuatnya tidak terlalu begitu memesona dan memiliki efek membahayakan? tapi tidak. tubuhnya sempurna, dan membuat pakaian jenis apa pun sesuai jika ia kenakan, seolah semua itu memang di buat khusus untuknya.
tidak ada istilah salah kostum bagi Nicholas Eden, karena pakaian seaneh apa pun akan terlihat bagus jika di pakainya.
tubuh Nicholas bak atlet yang tinggi, berotot, ramping, dan luar biasa gagah.
andai saja Nicholas tidak semenawan itu. maka hati Selena tidak akan luluh setiap kali pria itu memandangnya dengan mata yang begitu memabukan.
Selena sangat berharap bisa menyeret pria itu ke altar, bukan saja karena Nicholas adalah pria tertampan yang pernah di lihatnya, tapi juga karena gelar kebangsawanannya sebagai Viscount Eden of Montieth dan kekayaan yang melimpah. dua hal itu menambah daya tarik dan kesempurnaannya, dan Nicholas pun sadar dengan fakta itu.
apa yang bisa membuat pria itu takluk? pasti ada, karena jelas sekali bahwa Nicholas sudah tidak tertarik lagi kepadanya.
apa yang harus ia lakukan untuk menyalakan lagi api gairah itu?
berjalan dalam keadaan telanjang menyusuri taman Hyde?
menjadi wanita yang hobi berpesta?
terlibat skandal yang lebih memalukan dari pada yang pernah di lakukan Nicholas?
ia rela melakukan itu semua. padahal, dalam kondisi normal, tidak akan ada wanita yang mau melakukannya. atau mungkin ia memang harus mengabaikan Nicholas. atau bahkan.... oh tuhan, kenapa baru terpikir sekarang. ia harus mencampakkan Nicholas demi pria lain. Nicholas pasti akan sedih sekali.
Nicholas tidak akan bisa mempertahankan kesombongannya selama ini.
hal itu pasti akan memancing kemarahan dan kecemburuan Nicholas, dan pria itu pasti akan langsung melamarnya.
Selena semakin bersemangat memikirkan ide itu. rencananya pasti akan berhasil. harus berhasil. ia tidak punya pilihan selain mencobanya. jika ternyata rencana itu tidak berhasil, ia tidak akan rugi apa apa, toh Nicholas memang pasti akan meninggalkannya.
Selena berguling menghadap ke Nicholas dan melihat pria itu sedang berbaring nyaman di atas sofa, dengan kaki saling silang, serta tangan terlipat di bawah kepala. apakah pria itu tertidur? kurang ajar. ia tidak pernah dihina seperti itu. bahkan suaminya yang dinikahinya dua tahun terakhir ini tidak pernah tertidur saat ia ada di dekatnya. ia memang harus nekat menjalankan rencana itu.
" Nicholas," ia memanggil pria itu dengan lembut, dan Nicholas langsung menjawabnya.
ternyata Nicholas tidak tidur.
" Nicholas, aku sudah berpikir masak masak tentang hubungan kita," ujar Selena pelan.
" benarkah, Selena," jawab Nicholas bosan.
ia bisa merasakan kebosanan di suara Nicholas.
"iya," lanjutnya dengan mantap.
" dan aku akhirnya mengambil keputusan. karena sikapmu yang tidak lagi... yah, katakanlah, hangat... aku merasa akan lebih di hargai oleh orang lain," ucap Selena pelan.
" aku tidak meragukan itu," ucap Nicholas datar.
Selena mengerutkan dahi, Nicholas menanggapi semua ini dengan sangat santai
" yah, ada beberapa pria yang tertarik kepadaku...dan berpeluang menggantikan posisimu, dan aku sudah mengambil keputusan...," ia terdiam sejenak,
sebelum bertekad melanjutkan kebohongannya, kemudian menutup mata dan berkata.
" aku memutuskan untuk menerima salah satu pria itu," ucap Selena.
Selena menunggu beberapa saat sebelum membuka mata. Nicholas tidak bergerak satu senti pun dari sofa. lama sekali baru pria itu bergerak, dengan berlahan, Nicholas duduk dan menatapnya.
Selena menahan napas.
ekspresinya bisa di tebak.
Nicholas mengambil gelas kosongnya dari meja dan membawanya saat berjalan mendekati Selena.
" benarkah, sayang,"
" iya, tentu saja," Selena mengambil resiko untuk menjalankan rencana itu, tanpa memikirkan apa akibatnya.
" siapa pria beruntung itu,"
Selena terkejut, hingga menumpahkan beberapa tetes anggurnya ke meja, apakah suara Nicholas terdengar marah, atau itu hanya harapan Selena saja?
" kami sudah sepakat untuk merahasiakan identitasnya. aku harap kau mengerti jika aku tidak bisa mengungkapkan siapa pria itu," ucap Selena pelan.
" apakah dia sudah menikah," tanya Nicholas enggan.
Selena membawakan gelas Nicholas, dengan tangan gemetar, karena merasa gugup.
" tidak, bahkan aku punya alasan khusus untuk berpikir bahwa hubungan ini akan berlanjut ke arah yang lebih serius. tapi, seperti sudah ku katakan tadi, dia ingin hubungan kami di rahasiakan... paling tidak untuk sekarang," kata Selena.
seharusnya ia tidak mengatakan itu, pikir Selena dengan cepat menyadari kesalahannya. hubungannya dengan Nicholas juga di lakukan secara sembunyi sembunyi. mereka tidak pernah bercinta di rumahnya, karena takut di ketahui para pelayan, meskipun Nicholas sering mengunjunginya di sana. mereka juga tidak pernah melakukannya di rumah pria itu di Park Lane. tapi sudah banyak orang yang tahu bahwa ia adalah wanita simpanan Nicholas. mereka hanya perlu tiga kali berturut-turut melihatmu bersama dengan Nicholas untuk bisa menyimpulkannya.
" jangan memaksaku untuk mengkhianatinya, Nicky," ujar Selena dengan senyum setengah hati.
" kau akan segera tahu siapa dia," ujar Selena lagi.
" kalau begitu apa bedanya, kenapa kau tidak menyatakannya sekarang," ucap Nicholas datar.
apakah Nicholas tahu bahwa ia sedang berbohong? pasti tahu. ia bisa menduganya dari sikap Nicholas. lagi pula, mana ada pria yang bisa menggantikan Nicholas? semua pria kenalannya langsung menyingkir dengan teratur, begitu melihatnya datang bersama Nicholas.
" kau mulai bersikap menjengkelkan, Nicholas," Selena mulai menyerang.
" siapa dia sama sekali bukan urusanmu, dan meskipun sangat menyakitkan bagiku untuk mengakuinya, tapi aku bisa merasakan gairah mu mulai padam terhadapku akhir akhir ini. apa lagi yang bisa kupikirkan, selain fakta bahwa kau tidak lagi menginginkan aku," ucap Selena kesal.
sekarang adalah kesempatan bagi Nicholas untuk menyangkal itu semua. tapi ia tidak berniat melakukannya.
" apa maksudmu sebenarnya," suara Nicholas terdengar tajam.
" kau kesal karena masalah pesta dansa itu? benar kan," tanya Nicholas lagi.
" tentu saja bukan," sanggah Selena dengan marah.
" oh, ya," ujar Nicholas menantangnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments