" kalau begitu, kenapa dia tidak pernah bercerita tentang anda," balas Nicholas.
" kenapa dia harus bercerita tentang saya," tanya Reggie.
" saya yakin kalian memiliki banyak hal penting lain untuk di bicarakan, dari pada membahas tentang anak kecil yang kebetulan adalah anggota keluarga," kata Reggie lagi.
Nicholas mengerutkan dahi, semakin tidak percaya
" bisa saja anda mengarang semua cerita itu," tanya Nicholas.
" tentu saja," ujar Reggie ringan, tanpa berusaha meyakinkan Nicholas.
mata Reggie berbinar menahan tawa. sial, wanita ini cantik sekali, pikir Nicholas.
" berapa usia anda," tanya Nicholas.
" jadi, anda tidak marah lagi," tanya balik Reggie.
" memangnya tadi saya marah?," tanya Nicholas.
" oh, jelas sekali," Reggie tersenyum.
" saya sendiri tidak tahu kenapa. padahal, sayalah yang seharusnya marah. dan usia saya sembilan belas tahun, jika anda ingin tahu. meskipun anda tidak sepantasnya bertanya tentang usia saya," kata Reggie lagi.
Nicholas mulai merasa tenang lagi. wanita ini sangat mengagumkan. Nicholas tidak sanggup untuk tidak terpesona kepadanya. saat ini, Nicholas ingin sekali memeluk wanita ini, dan enggan mengingatkannya akan situasi mereka yang tidak pantas di mata masyarakat umum.
" apakah sekarang tahun pertama kau pergi ke pesta dansa, Regina," tanya Nicholas pelan.
Reggie menyukai cara pria itu menyebut namanya.
" kau mulai percaya apa yang aku katakan tentang indentitas diriku," tanya Reggie.
" rasanya aku harus mempercayainya," ujar Nicholas sedikit kecewa.
" kau tidak harus terdengar sekecewa itu," ujar Reggie bergurau.
" aku merasa sedih, jika kau ingin tahu," suara Nicholas terdengar parau,
dan dengan penuh kelembutan jarinya menyusuri pipi Reggie, agar tidak membuatnya takut.
" aku tadinya berharap kau bukanlah wanita baik baik. aku ingin kau tahu bahwa aku serius saat mengatakan bahwa aku ingin bercinta denganmu, Regina," kata Nicholas pelan.
jantung Reggie berdetak dengan cepat.
" benarkah?," bisik Reggae, lalu dengan cepat ia menggeleng kan kepalanya ia tidak boleh kehilangan kontrol.
" benar, tentu saja kau serius," goda Reggie.
" aku rasa aku bisa melihatnya dari matamu," kata Reggie lagi.
tangan Nicholas jatuh ke samping tubuhnya dan matanya menyipit.
" bagaimana kau tahu tatapan semacam itu," tanya Nicholas dengan marah.
" oh, astaga, kau marah lagi," ujar Reggie dengan polos.
" berengsek!," makinya.
" kau pasti tidak serius," tanyanya lagi.
" jika aku serius, lord Montieth, maka kita berdua akan mendapat masalah besar," kata Reggie pelan.
mata wanita itu sulit untuk ditebak. ya tuhan, seperti ada sosok wanita lain di balik penampilan yang sempurna itu.
Reggie melangkah melewati Nicholas, kebahagian tengah ruangan, dan ketika ia berbalik untuk menghadapnya, ada senyuman manis dan kilatan jahil di wajah wanita itu.
" sekarang ini adalah tahun keduaku, dan aku sudah banyak sekali bertemu dengan pria yang kurang ajar seperti dirimu," tegas Reggie meyakinkan Nicholas.
" aku tidak percaya," tanya Nicholas.
" bahwa ada pria yang sama kurang ajarnya dengan dirimu," jawab Reggie pelan.
" bahwa sekarang adalah tahun keduamu. apakah kau sudah menikah," tanya Nicholas lagi.
" caramu bertanya seolah berharap aku sudah menikah, apakah karena aku sudah mulai tampil di depan umum sejak tahun lalu? sayangnya , menurut pendapat keluargaku, belum ada pria yang cukup baik untukku. itu adalah situasi yang sangat tidak menyenangkan, kau harus percaya itu," kata Reggie.
Nicholas terbahak bahak.
" sayang sekali. saat itu, aku sedang berlayar ke India barat untuk memeriksa beberapa tanah milikku di sana. aku pasti akan bertemu denganmu lebih awal jika saja aku tetap berada di sini," kata Nicholas lagi.
" jika benar begitu, kau mau mencoba mengenalku lebih jauh," tanya Reggie.
" aku pasti dengan senang hati melakukannya," aku Nicholas.
untuk pertama kalinya , wajah Reggie merona.
" kau sangat terus terang," kata Reggie merasa malu.
" tapi tidak terlalu terang seperti yang ku inginkan," ujar Nicholas pelan.
oh, pria ini sangat berbahaya, pikir Reggie. tampan, memesona, dan licik. kalau begitu, kenapa ia tidak takut hanya berduaan dengan Nicholas Eden? instingnya mengatakan ia harusnya merasa takut.
Reggie mengawasi sambil menahan napas saat Nicholas maju mendekatinya, dan menghilangkan jarak di antara mereka berdua lagi. Reggie tidak bergerak menjauh, dan Nicholas tersenyum melihatnya. ada getaran halus yang nyaris tidak terlihat berdenyut di leher bawah wanita itu, dan Nicholas tidak bisa menahan gairahnya untuk menyusuri daerah itu dengan lidahnya, dan merasakan denyut tersebut.
" aku sedang berpikir, apakah kau sepolos yang kau akui, Regina Ashton," tanya Nicholas pelan.
Reggie tidak boleh takluk pada pesona pria itu, tidak perduli seberapa pun besarnya sihir yang di taburkan pria itu kepadanya.
" melihat siapa keluargaku, kau pasti tidak mungkin meragukannya, lord Montieth," jawab Reggie.
" kau tidak merasa di permalukan dengan di bawa secara paksa ke tempat ini," cetus Nicholas.
" kenapa," tanya Nicholas dan mengamati wajah Reggie dari dekat.
" oh, mungkin karena aku justru menganggapnya sangat lucu," aku Reggie,
" meskipun begitu, aku sempat merasa khawatir sebentar ketika aku berpikir paman Tony mungkin mengetahui ke mana kau membawaku, dan dia akan datang menyerbu ke rumahmu sebelum kau melepaskan aku. kejadian itu pasti akan menimbulkan keributan besar. aku tidak yakin kita bisa menyimpan rahasia ini terlalu lama, dan kau mungkin terpaksa harus menikahiku. itu akan sangat memalukan karena kita berdua sama sekali tidak memiliki kecocokan," kata Reggie menambahkan.
" benarkah?," tanya Nicholas, sedikit bercanda.
" tentu saja tidak!," tegas Reggie dengan ngeri.
" aku mungkin akan tergila gila kepadamu, sementara kau akan terus asyik menebarkan pesona mu ke mana mana dan membuatku sakit hati," kata Reggie lagi.
" pendapatmu tepat sekali," Nicholas menghela napas panjang.
" aku pasti akan menjadi suami yang buruk sekali. lagi pula, aku tidak akan pernah mau di paksa menikah oleh siapa pun," aku Nicholas.
" meskipun kau sudah menghancurkan reputasiku," mulut Nicholas melengkung, terlihat sedih.
" meskipun karena alasan itu," kata Nicholas lagi.
Reggie terang terangan menunjukkan ketidaksukaanya terhadap jawaban Nicholas, dan Nicholas merasa marah kepada dirinya sendiri karena mengungkapkan kejujuran yang tidak perlu. kemarahan membuat mata Nicholas terlihat semakin terang, seolah ada cahaya yang bersinar di dalamnya. Reggie bergetar menatapnya, mengira ngira seperti apa pria itu jika tidak bisa mengendalikan emosinya.
" apakah kau merasa kedinginan," tanya Nicholas,
karena melihat Reggie menggosokkan tangan ke lengannya. apakah ia berani melingkarkan tangannya di seputar tubuh wanita itu?
Reggie mengambil selendangnya dan menyampirkannya di bahu sambil mengikatnya dengan longgar.
" saya rasa sekarang saatnya saya....."
" aku membuatmu takut," kata Nicholas dengan lembut.
" aku sama sekali tidak berniat begitu," kata Nicholas lagi.
" sepertinya saya tahu dengan pasti apa niat anda sebenarnya, sir," jawab Reggie.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments