CHAPTER 05 - [Berkunjung ke Perusahaan]

"Berapa Paman membayar mu? Aku akan mengganti nya, asal lepaskan aku," pagi-pagi sekali Aran sudah membuat wajah Arthur berkerut.

"Apa kau yakin akan mengganti nya, hagh! Pria tua itu selalu memanfaatkan mu, seharusnya kau bersyukur aku menolong mu," berucap dengan kesal.

"Aku manusia, bukan hewan yang akan selalu patuh pada ucapan mu," masih kekeh mempertahankan harga dirinya.

"Ya, ya baiklah apa mau mu?" Arthur memegang kepalanya yang terasa berdenyut. Untuk pertama kalinya ada yang berani melawannya seperti Aran.

"Jika kau tidak mau melepaskan ku sekarang, setidaknya beri aku kebebasan. Dan, aku akan segera mengembalikan uang mu berapa pun nominal nya," tegas Aran.

"Baik, sekarang cepat turun. Berapa lama kau akan membuat nenek menunggu," ia tidak ingin berpanjang lebar lagi.

Keduanya turun menuju meja makan, menghampiri nenek yang sudah lama menunggu. Arthur tidak habis pikir dengan gadis itu, apa karena hembusan angin malam yang dingin membuat nya menjadi gadis cerewet pada umumnya.

Dia benar-benar salah mengira, awalnya ia pikir Aran adalah gadis yang lugu dan pendiam tapi dugaannya salah total.

"Sudah selesai?" Nenek bertanya sambil menarik turunkan alisnya.

"maksud Nenek?" Aran tiba-tiba merasa gugup dengan pertanyaan Nenek.

"Kau benar-benar membuat Arthur berubah. Kau tau tadi malam suami mu pulang dengan acak acakan," Nenek berbicara dengan memelankan suaranya di akhir kalimat.

"Ekhem!" Arthur menyela bisikan dua wanita beda usia dihadapan nya.

"Pulang dengan acak acakan? memangnya pria itu telah melakukan apa," dalam hatinya Aran bergumam.

Degh!

Aran baru sadar ia terbangun tadi pagi di tempat tidur dan yang lebih parahnya Arthur tidur di sampingnya. Seketika mata nya membola sempurna, ia tiba-tiba merasa seluruh tubuhnya merinding.

"Aran? Ada apa," Nenek melambaikan tangan di depan wajah Aran, tapi gadis itu masih larut dalam lamunannya.

Arthur mendongak melihat Aran yang melamun.

"Ada apa?" Arthur merasa bingung dengan perubahan raut wajah Aran yang tiba-tiba.

"Tidak, tidak ada," Ia segera sadar dan menyantap sarapannya.

"Apa kau sakit, Nak?" Nenek kembali bertanya dengan cemas.

"Tidak, Nek. Aku baik baik saja," Aran menjawab dengan tersenyum pada Nenek disampingnya.

Setelah menghabiskan sarapan Arthur membawa Aran untuk ikut ke kantor. Ada yang ingin Arthur katakan dan kantor tempat yang pas untuk berbicara dengan wanita itu.

Di mobil Aran duduk menjauh dari Arthur, ia begitu menempel dengan pintu mobil dan enggan untuk duduk lebih dekat dengan Arthur.

"Kau kenapa?" Arthur bertanya dengan memegang bahu gadis itu.

"a...aku baik baik saja," Aran terlonjak kaget. Ia juga mengutuki dirinya yang malah memakai dress dengan model lengan panjang namun bagian bahu terbuka, apalagi dress nya begitu menempel ditubuhnya.

Otomatis ketika Arthur menyentuh nya, pria itu langsung menyentuh kulitnya.

"Apa aku begitu menyeramkan Dimata nya?" Arthur bertanya-tanya didalamnya hatinya.

Setelah perjalanan beberapa saat itu, akhirnya mereka tiba di depan gedung perusahaan milik keluarga Sanjaya. Gedung besar nan megah yang sudah beroperasi bertahun-tahun lamanya.

David turun dari mobil dan membukakan pintu untuk Arthur. Aran hanya diam saja, ketika Arthur membukakan pintu untuknya ia kebingungan apa ia harus menggenggam tangan pria itu.

"Berapa lama kau akan memandang tangan ku? Apa akan ada sinar dari tangan mu itu, cepat keluar," Arthur berbicara dengan datar.

"Cih, aku tidak mau menggenggam tangan mu!" Aran keluar tanpa meraih uluran tangan Arthur.

Arthur memasukkan kedua tangannya ke dalam saku, ia sedikit kesal melihat Aran yang begitu sombong padanya.

"Setidaknya kau harus ingin ini daerah kekuasaan ku, jangan macam-macam," Arthur memperingati Aran.

Aran paham, ia langsung menggandeng tangan Arthur dengan mesra dan begitu menempel bak perangko. Arthur pun dibuat terkejut olehnya.

"Apa ini yang kau inginkan, Suamiku?" Aran berbicara dengan lembut disertai kedipan mata.

Arthur membuang muka dan kembali fokus berjalan ke depan. Dalam hatinya, Aran ingin muntah saat mengucapkan kata-kata terakhirnya.

Sepanjang perjalanan ketika masuk ke gedung tersebut banyak yang menyapa Arthur, namun sepertinya biasa ia mengabaikan semua sapaan itu sedangkan Aran hanya bisa tersenyum tipis.

"Berhenti tersenyum dan membuang tenaga mu," sedikit tidak suka melihat Aran yang tersenyum pada orang lain.

"Setidaknya aku tidak sombong dan angkuh seperti mu," Aran langsung melepaskan tangannya dari tangan Arthur.

"Apa kau bilang?" Arthur mendekatkan wajahnya pada wajah Aran.

Kini jarak diantara keduanya sudah terkikis, membuat jantung Aran berdegup dua kali lebih kencang.

Ting!

Pintu lift terbuka, terdengar suara dua gadis yang terkejut di depan pintu lift. Wajah Aran memerah malu, ia langsung mengalungkan kedua tangannya dibahu Arthur dan menyembunyikan wajahnya di dada pria itu.

Gerakan tiba-tiba Aran membuat tubuh Arthur membeku, ia mengedipkan matanya berkali-kali dan kembali memasang wajah datar nya, keluar dari lift dengan Aran yang ada di pangkuan nya.

Arthur melihat dengan ujung matanya, nampak dua gadis tadi menunduk sopan padanya.

Di depan pintu ruangan Arthur, David sudah berdiri dengan wajah kebingungan melihat Aran dipangkuan Arthur. Tanpa bertanya, ia membukakan pintu dan membiarkan Arthur masuk terlebih dahulu.

"Sampai kapan kau akan seperti ini?" Suara datar yang kini sudah familiar di telinga Aran.

"Hehehe, maaf," Ia tersenyum menatap Arthur, langsung turun tanpa merasa bersalah.

Setelah Aran turun dan merapikan rambut serta pakaiannya. David menghampiri Arthur dan membisikkan sesuatu, Aran menebak bisikan David tampak serius hingga raut wajah datar Arthur semakin datar dimatanya.

"Jangan pergi kemana-mana, aku ada rapat mendadak," Memberikan perintah yang tidak boleh dibantah.

"Hm," Aran mengangguk paham.

Kedua pria itu pun pergi berlalu dari hadapan Aran, dan menghilang ditelan pintu. Aran mengamati ruangan dengan intens, menelisik setiap sudut. Satu kata yang dapat Aran ucapkan, Kagum.

Ia begitu kagum dengan semua yang Arthur miliki. Selalu mewah, dan bernilai tinggi. Ia menjatuhkan bokongnya di sofa empuk yang ada diruangan itu.

"Dia membawa ku kemari dan meninggalkan begitu saja," menggerutu, kesal dirinya ditinggal sendiri.

"Aih bagaimana kau bisa masuk kemari,..." samar-samar Aran mendengar suara dari luar.

Ia berjalan menuju pintu, ternyata pintu tidak tertutup sempurna jadi ia bisa mendengar suara dari luar.

"Apa itu?" Aran bertanya pada Cleaning servis dengan mengeluarkan kepalanya saja.

"Hah, Nona. Maaf, saya tidak berniat mengganggu anda," Cleaning servis itu menunduk sopan, Aran melihat pria didepannya seperti ketakutan.

"Bagaimana kucing bisa ada di kantor? Apa perusahaan ini bergerak di bidang perlindungan hewan?" dengan polos Aran bertanya.

"Hagh?" Pria di depannya mengangkat wajahnya dan melihat Aran lebih jelas.

"Boleh berikan pada ku?" ia mengulurkan kedua tangannya.

"Tapi, Nona..." pria itu kebingungan.

"Aku tidak peduli perusahaan ini, perusahaan apa. Setidaknya dia bisa menemaniku," Aran langsung merebut hewan berbulu itu dan masuk kembali.

Meninggalkan pria itu yang larut dalam kebingungan. " Dia bukan Nona Jolie,"

...

Terpopuler

Comments

Alizeee

Alizeee

Aran kamu harus kuat/Determined/

2024-04-06

1

lihat semua
Episodes
1 CHAPTER 01 - [Awal Mula]
2 CHAPTER 02 - [Dia Gadis Malang]
3 CHAPTER 03 - [Istri Cucuku]
4 CHAPTER 04 - [Perangkap Ku Sendiri]
5 CHAPTER 05 - [Berkunjung ke Perusahaan]
6 CHAPTER 06 - [Hidup Baru untuk Aran]
7 CHAPTER 07 - [Malu]
8 CHAPTER 08 - [Insomnia]
9 CHAPTER 09 - [Galery Jolie]
10 CHAPTER 10 - [Seperti Lalat Capung]
11 CHAPTER 11 - [Hanya Terkilir Saja]
12 CHAPTER 12 - [Sepertinya begitu]
13 CHAPTER 13 - [Kantin]
14 CHAPTER 14 - [Pulang]
15 CHAPTER 15 - [Lupa Waktu]
16 CHAPTER 16 - [Milikku]
17 CHAPTER 17 - [Divisi Satu]
18 CHAPTER 18 - [Diet? Makan Makanan Mu]
19 CHAPTER 19 - [Asisten David]
20 CHAPTER 20 - [Aku Lelah, Ini Sulit]
21 CHAPTER 21 - [Rencana Mendapatkan Married With You]
22 CHAPTER 22 - [Apa yang Perlu Dikhawatirkan]
23 CHAPTER 23 - [Ingatan David]
24 CHAPTER 24 - [Pameran Busana Alex]
25 CHAPTER 25 - [Berkat Istri Ku]
26 CHAPTER 26 - [Tamu untuk Ku]
27 CHAPTER 27 - [Maafkan Aku]
28 CHAPTER 28 - [Perlu Menenangkan Diri]
29 CHAPTER 29 - [Hubungannya Apa?]
30 CHAPTER 30 - [Diam]
31 CHAPTER 31 - [Arthur Sakit - Part I]
32 CHAPTER 32 - [Arthur Sakit - Part II]
33 CHAPTER 33 - [Situasi]
34 CHAPTER 34 - [Obat Terbaik untuk Arthur]
35 CHAPTER 35 - [Jangan Terlalu Bersedih]
36 CHAPTER 36 - [Gadisku yang Malang]
37 CHAPTER 37 - [Rencana Makan-makan]
38 CHAPTER 38 - [Hati-hati Manager Diana]
39 CHAPTER 39 - [Ruang Dokumen...]
40 CHAPTER 40 - [Baru Dugaan]
41 CHAPTER 41 - [Bersama Mu]
42 CHAPTER 42 - [Permintaan yang Perlu Di Setujui]
43 CHAPTER 43 - [Amara, Sepupu Aran?]
44 CHAPTER 44 - [Ibu Akan Kembali]
45 CHAPTER 45 - [Akibat Kecerobohan]
46 CHAPTER 46 - [Sudahlah]
47 CHAPTER 47 - [Tujuan Lain]
48 CHAPTER 48 - [Tidak Ada yang Amerta]
49 CHAPTER 49 - [Rancangan Ku]
50 CHAPTER 50 - [Akhirnya Bertemu]
51 CHAPTER 51 - [Inilah Kehidupan]
52 CHAPTER 52 - [Hari yang Aneh]
53 CHAPTER 53 - [Aku Mertua Mu]
54 CHAPTER 54 - [Merasa Bersalah]
55 CHAPTER 55 - [ Jangan Salahkan Dirimu ]
56 CHAPTER 56 - [ Masa-masa itu ]
57 CHAPTER 57 - [ Ayah Ku ]
58 CHAPTER 58 - [ Hari yang Cukup Melelahkan ]
59 CHAPTER 59 - [ Bintang Ku ]
60 CHAPTER 60 - [ Apa Sama? ]
61 CHAPTER 61 - [ Mengenal Merie? ]
62 CHAPTER 62 - [ Seniorku ]
63 CHAPTER 63 - [ Harus Bagaimana? ]
64 CHAPTER 64 - [ Keputusan Ku ]
65 CHAPTER 65 - [ Aku Lelah ]
Episodes

Updated 65 Episodes

1
CHAPTER 01 - [Awal Mula]
2
CHAPTER 02 - [Dia Gadis Malang]
3
CHAPTER 03 - [Istri Cucuku]
4
CHAPTER 04 - [Perangkap Ku Sendiri]
5
CHAPTER 05 - [Berkunjung ke Perusahaan]
6
CHAPTER 06 - [Hidup Baru untuk Aran]
7
CHAPTER 07 - [Malu]
8
CHAPTER 08 - [Insomnia]
9
CHAPTER 09 - [Galery Jolie]
10
CHAPTER 10 - [Seperti Lalat Capung]
11
CHAPTER 11 - [Hanya Terkilir Saja]
12
CHAPTER 12 - [Sepertinya begitu]
13
CHAPTER 13 - [Kantin]
14
CHAPTER 14 - [Pulang]
15
CHAPTER 15 - [Lupa Waktu]
16
CHAPTER 16 - [Milikku]
17
CHAPTER 17 - [Divisi Satu]
18
CHAPTER 18 - [Diet? Makan Makanan Mu]
19
CHAPTER 19 - [Asisten David]
20
CHAPTER 20 - [Aku Lelah, Ini Sulit]
21
CHAPTER 21 - [Rencana Mendapatkan Married With You]
22
CHAPTER 22 - [Apa yang Perlu Dikhawatirkan]
23
CHAPTER 23 - [Ingatan David]
24
CHAPTER 24 - [Pameran Busana Alex]
25
CHAPTER 25 - [Berkat Istri Ku]
26
CHAPTER 26 - [Tamu untuk Ku]
27
CHAPTER 27 - [Maafkan Aku]
28
CHAPTER 28 - [Perlu Menenangkan Diri]
29
CHAPTER 29 - [Hubungannya Apa?]
30
CHAPTER 30 - [Diam]
31
CHAPTER 31 - [Arthur Sakit - Part I]
32
CHAPTER 32 - [Arthur Sakit - Part II]
33
CHAPTER 33 - [Situasi]
34
CHAPTER 34 - [Obat Terbaik untuk Arthur]
35
CHAPTER 35 - [Jangan Terlalu Bersedih]
36
CHAPTER 36 - [Gadisku yang Malang]
37
CHAPTER 37 - [Rencana Makan-makan]
38
CHAPTER 38 - [Hati-hati Manager Diana]
39
CHAPTER 39 - [Ruang Dokumen...]
40
CHAPTER 40 - [Baru Dugaan]
41
CHAPTER 41 - [Bersama Mu]
42
CHAPTER 42 - [Permintaan yang Perlu Di Setujui]
43
CHAPTER 43 - [Amara, Sepupu Aran?]
44
CHAPTER 44 - [Ibu Akan Kembali]
45
CHAPTER 45 - [Akibat Kecerobohan]
46
CHAPTER 46 - [Sudahlah]
47
CHAPTER 47 - [Tujuan Lain]
48
CHAPTER 48 - [Tidak Ada yang Amerta]
49
CHAPTER 49 - [Rancangan Ku]
50
CHAPTER 50 - [Akhirnya Bertemu]
51
CHAPTER 51 - [Inilah Kehidupan]
52
CHAPTER 52 - [Hari yang Aneh]
53
CHAPTER 53 - [Aku Mertua Mu]
54
CHAPTER 54 - [Merasa Bersalah]
55
CHAPTER 55 - [ Jangan Salahkan Dirimu ]
56
CHAPTER 56 - [ Masa-masa itu ]
57
CHAPTER 57 - [ Ayah Ku ]
58
CHAPTER 58 - [ Hari yang Cukup Melelahkan ]
59
CHAPTER 59 - [ Bintang Ku ]
60
CHAPTER 60 - [ Apa Sama? ]
61
CHAPTER 61 - [ Mengenal Merie? ]
62
CHAPTER 62 - [ Seniorku ]
63
CHAPTER 63 - [ Harus Bagaimana? ]
64
CHAPTER 64 - [ Keputusan Ku ]
65
CHAPTER 65 - [ Aku Lelah ]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!