CHAPTER 09 - [Galery Jolie]

Akhirnya hari pameran di Galery seni milik Jolie pun tiba. Semua orang nampak sudah berdatangan, mereka adalah orang-orang yang Jolie undang untuk hadir di pameran nya.

"Wah, kau berpisah dari Arthur semakin sukses saja," celetuk salah satu teman Jolie.

"Iya benar, bukankah disini Arthur yang rugi. Melepaskan wanita seperti Jolie," sahut teman lainnya.

Jolie dan dua temannya terkekeh bersama. Semua orang asyik menikmati pameran yang Jolie adakan. Hingga saat kedatangan seseorang, mereka mulai berbisik-bisik.

"Itu tuan muda Grup Sanjaya,"

"Bukankah itu mantan suami Jolie,"

"Heyy, dia sudah menikah lagi,"

Ketika Arthur dan Aran tiba mereka semua tampak berbisik-bisik membicarakan keduanya. Arthur tak peduli, tapi berbeda dengan Aran yang sedikit kesal dengan bisikan itu.

"Memang nya kenapa jika pria ini menikah lagi. Cih, hal seperti itu saja diributkan. Aku semakin penasaran dengan mantan istri pria ini," batin Aran.

"Jolie, lihatlah. Mereka sudah datang," salah satu teman nya berbisik pada Jolie.

"Baiklah, aku harus menyambut mereka dulu," Jolie tersenyum miring dan berjalan menghampiri Arthur juga Aran.

"Haayy Arthur, akhirnya kau datang juga," Jolie langsung memeluk Arthur tanpa memperdulikan Aran.

Sontak, semua orang langsung memandang keduanya. Tak ada respon dari Arthur, ia sudah tidak heran dengan sikap Jolie.

"Jaga batasan mu," Ucapan Arthur penuh dengan penekanan.

"Aih kau ini, seperti berbicara dengan siapa saja," Jolie terkekeh sendiri.

"Apa kau istri Arthur. Hay, namaku Jolie, mantan istrinya suamimu," Ia tersenyum dengan lebar memperkenalkan diri pada Aran.

"Bangga sekali walau sudah jadi mantan," batin Aran tapi tetap tersenyum lebar pada wanita di depannya.

"Aran, untuk status mungkin tak perlu ku jelaskan," Aran tersenyum manis pada Jolie.

"Cih, sombong sekali. Aku akan mer**ebut Arthur kembali dari mu," batin Jolie.

"Hey Arthur. Kau juga datang, yang lain ada di sana," salah satu teman Arthur menghampiri.

"Aku kesana dulu," Arthur berpamitan pada Aran.

"Hm," ia mengangguk mengiyakan.

Arthur pergi bergabung dengan teman-teman lainnya, dan meninggalkan Aran bersama Jolie.

"Kau boleh bergabung bersama kami," Jolie membawa Aran memperkenalkan nya pada teman-temannya.

"Semuanya, perkenalkan ini Aran. Istri Arthur," Jolie memperkenalkan Aran dengan senyum merendah.

Aran bisa melihat pandangan merendahkan dari teman-teman Jolie. Ia tidak boleh mempermalukan Arthur, ia harus bisa menghadapi orang-orang seperti ini.

"Wah kau masih sangat muda ya," puji salah satu teman Jolie dengan nada meledek.

"Apa pekerjaan mu?" tanya lainnya.

"Aku masih kuliah," jawaban Aran semakin memudahkan mereka untuk menjatuhkan.

"Waw, apa kau menikah dengan Arthur karena kekurangan biaya. Hahaha, jangan-jangan kau menjual diri pada Arthur," ia meledek sambil tergelak.

"Eyyy tidak boleh begitu. Aran, jangan di ambil hati ya," Jolie bersikap membela.

"Kau masih kalah jauh dari Jolie ternyata, apalagi jika bukan menggoda," sahut teman Jolie lainnya.

"Iya, aku memang menggoda nya," Aran sengaja memancing percakapan mereka.

"Wah wah wah, tidak di sangka kau ganas walau masih muda," ia menggelengkan kepala.

"Berarti aku lebih menggoda dari mantan nya," seketika ucapan Aran membuat mereka terdiam. Aran tahu, teman-teman Jolie pastilah membela Jolie.

"Aran, bukan kah acara ini membosankan. Apa kau paham dengan pameran seperti ini," kembali salah satu temannya itu merendahkan Aran.

"Iya, apa kau paham tentang seni," sahut yang satunya.

"Ya aku memang tidak paham," Aran menjawab dengan polos.

"Sudah kuduga," kembali wanita itu menyahuti, Jolie tersenyum melihat Aran direndahkan.

"Ya aku baru tahu, acara ibu-ibu se-membosankan ini," Aran tersenyum simpul.

"Apa maksud mu acara ibu-ibu!" salah satunya tidak terima dengan perkataan Aran.

"Ck," keduanya berdecak kesal dan menjauh dari Aran.

Tak jauh dari tempat Aran berdiri, banyak teman-teman Arthur yang melihat apa yang dilakukan Aran. Mereka cukup terkesan dengan apa yang dilakukan Aran.

"Istri mu yang ini sungguh berbeda," ucap seorang pria paling muda diantara mereka. Itu adalah Tuan muda Nayottama.

Usianya masih dibawah lima tahun dari Arthur dan yang lainnya, kisaran dua puluh lima tahun.

"Jaga mata mu, Ryan. Nanti Merie bisa menusuk mata mu itu," seorang lainnya menyahuti.

Ia adalah Brian, paling dewasa diantara Arthur dan Ryan. Ia adalah putra tunggal Bibi Ma, kepala pelayan di rumah Arthur. Ia dan Arthur hanya berbeda dua tahun, dan keduanya sudah dekat sejak kecil.

Dirinya sudah memiliki dua putra, dan bekerja di tempat yang sama dengan Arthur.

"Hey Tur, jika kau tidak menyukai nya lagi jangan buang kemana-mana. Aku akan menerimanya dengan tangan terbuka," Ryan kembali melontarkan candaan yang mendapatkan tatapan tajam Arthur.

"Aku lebih tua dari mu, Tur, tur kau kira aku apa!" kesal dengan panggilan aneh Ryan. Arthur sedikit melirik Aran yang tidak jauh darinya.

"Akhirnya kau mengaku tua juga, hahahah" Ryan tergelak diikuti tawa Brian.

Setelah kepergian kedua teman Jolie, Aran tak begitu memperdulikan hal itu.

"Aran, maaf sekali aku harus menyambut tamu lainnya. Ku tinggal tidak masalah kan," Jolie sedikit kesal dengan kalimat ejekan Aran.

"Tentu, tamu mu banyak. Jangan buang waktu mu hanya untuk mengolok-olok ku," Aran membalas disertai senyuman.

Jolie pergi dengan sedikit menghentakkan kakinya. Aran merasa puas bisa membuat wanita itu kesal. Ya, memang ia akui, ia tak paham dengan maksud pameran seni ini. Bahkan begitu membosankan rasanya.

Merasa tenggorokan nya kering, dan butuh air untuk membasahi tenggorokan nya itu ia berjalan untuk mengambil minuman yang sudah disediakan.

"Emh, ada yang beralkohol," batin Aran.

"Acara yang membosankan dan diperuntukkan bagi orang-orang pengangguran," gumam seorang wanita yang tiba-tiba berdiri disamping Aran.

Tiba-tiba ia menoleh pada Aran.

"Yaa, mungkin inilah pekerjaan pengacara," jawaban Aran membuat ia mengerutkan keningnya.

"Pengangguran banyak acara," Aran memperjelas dan sontak keduanya terkekeh bersama.

"Apa kau tidak suka acara seperti ini?" Aran penasaran dengan wanita disampingnya itu.

"Emh, membosankan," ia menjawab dengan tak bersemangat.

"Lalu mengapa datang?" Aran merasa nyaman berbicara bersama nya.

" Atasan ku yang mendapatkan undangan , dan aku yang menemani nya. Kau sendiri, bukankah ini membosankan bagi mu, apalagi gadis muda seperti mu," ia berbalik bertanya pada Aran.

"Aku menemani suami ku," Aran tersenyum simpul.

"Lebih tepatnya suami paksaan," melanjutkan perkataan dalam hati.

"Kita belum berkenalan. Aku Merie, Sekertaris CEO Nayottama Grup," ia mengulurkan tangan memperkenalkan diri.

"Aran, Aku istri..." Aran membalas uluran tangan itu. Namun, belum sempat ia menyelesaikan ucapan nya, kalimat nya terpotong.

"Kau tau aku mencari mu kemana-mana, dan kau asyik mengobrol disini," Arthur datang dengan sedikit kesal.

Bagaimana tidak, baru beberapa saat ia melihat Aran berbicara dengan Jolie, lalu sekarang tiba-tiba menghilang dan ia menemukan di tempat minuman.

"Arthur," Merie berbalik dan menyapa pria itu.

"Hey, Merie. Ku kira Ryan datang sendiri," Arthur mungkin terkesan dingin pada wanita lain namun terkecuali untuk Merie.

"Tidak mungkin pria itu datang sendiri. Oh tunggu, apa Aran istri mu?" wajah Merie nampak sedikit terkejut.

"Em ya, dia istri ku," Arthur memperkenalkan Aran sebagai istrinya.

"Hahah, akhirnya kau mendapatkan malaikat. Bukan Iblis lagi. Baiklah, jaga dia. Aran aku duluan," menepuk pundak Arthur, dan pergi meninggalkan keduanya.

...

Episodes
1 CHAPTER 01 - [Awal Mula]
2 CHAPTER 02 - [Dia Gadis Malang]
3 CHAPTER 03 - [Istri Cucuku]
4 CHAPTER 04 - [Perangkap Ku Sendiri]
5 CHAPTER 05 - [Berkunjung ke Perusahaan]
6 CHAPTER 06 - [Hidup Baru untuk Aran]
7 CHAPTER 07 - [Malu]
8 CHAPTER 08 - [Insomnia]
9 CHAPTER 09 - [Galery Jolie]
10 CHAPTER 10 - [Seperti Lalat Capung]
11 CHAPTER 11 - [Hanya Terkilir Saja]
12 CHAPTER 12 - [Sepertinya begitu]
13 CHAPTER 13 - [Kantin]
14 CHAPTER 14 - [Pulang]
15 CHAPTER 15 - [Lupa Waktu]
16 CHAPTER 16 - [Milikku]
17 CHAPTER 17 - [Divisi Satu]
18 CHAPTER 18 - [Diet? Makan Makanan Mu]
19 CHAPTER 19 - [Asisten David]
20 CHAPTER 20 - [Aku Lelah, Ini Sulit]
21 CHAPTER 21 - [Rencana Mendapatkan Married With You]
22 CHAPTER 22 - [Apa yang Perlu Dikhawatirkan]
23 CHAPTER 23 - [Ingatan David]
24 CHAPTER 24 - [Pameran Busana Alex]
25 CHAPTER 25 - [Berkat Istri Ku]
26 CHAPTER 26 - [Tamu untuk Ku]
27 CHAPTER 27 - [Maafkan Aku]
28 CHAPTER 28 - [Perlu Menenangkan Diri]
29 CHAPTER 29 - [Hubungannya Apa?]
30 CHAPTER 30 - [Diam]
31 CHAPTER 31 - [Arthur Sakit - Part I]
32 CHAPTER 32 - [Arthur Sakit - Part II]
33 CHAPTER 33 - [Situasi]
34 CHAPTER 34 - [Obat Terbaik untuk Arthur]
35 CHAPTER 35 - [Jangan Terlalu Bersedih]
36 CHAPTER 36 - [Gadisku yang Malang]
37 CHAPTER 37 - [Rencana Makan-makan]
38 CHAPTER 38 - [Hati-hati Manager Diana]
39 CHAPTER 39 - [Ruang Dokumen...]
40 CHAPTER 40 - [Baru Dugaan]
41 CHAPTER 41 - [Bersama Mu]
42 CHAPTER 42 - [Permintaan yang Perlu Di Setujui]
43 CHAPTER 43 - [Amara, Sepupu Aran?]
44 CHAPTER 44 - [Ibu Akan Kembali]
45 CHAPTER 45 - [Akibat Kecerobohan]
46 CHAPTER 46 - [Sudahlah]
47 CHAPTER 47 - [Tujuan Lain]
48 CHAPTER 48 - [Tidak Ada yang Amerta]
49 CHAPTER 49 - [Rancangan Ku]
50 CHAPTER 50 - [Akhirnya Bertemu]
51 CHAPTER 51 - [Inilah Kehidupan]
52 CHAPTER 52 - [Hari yang Aneh]
53 CHAPTER 53 - [Aku Mertua Mu]
54 CHAPTER 54 - [Merasa Bersalah]
Episodes

Updated 54 Episodes

1
CHAPTER 01 - [Awal Mula]
2
CHAPTER 02 - [Dia Gadis Malang]
3
CHAPTER 03 - [Istri Cucuku]
4
CHAPTER 04 - [Perangkap Ku Sendiri]
5
CHAPTER 05 - [Berkunjung ke Perusahaan]
6
CHAPTER 06 - [Hidup Baru untuk Aran]
7
CHAPTER 07 - [Malu]
8
CHAPTER 08 - [Insomnia]
9
CHAPTER 09 - [Galery Jolie]
10
CHAPTER 10 - [Seperti Lalat Capung]
11
CHAPTER 11 - [Hanya Terkilir Saja]
12
CHAPTER 12 - [Sepertinya begitu]
13
CHAPTER 13 - [Kantin]
14
CHAPTER 14 - [Pulang]
15
CHAPTER 15 - [Lupa Waktu]
16
CHAPTER 16 - [Milikku]
17
CHAPTER 17 - [Divisi Satu]
18
CHAPTER 18 - [Diet? Makan Makanan Mu]
19
CHAPTER 19 - [Asisten David]
20
CHAPTER 20 - [Aku Lelah, Ini Sulit]
21
CHAPTER 21 - [Rencana Mendapatkan Married With You]
22
CHAPTER 22 - [Apa yang Perlu Dikhawatirkan]
23
CHAPTER 23 - [Ingatan David]
24
CHAPTER 24 - [Pameran Busana Alex]
25
CHAPTER 25 - [Berkat Istri Ku]
26
CHAPTER 26 - [Tamu untuk Ku]
27
CHAPTER 27 - [Maafkan Aku]
28
CHAPTER 28 - [Perlu Menenangkan Diri]
29
CHAPTER 29 - [Hubungannya Apa?]
30
CHAPTER 30 - [Diam]
31
CHAPTER 31 - [Arthur Sakit - Part I]
32
CHAPTER 32 - [Arthur Sakit - Part II]
33
CHAPTER 33 - [Situasi]
34
CHAPTER 34 - [Obat Terbaik untuk Arthur]
35
CHAPTER 35 - [Jangan Terlalu Bersedih]
36
CHAPTER 36 - [Gadisku yang Malang]
37
CHAPTER 37 - [Rencana Makan-makan]
38
CHAPTER 38 - [Hati-hati Manager Diana]
39
CHAPTER 39 - [Ruang Dokumen...]
40
CHAPTER 40 - [Baru Dugaan]
41
CHAPTER 41 - [Bersama Mu]
42
CHAPTER 42 - [Permintaan yang Perlu Di Setujui]
43
CHAPTER 43 - [Amara, Sepupu Aran?]
44
CHAPTER 44 - [Ibu Akan Kembali]
45
CHAPTER 45 - [Akibat Kecerobohan]
46
CHAPTER 46 - [Sudahlah]
47
CHAPTER 47 - [Tujuan Lain]
48
CHAPTER 48 - [Tidak Ada yang Amerta]
49
CHAPTER 49 - [Rancangan Ku]
50
CHAPTER 50 - [Akhirnya Bertemu]
51
CHAPTER 51 - [Inilah Kehidupan]
52
CHAPTER 52 - [Hari yang Aneh]
53
CHAPTER 53 - [Aku Mertua Mu]
54
CHAPTER 54 - [Merasa Bersalah]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!