CHAPTER 02 - [Dia Gadis Malang]

"Arana!" Sang Paman ikut bangun dari duduknya dan membentak Aran.

Tanpa rasa takut Aran melayangkan tatapan tajam pada sang Paman yang sudah ia anggap pengganti ayahnya itu.

"Paman bilang balas budi? Apa aku tidak salah mendengar? Memang paman yang membiayai ku sekolah untuk menamatkan SMU. Tapi, asal paman ingat, itu semua uang ayahku yang ia titipkan pada paman!" Dengan napas yang memburu ia berbicara hal yang sebenarnya.

"Asal paman ingat, semua pendidikan Kak Amara, ayahku yang membayar nya. Gaya hidup kalian, semuanya bersumber dari peninggalan ayahku yang aku relakan untuk paman, dan? Ini? Ini balasan paman!!" Aran lanjutkan semua perkataannya tanpa menghiraukan perasaan pamannya lagi.

"Lancang!! Arana!!!" Tangan Paman terangkat dan bersiap melayangkan pukulan untuk Aran.

Aran menutup matanya, bersiap untuk menerima pukulan dari Paman nya itu. Akan tetapi, pukulan itu tak kunjung mengenai tubuhnya. Perlahan-lahan ia membuka mata, dan mendapati seorang pria dengan mata elang menatap nyalang pada sang Paman dan menahan pukulan itu.

"Anda berani menyentuh milik saya?" Suara bariton itu terasa menusuk ke telinga Paman maupun Aran.

"Tu-tuan, maaf bukan begitu," Paman berbicara dengan terbata-bata.

Aran membuang pandangannya, ia melihat bibi dan kakaknya itu menunduk takut pada pria yang baru tiba itu.

"Cih, ingat dia sudah menjadi milik ku. Ini pertemuan terakhir kalian, ada yang ingin disampaikan?" pria itu berbicara tenang namun menekankan tiap katanya.

Pria itu melirik Aran, sedangkan Aran menatap Paman, bibi dan kakaknya dengan tatapan benci dan membunuh.

"Aku harap mereka hidup bahagia setelah menjual ku," perkataan Aran terdengar begitu dingin dan menusuk. Tapi, bagi keluarga pamannya itu sebanding dengan uang yang mereka dapatkan.

Pria itu tersenyum miring mendengar perkataan Aran. Dengan isyarat matanya, semua pengawal yang ia bawa keluar. Disusul oleh dirinya dan Aran.

Aran berbalik dan mengambil tas kecilnya yang ada dimeja, tak berniat untuk menoleh sedikitpun pada keluarganya.

Pamannya sudah menjual nya, maka dengan ini ia pun memutuskan hubungan antara ia dan mereka semua. Aran pergi tanpa mengemasi barang miliknya, ia hanya membawa beberapa lembar uang yang ada di dompetnya serta beberapa kartu identitas dan sebuah ponsel.

Bagaikan angin yang berhembus, semua itu terjadi begitu saja. Di mobil, Aran terdiam tanpa berbicara sepatah kata pun. Dirinya larut dalam keterkejutan yang masih tak ia bayangkan sebelumnya, ingin rasanya berteriak dan menangis sekeras-kerasnya namun siapa yang mau mendengar tangisnya.

Perjalanan yang begitu panjang dan lama Aran rasakan hingga tak terasa dirinya mulai memejamkan mata seder melepas semua beban nya untuk sejenak saja.

"Arana Kasturi," pria yang kini menjadi suami Aran itu bergumam.

"Saya hanya mengingatkan, Tuan. Jangan terlena dengan parasnya," asistennya yang mengemudi tiba-tiba berbicara.

"Heh, kau sudah mengenal ku lama, David. Aku Arthur Sanjaya Maheswara, bukan sembarang orang," Dengan sombong ia menyahuti ucapan David asistennya.

"Anda pria normal, saya tidak yakin itu," tersenyum skeptis sambil melirik Arthur dari pantulan kaca.

"Yaa, aku memang normal. Tapi, gadis ini tak kan cukup membuatku puas. Kau tahu alasan ku memilih nya? Jika aku melihat fisiknya mungkin aku akan memilih anak pak tua itu," Arthur berbicara sambil meraih Surai hitam Aran dan mengelusnya.

"Mungkin jika anda memilih Putri kandung nya, anda akan dalam masalah," dengan tenang David menjawab ucapan Arthur.

"Dia gadis malang. Seharusnya dia berterima kasih pada ku karena mengeluarkan nya dari lingkaran api," masih sambil mengelus rambut Aran.

Siang hari yang terik itu tak menjadikan halangan bagi mereka untuk melakukan perjalanan. Tak berniat menepi, ataupun istirahat sebentar.

"Saya tidak bisa menebak apa rencana anda sekarang, Tuan. Saya hanya bisa mengingatkan anda agar jangan tergoda oleh Nona Aran," kembali David mengucapkan kata terakhirnya di percakapan itu.

"Kau orang yang akan melihat pembuktian ku, bahwa aku takkan terpikat oleh nya," tersenyum miring dan beralih menatap keluar jendela.

Akhirnya setelah perjalanan panjang itu mereka sampai juga dikediaman Maheswara. Aran terpukau lagi tertegun melihat betapa mewahnya kediaman Maheswara itu.

Di depannya kini banyak pelayan yang berjejer sambil menunduk menyambut kedatangan keduanya. Aran melihat semua pelayan itu, melihat pakaian mereka saja begitu rapi. Aran merasa harga pakaian nya tak sebanding dengan yang mereka pakai.

Arthur langsung berjalan begitu saja tanpa mengajak Aran untuk berjalan bersamanya, tanpa perintah ia langsung berjalan dibelakang Arthur. Ketika kakinya melangkah kedalam kediaman tersebut ia semakin terpukau dengan kemewahan itu, tapi ia tetap berusaha menstabilkan perasaan nya.

Keduanya berjalan menaiki tangga dan masuk kamar masih dengan saling mendiamkan diri. Pintu tertutup tanpa suara, dengan keheningan yang masih menemani.

Arthur membuka jas yang dipakai nya dan langsung melemparkan nya pada Aran yang masih berdiri mematung di belakang pintu. Ia menggulung lengan kemeja nya hingga sebatas sikut, melonggarkan dasi dan membuka satu kancing kemeja.

Berjalan mendekat ke arah Aran tanpa mengalihkan pandangan, sedangkan Aran hanya bisa menatap kesamping agar tidak bertatapan dengan pria di depannya.

"Tatap aku," menyimpan tangan kiri di atas kepala Aran dengan tangan kanan yang memegang dagu gadis itu.

Aran menoleh, dengan polosnya ia menatap wajah Arthur yang ada di atasnya. Arthur terdiam, melihat wajah polos Aran.

"Cepat ganti baju, kita akan menemui Nenek," ia langsung mengalihkan pandangan nya dan langsung pergi terlebih dulu ke ruang ganti.

Aran hanya mengangguk mengiyakan perintah pria itu walaupun tidak tahu pakaiannya dimana.

...

Episodes
1 CHAPTER 01 - [Awal Mula]
2 CHAPTER 02 - [Dia Gadis Malang]
3 CHAPTER 03 - [Istri Cucuku]
4 CHAPTER 04 - [Perangkap Ku Sendiri]
5 CHAPTER 05 - [Berkunjung ke Perusahaan]
6 CHAPTER 06 - [Hidup Baru untuk Aran]
7 CHAPTER 07 - [Malu]
8 CHAPTER 08 - [Insomnia]
9 CHAPTER 09 - [Galery Jolie]
10 CHAPTER 10 - [Seperti Lalat Capung]
11 CHAPTER 11 - [Hanya Terkilir Saja]
12 CHAPTER 12 - [Sepertinya begitu]
13 CHAPTER 13 - [Kantin]
14 CHAPTER 14 - [Pulang]
15 CHAPTER 15 - [Lupa Waktu]
16 CHAPTER 16 - [Milikku]
17 CHAPTER 17 - [Divisi Satu]
18 CHAPTER 18 - [Diet? Makan Makanan Mu]
19 CHAPTER 19 - [Asisten David]
20 CHAPTER 20 - [Aku Lelah, Ini Sulit]
21 CHAPTER 21 - [Rencana Mendapatkan Married With You]
22 CHAPTER 22 - [Apa yang Perlu Dikhawatirkan]
23 CHAPTER 23 - [Ingatan David]
24 CHAPTER 24 - [Pameran Busana Alex]
25 CHAPTER 25 - [Berkat Istri Ku]
26 CHAPTER 26 - [Tamu untuk Ku]
27 CHAPTER 27 - [Maafkan Aku]
28 CHAPTER 28 - [Perlu Menenangkan Diri]
29 CHAPTER 29 - [Hubungannya Apa?]
30 CHAPTER 30 - [Diam]
31 CHAPTER 31 - [Arthur Sakit - Part I]
32 CHAPTER 32 - [Arthur Sakit - Part II]
33 CHAPTER 33 - [Situasi]
34 CHAPTER 34 - [Obat Terbaik untuk Arthur]
35 CHAPTER 35 - [Jangan Terlalu Bersedih]
36 CHAPTER 36 - [Gadisku yang Malang]
37 CHAPTER 37 - [Rencana Makan-makan]
38 CHAPTER 38 - [Hati-hati Manager Diana]
39 CHAPTER 39 - [Ruang Dokumen...]
40 CHAPTER 40 - [Baru Dugaan]
41 CHAPTER 41 - [Bersama Mu]
42 CHAPTER 42 - [Permintaan yang Perlu Di Setujui]
43 CHAPTER 43 - [Amara, Sepupu Aran?]
44 CHAPTER 44 - [Ibu Akan Kembali]
45 CHAPTER 45 - [Akibat Kecerobohan]
46 CHAPTER 46 - [Sudahlah]
47 CHAPTER 47 - [Tujuan Lain]
48 CHAPTER 48 - [Tidak Ada yang Amerta]
49 CHAPTER 49 - [Rancangan Ku]
50 CHAPTER 50 - [Akhirnya Bertemu]
51 CHAPTER 51 - [Inilah Kehidupan]
52 CHAPTER 52 - [Hari yang Aneh]
53 CHAPTER 53 - [Aku Mertua Mu]
54 CHAPTER 54 - [Merasa Bersalah]
Episodes

Updated 54 Episodes

1
CHAPTER 01 - [Awal Mula]
2
CHAPTER 02 - [Dia Gadis Malang]
3
CHAPTER 03 - [Istri Cucuku]
4
CHAPTER 04 - [Perangkap Ku Sendiri]
5
CHAPTER 05 - [Berkunjung ke Perusahaan]
6
CHAPTER 06 - [Hidup Baru untuk Aran]
7
CHAPTER 07 - [Malu]
8
CHAPTER 08 - [Insomnia]
9
CHAPTER 09 - [Galery Jolie]
10
CHAPTER 10 - [Seperti Lalat Capung]
11
CHAPTER 11 - [Hanya Terkilir Saja]
12
CHAPTER 12 - [Sepertinya begitu]
13
CHAPTER 13 - [Kantin]
14
CHAPTER 14 - [Pulang]
15
CHAPTER 15 - [Lupa Waktu]
16
CHAPTER 16 - [Milikku]
17
CHAPTER 17 - [Divisi Satu]
18
CHAPTER 18 - [Diet? Makan Makanan Mu]
19
CHAPTER 19 - [Asisten David]
20
CHAPTER 20 - [Aku Lelah, Ini Sulit]
21
CHAPTER 21 - [Rencana Mendapatkan Married With You]
22
CHAPTER 22 - [Apa yang Perlu Dikhawatirkan]
23
CHAPTER 23 - [Ingatan David]
24
CHAPTER 24 - [Pameran Busana Alex]
25
CHAPTER 25 - [Berkat Istri Ku]
26
CHAPTER 26 - [Tamu untuk Ku]
27
CHAPTER 27 - [Maafkan Aku]
28
CHAPTER 28 - [Perlu Menenangkan Diri]
29
CHAPTER 29 - [Hubungannya Apa?]
30
CHAPTER 30 - [Diam]
31
CHAPTER 31 - [Arthur Sakit - Part I]
32
CHAPTER 32 - [Arthur Sakit - Part II]
33
CHAPTER 33 - [Situasi]
34
CHAPTER 34 - [Obat Terbaik untuk Arthur]
35
CHAPTER 35 - [Jangan Terlalu Bersedih]
36
CHAPTER 36 - [Gadisku yang Malang]
37
CHAPTER 37 - [Rencana Makan-makan]
38
CHAPTER 38 - [Hati-hati Manager Diana]
39
CHAPTER 39 - [Ruang Dokumen...]
40
CHAPTER 40 - [Baru Dugaan]
41
CHAPTER 41 - [Bersama Mu]
42
CHAPTER 42 - [Permintaan yang Perlu Di Setujui]
43
CHAPTER 43 - [Amara, Sepupu Aran?]
44
CHAPTER 44 - [Ibu Akan Kembali]
45
CHAPTER 45 - [Akibat Kecerobohan]
46
CHAPTER 46 - [Sudahlah]
47
CHAPTER 47 - [Tujuan Lain]
48
CHAPTER 48 - [Tidak Ada yang Amerta]
49
CHAPTER 49 - [Rancangan Ku]
50
CHAPTER 50 - [Akhirnya Bertemu]
51
CHAPTER 51 - [Inilah Kehidupan]
52
CHAPTER 52 - [Hari yang Aneh]
53
CHAPTER 53 - [Aku Mertua Mu]
54
CHAPTER 54 - [Merasa Bersalah]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!