Selamat Membaca
...🌼🌼🌼🌼...
Kejadian yang menimpa Anita tanpa di sangka Robert mencoba untuk menjebaknya. Robert merasa tertarik dengan Anita sehingga ia berencana berbuat sesuatu. Ia memberikan sesuatu ke dalam minuman anggur. Mulai berkenalan dengan Anita lalu menyerahkan minuman anggur itu ke Anita.
Meminum habis anggur itu, selang beberapa menit Anita merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya. Ia merasakan pusing, pandangan yang buram, dan panas di sekujur tubuhnya. Anita hendak ke kamar mandi dibantu oleh Robert walaupun Anita menolak. Robert tetap saja kekeh mengantarkan Anita. Tapi bukan ke kamar mandi melainkan ke kamar tamu.
Dengan cepat Robert membawa Anita setengah sadar masuk dan membaringkan diatas ranjang. Anita yang menggeliat seperti cacing kepanasan membuat Robert tertarik. Ia pun membuka baju dan hendak menindih Anita. Tiba-tiba Jefri mendobrak pintu kamar dan memukul Robert. Terjadi perkelahian diantara Robert dan Jefri.
Anita masih saja setengah sadar. Jefri bisa mengetahuinya. Hal ini karena semasa Robert menuju ke meja minuman. Tanpa sengaja Jefri melihat Robert memasukkan sesuatu ke dalam minuman, entah akan diserahkan ke siapa ia tidak tahu. Tapi Jefri terus memperhatikan gerak-gerik Jefri.
Tanpa disangka, Robert mendekati Anita yang duduk sendiri karena Clara pergi ke kamar mandi sebentar. Jefri memperhatikan dengan seksama sampai Anita memperlihatkan tingkah yang aneh. Jefri pun berniat mengikuti langkah Robert membawa Anita dari kejauhan. Berada di dalam, Robert membawa Anita masuk ke dalam kamar tamu Mike.
Perkelahian terus berlangsung hingga Robert mengalami luka pukulan dan terjatuh. Robert pun dengan cepat keluar dari kamar. Sedangkan Jefri menghampiri Anita mencoba membangunkannya. Dari arah luar kamar, Robert mengunci kamar tersebut tanpa diketahui oleh Jefri. Saat Jefri ingin memanggil Mike. Pintu tersebut tidak bisa dibuka sama sekali.
Berusaha membuka dan mengetuk pintu. Tapi tidak sesiapa pun yang dapat mendengar karena di luar sedang berpesta dengan suara musik yang cukup keras. Saat ingin membuka pintu, Jefri dikagetkan dengan dua belah tangan sedang memeluknya dari arah belakang. Ia melihat berbalik badan ternyata Anita yang sedang memeluknya.
"Anita...Anita...apa yang kamu lakukan?" tanya Jefri melerai pelukan Anita.
"Jefri...tolong aku, please. Badan aku terasa panas dan kepala aku terasa pusing." ucap Anita setengah sadar.
Jefri berusaha melerai pelukan Anita dan menepuk pipi Anita supaya sadar. Tapi dengan anehnya Anita kembali memeluk Jefri. Jefri menebak pasti Anita diberi obat perangsang oleh Robert.
"Pasti pemuda itu memasukkan sesuatu ke dalam minuman Anita." ucap Jefri.
"Anita...Anita...hei, sadarlah." panggil Jefri menepuk pipi Anita.
"Jefri....tolong aku."
"Ini tidak bisa dibiarkan, kamu harus sadar." ucap Jefri.
Ia pun menggendong Anita membawanya ke kamar mandi. Mengguyurnya dibawah air yang mengalir. Masing-masing keduanya basah kuyup.
"Anita... Anita. Bagaimana perasaan kamu, sadarlah." panggil Jefri menepuk wajah Anita biar sadar.
"Jefri...badan aku masih panas. Tolong aku." ujar Anita.
"Tapi bagaimana harus menolong kamu?"
"Terserah yang penting panas dan gelisahnya hilang, please Jefri tolong aku."
Dengan lumayan sadar, Anita mengenal Jefri. Meminta bantuan kepada Jefri karena ia masih merasakan sesuatu yang aneh seperti kepanasan. Anita memohon agar Jefri dapat menolongnya. Jefri merasa bingung bagaimana caranya untuk menolong Anita. Tetapi Anita masih merengek meminta bantuan Jefri.
"Jefri...please. Tolong aku, lakukan apa saja yang penting perasaan aneh ini hilang." ucap Anita merengek.
Jefri berpikir bagaimana menolong Anita. Ia juga berpikir mengenai meredakan ini. Tapi ia pemuda yang bukan suka bermain dengan perempuan dan baik. Ia juga tidak polos untuk hal mengenai ini. Walaupun tidak pernah melakukannya. Ia begitu sangat menghargai perempuan. Dikarenakan hal mendesak dan darurat Jefri dengan terpaksa melakukannya dengan Anita, agar bisa membantu Anita.
Dalam melakukannya, Jefri merasakan suatu kesalahan dan dosa yang sangat besar. Karena sudah merenggut kesucian seorang wanita yang belum sah jadi istrinya. Namun dalam hati Jefri, ia akan berjanji akan untuk mempertanggung jawabkan semuanya dengan melamar dan menikahi Anita secepatnya.
"Aku tahu aku salah, maafkan aku. Aku hanya membantumu. Tapi kamu jangan khawatir aku dengan secepatnya akan melamar dan menikahi kamu. Aku janji, Anita." ucap Jefri dalam hati.
Ia tidak ingin hidup dalam rasa bersalah dan dosa besar. Beberapa jam, Jefri membenarkan pakaian Anita begitu juga dengan dirinya seperti semula. Jefri menghubungi sopirnya yang sedang menunggu di luar untuk menolongnya membuka kamar. Jefri terus menatap lekat wajah Anita yang memang begitu cantik dan tersenyum.
Tidak lama terdengar suara pintu terbuka, Jefri secepatnya menghampiri pintu. Mike dengan yang lainnya kaget melihat Jefri dan Anita berduaan di dalam kamar yang terkunci. Clara yang dari arah belakang langsung menerobos masuk ke dalam melihat Anita yang terbaring tidak sadar. Mencoba menyadarkannya, beralih ke Jefri menghampiri lalu menampar wajahnya.
"Apa yang kamu lakukan ke teman aku hah." ucap Clara marah.
Jefri hanya terdiam ditampar oleh Clara. Clara kembali beralih menyadarkan Anita. Mencoba memikul Anita dan membawanya pulang. Jefri hendak membantu tapi ditolak oleh Clara. Clara membawa Anita keluar dan mengantarkan pulang. Mike menghampiri Jefri dan bertanya.
"Apa yang terjadi, Jef?" tanya Mike.
"Panjang ceritanya, yang pasti ini suatu kesalahpahaman. Anita dijebak oleh seseorang. Ia memberikan obat ke dalam minuman Anita lalu membawanya ke kamar. Aku mengikutinya karena merasa curiga. Dan aku juga mengenal Anita. Benar dugaan ku pria ingin berbuat sesuatu ke Anita." jelas Jefri.
"Lalu mana pria itu?" tanya Mike.
"Tadi saat pria itu hendak berbuat sesuatu ke Anita. Aku memergokinya lalu memukulnya dan lari entah kemana. Mencoba membuka pintu ternyata terkunci dari luar. Aku mencoba menghubungi kamu tapi tidak kamu jawab." tambah Jefri.
Mike mengambil ponselnya di saku jasnya. Memeriksa panggilan dari Jefri dan ternyata benar. Lima panggilan tidak terjawab dari Jefri. Mike juga bersalah dan meminta maaf ke Jefri.
"Lalu bagaimana bisa kalian melakukan...?" tanya Mike lagi.
Jefri sudah mengetahui arah pembicaraan Mike kemana.
"Dengan terpaksa aku melakukan untuk meredakan efek obat sialan itu dari tubuh Anita. Mencoba meredakan Anita mengguyurnya dengan air mengalir tetap saja obat itu masih belum hilang. Entah berapa banyak ia memberikannya. Anita terus meminta pertolongan ke aku." jelas Jefri.
"Jadi kamu dan Anita melakukannya?" tebak Mike.
"Ya. Tapi aku akan secepatnya melamar dan menikahi Anita." jawab Jefri.
"Hm...apa kamu tau alamat dan nomor ponsel Anita?" tanya Jefri lagi.
"Ada."
"Kalau begitu berikan padaku?" pinta Jefri.
"Tapi, Jef. Asal kamu tau, Anita sebenarnya sudah bertunang dan besok ia akan menikah. Jadi bagaimana kamu akan?" tanya Mike.
Jefri langsung dibuat kaget oleh Mike. Kalau Anita sudah bertunangan dan besok akan dilaksanakan akad nikahnya. Dengan bagaimana pun ia harus secepatnya menikahi Anita sebelum terlaksananya akad nikah. Sebagai penebus rasa bersalah dan dosanya ke Anita. Dengan gerakan cepat Jefri pamitan untuk ke rumah Anita melamarnya. Mike tidak mampu berbuat apapun selain memberikan nomor dan alamat ke Jefri.
...Bersambung .......
Jangan lupa like, vote, komen, follow, dan subscribe ya readers 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Tri Sunarni
makin tegang aja ceritanya.mantap Thor semangat upnya
2024-02-06
1