BAB 04

Selamat Membaca

...🌼🌼🌼🌼...

Tepat di malam hari, Anita sedang bersiap-siap dengan gaun pesatnya berwarna hitam. Berpenampilan menarik dan anggun. Polesan terakhir pada bibir dengan gincu berwarna merah. Sudah beres semua, Anita berangkat mengendarai mobilnya. Sebelumnya kediaman Mike, ia harus menjemput Clara terlebih dahulu.

Dalam perjalanan, ia memantau ponselnya yang tidak ada pemberitahuan dari siapapun termasuk Adzam. Melajukan mobil dengan kecepatan tinggi, ia telah tiba di depan rumah Clara. Membunyikan klakson beberapa kali memanggil Clara. Ia pun keluar menghampiri dan masuk ke dalam mobil Anita. Menjalankan mobil menuju kediaman Mike.

Sekitar dua puluh menit, mobil Anita telah sampai di kediaman Mike. Sangat ramai mobil terparkir didepan rumah Mike. Anita dan Clara pun masuk ke dalam rumah Mike menuju ke taman belakang. Tepat Mike mengadakan pesat ulang tahunnya. Suasana pesta yang remang-remang sedikit cahaya.

Mike melihat Anita dan Clara datang segera menghampiri. Mempersilahkan untuk menikmati pesta dan jamuannya. Tidak lupa Anita dan Clara mengucapkan selamat ulang tahun ke Mike. Mike pun membalas ucapan mereka.

"Happy birthday, Mike." ucap Anita.

"Happy birthday, Mike." ucap Clara.

"Thanks gais sudah mau hadir. Sekarang nikmati saja pestanya." ujar Mike.

"Of course." jawab Clara.

"Kalau begitu, aku ke sana dulu ya?" ujar Mike beranjak di hadapan Anita dan Clara.

"Oke."

Mike pun beranjak menghampiri teman-temannya yang baru sampai juga.

"Aku ambil minuman dulu ya." ujar Clara.

"Oke."

Sambil menunggu Clara mengambil minuman. Anita berjalan menuju tempat duduk yang kosong. Saat berjalan tanpa sengaja ia bersenggolan dengan seorang pria tampan, gagah, dan mapan yang bernama Jefry. Anita mengaduh kesakitan pada bahunya. Pria tersebut langsung meminta maaf ke Anita.

"Maafkan saya, saya tidak sengaja menyenggol kamu. Apa ada yang sakit?" tanya Jefri.

"Oh tidak, tidak apa-apa. Saya oke kok." jawab Anita.

Anita pun menoleh ke arah Jefri. Terpesona akan aura Jefri yang begitu tampan. Anita terus menatap Jefri tanpa berkedip.

"Hei...Hello." panggil Jefri.

Jefri memanggil tapi Anita masih terus menatapnya. Sebuah petikan jari tangan Jefri barulah menyadarkan lamunan Anita.

"Hei..." panggil Jefri sekali lagi.

"Hem...ya." ucap Anita sadar dari lamunan.

Jefri tersenyum ke Anita lalu mengulurkan tangan memperkenalkan diri. Dibalas Anita dengan menyambut uluran tangan Jefri.

"Hai...nama saya Jefri Richard. Panggil saja Jefri, kalau kamu?" tanya Jefri.

"Hai...aku Anita." jawab Anita.

"Oke, Anita nama yang bagus."

Lalu tiba-tiba Clara datang menghampiri Anita membawa dua gelas air minum anggur. Ia juga merasa kaget saat menoleh ke arah Jefri.

"Clara kamu..." ujar Clara tertahan saya melihat Jefri.

Clara berbisik ke Anita mempertanyakan pria didepannya.

"Nita, siapa dia?" tanya Clara.

Tanpa menjawab pertanyaan Clara, ia langsung memperkenalkan Clara ke Jefri.

"Oh ya ini Clara teman aku." ujar Anita.

"Dan Clara, ini Jefri." tambah Anita.

Clara dan Jefri saling berjabat tangan memperkenalkan diri.

"Clara."

"Jefri. Oke, kalah begitu saya pamit dulu."

"Baiklah."

Jefri pun pergi meninggalkan Anita dan Clara yang berdiri diri. Lalu beralih duduk di tempat yang kosong sambil menyeruput minuman anggur.

"Siapa pria yang bernama Jefri itu?" tanya Clara.

"Mungkin teman Mike."

"Mungkin? Kamu juga tidak kenal Jefri?"

"Iya."

"Kok bisa?"

"Ya tadi itu, saat aku mau duduk tanpa melihat sana sini. Aku menyenggol si Jefri itu dan dari situ kami kenalan deh." jelas Anita.

"Begitu, tampan ya si Jefri itu."

"Ya lumayan lah."

...🌼🌼🌼🌼...

Posisi lain Mike sedang mengobrol dengan teman-temannya. Salah satu temannya yang bernama Robert pria bule, mengambil minuman anggur lagi karena habis. Saat di meja minuman, mata tanpa sengaja mengarah ke Anita yang berparas cantik, seksi, anggun, dan menarik. Ia langsung menghampiri Mike untuk bertanya.

"Hei...Mike. Kamu lihat tidak wanita gaun hitam yang sedang duduk di sana?" tanya Robert menunjuk ke arah Anita.

"Wanita namanya Anita, dia teman Clara." jawab Mike melanjutkan mengobrol dengan yang lain.

"Ohh...cantik." ujar Robert mata masih betah menatap Anita.

Clara tiba-tiba beranjak dari tempat duduknya menuju ke dalam rumah. Kemungkinan Clara hendak ke kamar mandi. Jadi hanya tinggal Anita saja yang duduk. Robert yang melihatnya langsung mengambil kesempatan. Tapi sebelum itu, ia menuju ke meja minuman anggur. Tanpa dilihat orang lain, Robert mencampurkan sesuatu dalam segelas anggur tersebut.

Dengan senyum sinis, membawa anggur itu ke meja Anita duduk. Pikirnya tidak ada orang lain yang melihat. Rupanya Jefri dari jarak kejauhan memandang gerak-gerik Robert yang mencurigakan. Robert dengan basa-basi duduk sekaligus berkenalan dengan Anita. Anita tanpa curiga menerima perkenalan dari Robert.

"Hai...sendirian saja." ujar Robert.

"Tidak, aku bersama teman aku tadi tapi dia ke kamar mandi sebentar." jelas Anita.

"Oh begitu. Oh ya kenalkan aku Robert. Kamu?" tanya Robert.

"Aku Anita."

"Oke. Senang berkenalan dengan kamu Anita."

"Ya."

"Oh ya ini, aku bawa minuman lebih nih. Tadinya aku mau kasih teman aku. Pas mau lewat, eh lihat kamu jadi tidak jadi. Lagi pula minuman kamu sudah habis." ujar Robert.

"Makasih ya, aku juga mau ambil minuman tadi. Keburu ada kamu ya sudah."

"Kalau begitu ambil saja minuman ini, tidak apa-apa. Teman aku nanti bisa ambil sendiri. Aku kan tidak tega melihat seorang wanita kehausan." ucap Robert.

Anita hanya tersenyum ke Robert dan mengambil segelas minuman dari Robert. Meneguknya hingga habis tanpa tersisa. Anita sebenarnya ingin mengambil minuman karena haus. Karena Menghampirinya jadi ia urungkan. Robert melihat Anita meminumnya sampai habis tersenyum sinis.

Setelah beberapa menit kemudian, Anita merasakan perasaan yang aneh. Kepalanya terasa pusing dan badannya terasa begitu panas. Anita pun mencoba untuk berdiri hendak ke kamar mandi. Ia yang sedikit oleng hampir mau terjatuh dengan gerakan cepat dipegang oleh Robert.

"Kamu tidak apa-apa?" tanya Robert.

Anita merasakan pusing, oleng, dan panas.

"Aku tidak apa-apa, tapi kenapa tiba-tiba kepala aku pusing begini ya?" tanya Anita memegang kepalanya yang pusing.

"Mungkin kamu terlalu banyak minum anggur." jawab Robert tersenyum sinis.

Anita hendak berjalan tapi terasa oleng.

"Kamu mau kemana?" tanya Robert.

"Aku mau ke kamar mandi dulu, tapi kepala aku pusing sekali." jawab Anita.

"Kalau begitu ayo saya bantu mengantar kamu ke dalam."

"Tidak usah, aku bisa sendiri."

"Tidak apa-apa, memangnya kamu bisa berjalan sendiri." ujar Robert.

Anita pun menerima bantuan dari Robert untuk membawanya kamar mandi. Sangat di sayangkan Robert ternyata memiliki niat jahat ke Anita. Bukan membantu membawanya ke kamar mandi melainkan ke sebuah kamar tidur. Dengan jalan yang oleng Robert membawa Anita hingga sampai ke dalam. Membaringkan Anita yang setengah sadar.

Robert dengan senyum sinis dan licik mulai membuka pakaiannya. Namun tiba-tiba sebuah pintu terbuka oleh seseorang tidak lain adalah Jefri. Robert yang hampir membuka celana kaget melihat Jefri masuk. Antara Robert dan Jefri pun terjadi baku hantam. Karena Jefri pandai bela diri, Robert akhirnya kalah dan babak belur.

Robert memutuskan meninggalkan Jefri dan Anita dalam kamar tersebut. Jefri melihat Anita setengah sadar dengan posisi terlentang dengan gerakan seperti cacing kepanasan menggeliat. Jefri pun menuju ke arah pintu tetapi pintunya terkunci dari dalam. Jefri mencoba membuka dan menggedor-gedor tapi tetap tidak bisa.

Secara tiba-tiba sebuah tangan sedang memeluknya dari arah belakang. Membuat Jefri kaget dan membalikkan badan. Melihat Anita yang sedang memeluknya erat.

...Bersambung......

Jangan lupa like, vote, komen, follow, dan subscribe ya readers 🤗

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!