Hewan Fantasi

Alexa sejak kemarin di buat kesal oleh nenek Hoshi , sejak tadi pagi dia bahkan tidak menemukan nenek Hoshi dimanapun , dia juga tidak tahu dimana Gilang sekarang berada , dan bibi Margaret tak memberitahu Alexa mengenai keberadaan mereka hingga membuat Alexa semakin frustasi.

"Nenek kau benar benar menghindariku? aaa.....Ibu Lexa kangen..."ucap Alexa meratapi nasibnya yang entah akan jadi apa dia di tempat yang dia sendiri tidak tahu dimana.

"Oh...apa kau baik baik saja?"ucap sebuah suara dari belakang Alexa.

"Astaga..."terkejut Alexa saat melihat seorang gadis cantik berambut ikal sudah ada di belakangnya.

"He..he..he..apa aku mengejutkan?"ucapnya tanpa rasa bersalah.

"Kalau sudah tahu enggak usah nanya"sewot Alexa.

Karena sejak tadi Alexa pikir dia hanya sendiri di taman bunga yang kemarin sempat dia lewati.

Tak tahunya sekarang berdiri seorang perempuan yang tersenyum padanya seperti anak kecil yang baru saja dapat mainan baru.

"Siapa?"ucap Alexa singkat.

"Kenalin aku Alana,nenek bilang aku di suruh nemenin kamu selagi kamu di sini"jelas Alana yang dengan senyum yang tak pernah luntur.

"Lo enggak capek dari tadi senyum muluk"

"Maksudnya?"ucap Alana bingung sambil memiringkan kepalanya.

Dan Alexa menepuk keningnya saat tahu jika tak akan ada yang paham dengan apa yang dia bicarakan.

"Sudahlah , aku lagi males buat ngejelasin"ucap Alexa yang kemudian memilih berjalan meninggalkan taman.

"Lexa bosen ya...mau jalan jalan lihat sekolah Alana enggak , hari ini ada yang lagi ujian naik level , Lexa mau lihat?"ucap Alana yang mengikuti Alexa di belakang nya.

Merasa ada hal yang menarik akhirnya Alexa berhenti dan melihat ke arah Alana.

"Ujian naik level?"bingung Alexa.

"Iya...hari ini yang mau ikut ujian adalah kandidat calon ratu jadi semua orang akan menyaksikan ujian itu"jelas riang Alana.

"Calon ratu? apa nenek Hoshi juga akan ada di sana?" batin Alexa.

"Apa nenek Hoshi ada di sana?"

"Tentu saja , nenek Hoshi adalah kepala Akademi dan dia juga orang penting di kerajaan jadi dia pasti akan menyaksikan kandidat yang akan bertanding"ucap Alana yang membuat Alexa tersenyum karena tahu di mana nenek Hoshi berada sekarang.

"Kalau begitu ayo berangkat"ucap Alexa yang menarik tangan Alana.

"Eehh...tunggu dulu , Alexa harus tutupin rambutnya biar enggak ada orang yang tahu"ucap Alana menghentikan Alexa yang menarik tangannya.

Alexa yang tersadar jika rambut silver nya akan menjadi tontonan jadi melupakan hal yang penting seperti itu.

"Aku lupa...terus ditutupi pake apa ya?"

"Tenang aja...Alana bawa ini"sambil memakaikan jubah yang ada tudungnya pada Alexa.

Jubah ini tidak panjang melainkan hanya sebatas lutut hingga nyaman untuk di pakai Alexa yang tidak suka sesuatu yang ribet.

"Harus pakai ini"menunjuk jubah berwarna merah maroon sudah melekat di pundaknya.

"Iya...ini perintah nenek,kalau begitu ayo jalan"ucap Alana yang gantian menarik tangan Alexa untuk mengikuti dia.

Dan beruntung nya Alexa hari ini dia tidak perlu berjalan terlalu jauh , mereka hanya cukup melewati taman di mana mereka berada tadi hingga mereka menemukan pintu yang bertuliskan Akademi.

Alana membuka pintu itu , dan pemandangan pertama yang di lihat Alexa adalah banyaknya siswa yang mengenakan jubah yang sama seperti dirinya namun hanya berbeda warna dan ukiran yang ada pada jubah itu.

Alexa yang ditarik Alana menuju sebuah tempat yang berbentuk seperti stadion namun terdapat ornamen abad pertengahan di setiap sisi stadion tersebut.

Alana menarik Alexa menuju kesebuah tempat duduk yang paling strategis karena dari tempat duduknya dia bisa melihat jelas apa yang akan terjadi ditengah lapangan nantinya.

"Duduk sini aja ya Xa?"ucap Alana.

"Kau sejak tadi menarik ku tanpa harus repot bertanya padaku , lalu sekarang disaat ingin duduk kau malah bertanya padaku"kesal Alexa yang memilih langsung duduk dan diikuti Alana yang duduk di sebelahnya.

"He..he..he..maaf Xa"

"Sudahlah lupakan saja , dimana nenek Hoshi?"ucap Alexa yang memperhatikan sekeliling.

"Itu diatas sana"jawab Alana menunjuk di sisi barat dari mereka duduk.

"Jauh banget"keluh Alexa.

"Lexa sudah mulai,coba lihat di depan"ucap antusias Alana melihat jika pertandingan itu segera di mulai.

Di depan sana tiga orang gadis terlihat berjalan ke tengah lapangan bersama dengan seorang pemuda tampan yang mungkin sebagai juri atau apalah sebutannya Alexa juga tidak tahu.

"Mereka bertiga adalah kandidat ratu?"penasaran Alexa yang melihat wajah angkuh yang terlihat jelas di wajah mereka.

"Iya , yang kiri Megan Quinina putri dari pejabat istana , yang tengah Elizabeth Stephani putri dari keponakan raja yang dulu lalu yang kiri Gabriella yang bukan dari keluarga istana namun memiliki kemampuan yang sebanding dengan mereka berdua"jelas Alana.

Alexa mengangguk tanda mengerti , teryata orang orang di depan sana memiliki latar belakang dari kaum bangsawan , pikir Lexa.

Dan Alexa baru sadar jika sistem pemerintahan di Latveria teryata masih kental dengan dunia kerajaan.

"Aaaa....tuan Savian ganteng banget..."ucap Alana yang terlihat mengagumi pemuda yang juga ada di tengah lapangan sana.

"Siapa dia?"ucap Alexa yang juga penasaran dengan yang di lihat Alana.

"Dia adalah salah satu orang kepercayaan pangeran Axelle"ucap Alana yang masih mengagumi pemuda di depan sana tanpa melihat ke arah Alexa.

"Kamu suka sama dia?"

"Enggak"ucap cepat Alana melihat kearah Alexa.

"Cepet banget jawabnya kalau beneran suka juga enggak ada yang ngelarang kan.."

"Orang seperti tuan Savian itu terlalu tinggi bagiku , selain dia juga banyak penggemar nya , kabarnya dia sudah memiliki tunangan yang tak ada yang tahu siapa"

"Yang begini definisi mundur alon alon"

Sedangkan Alana hanya diam karena tidak mengerti apa yang di katakan Alexa hingga waktu ujian pun dimulai dan dari benda yang di bawa Savian munculah seekor binatang bertubuh besar dengan tubuh singa tetapi memiliki tanduk seperti naga , keempat kaki yang di selubungi api biru lalu sayap seperti pegasus dan bulu putih halus yang membuat jiwa penasaran Alexa ingin sekali menyentuhnya.

"Hewan apa itu?"ucap Alexa tanpa mengalihkan pandangan nya dari hewan tersebut.

"Nama hewan itu Aine , hewan yang di gunakan untuk mengetes calon ratu"

"Bagaimana caranya?"bingung Alexa.

"Alexa lihat tidak jika di belakang hewan itu ada sebuah mahkota mutiara bulan yang kelak akan menjadi milik ratu yang terpilih?"sambil menunjuk kearah ekor dari hewan tersebut yang terdapat sebuah mahkota yang melayang mengikuti gerakan ekor hewan itu.

"Jadi tugas mereka hanya di suruh mengambil mahkota itu saja?"

"Tidak , mereka juga diharuskan menjinakan Aine dan jika mereka beruntung Aine akan menjadi pengikut setia mereka"

Alexa hanya mengangguk lalu fokus ke depan di mana ketiga perempuan itu sedang berebut untuk mendapatkan mahkota yang di bawa Aine.

Dan Alexa merasakan hal yang aneh saat terlalu fokus menyaksikan pertandingan di depan sana , sebuah suara seperti sedang memanggilnya yang Alexa sendiri tak tahu darimana asalnya.

"Mereka sudah memilih tuanya"ucap nenek Hoshi yang melihat dari jauh jika ada yang di rasakan Alexa namun Alexa belum tahu apa penyebabnya.

"Apa perlu di hentikan nyonya"

"Tidak perlu Aslan , aku ingin tahu mau sampai kapan dia mengelak sesuatu yang besar itu , sejak awal dialah orang yang ditakdirkan , jika mereka memahami arti dari ujian ini maka mereka akan lebih baik mundur daripada berhadapan dengan dia"ucap nenek Hoshi tersenyum penuh arti pada Alexa yang kebetulan melihat ke arahnya.

Terpopuler

Comments

Zeyn Seyi

Zeyn Seyi

apa ini

2024-04-30

1

Zeyn Seyi

Zeyn Seyi

marah-marah Mulu kau Alexa😄

2024-04-30

1

Zeyn Seyi

Zeyn Seyi

wawwww

2024-04-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!