🪷🪷🪷🪷🪷🪷🪷
"Kamu yakin jika kali ini bisa melenyapkannya?"ucap seorang wanita dengan dress merah diatas lutut sambil menyilangkan kedua tangannya di dada dan menatap angkuh kesebuah bangunan yang menjulang tinggi di hadapannya.
"Tentu saja , sangat sulit menghadapi Alma dengan jumlah yang begitu banyak , dan itu akan membuat mereka sangat kewalahan sambil menjaga orang itu"
"Kuharap itu benar , aku ingin dia benar benar menghilang sebelum pesta dansa itu , karena hanya aku yang pantas bersanding dengan pangeran"
Pemuda itu terkekeh mendengar perkataan wanita itu , "*benar benar terlalu percaya diri* "batin pemuda itu
"Kau meremehkan ku?"
"Tentu saja saya tidak berani yang mulia"
"Lakukan tugasmu dengan benar , jika tidak kau tidak akan mendapatkan bayaran"ucapnya yang kemudian pergi dari tempat itu sebelum ada yang melihatnya.
"Anda tenang saja , yang harus anda lakukan hanyalah menyiapkan bayaran untuk saya"ucapnya menyeringai dan membiarkan wanita itu pergi hingga tersisa dia yang masih melihat kearah bangunan tinggi menjulang disana.
🪷🪷🪷🪷🪷🪷🪷
Di dalam pusat perbelanjaan itu , Alexa beserta Savian , Samantha dan Alana terpaksa harus bersembunyi untuk sementara waktu sambil mencari solusi dari masalah yang mereka hadapi sekarang.
Dan mereka sekarang sedang berada di dalam toko aksesori dan bersembunyi di balik meja kasir. sambil memperhatikan para Alma yang berkeliaran di luar toko.
"Savian kau masih belum bisa menghubungi mereka?"ucap Alexa yang sedang duduk bersila di lantai sambil menopang kepalanya dengan satu tangannya.
"Aku belum bisa menghubungi mereka , apa kau tidak membawa ponsel mu?"ucap Savian yang sudah mengganti cara bicaranya seperti layaknya seorang teman pada Alexa.
"Ponsel ku ada pada Lia , aku titipkan padanya tadi , jika ada Aine mungkin aku tidak akan sebingung ini"ucap Alexa membuang nafas lelah.
"Lalu kenapa kau meninggalkan mereka , kau membuat semua orang kerepotan Alexa"ucap kesal Savian sedikit meninggikan suaranya.
"Sst...pelankan suaramu Savian , mereka bisa tahu kita di sini"ucap Alexa sambil meletakkan jari telunjuknya di bibir.
Savian terlihat membuang nafas kasar melihat sikap Alexa yang sepertinya tidak takut dengan makhluk di luar sana.
Sedangkan Samantha dan Alana lebih memilih menyimak mereka bicara sambil melihat situasi di sekitar mereka.
"Apa kau tidak takut Lexa?"penasaran Savian.
"Takut pun percuma , jika memang takdirku mati di sini maka aku juga tidak bisa mengelak kan , aku hanya ingin orang orang yang tidak bersalah di luar sana selamat , karena itu..sebelum melihat mereka baik baik saja aku tidak boleh mati dulu"ucap lugas Alexa.
Sedangkan Savian terpaku mendengar perkataan Alexa , Samantha dan Alana juga tidak menyangka jika Alexa begitu perduli dengan nyawa orang yang tidak dia kenal.
"*Sungguh calon ratu yang sempurna*" batin Alana.
"*Di*a *pantas menjadi ratu Latveria*" batin Samantha.
"*Kau memilih orang yang tepat Axelle*" batin Savian.
"Kenapa kalian bengong , kalian bener mau mati di sini?"
Dan mereka hanya tersenyum mendengar ocehan Alexa.
"Baiklah kalau begitu , kita giring mereka semua ke lantai dasar dan sisanya aku serahkan padamu Alexa"ucap Savian memberi instruksi.
"Maksudnya?"bingung Alexa.
"Kau memiliki sesuatu di dalam dirimu yang tidak kami miliki , dan itu bisa kau gunakan untuk melenyapkan makhluk itu"
"Savian aku masih tidak mengerti?"
"Kita harus cepat , jika matahari sudah terbenam maka kita akan kesulitan untuk membasmi mereka"ucap Savian yang kemudian ingin beranjak pergi namun ditahan oleh Alexa.
"Savian aku benar benar tidak mengerti dengan apa yang kau katakan , jadi bisakah di perjelas.. dan lagi bukankah mereka hanya bisa di basmi dengan busur cahaya , lalu...."
"Kau hanya tinggal membuatnya Alexa , aku akan alihkan perhatian mereka dan kalian berdua jaga Alexa"sambil melihat ke arah Samantha dan Alana.
Alexa terlihat masih duduk diam sambil berpikir dan memejamkan matanya sejenak berharap dia menemukan jawaban dari apa yang di katakan Savian tadi.
Namun dia malah tidak bisa berpikir hingga perkataan Alana mengalihkan perhatian nya.
"Alexa gelang kamu menyala"ucap Alana sambil menunjuk kearah gelang Alexa yang mengeluarkan cahaya putih menyilaukan.
Alexa mengeryit bingung dengan apa yang dia lihat sekarang , namun satu hal yang baru dia sadari jika gelang pemberian nenek yang dia temui waktu itu bukanlah gelang sembarangan.
"Alana apa kau tahu kelemahan makhluk itu?"ucap Alexa tiba tiba.
"Em..."Alana terlihat berpikir sambil mengingat kembali isi buku yang dia baca.
"Selain ciri fisik dari Alma , di buku tidak di jelaskan apa kelemahan nya"ucap Alana saat yakin dengan apa yang di ingat.
"Jika seperti itu , selain bisa mendeteksi suara Alma sebenarnya tidak bisa melakukan apapun , ruang mimpi yang dia ciptakan hanya sebagai bentuk dari pertahanan diri , bukan begitu?"sahut Samantha.
"Suara"gumam Alexa , dan setelahnya Alexa tahu apa yang harus di lakukan.
"Aku butuh bantuan kalian berdua"ucap Alexa kemudian.
Samantha dan Alana melihat kearah Alexa , dan penasaran dengan apa yang akan di lakukan Alexa.
"Aku butuh pengeras suara dan laptop , kalian tahu dimana aku bisa mendapatkan barang itu?"
"Kupikir di sebelah toko ini ada toko dengan barang yang kau inginkan"ucap Alana.
"Pakai laptop ku , kebetulan aku membawa nya"sahut Samantha sambil mengeluarkan laptop dari dalam tas ransel yang dia bawa sejak tadi.
"Jika begitu , ambil pengeras suara sebanyak apapun yang kalian bisa , lalu letakkan di setiap sudut tempat , dan pastikan Alma berada di tengahnya , sambungkan pengeras suara itu ke laptop mu Mantha dan pastikan kalian juga ambil penutup telinga , kalian mengerti?"instruksi Alexa pada Samantha dan Alana.
"Kami mengerti dan kami akan lakukan dengan cepat"ucap Samantha.
Alexa hanya mengangguk lalu kemudian mereka menyelinap keluar dengan mudah dan tanpa di ketahui oleh Alma yang masih ada di daerah itu.
Lalu tak lama terdengar suara ledakan di lantai bawah , dan mungkin itu adalah ulah Savian hingga semua Alma berlari ke lantai bawah tanpa terkecuali.
Dirasa keadaan aman , Alexa keluar dengan hati hati sambil menatap awas di sekitarnya.
Dan dari tempatnya berada Alexa dapat melihat Samantha dan Alana saling bekerja sama melakukan apa yang diinginkan Alexa hingga dalan waktu singkat semua perintah Alexa selesai tanpa di ketahui oleh Alma.
"Bagaimana?"ucap Alexa setelah sampai di dekat Samantha dan Alana , dan dari tempatnya dia bisa melihat Savian sedang bertarung dengan Alma yang jumlahnya lebih dari sepuluh itu.
Jika itu preman mungkin Alexa bisa menghajarnya , namun yang dia lawan sekarang adalah makhluk yang tidak bisa dia sentuh , jadi di hanya mengandalkan otaknya saja.
"Semuanya sudah beres , lalu penutup telinga ini?"ucap Alana sambil memperlihatkan penutup telinga di tangannya.
"Ayo pakai dan serahkan satunya pada Savian , dan Samantha laptopnya"ucap Alexa sambil memakai penutup telinga dan meminta laptop yang sudah terhubung dengan pengeras suara itu
Sedangkan Alana terlihat masih bingung bagaimana caranya dia memberikan penutup telinga itu pada Savian , hingga dengan tiba tiba dia berlari kearah Savian dan membuat Alexa juga Samantha tersenyum dengan sikap Alana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Zeyn Seyi
Elizabeth??
2024-05-28
1
Utayiresna🌷
iyekeh/Left Bah!/
2024-05-03
1
Yukii
Minimal ga nyuruh orang lah/Pooh-pooh/
2024-04-17
1