Perasaan Yang Mulai Muncul

Alexa terlihat mengeliat dalam tidurnya , dia mengerjap ngerjapkan matanya melihat dimana dia sekarang.

Melihat jika dia berada di ruangan yang asing membuat dia perlahan bangun dan duduk bersandar di sandaran kasur.

Alexa memejamkan matanya sebentar mencoba meredakan pusing yang dia alami.

"Dimana ini?"bingung Alexa melihat sekitar kamar yang sangat luas dengan dominan warna emas dan hijau itu.

Mencoba mencaritahu di mana dia berada , Alexa beranjak dari tempat tidur itu berjalan ke arah yang dia yakini pintu keluar dari kamar itu.

Saat berada di luar , Alexa melihat ke kanan dan kiri tempat yang belum dia kunjungi sebelumnya.

"Gue ada di mana sih? enggak mungkin di kediaman nenek Hoshi kan , lagian Lia dimana sih..Aine juga enggak ada , nyebelin banget"ucap Alexa mengomel entah pada siapa.

Akhirnya Alexa memutuskan berjalan ke sisi sebelah Timur , dan tak jauh dari dia yang baru beberapa langkah berjalan , Alexa seperti melihat tiga orang pemuda yang baru keluar dari salah satu ruangan di sana.

Dan Alexa mengenali salah satu dari mereka yang kebetulan melihat kearahnya.

Dengan perlahan Alexa berjalan menghampiri mereka dan berhenti beberapa langkah dari mereka yang masih berdiri di sana.

"Nona Alexa sudah bangun"sapa Savian yang mengikuti Lia saat menyapa Alexa.

"Ya...baru aja , mereka.."ucap Alexa menunjuk dua orang pemuda yang bengong melihat kecantikan Alexa.

"Mereka orang yang akan membantu Lia menjaga nona , namun mereka baru saja membatalkan pekerjaan itu jadi..."

"Savian bohong " sahut tiba tiba salah satu pemuda itu menyela perkataan Savian.

"Aku bersedia kok untuk menjaga tuan putri yang cantik ini , kenalin aku Azka" ucapnya lagi sambil mengulurkan tanganya.

Namun Alexa terlihat diam tak merespon dengan perkataan Azka sehingga membuat Savian menahan tawa karena melihat Azka yang di abaikan.

"Pangil Alexa aja"ucap dingin Alexa tanpa menyambut uluran tangan Azka dan membuat Azka sedikit kecewa lalu dia menurunkan tangan nya.

"Axelle , dimana?"tanya Alexa pada Savian.

"Ada di dalam , masuklah"ucap Savian menggeser tubuhnya yang tepat di pintu masuk ruang kerja Axelle.

"Terimakasih , dan senang bertemu kalian berdua"ucap Alexa tersenyum tipis lalu kemudian berjalan masuk ke ruang Axelle.

Sedangkan Azka dan Raymond yang juga ikut di sapa Alexa menjadi salting melihat senyum tipis Alexa , meski Alexa hanya tersenyum tipis tetapi itu sudah membuat hati dua orang pemuda itu berbunga bunga.

"Ekhem...sadar kawan , dia calon ratu Latveria"ucap Savian membuat Azka dan Raymond yang bengong , kembali menjadi pribadi mereka lagi dalam waktu singkat.

"Ck...kayak lo enggak terpesona aja"sungut Azka.

"Aku hanya kagum dengannya , tidak seperti kalian"ucap Savian yang kemudian meninggalkan ruangan Axelle diikuti kedua orang sahabatnya.

Sedangkan diruangan kerja Axelle , Axelle sedikit terkejut saat melihat Alexa yang berjalan mendekati meja kerjanya.

"Kapan kau bangun?"ucap Axelle melihat Alexa yang ingin duduk di kursi di depan meja kerja Axelle.

"Kemari..."ucap Axelle lagi sambil berdiri dan meraih tangan Alexa lalu mendudukan Alexa di kursi kebesaran nya , sedangkan dia memilih bersandar di meja menghadap kearah Alexa.

"Apa enggak apa apa aku duduk di sini?"gugup Alexa karena dia duduk di kursi kebesaran Axelle.

"Memangnya siapa yang berani melarangmu?"sambil meraih tangan Alexa dan memeriksa denyut nadi di pergelangan tangannya.

"Apa yang kau lakukan?"bingung Alexa.

"Mengecek kondisi mu"lalu meraih kotak kecil yang ada di meja , membukanya dan mengambil satu butir benda yang menyerupai coklat itu dan menyerahkannya pada Alexa.

"Ini apa? coklat?"sambil membolak balikan butiran sebesar kelereng berwarna coklat itu.

"Bukan coklat , itu adalah ramuan herbal yang bisa membuat kondisi tubuhmu kembali pulih"

"Berarti pahit dong"cemberut Alexa melihat kearah Axelle yang menahan gemas karena melihat wajah mengemaskan itu.

"Hanya pahit sedikit"

"Tetep aja kan pahit , aku enggak mau minum"rajuk Alexa yang ingin mengembalikan obat itu pada Axelle.

"Tapi kamu harus minum itu , bukankah kamu masih merasa pusing?"tebak Axelle mengenai kesehatan Alexa.

"Kok tahu?"sambil memiringkan sedikit kepalanya takjub dengan Axelle yang tahu kondisinya.

"Hanya menebak"ucap Axelle yang sudah tak tahan melihat sikap mengemaskan Alexa akhirnya mencubit pipi chuby Alexa sehingga membuat Alexa melotot karena sikap Axelle barusan.

"Aksa"kesal Alexa.

"Maafkan aku "ucapnya di sertai kekehan.

"Ck...nyebelin , nih aku enggak mau minum"sambil menyerahkan kembali butiran obat itu pada Axelle.

"Kamu suka coklat?"tanya tiba tiba Axelle.

"Tentu saja , siapa yang tidak suka dengan makanan manis satu itu"

Axelle diam lalu berjalan kepojok sebelah kiri ruangannya yang terdapat lemari kecil di sana.

Axelle membuka pintu itu dan mengeluarkan sebatang coklat yang tersimpan di lemari tersebut , lalu kemudian berjalan kembali menghampiri Alexa.

"Makan obatnya bersamaan dengan coklat ini"ucap Axelle menyuruh Alexa untuk segera meminum obatnya.

Kali ini Alexa menurut , dengan perlahan lahan dia memakan obat itu bersamaan dengan coklat hingga rasa pahit itu tersamarkan dengan coklat yang juga Alexa makan.

Axelle memberikan air mineral pada Alexa setelah dia selesai memakan obatnya.

"Ah...leganya , meskipun di barengi dengan makan coklat tetapi pahitnya tetap terasa"lega Alexa setelah selesai memakan obatnya.

"Lain kali aku akan mencampurkan bahan manis itu"ucap Axelle menunjuk coklat yang masih tersisa di tangan Alexa.

"Jadi kau yang membuatnya?"kagum Alexa.

"Iya"

"Wah...hebat"

Axelle tersenyum saat melihat Alexa yang memujinya , hinga Alexa merasakan hal yang aneh saat melihat Axelle yang tersenyum jauh lebih tampan dari sebelumnya.

"Ekhem...kamarku di mana ya...bisa tolong pangil Lia untuk menjemputku?"ucap Alexa mencoba mengabaikan rasa gugupnya dengan menatap ke arah lain .

"Tatap lawan bicara kamu kalau sedang bicara"ucap Axelle mengoda Alexa sebab tahu jika Alexa sedang gugup sekarang.

"Bisa tolong panggil Lia , aku mau kembali ke kamar ku"sambil menatap Axelle dengan kesal.

Axelle tersenyum melihat Alexa yang kesal padanya , dia mencondongkan dirinya menatap lebih dekat mata biru safir milik Alexa yang membuat dia sangat terpesona karenanya.

"Aksa , minggir"ucap Alexa yang jantungnya sudah berdegup dengan kencang karena melihat Axelle yang sedekat itu.

"Mau jalan jalan?"

"Hah..."

"Bukankah tadi pagi katanya mau melihat kota Aria?"

"Sekarang?"

"Tentu"

"Baiklah"ucap Alexa tersenyum hingga lupa dengan rasa gugupnya.

"Lia ada di depan pintu , ganti bajumu dan aku akan tunggu di depan"ucap Axelle sambil menegakkan kembali tubuhnya.

"Ok.."senang Alexa lalu kemudian berdiri dari duduknya dan sedikit berlari keluar ruang kerja Axelle hingga membuat Axelle kembali tersenyum melihat tingkah Alexa.

"Bagaimanapun caranya aku akan buat kamu tetap berada di sini , di sisiku" batin Axelle.

Terpopuler

Comments

Zeyn Seyi

Zeyn Seyi

tatap Axelle

2024-05-16

1

Zeyn Seyi

Zeyn Seyi

haha baru bngun dah marah2🤣🤣🤣

2024-05-16

1

Utayiresna🌷

Utayiresna🌷

Iya dah terserahmu

2024-04-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!