PBD ( 19 )

🪷🪷🪷🪷🪷🪷🪷

Setelah menempuh waktu tiga puluh menit , akhirnya Alexa bersama Samantha dan Alana telah sampai di pusat perbelanjaan terbesar di Latveria.

![](contribute/fiction/8140083/markdown/47582453/1708693678063.jpeg)

"Terlihat luas dan besar"kagum Alexa saat mereka sudah masuk kedalam pusat perbelanjaan tersebut.

"Ini adalah pusat perbelanjaan satu satunya di Latveria"jelas Alana.

"Benarkah?"

"Iya Lexa hanya ada satu di Latveria"sahut Samantha yang memilih memandu jalan.

Sedangkan Alana mengandeng tangan Alexa , takut jika Alexa hilang atau nyasar nantinya , dan lagi mereka tidak ingin melihat kemarahan Axelle jika terjadi sesuatu pada Alexa.

"Sebenarnya apa yang kalian cari?"ucap Alexa sambil melihat kanan dan kiri di mana banyak barang yang di jual di tempat itu.

"Kami ingin mencari gaun untuk pesta dansa tahunan di akademi"ucap riang Alana.

"Pesta dansa?"bingung Alexa melihat wajah Alana yang terlihat sumringah.

"Iya..setiap tahun sekali akademi mengadakan pesta dansa untuk para muridnya , dan banyak hal seru yang di lakukan di acara itu"jelas Samantha.

"Kok kamu seneng banget Alana?"

"Tentu soalnya di sana nanti akan ada tuan Savian , dan kalau beruntung kami bisa mengajak dia berdansa"ucap Alana sambil tersenyum.

"Beneran suka kamu sama Savian?"

"Lexa lupa ya..kalau tuan Savian itu udah punya tunangan"ucap Alana dengan suara sedikit tak rela.

"Tunangan apanya...putri jahat itu enggak cocok dengan tuan Savian , di sama dengan Elizabeth , angkuh dan sombong"sahut Samantha tak suka dengan orang yang menjadi tunangan Savian.

"Aku tidak pernah melihat nya"

"Dia tidak belajar di akademi Lexa , dia selalu tinggal di kastil dan berlagak seperti wanita baik baik"

"Samantha jangan ngomong seperti itu , bagaimana jika ada yang dengar"ucap takut Alana yang menatap awas sekitar.

Samantha yang paham maksud Alana pun memilih untuk diam , dan sekarang dia memilih masuk kesebuah toko baju diikuti Alana dan Alexa di belakangnya.

Dan Alexa memilih untuk duduk di tempat yang dekat dengan ruang ganti lalu membiarkan Samantha dan Alana mencari gaun yang mereka suka.

"Lexa kau tidak ingin memilih satu gaun?"ucap Samantha yang bingung melihat Lexa yang hanya duduk diam di sana.

"Tidak , kalian saja..lagipula aku tidak begitu suka acara yang terlalu formal seperti itu"sambil melihat lihat majalah yang ada di sofa yang Alexa duduki.

"Terus kamu rela lihat pangeran Axelle berdansa dengan Elizabeth , setiap tahun soalnya Elizabeth selalu menjadi teman dansa pangeran"jelas Samantha.

"Mantha benar , bahkan. tahun kemarin gaun yang di kekanakan Elizabeth sangat terbuka , aku yakin waktu itu dia ingin merayu pangeran"sahut Alana menambahkan perkataan Samantha barusan.

Dan tanpa mereka berdua sadari , Alexa sudah meremas majalah yang ada di tangannya sampai tak berbentuk lagi.

"*Sialan....kenapa gue jadi kesel sendiri*" batin marah Alexa.

Alexa membuang nafas mendengar penjelasan kedua temannya itu , dan sekilas dari ekor matanya dia melihat sebuah bayangan yang seperti sedang mengawasi nya.

"Ada apa Lexa?"ucap Samantha yang melihat sikap waspada Alexa.

"Tidak apa apa , kalian pilihlah gaun kalian dan aku akan tunggu di sini"sambil tersenyum kearah Samantha.

Dan setelahnya Samantha mengangguk lalu memilih kembali gaun yang akan dia kenakan di pesta dansa tersebut , meninggalkan Alexa yang menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa.

Beberapa menit berdiam dengan posisi seperti itu , tiba tiba perasaan Alexa jadi tidak tenang , dia merasa jika akan ada hal buruk yang akan terjadi.

Alexa menegakkan tubuhnya dan menatap awas sekitar , dan perasaan aneh itu kembali muncul membuat dia akhirnya berdiri lalu mencari keberadaan Samantha dan Alana.

"Kalian sudah selesai?"ucap Alexa saat melihat Samantha dan Alana yang sepertinya sedang bertukar pendapat.

"Memangnya kenapa Lexa?"ucap Alana yang melihat raut wajah khawatir Alexa.

"Perasaan ku tidak enak , ayo pergi dari sini dulu"ucap Alexa meletakkan lagi gaun pilihan kedua temannya itu lalu menarik keluar Samantha dan Alana yang masih belum tahu apa maksud dari Alexa.

Namun ketidak tahuan mereka sepertinya tidak berlangsung lama , sebab di depan mereka sekarang sedang berdiri satu sosok yang sangat di takuti rakyat Latveria.

Samantha dan Alana yang tadi di tarik sekarang sudah berganti berada di posisi depan untuk melindungi Alexa.

Dan dari arah lain mereka bisa mendengar teriakan para pengunjung di pusat perbelanjaan yang berlari mencari tempat teraman agar bisa lepas dari sosok makhluk yang ada di hadapannya ini.

"Apa itu"ucap Alexa penasaran dengan makhluk di hadapan mereka.

"Itu Alma , makhluk yang tinggal di pulau terbuang dan seharusnya tidak ada di sini"ucap Samantha.

![](contribute/fiction/8140083/markdown/47582453/1708727649657.jpeg)

"Pulau terbuang , dimana itu?"penasaran Alexa.

"Jauh dari Latveria , jangan sampai bersentuhan dengannya Alexa , jika itu terjadi kau akan masuk kedunia mimpi yang dia ciptakan dan tidak akan pernah bisa kembali lagi"jelas Alana.

"Lalu kenapa kira malah diam di sini , bukankah kita harus pergi"bigung Alexa.

"Menunggu dia lengah"ucap Samantha.

"Jika kita bergerak sekarang maka dia akan langsung menyerang kita , dan jika mendengar dari teriakan para pengunjung di sini dia lebih dari satu"sahut Alana.

"Jika kita tidak bisa menyentuhnya lalu bagaimana cara memusnahkannya?"

"Kalau tidak salah menggunakan panah cahaya"jawab Alana.

"Kau tahu banyak Alana"

"Di akademi , kita di kenalkan dengan makhluk seperti mereka dan cara mengatasinya , meski aku tidak tahu itu benar atau tidak"

"Hati hati , dia sudah mulai bergerak"peringat Samantha yang melihat jika Alma mulai bereaksi.

"Alexa jangan jauh jauh dari kami"ucap Alana yang sudah siap di posisinya.

"*Haruskah gue dilindungi oleh mereka? dan teriakan di lantai bawah semakin menjadi , tidak adakan yang bisa gue lakukan*?" batin Alexa sambil memperhatikan sekitar.

Alexa memperhatikan sekitar mereka yang terlihat kacau dengan para pengunjung yang berlari tak tentu arah.

Lalu matanya menangkap sesuatu yang bisa dia jadikan objek pengecoh makhluk tersebut , dan dengan cepat Alexa melempar pedang laser yang selalu dia bawa , melewati sisi makhluk itu hingga mengenai sebuah lampu yang tergantung di sana

**Boom**

Suara ledakan kecil yang berasal dari pencahnya lampu tersebut membuat Alma mendekati asal suara.

Dan saat Alma terkecoh dengan ledakan itu , Alexa mengajak Samantha untuk pergi dari sana.

"Kita pergi kemana?"ucap Alana yang berlari sambil menghindari para pengunjung yang juga berlarian di sana.

"Tidak bisa lewat pintu depan , pintunya tidak bisa terbuka dan kenapa jumlah mereka sangat banyak"ucap frustasi Samantha melihat kebawah dimana para pengunjung yang ingin membuka pintu namun tidak bisa .

Dan lagi jumlah mereka yang banyak membuat dia berpikir jika semua ini sepertinya sudah di rencana kan dengan sangat matang.

"Sebenarnya siapa yang membawa mereka sampai ke ibu kota , jika seperti ini akan banyak korban yang berjatuhan"khawatir Alana.

Alexa diam , dan berpikir pasti ada penjelasan dari semua kejadian yang terjadi sekarang , hingga tiba tiba dia ingat akan satu hal yang dia lihat tadi.

"Savian"ucap Alexa dan membuat Samantha dan Alana mengeryit bingung dengan apa yang di katakan Alexa tiba tiba.

"Saya di sini yang mulia"jawab Savian yang muncul tiba tiba di depan mereka , hingga membuat Samantha dan Alana melotot melihat hal itu.

"*Cara bicara Savian sekarang berbeda , pasti situasinya sekarang serius*" batin Alexa.

"Apa yang terjadi , dan kenapa mereka ada di sini?"ucap Alexa terus terang.

"Ada yang mereka incar yang mulia"

"Diriku?"tebak Alexa.

Karena sebenarnya ini sudah kedua kalinya dia mengalami kejadian yang membahayakan seperti sekarang , jadi Alexa berpikir jika mereka ada karena mengiginkan Alexa.

"Itu benar yang mulia"jawab Savian sedikit menunduk.

"Bisakah kau memasang pelindung untuk mereka yang masih hidup?"

"Hanya pangeran Axelle yang bisa melakukan itu yang mulia , dan sebenarnya mereka yang terkena serangan Alma masih bisa hidup jika kita segera memusnahkannya"jelas Savian.

"Kau tahu bagaimana caranya?"

"Saya pikir itu sedikit sulit yang mulia karena kita memerlukan kemampuan Azka , namun sejak tadi saya tidak bisa menghubungi mereka , sepertinya ada yang menganggu sistem komunikasi"

"Apa tidak ada jalan keluar lain?"

"Kupikir kita harus cari tempat yang aman untuk diskusi karena mereka sudah semakin dekat"sahut Samantha yang sejak tadi menatap awas sekitar mereka.

"Gawat...apa kita akan mati disini"cemas Alana.

"*Enggak...pasti ada jalan keluarnya , tidak adakah yang mau membantu gue keluar dari situasi ini*" batin Alexa.

Dan tanpa mereka ketahui ada seseorang yang tertawa senang melihat jika buruanya lagi lagi masuk kedalam perangkap.

Terpopuler

Comments

Zeyn Seyi

Zeyn Seyi

msih agak imut

2024-05-27

1

Zeyn Seyi

Zeyn Seyi

cemburu cie

2024-05-27

1

Zeyn Seyi

Zeyn Seyi

haha g boleh gtu 🤣

2024-05-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!