Pertengkaran pertama

"Tidak ku sangka orang yang tidak memiliki status dan identitas seperti mu bisa masuk ke dalam akademi yang terhormat ini"ucap sinis orang itu menatap Alexa.

Tau jika tuanya sedang dalam bahaya , Lia dan Aine bersiap di posisi mereka masing masing.

"Sepertinya otak mu tergeser saat jatuh pingsan kemarin"ucap dingin Alexa.

Bahkan sampai membuat wanita di hadapan Alexa merinding dengan aura seorang pemimpin yang menguar dari diri Alexa , namun dia masih bersikap keras kepala dengan tak ingin mengakuinya.

"Jaga bicaramu kepada anggota kerajaan , kau ingin mendapat hukuman dengan bicaramu yang tidak sopan itu?"ancam wanita itu.

"Kau pikir aku takut pada orang yang hanya mengandalkan kekuasaan , sejak dulu aku paling benci dengan orang sepertimu , yang hanya selalu menyombongkan diri dengan sesuatu yang tidak pasti dan belum tentu kau dapatkan"

Wanita itu terlihat mengepalkan tangannya , mencoba meredam kemarahan nya sebab dia tidak ingin jika imej nya hancur di depan para siswa yang melihat mereka.

"Kau...akan kubuat kau tahu siapa yang berkuasa di tempat ini"ucap wanita itu sambil mengeluarkan sebuah pedang laser berwarna merah yang dia sembunyikan di balik seragamnya.

Alexa masih diam ingin melihat apa yang akan di lakukan wanita di hadapannya ini.

"Elizabeth Stephani , jangan salahkan aku jika kau terluka nantinya"

"Heh...yang terluka bukan aku , melainkan dirimu"ucapnya yang kemudian berlari mendekati Alexa dengan mengayunkan pedang laser tersebut tepat kewajah Alexa.

Namun terhenti di udara dan belum sampai mendekati wajah Alexa , dan yang terjadi sekarang justru Elizabeth lah yang terdiam karena pedang laser berwarna biru yang berasal dari Alexa , terlihat mengores pipinya dan sekarang Alexa letakkan di lehernya.

Elizabeth terlihat mundur sambil menyentuh pipinya yang terluka , dia tidak menyangka jika Alexa juga memiliki benda yang sama seperti dirinya.

Padahal dia berpikir jika tadi akan menghadapi Lia , namun sepertinya Lia di suruh diam oleh Alexa sehingga tak menganggu mereka , Aine bahkan hanya duduk sambil memperhatikan.

Karena Aine yakin jika tuanya bukanlah orang yang mudah di tindas oleh orang lain.

"Bagaimana?"ucap Alexa mematikan pedang lasernya.

Darimana Alexa mendapatkan itu?

Tentu saja itu berkat Lia , karena tidak mungkin jika Alexa membawa revolver di tempat yang sepertinya tidak ada benda itu , jadi solusinya hanya pada pedang laser yang ada di tangan Alexa sebagai pertahanan diri dari bahaya yang setiap saat mungkin akan datang.

Walaupun sedikit sulit dan belum terbiasa , tetapi Alexa bukanlah orang yang bodoh , yang tidak bisa melindungi dirinya sendiri dan dia juga orang yang tidak mudah di tindas oleh orang seperti Elizabeth itu.

"Kau..berani melukaiku!!"marah Elizabeth menunjuk Alexa yang terlihat tenang , bahkan api biru yang samar menyelimutinya masih bisa di lihat oleh nenek Hoshi yang juga menyaksikan kejadian di hadapan mereka.

"Bukankah tadi sudah ku peringatkan?"

"Aku akan laporkan ini pada pangeran jika..."

"Jika apa?"sahut sebuah suara bariton yang tiba tiba muncul di tengah tengah mereka.

"Hormat pada pangeran Axelle"ucap Elizabeth dan diikuti yang lain yang juga menyaksikan pertengkaran mereka sedari tadi.

"Sepertinya kau mencari masalah lagi Elizabeth?"ucap dingin dan datar Axelle.

"Saya tidak melakukan apapun , justru dia yang melukai saya"sambil memperlihatkan pipinya yang terluka.

Melihat hal itu , entah mengapa membuat Alexa semakin emosi , bahkan samar nenek Hoshi melihat ujung rambut Alexa menjadi biru dan hal itu juga sempat di lihat oleh Lia.

Melihat keadaan yang kurang kondusif , nenek Hoshi ikut maju dan dia yang akan ambil alih untuk mengurus Elizabeth.

"Yang Mulia , biar Elizabeth menjadi urusan saya"sambil menunduk hormat pada Axelle dan menyuruh Axelle melihat ke arah Alexa dengan gestur tubuhnya.

Sadar jika terjadi sesuatu dengan Alexa , Axelle melihat ke arah Alexa yang terlihat sedang marah dengan aura yang dia keluarkan sama seperti yang nenek Hoshi lihat tadi.

Bahkan hal itu sempat membuat Savian yang mengikuti Axelle merinding melihatnya.

Axelle berjalan mendekati Alexa , dan dirasa sudah mulai dekat dengan Alexa , dengan sekali sentak Axelle menarik tangan Alexa dan berakhir di pelukan Axelle.

Alexa terkejut , namun entah mengapa dia merasa bisa mengontrol emosinya yang tidak stabil , dan pelukan Axelle membuat dia rindu dengan seseorang yang pernah dia lupakan.

"Tenanglah , semuanya baik baik saja sekarang"ucap Axelle yang berusaha membuat Alexa tenang.

Dan secara berangsur angsur , rambut Alexa kembali seperti semula dan api biru yang menyelimutinya meski hanya samar juga hilang seiring emosi Alexa yang sudah stabil.

Dan nenek Hoshi terlihat bernafas lega jika Alexa sudah kembali seperti semula.

Sedangkan Alexa yang sudah mulai tenang , tiba tiba pingsan di pelukan Axelle karena terlalu banyak mengeluarkan energi.

Dengan sigap Axelle mengendong Alexa ala bridal dan membawa Alexa kembali ke kediamannya.

Namun dia berhenti melihat raut benci dan permusuhan Elizabeth.

"Jika kau pintar , maka kau tidak akan mengulangi hal yang sama , karena aku akan menghukum mu meski kau adalah putri dari pamanku sekalipun"ucap Axelle mengertak Elizabeth.

Sehingga membuat Elizabeth kembali mengepalkan kuat kedua tangannya , menahan benci dan marah pada Alexa.

"Kau tidak akan tahu kekuatan apa yang akan kau hadapi Elizabeth , jadi saranku lebih baik jangan cari masalah jika kau masih ingin hidup tenang"ucap nenek Hoshi kemudian pergi membiarkan Elizabeth yang masih terpaku di tempatnya.

Sedangkan Alana , Samantha dan Gilang yang juga menyaksikan pertengkaran itu memilih diam dan pergi dari tempat itu.

"Aku tidak menyangka jika Alexa sekuat itu dalam waktu singkat"kagum Samantha.

"Iya Lexa terlihat berbeda dari waktu pertama aku bertemu dengannya"sahut Gilang.

"Ya...auranya benar benar menunjukkan seorang pemimpin , aku jadi merinding"ucap Alana dan di angguki Samantha dan Gilang.

Lalu setelahnya mereka melanjutkan perjalanan mereka ke kelas masing masing , sebab mereka masih memiliki jam tambahan belajar.

Terpopuler

Comments

Zeyn Seyi

Zeyn Seyi

keren Alexa, tapi harus lebih bisa nahan emosi sebagai pemimpin

2024-05-14

1

FT. Zira

FT. Zira

apa sebenarnya mereka dulu punya hubungan tapi lexa lupa??

2024-03-29

1

FT. Zira

FT. Zira

aku setuju... kemampuan gak punya dan cuma bawa bawa nama keluarga mending tendang aja🤭🤭🤭

2024-03-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!