Setelah bicara dengan Aine , Alexa mundur tiga langkah dan melihat Savian yang terlihat memegang sebuah tongkat sepanjang setengah meter.
"Boleh pinjam?"ucap Alexa melihat kearah Savian.
Savian yang merasa jika Alexa sedang bicara padanya menunjuk benda yang dia pengang.
"Ya.."
"Tentu yang mulia"ucap Savian lalu kemudian menuju ke arah Alexa dalam sekejap mata dan menyerahkan tongkatnya kepada Alexa.
"Terimakasih"ucap Alexa menerima dengan baik tongkat itu.
Dan setelahnya Savian pergi ketempatnya semula , menyaksikan kembali jalannya pertandingan.
"Ayo mulai Aine"
Dan setelahnya Aine terlihat menyerang Alexa lalu kemudian Alexa menangkisnya dengan tongkat itu , Alexa terlihat menghindar dengan cepat saat Aine menyerang lagi menggunakan kakinya yang di selimut dengan api biru itu.
Hingga di saat Aine lengah , Alexa melempar dengan cepat tongkat itu ke arah ekor nya , dan saat Aine fokus pada tongkat itu Alexa melakukan teleport yang sempat dia pelajari bersama Gilang sewaktu dalam perjalanan menuju Aira untuk mengambil mahkota itu dengan cepat sesuai dengan jarak dan waktu yang tepat saat Aine berbalik untuk menghalau tongkat itu yang berada di sisi berlawanan dengan Alexa saat melakukan teleport hingga dengan mudah mahkota itu Alexa ambil tanpa harus bersentuhan langsung dengan api biru itu.
"Sang ratu terpilih memang luar biasa"
"Bahkan dia hanya membutuhkan waktu sebentar untuk menghadapi hewan legenda yang pemarah itu"
"Dialah ratu sesungguhnya"
Itulah sebagian bisikan mereka yang di dengar oleh Alexa.
Sedangkan Alexa yang menjadi pusat perbincangan terlihat memperhatikan dengan seksama mahkota permata bulan yang ada di tangannya teryata memiliki satu batu giok yang sama seperti gelang yang dia pakai.
"Mungkinkah ini hanya sebuah kebetulan atau mungkin jika gelang yang ku pakai sama dengan mahkota ini" pikir Alexa di dalam hatinya.
Alexa mengabaikan hal itu untuk sementara waktu di saat dia tak mendengar suara lagi dari para penonton di sekitarnya.
Alexa melihat ke depan di mana Aine yang terlihat memberi hormat lalu kemudian Alexa melihat sekitar dimana semua penonton yang juga sedang memberi hormat kepada seseorang yang ada di belakangnya.
Merasa penasaran Alexa melihat ke belakang disana terlihat seorang pemuda tampan yang mengenakan pakaian resmi dengan jubah biru yang melekat di pundaknya dan terdapat ukiran burung phoenix di belakang jubahnya.
Pemuda pemilik manik mata emas itu menatap intens ke arah Alexa.
"KAMI MEMBERI HORMAT PADA PANGERAN AXELLE"ucap mereka bersamaan hingga membuat Alexa sedikit terkejut karena suara keras mereka.
Alexa masih memperhatikan tanpa harus repot repot mengikuti apa yang mereka lakukan.
Karena dia berpikir jika dia bukanlah bagian dari Latveria maka dia tidak ingin melakukan hal yang sedang di lakukan mereka.
"Wanita kurang ajar kenapa tidak memberi hormat kepada pangeran!!"teriak Elizabeth yang terlihat menyimpan dendam karena Alexa yang bisa dengan mudah mengambil mahkota itu.
"Mulut lo bener bener minta di lakban"kesal Alexa melihat ke arah Elizabeth yang berdiri dengan angkuh di sisi Axelle.
"Lancang...kau mengatakan kalimat sihir lagi? apa kau berusaha untuk melukai pangeran"sambil menunjuk ke arah Alexa.
"Astaga nek...apa dia calon ratu pilihanmu?"ucap Alexa kepada nenek Hoshi yang sudah ada di sebelahnya.
"Aku tidak pernah memilih mereka"ucap nenek Hoshi membela diri.
"Lalu kenapa dia bisa menjadi calon ratu?"bingung Alexa melihat ke arah nenek Hoshi.
"Kupikir kau sudah tahu"ucap nenek Hoshi tersenyum smirk.
"Aaaa.....orang dalam"ucap Alexa mengangguk mengerti.
Sedangkan Axelle yang menyaksikan interaksi calon ratunya dengan nenek Hoshi tanpa disadari tersenyum tipis tanpa ada orang yang tahu.
"Mahkota itu tidak pantas untukmu , kau bahkan tidak melakukan serangkaian ujian sama seperti yang kami lakukan"
"Ck..kenapa marah padaku? kau menginginkan ini bukan?"sambil mengangkat mahkota yang ada di tangannya.
"Kau bisa mengambilnya jika kau mampu"ucap Alexa lagi sambil mengarahkan mahkota itu tepat di hadapan Elizabeth.
Merasa tertantang Elizabeth melangkah dengan cepat menghampiri Alexa hingga di saat dia ingin mengambil mahkota itu namun belum sempat menyentuh mahkota itu dia sudah jatuh tersungkur karena sengatan listrik yang tiba tiba berasal dari mahkota itu.
Hingga hal itu membuat Elizabeth kehilangan kesadaran seketika.
"Ada yang ingin mencoba nya lagi?"ucap Alexa melihat dua orang kandidat ratu yang lain dengan wajah datarnya.
Sedangkan yang di tatap hanya bisa mengeleng di saat melihat aura berbahaya Alexa.
"Kau membuat mereka takut"ucap nenek Hoshi yang melihat wajah ketakutan Megan dan Gabriella.
"Kalau begitu nenek saja yang pegang "sambil menyerahkan mahkota itu pada nenek Hoshi.
"Tidak terimakasih"ucap nenek Hoshi sedikit berjalan menjauh.
"Tapi aku juga tidak tertarik"ucap Alexa yang lalu kemudian berjalan ke belakang menuju pada Aine yang terlihat duduk menyaksikan mereka.
"Kau terlihat santai sekali?"ucap Alexa bicara pada Aine.
"Itu karena tugas saya sudah selesai"
"Kalau begitu aku akan kembalikan mahkota ini padamu"sambil mengulurkan tanganya yang terdapat mahkota.
"Apa yang sudah anda ambil tidak bisa di kembalikan lagi yang mulia"
"Lalu harus ku apakah benda ini?"ucap Alexa bingung dengan mahkota di tangannya.
"Kau bisa menyimpannya sampai kau siap memakainya"sahut sebuah suara dari belakang Alexa yang teryata pangeran Axelle.
"Tapi sayangnya aku tidak tertarik"
"Tapi itu adalah milikmu....ratuku"ucap Axelle yang secara tiba tiba sudah ada di hadapan Alexa bahkan sudah sampai memegang pinggang nya.
"Apa yang kau lakukan"kesal Alexa dengan sikap Axelle yang tiba tiba memeluknya.
"Menurutmu?"
"Ingin kupatahkan tangan mu?"ucap dingin Alexa.
"Teryata ratuku sangat galak"ucap Axelle tersenyum.
Dan senyuman seorang pangeran Axelle membuat semua yang menonton menjadi baper sendiri.
"Kau..!!"
"Waktunya pergi dari sini My Queen"ucap Axelle memotong perkataan Alexa.
Lalu kemudian Axelle lebih mendekatkan tubuh Alexa untuk memeluknya hingga tanpa Alexa duga dia seperti di bawa terbang oleh Axelle.
Alexa tidak berani melihat kebawah karena dirinya yang takut dengan ketinggian sehingga dia dengan tidak sengaja mencengkram kuat baju Axelle.
Axelle yang tahu Alexa takut ketinggian hanya tersenyum dan lebih memilih menikmati waktu kebersamaan mereka.
Kenapa Axelle bisa terbang ?
Karena dia adalah satu satunya anak raja yang memiliki kemampuannya khusus yang tidak di miliki anggota kerajaan yang lain.
Dan karena kemampuan nya inilah yang membuatnya di benci anggota kerajaan yang lain tetapi menjadi satu satunya ahli waris yang akan mengantikan raja.
Dan karena itu juga kerap kali ada saja orang yang ingin mencelakai dirinya tanpa terkecuali pamannya sendiri yang gila akan kekuasaan sehingga menyuruh sang putri untuk menjadi kandidat ratu agar bisa bersanding dengannya kelak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Zeyn Seyi
marah-marah Mulu🤣
2024-05-04
1
Zeyn Seyi
keren Alex
2024-05-04
1
Wahyu Adara
cakep, kiw² Axelle kan dia
2024-04-25
1