PBD (15 )

Setelah cukup lama berkeliling , Alexa terlihat duduk di sebuah kursi di dekat stan makanan yang menjadi tujuannya.

Dia terlihat sedang menikmati makanannya , sedangkan Axelle sedang membeli minum di depan stan makanan yang Alexa kunjungi.

Alexa memakan makanannya sambil melihat Axelle yang di depan sana sedang mengantri minuman.

"Gue baru tahu jika seorang pangeran bisa mengantri untuk beli makanan"gumam Alexa yang terus memperhatikan Axelle di depan sana.

Namun lama kelamaan Alexa merasakan hawa yang sangat dingin menyergapnya.

"Kok tiba tiba dingin sih"ucap Alexa sambil memeluk dirinya sendiri.

Tanpa sepengetahuan Alexa tiba tiba Axelle sudah menyampirkan jaket yang dia kenakan di pundak Alexa.

Alexa menatap ke arah Axelle yang sepertinya tak masalah dengan hawa dingin yang tiba tiba ini.

"Aksa.."

"Sepertinya kita harus pulang sekarang"ucap Axelle tersenyum dan sambil membantu Alexa berdiri.

"Apa terjadi sesuatu?"ucap Alexa yang melihat raut wajah waspada Axelle.

"Tidak ada"sambil mengenggam tangan Alexa dan menariknya agar Alexa berjalan mengikuti nya.

Alexa tahu pasti ada hal yang tidak beres , jaket Axelle yang di pakai Alexa pun tak bisa mengurangi hawa dingin yang semakin menusuk sampai ke tulang Alexa.

"Dingin banget , sepertinya ada yang tidak beres , bukankah Axelle bisa terbang , lalu kenapa dia hanya ngajak gue berjalan kayak gini?" batin Alexa.

"Aksa...dingin.."ucap Alexa lirih , namun Axelle bisa mendengar nya dan berhenti melihat Alexa yang sudah mengigil kedinginan.

Axelle memeluk Alexa untuk mengurangi rasa dinginnya dengan api phoenix yang ada di dalam diri Axelle.

"Kau bisa menahannya sebentar lagi , ada yang sudah menjebak kita , aku harus cepat mengeluarkan mu dari labirin yang dia gunakan"jelas Axelle.

"Siapa?"ucap Alexa lemah , meski dia sedikit merasa hangat karena di peluk Axelle namun itu masih belum cukup untuk mengembalikan suhu tubuhnya.

"Aku masih belum tahu , aku sudah menghubungi Savian dan dengan yang lain , tapi yang jelas dia memiliki kemampuan yang bisa memanipulasi udara di sekitar"sambil memperhatikan sekitar mereka yang sepi.

Padahal Axelle yakin tadi di tempat mereka berhenti sangat ramai dengan pengunjung namun sekarang , tidak ada terlihat pengunjung sama sekali.

"Sepertinya aku sudah salah mengambil keputusan , sial...jika seperti ini Alexa tidak akan selamat" batin Axelle.

Axelle mencoba berpikir bagaimana caranya dia bisa keluar dari labirin itu , namun sepertinya dia tidak menemukan sesuatu.

Sedangkan di luar wilayah labirin yang di buat , seseorang terlihat menyeringai karena jebakan yang dia buat rupanya berhasil mengurung mereka.

Dan dia berpikir jika jebakan yang dia buat akan membuat dia berhasil untuk menghabisi calon ratu tersebut.

Namun dia melewatkan sesuatu yang sangat penting , bahwa Axelle tidak akan membiarkan Alexa terluka dan dia pasti akan bisa mencari cara untuk menghancurkan labirin itu.

Yakin jika rencananya akan berhasil , orang itu pergi begitu saja dan setelahnya Savian datang bersama dua sahabatnya yang lain dan tak lupa Lia yang datang bersama Aine.

"Disini tempatnya?"ucap Azka bertanya pada Raymond mengenai letak labirin itu.

"Iya.."

"Tapi aku tidak melihat apapun di sini?"

"Pasti labirin nya kasat mata agar tidak ada orang yang menyadarinya"sahut Savian.

"Apa yang harus kita lakukan , nona Alexa pasti sedang dalam bahaya"ucap Lia yang juga khawatir dengan apa yang akan terjadi pada Alexa.

Dan apa yang di pikirkan Lia juga sama dengan pemikiran ketiga pemuda itu , lalu dengan tiba tiba Aine merubah wujudnya menjadi mode bertarung.

Dan dia berjalan maju hingga menyentuh sesuatu yang terlihat kuat dan kokoh yang berada di depan mereka.

"Aine tahu di mana letak labirin nya"ucap Raymond yang kemudian menyentuh tempat yang di sentuh Aine tadi.

Dengan rasa penasaran ketiga orang yang ada di sana pun melakukan hal yang sama seperti apa yang di lakukan Raymond.

"Beneran ada di sini , lalu bagaimana kita menghancurkannya?"ucap Azka.

"Apa tidak bisa pakai senjata temuanmu Azka?"tanya Savian.

"Tidak bisa , di dalam ada Axelle dan Alexa , jika aku salah menentukan tempat yang tepat , aku takut itu akan melukai mereka"jelas Azka.

"Jadi harus bagaimana?"sahut Raymond.

"Aine.."ucap Lia menunjuk Aine yang terlihat sedang melakukan sesuatu.

"Savian apa yang akan di lakukan Aine?"tanya Azka pada Savian karena dulu Savian lah yang merawat Aine jadi sedikit banyaknya dia pasti tahu apa yang akan di lakukan Aine , pikir Azka.

"Aku juga tidak tahu"ucap Savian yang masih memperhatikan Aine.

Namun satu yang Savian pahami dari Aine jika Aine terlihat akan menghancurkan labirin itu seorang diri.

"Mundur!!"teriak Savin pada kedua sahabatnya dan juga Lia.

Mengerti maksud dari Savian mereka berdua mundur ke tempat byang aman dan menyaksikan Aine yang mencoba untuk menghancurkan labirin itu dengan kedua kaki depannya.

Dan teryata labirin itu sangat kokoh hingga satu serangan Aine tak bisa menghancurkan nya.

"Kita bantu Aine , kita lakukan di tempat yang Aine serang tadi"perintah Savian.

Kedua sahabat Savian mengangguk lalu mereka melakukan apa yang di perintahkan Savian tadi dengan kemampuan khusus yang mereka miliki.

Dan dengan tiga kali serangan labirin itu akhirnya retak lalu Aine menyerangnya sekali lagi hingga labirin itu akhirnya pecah dan keluarlah hawa dingin yang membuat mereka mengigil kedinginan.

"Gila...ini dingin banget , apa tuan putri akan baik baik saja"ucap Azka sambil mengeratkan mantel yang dia pakai.

Savian diam namun matanya menatap awas melihat di depan sana , dia seperti melihat sebuah cahaya yang mulai meredup.

"Axelle!!"teriak Savian lalu kemudian berlari menghampiri Axelle yang hampir jatuh dengan Alexa di pelukannya.

"Axelle kau tidak apa apa?"khawatir Savian melihat Axelle yang terlihat lemah.

"Aku tidak apa apa , hanya terlalu banyak memakai energi api phoenix , bantu aku membawa Alexa"ucap Axelle.

Hingga Savian mengantikan Axelle mengendong Alexa , lalu Axelle di bantu Raymond dan Aine yang kelelahan terlihat kembali ke wujudnya dan di gendong oleh Lia.

Karena tak ingin berlama lama di tempat itu mereka memutuskan untuk pergi dari sana kembali ke kastil Axelle , hal itu karena Alexa memerlukan penanganan secepatnya.

Hawa dingin tadi membuat Alexa mengalami hipotermia , meski Axelle membantu Alexa menghanggatkan tubuh Alexa namun hal itu tidaklah cukup hingga membuat Alexa pingsan karena tak kuat menahan hawa dingin itu.

Karenanya mereka memutuskan untuk secepatnya kembali ke kastil milik Axelle hingga Alexa bisa mendapatkan penanganan yang tepat di sana.

Terpopuler

Comments

Zeyn Seyi

Zeyn Seyi

good Job Aine

2024-05-19

1

Zeyn Seyi

Zeyn Seyi

kagum yaaa

2024-05-19

1

Yukii

Yukii

Boomm!!/Slight/

2024-04-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!