Plak
Satu tamparan keras mendarat di pipi seorang gadis , yang saat ini mereka sedang berada di kediamannya.
"Kau sudah tidak bisa menjadi ratu Latveria , lalu sekarang membuat malu dengan mencari keributan pada calon ratu , otak mu kau letakkan dimana Ha..!!"teriak marah seorang pria paruh baya.
"Maaf Ayah , tapi aku tidak terima jika dia akan menjadi ratu dan bersama pangeran Axelle!!"jawab gadis itu tak kalah kesal.
"Setidaknya gunakan otak mu Elizabeth , kau bisa menyingkirkan dia dengan cara lain , bukan malah mencari keributan di depan umum"
"Tapi...."
"Aku tidak mau tahu , bereskan kekacauan yang kau lakukan , aku tidak ingin gara gara kau rencanaku gagal"ucap orang itu Axton Nicholas , memotong perkataan Elizabeth.
Dia adalah paman Axelle dan sangat mengiginkan kekuasaan yang di miliki Axelle , hingga selalu berusaha untuk menyingkirkan Axelle.
Merasa tak mampu berdebat lagi dengan sang Ayah , Elizabeth kemudian pergi dari tempat itu setelah memberi hormat pada sang Ayah.
Sedangkan Axton masih diam di tempat itu sambil mengepalkan kedua tangannya marah , jika rencana yang sudah dia susun sejak dulu tak bisa dia jalankan gara gara sang ratu terpilih itu.
Namun keinginannya untuk mengambil tahta Latveria sekarang semakin besar , dan hal pertama yang harus dia lakukan adalah untuk menyingkirkan calon ratu tersebut.
Karena Axelle tidak akan bisa menjadi raja jika tak ada ratu yang mendampinginya.
"Aku jadi ingin tahu seberapa hebat calon ratu itu"sambil menyeringai memikirkan niat jahat yang akan dia lakukan tanpa tahu efeknya akan berimbas seperti apa pada mereka.
🪷🪷🪷🪷🪷🪷
Di kediaman Axelle
Dan lebih tepatnya di kamar Axelle , Axelle terlihat membaringkan Alexa yang masih pingsan di tempat tidurnya.
Entah karena apa Axelle melakukan itu , mungkin karena dia ingin menghabiskan waktu lebih lama bersama Alexa.
Alexa masih belum sadarkan diri dari pingsannya , dan Axelle sejak tadi hanya memperhatikan wajah cantik Alexa , wajah yang sudah membuatnya jatuh cinta pada seorang gadis yang selalu berkeinginan untuk pergi dari sisinya.
Axelle membuang nafas lelah saat ingat mengenai hal itu , dia mengecup kening Alexa sebentar lalu kemudian beranjak ke ruang kerjanya.
Dan mungkin saja sahabatnya yang lain sudah sampai dan menunggu dia di ruang kerjanya.
Axelle keluar kamar dan berjalan ke sisi sebelah Timur lalu berhenti di depan ruangan yang hanya berjarak dua ruangan dari kamarnya.
Dan saat dia membuka pintu , rupanya ketiga sahabatnya sudah menunggu nya.
"Lama banget , kau apakan si tuan putri?"
"Makanya punya kekasih sehingga kau tahu apa yang mereka lakukan"
"Kenapa jadi membicarakan ku"
Sedangkan Axelle yang melihat perdebatan sang sahabat hanya bisa membuang nafas lalu kemudian memilih berjalan menuju kursinya.
"Apa kalian masih ingin berdebat , Azka , Raymond "sahut Savian yang jengah melihat perdebatan kedua sahabatnya itu.
"Ray duluan Vian"ucap Azka dia memiliki anting merah di telinga kirinya yang menandakan dia berasal dari keluarga bangsawan dan pemilik keahlian dalam bidang senjata.
"Kenapa aku , kau yang mulai duluan"ucap tak terima Raymond yang memiliki anting yang sama dengan sahabat nya yang lain dan pemilik keahlian dalam bidang SAINS.
"Kalian berdua sama"sahut Savian yang memiliki kemampuan menyamar tingkat tinggi tanpa di ketahui lawannya , kecuali Alexa yang waktu itu menyadari saat Savian menyamar sebagai bayangan.
"Berhenti , dan mari serius sekarang"ucap Axelle dengan aura yang tak main main yang membuat seseorang langsung tunduk padanya.
Axelle memiliki banyak keahlian baik itu dalam bidang bela diri , maupun dalam bidang mengunakan bahan alami untuk dia jadikan obat tanpa efek samping.
Setelah apa yang di katakan Axelle tadi , akhirnya Azka dan Raymond bisa fokus untuk membahas masalah perselisihan Elizabeth dan Alexa tadi.
"Sepertinya pamanmu sedang merencanakan sesuatu pada sang putri , jika di lihat apa yang Alexa lakukan pada Elizabeth tadi , besar kemungkinan mereka akan bertindak"ucap Azka mengutarakan isi pikirannya.
"Azka benar , mungkin pamanmu itu ingin melihat sampai dimana kemampuan sang putri"sahut Raymond.
"Jadi aku harus bagai mana? aku memang sudah menempatkan Lia untuk menjaga Alexa , namun sepertinya dia orang yang tidak suka di kawal"ucap lelah Axelle.
"Suruh saja di antara mereka berdua bergantian menjaga tuan putri"sahut Savian menunjuk kedua sahabatnya yang tepat duduk di depannya.
"Kenapa tidak kamu aja"sahut Azka kesal karena tak ingin menjadi pengawal Alexa.
"Tugasku banyak"
"Aku juga enggak mau , cari orang lain aja"sahut Raymond.
"Di antara kita , kaian berdua itu memiliki banyak waktu senggang , jadi tak akan ada masalah jika kalian berdua menjaga Alexa"jelas Savian.
"Siapa bilang kami tak ada kesibukan , kami memiliki..."
"Kalian berdua bergantian untuk menjaga Alexa"sahut Axelle memotong pembicaraan Azka.
"TIDAK BISA!!"ucap mereka berdua serempak.
"Apanya yang tidak bisa? katakan padaku gosip mana yang kalian dengar?"ucap Axelle memicing melihat tingkah kedua sahabatnya itu.
"Em....itu.."gugup Azka.
"Jika tidak bisa menjawab maka besok kalian yang harus sudah bergantian menjaga Alexa"ucap final Axelle , mengenai keputusannya untuk menambah orang menjaga Alexa.
"Tapi ...."
"Keputusanku enggak akan pernah berubah , mau tidak mau kalian akan tetap menjaga Alexa"
Sedangkan Savian terlihat terkikik melihat kedua sahabatnya yang tak berkutik saat berdebat dengan Axelle.
Karena Axelle itu orang yang sangat sulit di bujuk ketika dia sudah membuat keputusan dan Savian terlihat tertawa puas melihat kedua sahabatnya tak berkutik di hadapan Axelle.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Zeyn Seyi
kenapa begitu??
2024-05-15
1
Utayiresna🌷
mau cari mati nih orang /Determined/
2024-04-21
1
FT. Zira
iklan buat ka author
2024-03-29
1