London Gegeran

"Lepaskan Elfesya! Aku kan yang kamu minta ?" Agen Andre Raines menatap tajam ke Ransh Khalara.

"Well, kalau bisa mendapatkan kalian semua, buat apa aku harus membebaskan gadis cantik itu?" seringai Ransh membuat Alex Darling ingin segera mencincang pria itu.

***

"Guys... Pandu aku !" bisik Elfesya.

"Ada satu orang di bawah tangga" ucap Asher yang melihat dari teropongnya.

Elfesya mengendap - endap di tembok dan segera menarik pria itu dengan menutup mulutnya. Tanpa berkedip, Elfesya mematahkan tulang lehernya dengan teknik krav maga. Suara krek terdengar dan pria itu pun tewas tanpa suara.

"Oh Shiiittt ! Fesya, kamu menyeramkan !" gumam Ashley.

"Aku arah mana?" tanya Elfesya.

"Ke kiri. Ada bang Gavin di halaman belakang bersama dengan mas Vicenzo dan mas Alano. Mereka sudah siap merangsek ..." ucap Rylee sambil memantau thermal dari satelit.

Elfesya keluar dari pintu belakang dan melihat ada sekitar dua puluh orang disana. "Kenapa mereka semua tidak ada di gedung?"

"Karena mereka semua menjadi human Shield buat Ransh..." jawab Asher. "Jalan Sya ! Aku lindungi dari sini !"

Elfesya berjalan perlahan dan mulai menembak dengan AR-15 nya ke para orang - orang itu. Gavin pun membantu dari belakang dengan anak buahnya sementara Asher dan Ashley menembak dari tempat mereka berada.

***

Mendengar suara tembakan, Ransh pun terkejut.

"Bunuh mereka semua !" teriaknya sambil terus dilindungi oleh para pengawalnya. "Akan aku ledakkan London !"

Agen Andre Raines dan Alex Darling mengambil Glock dari balik punggungnya lalu mulai adu tembak sambil berlari untuk melindungi diri. Alex dan Andre Raines sudah memakai kevlar tapi tetap saja, Kepala mereka tidak terlindungi.

"Dimana Fesya?" tanya Alex Darling.

"Bersama Gavin !" jawab Ashley.

Agen Kevin melihat Ransh hendak kabur dengan mobil langsung melapor ke Arsyanendra.

"Your Highness ! Ransh akan kabur !" ucap Agen Kevin di sela-sela adu tembak dengan para pengawal Ransh yang banyak.

"On it !" ucap Arsyanendra.

***

Elfesya bersembunyi di balik peti besi dan mendengar suara tembakan ke kontainernya. Suara desingan peluru yang mengenai besi itu membuatnya harus menunggu waktu yang tepat untuk bisa membidik apalagi di tengah malam seperti ini.

Gadis itu berjongkok sambil memegang senapan AR-15 nya dan bersyukur dia dulu mengeyel pada Eagle untuk berlatih menembak dan bela diri krav Maga dari usia delapan tahun karena dia memetik hasilnya sekarang.

Suara adu tembak terdengar dan Elfesya mendengar suara langkah kaki yang berlari ke arahnya. Gadis itu langsung menodongkan senjatanya dan setelahnya menghela nafas lega saat tahu siapa yang datang.

"Mas Al ..." ucapnya dengan nada lega.

Alano langsung memeluk Elfesya. "Kamu tidak apa-apa?"

"Al ! Kamu dapat Fesya ?" tanya Alex Darling.

"Di pelukan aku bang !"

"Oke. Boys, don't be hesitate ( jangan ragu-ragu ) ! Kill them all !" ucap Alex Darling. "Kantong mayat banyak !"

Alano lalu menggandeng tangan Elfesya. "Ayo kita pergi dari sini !"

"Dimana Ransh ?" tanya Elfesya.

"Kabur."

Elfesya melongo tapi sedetik kemudian dia melihat Vicenzo dan Gavin disana. Keduanya langsung memeluk Elfesya yang datang.

"Kamu baik-baik saja? Bagaimana wajahmu ?" tanya Vicenzo sambil melihat wajah memar Elfesya menggunakan senter.

"Kompres, hilang..." jawab Chef cantik itu. "Kalian memang gila !" Elfesya bisa melihat banyaknya pengawal bayaran Ransh yang tewas ditembak oleh Gavin dan anak buahnya bersama dengan Vicenzo dan Alano.

"Mereka menembak duluan, ya dibalas." Vicenzo memberikan kode pada anak buahnya dan Gavin untuk memasukkan mayat-mayat itu ke dalam kantung mayat. "Lumayan, buat makanan ikan hiu ..."

***

RS Queen Elizabeth London

Galena tetap berjaga - jaga di depan ICU bersama dengan Shanon Kulnis. Meskipun mereka tahu Elfesya sudah selamat, bukan berarti Scott Peterson sudah lepas dari bahaya. Galena tahu jika Ransh membenci Scott Peterson karena sudah membuatnya gagal dalam upaya membuat rusuh Moskow hingga Budapest. Pria berbahaya itu ingin membuat Eropa kacau balau.

"Lena ... Arah jam dua ..." ucap Shanon Kulnis melalui earpiece Galena.

"Bersiaplah Shanon ! Kita akan melindungi semua orang di ruang ICU ini !" Galena mengambil scapel nya dan menyembunyikan di balik tangannya. Dokter cantik itu keluar dari pintu kaca untuk menghadang tamu tidak diundang itu. "Ada yang bisa saya bantu?" tanya Galena menghampiri dua orang pria yang tampak mencurigakan. Siapa juga mau ke ICU jam dua pagi ini ?

"Sepertinya kami salah ruangan..." ucap salah satu pria itu sambil melihat-lihat keadaan ruang ICU.

"Kalian dilarang kemari jika tidak memiliki ijin dari kepala perawat" ucap Galena dengan wajah dingin.

Shanon Kulnis yang mengenakan pakaian perawat khusus perawat ICU lengkap dengan penutup kepala dan masker, masih menatap ke arah dua orang yang sedang berbicara dengan Galena dari balik pintu. Tangannya memegang Glock dengan peredam yang sudah siap ditembakan.

"Kami permisi dulu, Nurse" ucap orang itu ke Galena yang memakai scrub, cap dan masker.

Galena mengangguk dan menunggu sampai dua orang itu pergi. Dia tidak akan berbalik jika kondisi belum aman karena ruang ICU hanya ada satu arah pintu masuk. Pintu darurat ada diluar dari pintu kaca ruang ICU.

Macam-macam, aku sobek aorta kalian !

***

Ransh yang berada di dalam mobilnya yang melaju kencang, langsung mengambil detonator untuk meledakan tiga bangunan di London. Namun suara ledakan yang dia nantikan, tidak terdengar. Wajah pria itu tampak mengeras.

"SIALAAAAANNN !" teriaknya. "Lebih kencang lagi ! Kita harus ke bandara Manston !"

Lima mobil SUV itu berjalan kencang memecah jalan kosong di London.

Tiba-tiba di belakang mereka muncul tiga mobil supercar disana. Sebuah Mercedes AMG, Maserati Levante dan Range Rover Sport mengejar kelima mobil itu.

"Tuan, ada yang mengikuti kita !"

Ransh menengok ke belakang dan melihat tiga mobil itu melaju kencang berusaha mengejar mereka.

"Lebih kencang lagi !" perintah Ransh.

***

"Arsya, aku incar dodge Durango !" ucap Charles McGregor yang begitu tahu Elfesya baik-baik saja langsung menggeber AMG nya menuju lokasi dan karena London lengang di malam hari, mantan pembalap F1 itu tiba dengan cepat.

"Aku incar Range Rover nomor dua !" ucap Arsya yang menyetir Range Rovernya.

"Oom Eagle?" tanya Avaro yang bersama Arsyanendra.

"Aku incar Bentley !" jawab Eagle yang naik Maserati. "Ingat, jangan buat Ransh mampus dulu ! Aku akan buat dia tersiksa!"

***

RS Queen Elizabeth London

Galena masih mode siaga dengan Shanon Kulnis ketika tiba-tiba empat orang memaksa masuk ke ruang ICU yang sudah dikunci oleh Galena. Dua orang disana menembak pintu itu tapi karena anti peluru, maka akan butuh waktu untuk bisa memecahkan kaca tebal tersebut.

"Berapa lama pintu kaca itu akan bertahan?" tanya Shanon Kulnis.

"Cukup waktu untuk kita persiapan..." Galena menodongkan pistolnya ke arah pintu kaca yang sedang dibombardir dengan peluru.

***

Yuhuuuu Up Malam Yaaaaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Terpopuler

Comments

Ninik Rochaini

Ninik Rochaini

bener2 salah golek lawan...

2024-10-01

1

Sistiningsih Ika Dewi

Sistiningsih Ika Dewi

ini baru kelg Eropa yg gerak udah seseru ini, bayangkan kalo klg Tokyo & New York ikutan,,,,, yg mumet Raja Henry wkwkwk

2024-03-17

2

ꍏꋪꀤ_💜❄

ꍏꋪꀤ_💜❄

🅚🅔🅡🅔🅝 wehhhh lanjut gegeran nya

2024-03-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!