Nyaris Alex Darling membanting ponsel Shanon Kulnis namun amarahnya terhenti saat ponselnya sendiri berbunyi. Wajahnya berubah menjadi pucat saat tahu siapa yang menelponnya.
"Oom Eagle..." sapa Alex.
"Siapa yang berani menculik putriku?" tanya Eagle dingin.
Alex Darling memejamkan matanya karena tahu, pasti alarm GPS Elfesya berbunyi.
"Ransh Khalara. Ter*ris yang diduga akan menghancurkan London..." jawab Alex Darling.
"Dimana Scott?"
"Ruang operasi. Perutnya kena tembak. Fesya sudah membunuh dua orang penculiknya dan Scott menembak satu orang sebelum pingsan."
Tidak ada suara disana. "Kamu, kemari !"
"Baik Oom." Alex menatap Shanon.
"Go Boss ! Aku yang akan urus disini !" ucap Shanon yang juga khawatir akan keselamatan Elfesya yang sudah dianggap seperti adiknya sendiri.
"Thanks Kulnis."
***
Kediaman Eagle dan Elane McCloud
Alex tiba disana dan tidak heran jika Richard Carrington sudah datang bersama dengan adiknya pangeran Louis. Charles McGregor pun sudah ada disana.
"Oom Rama akan datang sebentar lagi..." ucap Eagle dengan nada gusar.
Tak lama suara helikopter terdengar di helipad kediaman keluarga McCloud dan sepuluh menit kemudian Jayde Neville bersama dengan putranya , Rylee datang dari Manchester.
"Bagaimana kondisi Fesya?" tanya Richard.
"Ini videonya..." ucap Alex Darling sambil menyerahkan iPadnya.
"Kalungnya masih dipakai..." gumam Rylee. "Begitu juga antingnya..."
"Gimana?" tanya Alex bingung.
"Fesya punya dua GPS. Satu di kalungnya jika ada bahaya dan satu di anting-anting nya buat lokasi dirinya" jawab Rylee.
"Dan dia berada di gudang dekat London Bridge..." ucap Jayde melalui MacBook.
Suara helikopter kedua pun terdengar dan Eagle tersenyum saat melihat siapa yang datang. Suara mobil masuk ke dalam halaman pun terdengar. Tak lama, Agen Andre Raines dan Agen Kevin datang bersamaan dengan Rama McCloud bersama dengan asistennya, Eddie.
"Bagaimana Fesya? Sudah ketemu?" tanya Rama. "Dimana Elane?"
"Elane di kamar Elfesya bersama Risyan... Dia menangis terus memikirkan Fesya..." jawab Eagle sambil memeluk Rama.
"Fesya akan baik-baik. Dia buyut Oma Rain ... Oom akan menemui Elane dan Risyan." Rama berjalan menuju kamar cucunya.
"Dimana Scott?" tanya Andre Raines.
"Ruang operasi, berjuang disana dengan Galena" jawab Alex Darling.
"Oke, aku akan hack semua CCTV di London Bridge. Jika tidak bisa, aku pinjam satelit Oma GM ..." Rylee mulai menghack semua CCTV dari jalan masuk gudang. "Damn, ada yang melacak. Pindah ke satelit Jang Corp."
Semua orang menahan nafas melihat banyaknya orang disana yang berjaga-jaga dan diperkirakan ada satu kompi, sekitar 100 orang.
"Damn it ! Kita butuh banyak orang ..." ucap Eagle.
***
"Siapa butuh orang?"
Semua orang menoleh dan melihat Gavin datang bersama Ashley.
"Anak buahku akan tiba tujuh jam lagi dan orang ini bilang 24 jam ?" tanya Gavin. "Berarti tengah malam. Aku anggap b@jing@n itu menunggu sampai kalian menanggapi..."
Suara ponsel Alex Darling berbunyi dan wajah pria itu tampak tegang. "Galena... Ya sayang?" sapa Alex saat menerima telepon dari istrinya. "Kamu aku loud speaker.."
"Operasi Scott berjalan baik... Dia kehilangan banyak darah karena hatinya hilang separuh dan dia harus bedrest total..."
"Buat dia meninggal, Lena ..." ucap Eagle.
"Hah ? Oom Eagle ?" protes Galena.
"Buat dia meninggal... Karena jika tahu Scott masih hidup, dia akan dipaksa bangun untuk mengantarkan nyawa ke Ransh Khalar selain Agen Andre Raines. Karena yang diminta nyawa mereka berdua."
Tidak ada jawaban disana. "Baiklah Oom. Aku akan bekerja sama dengan Shanon. Dia ada disini" jawab Galena akhirnya.
"Good. Mereka pikir mereka pintar, hah !" geram Eagle.
***
"Mbak Fesya kamu akan baik-baik saja ..." ucap Rama yang mendapat pelukan dari Risyan, putra bungsu Eagle.
"Tapi Opa... Mbak Fesya katanya pingsan ... " ucap Risyan.
"Oom, aku khawatir..." Elane tampak down dan tidak hentinya menangis.
"Elane, suamimu dan semua keluarga London akan membantu membebaskan Elfesya. Kamu jangan khawatir... Okay?" senyum Rama. "Fesya akan pulang besok pagi."
"Apa Opa yakin ?" tanya Risyan.
"Positive." Rama mengelus kepala cucunya.
Elane terus berdoa agar putrinya selamat dan berkumpul dengan mereka semua.
***
Gudang dekat London Bridge
Elfesya perlahan membuka matanya dan merasakan tangannya terasa kebas. Gadis itu baru mengetahui bahwa kedua tangannya diikat ke belakang kursi. Elfesya melihat ke tubuhnya dan bersyukur bajunya masih menempel lengkap. Bukan apa-apa, Elfesya takut jika ada yang melecehkannya disaat dia pingsan.
"Sudah bangun chef ?" senyum Ransh Khalara ke Elfesya. "Sayang, kamu bersama agen FBI itu. Padahal jika tidak bersama dia... Kamu akan baik-baik saja ... Dan bisa terus memasak."
Elfesya teringat Scott. "Scott... Apa yang terjadi pada Scott ?"
Ransh memperlihatkan berita kematian agen FBI Scott Peterson di rumah sakit setelah mendapatkan luka tembak dari baku tembak dengan penjahat.
Mata coklat Elfesya langsung berkaca-kaca dan gadis itu pun menangis merasa kehilangan kekasihnya yang baru beberapa hari menemui ayahnya untuk minta ijin pacaran tapi sekarang sudah tiada.
"Sayang, kekasihmu sudah pergi. Jadi tinggal satu orang lagi yang aku butuhkan nyawanya. Nyawa agen Andre Raines dan semua peti senjata aku dengan nyawamu. Aku yakin, ayahmu yang seorang chef itu lebih memilih meminta Scotland Yard mengabulkan permintaan aku. Begitu juga dengan kakak kamu, Alex Darling itu ..."
Elfesya menatap tajam ke arah Ransh. "Apa yang kamu tahu soal keluarga aku ?" tanyanya dengan pipi basah.
"Bahwa kamu adalah pewaris RR's Meal dan kamu adalah salah satu anggota keluarga klan Pratomo. Dan aku yakin, mereka tidak akan bersikap bodoh dengan menyerbu kemari. Ini bukan Hongkong, ini London. Berani menyerbu kami, b*m akan meledak di Westminster Abbey, Markas Scotland Yard dan juga Queen Elizabeth Hospital... London akan sibuk ..." seringai Ransh.
Elfesya terkejut. Damn it ! Penjahat ini bukan penjahat sembarangan!
***
"Mereka sudah memasang b*m?" seru Richard tertahan. "Daddy berada di Westminster Abbey hari ini !"
Rylee mengaktifkan audio di GPS Elfesya jadi semua orang bisa mendengar ucapan Ransh.
"Henry ada acara apa disana?" tanya Rama yang baru datang dari kamar Elfesya.
"Ada tamu ... Raja Brunei Darussalam yang hendak melihat -lihat disana..." ucap Louis.
Semua orang saling berpandangan. "Raja Inggris dan Raja Brunei Darussalam dalam satu lokasi... This is not good !" ucap Alex Darling sambil mengambil ponselnya. "Rebecca, kamu dan agen Kevin bersama b*m squad ke Westminster Abbey... Now !"
Agen Kevin segera pergi menuju Westminster Abbey bersama dengan Pangeran Louis. Mereka semua segera mengatur serangan nanti malam tapi yang harus mereka fokuskan adalah menonaktifkan b*m-b*m yang sudah dipasang.
***
Yuhuuuu Up Malam Yaaaaaaaa gaeeesss
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Ninik Rochaini
gegeran gede nih...
2024-10-01
1
Desy Tri Astuti
w o w 😯 kereeeeennnnn /Good/
2024-09-02
1
Ermi Sardjito
deg-deg an...
2024-07-02
1