Kantor Polsek Chelsea
Arsyanendra dan Avaro hanya tersenyum kecut saat mereka harus difoto ala mug shot pelaku kejahatan dan mendapatkan nomor kasus. Kedua pangeran Belgia itu memang tidak menyebutkan bahwa mereka pangeran, hanya mengikuti prosedur.
"Arsyanendra Léopold? Nama kamu macam pangeran Belgia ... Ini id card kamu palsu ya?" ucap polisi yang sudah tua itu.
"Ini asli, Officer..." jawab Arsyanendra sabar.
"Mukamu tidak setampan pangeran itu tapi berani memakai namanya dia ..." gerutu polisi itu membuat Arsyanendra melongo sementara Avaro sudah cekikikan melihat wajah kakaknya.
"Ini kenapa juga ada nama Avaro Léopold? Come in Lads ! Kalau kalian mau cosplay, jangan seperti ini !"
Kali ini Avaro yang menepuk jidatnya. "Mas, kita dibilang cosplay..." ucap Avaro dengan bahasa Perancis.
"Biarin saja. Dia sudah tua ..." balas Arsyanendra dengan bahasa Indonesia membuat Avaro tertawa kecil.
"Young man ! Ini kejahatan serius ! Kalian sudah melakukan penembakan pada mobil yang entah milik siapa dan kebut-kebutan di London ! Kalian pikir ini negara kalian di ... " Petugas polisi itu membaca lagi id card Arsyanendra dan Avaro serta paspor keduanya. "Shiiittt ! Kalian memang pangeran Belgia itu?!"
"Busted !" jawab Arsyanendra dan Avaro bersamaan.
"Your Highness... Maafkan saya tapi anda sudah keterlaluan ! Mike, kurung dua pangeran ini dalam sel !"
Arsyanendra dan Avaro melongo. "Whaaaatttt?"
***
Manston Airport
Semua orang mengepung pesawat pribadi itu dan para pengawal Ransh mengangkat tangan tanda menyerah sementara Alex Darling diikuti oleh Eagle McCloud menghampiri Ransh yang ditembak oleh Chef terkenal tersebut.
"Damn it, Oom ! Ini beneran mati!" umpat Alex Darling.
"Mati suri ! Aku akan bawa dia ke Turin" jawab Eagle dingin.
"Oom, tapi dia penjahat internasional yang dicari semua badan intelijen Eropa !" eyel Alex Darling. "Seharusnya dia dihukum pengadilan internasional..."
"Kelamaan ! Dia sudah mengibarkan bendera perang sejak menembak Scott dan menculik Fesya. Dia berurusan dengan keluarga yang salah !" Eagle menoleh ke Vicenzo. "Berapa lama kamu bisa mengirimkan mobil Van buat bawa b@jing@n ini?"
"Gavin sudah mengirimkan mobil Van kemari. Kita berangkat malam ini Oom?" seringai Vicenzo.
"Yup. Ruang bawah tanah dan Empang sudah siap?"
"Sangat available open" cengir Alano.
"Good. Sorry Alex, aku ambil alih dari sini. Dan bagaimana urusan dengan MI6, FBI dan semua yang memiliki huruf kapital, itu urusan kamu !" senyum Eagle sambil menepuk menantu keponakannya.
Alex Darling tiba-tiba merasa tensinya naik karena pasti akan mendapatkan cecaran dari pemimpinnya.
"Sya, Daddy pergi dulu. Kamu ke rumah sakit saja, Scott butuh kamu..." ucap Eagle sambil memeriksa wajah putrinya yang memar. "Nanti Daddy akan buat wajah dia lebih parah dari ini !"
***
Queen Elizabeth Hospital London
Richard mengawasi para pengawal dan bagian cleaning service untuk membersihkan pecahan kaca pintu ruang ICU bersama dengan Shanon Kulnis. Sementara Galena menghilang bersama dengan dua mayat pembunuh bayaran yang dibawa ke kamar mayat.
"Galena kemana ?" tanya Louis sambil mengambil ponselnya karena ada notifikasi masuk.
"Jangan bilang dia serius mengambil ginjal dan organ tubuh lainnya dari dua mayat itu..." gumam Richard ke Shanon. "Nggak kan Kulnis ?" tanya pangeran Inggris itu dengan nada tidak yakin.
"Saya tidak berani berkomentar ataupun berspekulasi, my prince..." jawab Shanon dengan nada tidak yakin juga.
Richard memejamkan matanya. "Rania pergi, datang Galena ..."
Louis melongo saat membaca pesan di ponselnya.
"Bro, Kak Arsya dan Avaro ditahan Polsek Chelsea. Tuduhannya menggunakan pengenal palsu dan menyamar menjadi pangeran Arsyanendra dan pangeran Avaro dari Belgia..." Pangeran Louis menggelengkan kepalanya.
"Hah? Tapi Arsya dan Varo memang pangeran Belgia!" seru Richard yang merasa pusing karena ipar dan juga sahabatnya dibilang penipu.
Shanon memegang pelipisnya. "Bakalan kacau nih Inggris dan Belgia ... "
"Kita kesana !" ucap Richard gemas. "Oom Sean bisa ngereog kalau tahu Arsya dan Avaro dipenjara..."
***
Lima belas menit Richard dan Louis pergi, Galena datang dengan wajah gembira dan Shanon Kulnis menatap istri Alex Darling itu dengan tatapan curiga.
"Kenapa kamu bahagia sekali ?" tanya Shanon dengan perasaan tidak enak. Siapa pun yang tahu keluarga Sultan itu, sering memiliki pola pikir diluar prakiraan cuaca Inggris bahkan lebih kacau.
"Lumayan dapat dua jantung, dua set paru-paru, empat ginjal, dua hari, dua pankreas dan empat mata... Setidaknya mereka memberikan donor buat yang membutuhkan..." jawab Galena santai.
"Oh my God ... Seriously?" Shanon menatap Galena dengan tatapan tidak percaya. "Galena !"
"What ? Setidaknya mereka berguna meskipun sudah mati ..." balas Galena cuek. "Lagipula, semua jari mereka sudah dihapus sidik jarinya jadi akan kesulitan mencari data mereka di database. Fyi, mereka sudah tahu konsekuensinya menjadi bagian dari penjahat kan?"
Shanon hanya menggelengkan kepalanya. "Aku butuh rokok..."
***
Elfesya bergegas ke rumah sakit dengan diantar Gavin, Ashley dan Asher. Keempat orang itu melongo melihat bagaimana berantakannya pintu ruang ICU.
"What happened?" tanya Gavin.
"Anggap saja ada orang bodoh yang mengantarkan nyawa buat dijadikan donor ..." jawab Galena cuek.
"Galena... What did you do?" Ashley menatap tajam sepupunya.
"Nothing ... Hanya ngurangin dosa orang - orang jahat itu ..."
Asher dan Gavin menghela nafas panjang. "Aku tidak mau tahu ..."
***
Polsek Chelsea London
Kedatangan pangeran Richard dan pangeran Louis, membuat heboh Polsek Chelsea di pagi-pagi buta itu.
"Dimana pangeran Arsyanendra dan pangeran Avaro?" tanya Richard dengan wajah serius.
"Your Highness... Tapi mereka itu impostor ..." eyel petugas yang memasukkan nama Arsyanendra dan Avaro ke data kepolisian.
"Impostor itu adalah iparku !" ucap Richard dingin.
Semua polisi di Polsek yang sepi itu terkejut. Jika pangeran Richard bilang mereka adalah iparnya jadi memang benar dua pria itu pangeran Belgia.
"Se... Sebelah sini Your Highness..." ucap petugas itu dengan nada gugup.
Richard dan Louis pun berjalan mengikuti petugas kepolisian itu menuju bagian belakang Polsek dan melihat Arsyanendra dan Avaro duduk sambil bersandar tembok dengan memejamkan matanya.
"Pindah tidur kalian?" kekeh Richard.
Arsyanendra membuka mata birunya. "Aku dituduh sebagai impostor di Among Us ..."
Louis tertawa kecil. "Poor you ..."
"Bebaskan mereka" perintah Richard.
"Tapi Your Highness..."
"Jika ada perang Inggris dan Belgia, kamu yang bertanggung jawab..." ancam Richard dingin.
***
Eagle bersama dengan Vicenzo dan Alano kembali ke Turin dengan pesawat milik keluarga Mancini. Setibanya di bandara, sudah ada Dante Mancini dan Antonio Bianchi menjemput mereka.
"Dia dimana?" tanya Dante ke Eagle.
"Tuh ..." Eagle mengedikkan dagunya ke arah belakang dimana empat orang yang membawa kantung mayat.
"Jeez .. Kamu memasukkannya ke kantong mayat?" kekeh Dante.
"Biar dia merasakan dulu, sebelum jadi mayat beneran..." jawab Eagle dingin.
"Ya ampun Eagle ..." gumam Antonio.
"Dia memukul Fesya dan itu tidak bisa dimaafkan !" geram Eagle.
***
Yuhuuuu Up Malam Yaaaaaaaa gaeeesss
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Ninik Rochaini
seru, tegang...tp tetep bikin ngakak n membagongkan...ampun deh klan Pratomo...ceritamu sll seru mbk.../Smile/
2024-10-01
2
Elsa Fanie
gemes aq m Galena sempet sempet ny 🤭🤭🤭, ayo Daddy Eagle udah g sabar s Ransh sadar kaya apa reaksi ny 🤔🤔
2024-03-10
2
Noey Aprilia
Srius...pngran belgia asli mlh d tduh plsu????ky hdup d zmn btu aja smp tu plisi ga tau,atw krna udh tua jdinya kudet....wkwkwk....
krain lena b'cnda,trnyta bnrn jd tkang jgal????tp ga pa2 sih,mskpn pnjht tp kn ada yg guna jg buat orng lain....
Alex pst puyeng deh,scra dia yg mst tnggung jwb krna pnjhtnya hilang...
ga sbr,kira2 d apain y sm bpknya fesya???mna d bwa k tmpt pra mfioso lg...alamt ni mh....
2024-03-10
5